DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Data Komoditas Perkebunan
8
t. Tanaman RusakTanaman Tidak Menghasilkan TR
TTM adalah tanaman yang sudah tua, rusak dan tidak memberikan hasil yang memadai lagi, walaupun ada
hasilnya tetapi secara ekonomi sudah tidak produktif lagi Produksi kurang dari 15 dari produksi normal.
u. Produksi adalah banyaknya hasil dari setiap tanaman
tahunan dan semusim menurut bentuk produksi hasil yang diambil berdasarkan luas yang dipanen pada semester
triwulan laporan.
v. Jumlah Petani Pekebun adalah banyaknya rumahtangga
petani pekebun Ruta di desa yang membudidayakan mengusahakan tanaman perkebunan dengan tujuan
sebagianseluruh hasilnya untuk dijual atau memperoleh pendapatan keuntungan atas resiko sendiri, dan mempunyai
jumlah pohon lebih besar atau sama dengan dari batas minimal usaha BMU.
w. Kelompok Tani
adalah kumpulan petani dewasa, wanita dan pemuda yang terikat secara non formal dalam suatu
wilayah kelompok yang bekerjasama atas dasar saling asih, saling asah dan saling asuh bagi keberhasilan usaha
pertaniannya yang diketuai oleh seorang kontak tani.
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
9
Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Data Komoditas Perkebunan
Dalam upaya mewujudkan keterpaduan sinergi perstatistikan di lingkungan Direktorat Jenderal Perkebunan, maka perlu diterapkan
kebijakan yang dapat mendukung kesamaan pemahaman, keserasian tindak dan langkah dari seluruh
stakeholder .
Selama ini, upaya nyata untuk mewujudkan sinergi perstatistikan di lingkungan Direktorat Jenderal Perkebunan, telah dilakukan berbagai
kegiatan, yaitu :
1. Menjadikan satu angka statistik perkebunan secara nasional melalui berbagai sinkronisasi data dengan instansi yang
kompeten menerbitkan statistik perkebunan; 2. Melakukan monitoring dan evaluasi data MONEV DATA secara
periodik; 3. Melakukan sinkronisasi dan validasi data statistik perkebunan di
tingkat pusat, minimal 2 dua kali dalam setahun; 4. Memberikan insentif bagi seluruh petugas statistik perkebunan
di tingkat kecamatan Manbunpetugas pengumpul data; 5. Mengembangkan mekanisme pengiriman data untuk seluruh
kabupatenkota secara berjenjang; 6. Menyelenggarakan pelatihan bagi petugas statistik secara
berjenjang; 7. Melaksanakan pengembangan fasilitas website di jajaran
Direktorat Jenderal Perkebunan dan dinas di tingkat provinsi yang membidangi perkebunan.
Untuk menjalin hubungan yang sinergis antara pusat dengan daerah, pihak provinsi diharapkan dapat mendukung dengan melaksanakan
upaya nyata, yaitu :
1. Melakukan alokasi anggaran yang memadai, baik melalui dana APBN maupun APBD, termasuk anggaran biaya operasional
dan tambahan insentif bagi petugas pengumpul data di tingkat
SINERGI PERSTATISTIKAN PERKEBUNAN S
S
BAB II BAB II