Tekanan Pekerjaan Job-Related Stress dan Kinerja Job Performance Keketatan standart Standard Tightness dan Kinerja Job Performance

Padang, 23-26 Agustus 2006 8 usaha menjadikan tugasnya mudah sehingga mengurangi stress. Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini dapat dihipotesiskan sebagai berikut: H 5 : Ada hubungan negatif antara insentif berbasis standart Standard Based Incentive dan tekanan pekerjaan job-related stress.

2.6. Keketatan Standart Standard Tightness dan Tekanan Pekerjaan Job-

Related Stress Tekanan pekerjaan Job-Related Stress merupakan fungsi positif dari perbedaan antara permintaan kinerja dari setiap pekerjaan dengan kemampuan kinerja secara individu Beehr, 1985; Edwards, 1996; Van Horrison, 1985. Tekanan pekerjaan job-related stress ini timbul karena meningkatnya stress sebagai akibat dari permintaan pekerjaan secara meningkat melebih kemampuan kinerja dari pekerja. Beberapa studi telah dilakukan yang membuktikan bahwa ada hubungan positif antara keketatan anggaran budget tightness dengan tekanan pekerjaan Job- Related Stress Jick’s, 1984,1985. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kenis 1979 yang membuktikan bahwa terjadi hubungan positif antara keketatan anggaran budget tightness dengan tekanan pekerjaan job related stress. Berdasarkan hasil- hasil penelitian tersebut maka dalam penelitian ini dapat dihipotesiskan sebagai berikut: H 6 : Ada hubungan positif antara keketatan standart Standard Tightness dengan Tekanan Pekerjaan Job-Related Stress.

2.7. Tekanan Pekerjaan Job-Related Stress dan Kinerja Job Performance

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kemampuan kinerja yang diinginkan dalam tugas berhubungan negatif antara tekanan pekerjaan dan kinerja pekerjaan Beehr, 1985; Beehr Bhagat, 1985; Edwards, 1996; Van Horrison, 1985. Model ini mengasumsikan bahwa stress berasal dari salah satunya dari ambiguityketidakcocokan terhadap tugas yang diinginkan atau tugas yang overload maka hal tersebut akan dapat meningkatkan stress. Setiap individu mempunyai ketidakpastian yang besar terhadap kemungkinan hasil dari pekerjannya atau bagaimana usaha-usahanya akan mempengaruhi kinerja mereka. Adanya ketidakpastian yang besar terhadap pencapaian hasil tersebut akan berakibat pada perasaan peran ambiguity ketidakcocokan yang akan mempengaruhi kinerja mereka. K-AMEN 05 Padang, 23-26 Agustus 2006 9 Penelitian akuntansi yang lain, yaitu : McGrath, 1976; Motowidlo et.al., 1986; serta Dunk 1993 hasil yang konsistensama bahwa terjadi hubungan negatif antara tekanan pekerjaan job-related stress dengan kinerja job performance . Oleh karena itu dapat dihipotesis hal yang sama, yaitu: H 7 : Ada hubungan negatif antara tekanan pekerjaan job-related stress dengan kinerja pekerjaan job performance.

2.8. Keketatan standart Standard Tightness dan Kinerja Job Performance

Keketatan standar Standard Tightness didefinisikan sebagai jumlah dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan pada tingkat standar tertentu dikurangi dengan jumlah sumber-sumber yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Beberapa teori motivasi termasuk tingkat aspirasi Stendry, 1960, ekspektasi Ronen Living Stone, 1975, agensi Chow, 1983, dan goal stting Hirst Lowy, 1990 telah menggunkan prediksi asumsi bahwa standar adalah disetujui sehingga dapat dicapai, kinerja merupakan kenaikan fungsi dari tingkat kesulitan standar. Sesuai dengan prediksi secara teori dan hasil beberapa penelitian dalam psikologi organisasi Locke Latham, 1990, penelitian ekperimen dan survey dalam laporan akuntansi terjadi hubungan positif antara keketatan standar Standard Tightness dan kinerja individual Chow, Hirst Lowy, 1967; Hosftede, 1967; Lindquist, 1995; Rockness, 1977; Stendry, 1960; Walter Chow, 1985. Sebaliknya penelitian survey dari Kenis 1979 menunjukkan bukti yang berlawanan dengan harapan hubungan antara keketatan Standard Tightness dengan kinerja. Penelitiannya juga mencatat bahwa ketika keketatan bergubungan positif dengan motivasi maka keketatan berhubungan negatif dengan kinerja. Oleh karena itu, hasil tersebut tergantung pada persepsi dari keketatan penurunan kinerja jika standar dipersepsikan lebih ketatsulit dari pada mudahlonggar. Secara keseluruhan bukti dari penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang positif maka penelitian ini menghipotesiskan sebagai berikut : H 8 : Ada hubungan positif antara keketatan standar Standard Tightness dengan kinerja pekerjaan job performance. K-AMEN 05 Padang, 23-26 Agustus 2006 10

2.9. Insentif Berbasis Standart Standard Based Incentive dan Kinerja Job Performance