bertambah dengan cepat seiring bertambahnya jumlah terminal dan dampaknya mengakibatkan sistem dapat berhenti. Berbeda dengan jaringan terdistribusi,
pesan – pesan yang dirutekan mengandung informasi perutean yang dibutuhkan. Informasi ini ditambahkan kepada pesan dan akan dibaca dan digunakan oleh
elemen switching untuk merutekan pesan – pesan tersebut sampai ke tujuan[4].
2.4.5 Algoritma Perutean
Algoritma perutean tergantung pada sumber dan tujuan dari suatu pesan, jalur interkoneksi yang digunakan ketika melalui jaringan. Perutean dapat
disesuaikan ataupun ditentukan. Jalur yang telah ditentukan mekanisme peruteannya tidak dapat diubah sesuai dengan trafik yang terjadi pada jaringan,
artinya tidak dapat dialihkan ke rute yang berbeda apabila terjadi kepadatan trafik pada route yang digunakan[4].
2.5 Klasifikasi Jaringan Interkoneksi
Jaringan interkoneksi dapat dibagi menjadi statis atau jaringan langsung direct network, dinamis atau jaringan tidak langsung undirect network, dan
hybrid. Jaringan hybrid adalah jaringan interkoneksi yang memiliki struktur yang rumit. Untuk selanjutnya akan dibahas lebih tentang jaringan statis dan dinamis
dan dalam Tugas Akhir ini difokuskan pada jaringan interkoneksi dinamis yaitu jaringan switching Butterfly. Gambar 2.5 menunjukkan klasifikasi jaringan
interkoneksi[4].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Klasifikasi jaringan interkoneksi
2.5.1 Jaringan Interkoneksi Statis Jaringan Langsung
Dalam jaringan interkoneksi statis, jalur diantara terminal yang berbeda dari sistem bersifat pasif dan hanya jalur yang telah ditentukan oleh prosesor
pengendali yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Masing – masing terminal dihubungkan secara langsung ke terminal lain dengan jalur interkoneksi
tertentu. Beberapa hal yang penting dalam topologi : - Derajat terminal node, yaitu jumlah jalur yang dihubungkan ke terminal
yang menghubungkan tetangganya. - Diameter, yaitu jarak maksimum antara dua terminal dalam jaringan.
- Regularity, yaitu sebuah jaringan yang teratur jika semua terminalnya memiliki derajat yang sama.
- Simetris, yaitu sebuah jaringan simetrik jika terlihat sama dari masing – masing perspektif terminal.
Jaringan Interkoneksi
Jaringan Tidak Langsung
Jaringan Langsung
Jaringan Hybrid Topologi Strictly
Orthogonal
Topologi Lain Mesh
Hypercube Torus
Star Trees
Ring Linear
Hypercubes Hypermeshes
Topologi Reguler
Topologi Tak Reguler Jaringan Banyak
Tingkat Jaringan Satu
Tingkat Crossbar
Jaringan Non-Blocking Jaringan Blocking
Universitas Sumatera Utara
Dalam jaringan statis, jalur pentransmisian pesan dipilih dengan algoritma perutean. Mekanisme switching menentukan bagaiman masukan dihubungkan ke
keluaran dalam sebuah terminal. Semua teknik switching dapat digunakan dalam jaringan langsung. Jaringan statis yang paling sederhana adalah jaringan bus [4].
2.5.2 Jaringan Interkoneksi Dinamis Jaringan Tidak Langsung
Jika dibandingkan dengan jaringan statis, jalur interkoneksi antar terminal yang pasif, konfigurasi jalur dalam sebuah jaringan interkoneksi dinamis
merupakan fungsi dari kondisi elemen switching. Jalur diantara terminal pada jaringan interkoneksi dinamis berubah sesuai dengan perubahan kondisi elemen
switching. Jaringan dinamis dibangun menggunakan crossbar khususnya yang berukuran 2x2[4].
a Jaringan Interkoneksi Satu Tingkat Jaringan interkoneksi satu tingkat adalah sebuah jaringan dinamis yang
dibangun dari satu tingkat penghubung dan dua tingkat elemen switching. Gambar 2.6 menunjukkan skema umum jaringan interkoneksi satu tingkat. Crossbar yang
menyediakan koneksi penuh antara semua terminal dari sistem merupakan jaringan interkoneksi non-blocking satu tingkat.
Tingkat penghubung dalam Gambar 2.6 adalah fungsi permutasi atau pertukaran keluaran elemen switching ke tingkat yang terjauh ke kiri masukan
elemen switching yang lain. Lebih dari satu jalur yang dibutuhkan melalui jaringan untuk komunikasi yang efektif antara sumber dan tujuan[4].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Skema jaringan satu tingkat
b Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat Dalam lingkungan multiprosesor, link tingkat pertama dihubungkan ke
sumber biasanya prosesor dan link tingkat terakhir dihubungkan ke tujuan modul memory. Jumlah tingkat minimum jaringan interkoneksi banyak tingkat
harus menyediakan koneksi penuh full connection dari terminal masukan ke terminal keluaran. Jaringan interkoneksi banyak tingkat secara umum ditunjukkan
pada Gambar 2.7. Elemen switching pada jaringan interkoneksi banyak tingkat boleh memiliki buffer masukan ataupun buffer keluaran. Buffer berfungsi sebagai
penyimpanan sementara untuk pesan – pesan yang diblok ketika konflik terjadi. Dalam kasus ini disebut jaringan interkoneksi banyak tingkat dengan buffer.
Sedangan jaringan interkoneksi banyak tingkat tanpa buffer merupakan jaringan interkoneksi banyak tingkat yang paling sederhana. Gambar 2.7 memperlihatkan
arsitektur jaringan interkoneksi banyak tingkat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Arsitektur jaringan interkoneksi banyak tingkat
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.7, jaringan interkoneksi banyak tingkat memiliki N masukan dan M keluaran. Jaringan interkoneksi banyak
tingkat memiliki n tingkat, G sampai G
n-1
[4].
2.6 Klasifikasi Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat