suatu penelitian. Moleong mengungkapkan bahwa analisis ini merupakan proses menelaah seluruh data yang telah terkumpul, baik melalui pengamatan,
wawancara, dan studi dokumentasi.
37
Dalam penelitian ini, analisis data yang dipergunakan adalah kualitatif yaitu analisis dilakukan sejak dari pengumpulan data sampai kepada p enulisan
skripsi ini berakhir. Setelah data semua terkumpul, kemudian penulis melakukan tahapan-tahapan editing dan segera diadakan perbaikan. Proses ini dilakukan
berulang-ulang supaya diantara metode dan teori yang dipakai singkrun, kemudian disusun secara bertahap-tahap untuk dipakai membedah permasalahan
yang diangkat dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dalam meneliti pertunjukan Wayang Calonarang lakon
Kautus Ra rung
persembahan Ida Bagus Sudiksa. Berdasarkan uraian di atas, analisis data me mberikan gambaran bahwa
pentingnya kedudukan data bila dilihat dari segi proses dan tujuan penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif.
3.8 Sistematika Penyajian Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk naratif dan gambar- gambar. Bentuk naratif akan disajikan dalam lewat tulisan. Hasil penelitian ini
akan disajikan mengikuti aturan-aturan atau format penulisan untuk mencapai kesarjanaan pada tingkat S-1, yang telah diterapkan dalam lingkungan kampus
Institut Seni Indonesia Denpasar, yang termuat dalam Buku Pedoman Tugas Akhir Fakultas Seni Pertunjukan tahun 2009.
37
M oleong,
op. cit
. 2002, p. 190.
28
Sesuai dengan kriteria tersebut, maka hasil penelitian akan disajikan dalam lima bab yaitu :
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini yang dibahas adalah latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, dan
ruang lingkup penelitian. Bab II Kajian pustaka dan landasan teori. Buku-buku yang menjadi sumber kajian, dan sekaligus dapat digunakan sebagai landasan
teori. Teori-teori yang digunakan adalah teori
Kawi Dalang
,
38
teori estetika, serta teori semiotik. Bab III Metode penelitian. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode data kualitatif, karena data-data yang diperoleh mengatakan tentang keadaan dan tidak dengan menghitung jumlah. Pada bab ini
akan menguraikan rancangan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik penentuan informan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisa data, sistematika penyajian hasil penelitian, dan jadwal kegiatan penelitian. Bab IV Pembahasan. Pada bab ini memaparkan hasil penelitian yang
dijabarkan adalah struktur pertunjukan, unsur estetika, serta simbolisme dan
mistikisme pada saat pertunjukan Wayang Calonaran lakon
Kautus Rarung
oleh dalang Ida Bagus Sudiksa di
P emuwunan Setra
Pura Dalem Desa Kerobokan. Bab V Penutup. Yang terdiri atas kesimpulan dan saran-saran. Pada akhir skripsi akan
disertai dengan daftar sumber atau refrensi dan lampiran- lampiran.
3.9 Jadwal Kegiatan Penelitian
38
I Nyoman Sedana,
passim.
29
Tahap Kegiatan
Intensitas Waktu Kegiatan Januari
Februari Maret
April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 Pembuatan
Proposal Pengumpulan
Data Pengolahan
Data Penyusunan
Laporan Ujian
Jadwal kegiatan dari pembuatan proposal, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan laporan serta sampai pada tahap ujian akan disajikan
melalui tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Keterangan :
Merupakan intensitas waktu yang digunakan dalam proses skripsi Kajian Struktur, Estetika, Simbolisme dan Mistikisme Pertunjukan Wayang
Calonarang
Kautus Rarung
oleh Ida Bagus Sudiksa di
P emuwunan Setra
Pura Dalem Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
30
BAB IV STRUKTUR NILAI SIMBOLISME DAN MISTIKISME WAYANG
CALONARANG
4.1 Struktur Pertunjukan Wayang Calonarang
Sebelum melangkah ke dalam pertunjukan Wayang Kulit Calonarang, terlebih dahulu meninjau sejarah dari Calonarang yang ada di Jawa ada dua 2
versi, yaitu: 1 Versi keraton yang mengisahkan tentang “Diusir Ratna Menggali”, dan 2 Versi masyarakat yang mengisahkan tentang “
Bahula Duta
”. Versi cerita yang dikuasai oleh dalang Ida Bagus Sudiks
a meliputi: 1 Cerita “
Kautus Rarung
”, 2 Cerita “
Ngeseng Bingin
” Bahula Duta, dan 3 Cerita “
Diah P adma Yoni
”.
39
Yang menjadi pokok penelitian adalah cerita Diah Padma Yoni.
4.1.1 Lakon dan Pe mbabakan Ceritera
Pertunjukan Wayang Calonarang persembahan dalang Ida Bagus Sudiksa di
P emuwunan Setra
Pura Dalem Desa Kerobokan telah mengalami perubahan, baik cerita, lakon, maupun
gamelan
musik iringannya. Sperti halnya di tahun 1989 sampai tahun 1996 dengan cerita
penyalona rangan,
lakon “
Kunti Yadnya
”, musik iringan menggunakan seperangkat
gamelan
batel.
P enyalona rangan
yaitu Calonarang hanya sebagai konsep pertunjukan, bukan cerita Calonarang. Pada
39
Wawancara dengan dalang Ida Bagus Sudiksa tanggal 23 M aret 2011 di rumahnya.
31