Latar Belakang Maksud dan Tujuan Pengertian

SK-DJ-1CDATAUTG LAMPI RAN I PERATURAN DI REKTUR JENDERAL REHABI LI TASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSI AL NOMOR : P. 03 V-PTH 2007 TANGGAL : 10 Oktober 2007

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Kebijakan prioritas Departemen Kehutanan saat ini antara lain revitalisasi sektor kehutanan khususnya industri kehutanan serta rehabilitasi sumberdaya hutan, menimbulkan peningkatan dinamika pembuatan hutan tanaman baik untuk tujuan rehabilitasi hutan dan lahan RHL maupun untuk tujuan industri. 2. Untuk mendukung keberhasilan RHL maupun hutan tanaman industri tersebut, dibutuhkan benih berkualitas. 3. Syarat untuk benih berkualitas adalah berasal dari sumber benih yang berkualitas yang ditandai dengan diberikannya sertifikat sumber benih. 4. Agar sertifikasi sumber benih dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu pedoman sertifikasi sumber benih tanaman hutan.

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman Sertifikasi Sumber Benih Tanaman Hutan dimaksudkan sebagai acuan bagi Balai Perbenihan Tanaman Hutan serta para pihak terkait dalam pelaksanaan sertifikasi sumber benih. Tujuannya adalah : 1. memberikan jaminan kebenaran informasi tentang klasifikasi sumber benih yang memenuhi kriteria dan standar. 2. meningkatkan penggunaan benih bersertifikat. C. Ruang Lingkup Pedoman ini berisi kriteria, standar dan prosedur sertifikasi sumber benih tanaman hutan, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan sertifikasi sumber benih.

D. Pengertian

1. Kriteria sumber benih adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sumber benih tanaman hutan. 2. Standar sumber benih adalah spesifikasi teknis sumber benih tanaman hutan yang dibakukan sebagai patokan dalam menentukan mutu sumber benih. 3. Prosedur sertifikasi sumber benih adalah tahapan dan mekanisme dalam pelaksanaan sertifikasi sumber benih tanaman hutan. SK-DJ-1CDATAUTG 4. Sertifikasi sumber benih adalah proses pemberian sertifikat kepada sumber benih yang menginformasikan keadaan sumber benih yang bermutu. 5. Sertifikat sumber benih adalah dokumen yang menyatakan kebenaran mutu sumber benih tanaman hutan. 6. Famili adalah lot benih yang berasal dari induk yang sekerabat. 7. Jalur I solasi adalah zona di sekeliling areal produksi benih atau kebun benih untuk mencegah kontaminasi tepungsari yang tidak dikehendaki dari luar. Jalur isolasi berupa tanah kosong atau hutan alam tanaman dari jenis yang tidak dapat bersilangan dengan jenis tanaman dalam sumber benih. 8. Klon adalah populasi tanaman yang sama genetiknya, yaitu bibit yang dibuat dengan cara pembiakan vegetatif dari satu pohon induk. 9. Pohon plus adalah pohon yang diseleksi berdasarkan satu atau lebih kriteria seleksi. Kriteria seleksi tergantung jenisnya dan tujuan akhir pemanfaatan pohon. 10. Sumber Benih adalah suatu tegakan hutan di dalam kawasan kecuali Cagar Alam serta Zona I nti dan Zona Rimba pada Taman Nasional, dan di luar kawasan hutan yang dikelola guna memproduksi benih berkualitas. 11. Tegakan Benih Teridentifikasi adalah sumber benih dengan kualitas rata-rata yang digunakan untuk menghasilkan benih dan lokasinya dapat teridentifikasi dengan tepat. 12. Tegakan Benih Terseleksi adalah sumber benih dengan pohon fenotipa bagus yang mempunyai sifat penting antara lain : batang lurus, tidak cacat dan percabangan ringan. 13. Areal Produksi Benih adalah sumber benih yang dibangun khusus atau berasal dari tegakan benih teridentifikasi dan atau terseleksi yang kemudian ditingkatkan kualitasnya melalui penebangan pohon-pohon fenotipa tidak bagus. 14. Tegakan Benih Provenan adalah sumber benih yang dibangun dari benih yang provenannya telah teruji dan diketahui keunggulannya 15. Kebun Benih Klon adalah sumber benih yang dibangun dengan bahan vegetatif antara lain : ranting, tunas, mata tunas, dan lain-lain yang berasal dari pohon plus hasil uji klon atau hasil uji keturunan 16. Kebun Benih Semai adalah sumber benih yang dibangun dengan benih yang berasal dari pohon plus hasil uji keturunan . 17. Kebun Pangkas adalah sumber benih yang dibangun dari bahan yang telah teruji untuk memproduksi materi vegetatif berupa stek, tunas, akar, daun, jaringan tanaman guna perbanyakan bibit unggul tanaman. 18. Balai adalah Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang perbenihan tanaman hutan. 19. Kepala Balai adalah Kepala Balai yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang perbenihan tanaman hutan. SK-DJ-1CDATAUTG 20. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang perbenihan tanaman hutan. 21. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang perbenihan tanaman hutan 22. Badan Penelitian Pengembangan Badan Litbang Kehutanan adalah Badan yang diserahi tugas dan bertanggung jawab terhadap kewenangan keilmuan dalam bidang perbenihan tanaman hutan. 23. Kepala Badan adalah Kepala Badan yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang penelitian dan pengembangan kehutanan. 24. Kepala Pusat adalah Kepala Pusat yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang penelitian dan pengembangan hutan tanaman pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

BAB I I KRI TERI A SUMBER BENI H