1
BAB I
PENDAHULUAN A.
Kedudukan
Sebagai negara tropis dengan wilayah yang sangat luas, kekayaan dan keanekaragaman
sumberdaya alam hayati SDAH yang sangat tinggi mega bio‐diversity di Indonesia merupakan
aset utama pembangunan berkelanjutan sustainable development. SDAH tersebut tidak hanya
dilindungi, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan masa depan bangsa yang
lebih baik, sehingga harus terus digali potensinya dan ditingkatkan nilai tambahnya. Eksploitasi
SDAH yang sangat berlebihan over‐exploitation, terutama penebangan kayu dari Hutan Alam,
mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup dan ekosistem, serta kelangkaan dan
kepunahan berbagai jenis flora, fauna dan mahluk hidup lainnya, sehingga mengancam
terlaksananya pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
UPT Balai Penelitian dan Pengembangan BPP Biomaterial didirikan berdasarkan
Keputusan Kepala LIPI No. 1020M2002 tanggal 12 Juni 2002 dan berada di bawah koordinasi
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati IPH. Oleh karena itu tugas dan fungsi yang dilakukan
merupakan implementasi dari kebijakan yang telah dirumuskan oleh Kedeputian IPH, yaitu
pelaksanaan di bidang penelitian ilmu pengetahuan hayati. UPT BPP Biomaterial dibentuk
dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan SDAH secara lestari dan maksimal dengan
menciptakan produk‐produk substitusi unggulan yang diolah dari bahan baku alternatif melalui
kegiatan penelitian dan pengembangan litbang, serta komersialisasi pada dunia usahaindustri.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
UPT BPP Biomaterial mempunyai tugas melakukan litbang material unggul dan strategis
dari bahan alam hayati dalam upaya meningkatkan nilai tambah, mencari bahan baku alternatif,
mengembangkan proses ramah lingkungan serta melakukan kerjasama dengan pihak pengguna
dalam rangka penerapan dan komersialisasi produkproses hasil litbang biomaterial.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, UPT BPP Biomaterial menyelenggarakan
fungsi: 1.
Pelaksanaan litbang material unggul dan strategis dari bahan alam hayati dalam upaya meningkatkan
nilai tambah, mencari bahan baku alternatif, mengembangkan proses ramah
lingkungan serta melakukan kerjasama dengan pihak pengguna dalam rangka penerapan
dan komersialisasi produkproses hasil litbang biomaterial.
2
2. Pelaksanaan urusan tatausaha dan rumah tangga.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT BPP Biomaterial terdiri dari Kepala UPT Eselon III, dibantu
Kepala Sub‐bagian Tata Usaha Eselon IV, Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Eselon IV,
dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Sub ‐bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, tata persuratan dan kearsipan, rumah tangga, dan pelayanan jasa
ilmiahkerjasama serta pemasyarakatan ilmu pengetahuan. Untuk membantu bidang
administrasi, Kepala Sub‐bagian Tata Usaha dibantu oleh Koordinator Kepegawaian, Umum dan
Kerjasama. Seksi
Pengembangan Teknologi mempunyai tugas mengkoordinasi litbang material unggul
dan strategis dari bahan alam hayati dalam upaya meningkatkan nilai tambah, mencari bahan
baku alternatif, mengembangkan proses ramah lingkungan serta melakukan kerjasama dengan
pihak pengguna dalam rangka penerapan dan komersialisasi produkproses hasil litbang biomaterial.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing‐masing. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional
Peneliti dan jabatan fungsional lainnya Rekayasa, Litkayasa, Teknisi, Pranata Komputer, dst..
Selain itu juga dibentuk Tim Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi PME yang terdiri dari
Kepala UPT, Kepala Seksi Pengembangan Teknologi dan 2 Peneliti Senior yang bertugas
merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan.
D. Kompetensi Inti