Mudharat Maslahah Hukum Bayi Tabung Menurut Pandangan Islam

4.3.1 Mudharat

Sebagaimana kita ketahui bahwa inseminasi buatan pada manusia dengan donor sperma danatau ovum lebih banyak mendatangkan mudharat daripada maslahah. Maslahah yang dibawa inseminasi buatan ialah membantu suami-isteri yang mandul, baik keduanya maupun salah satunya, untuk mendapatkan keturunan atau yang mengalami gangguan pembuahan normal. Namun mudharat dan mafsadahnya jauh lebih besar, antara lain berupa: 1. Percampuran nasab, padahal Islam sangat menjada kesuciankehormatan kelamin dan kemurnian nasab, karena nasab itu ada kaitannya dengan kemahraman dan kewarisan. 2. Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam. 3. Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi, karena terjadi percampuran sperma pria dengan ovum wanita tanpa perkawinan yang sah. 4. Kehadiran anak hasil inseminasi bisa menjadi sumber konflik dalam rumah tanggal. 5. Anak hasil inseminasi lebih banyak unsur negatifnya daripada anak adopsi. 6. Bayi tabung lahir tanpa melalui proses kasih sayang yang alami, terutama bagi bayi tabung lewat ibu titipan yang menyerahkan bayinya kepada pasangan suami-isteri yang punya benihnya sesuai dengan kontrak, tidak terjalin hubungan keibuan secara alami. QS. Luqman:14 dan Al-Ahqaf:14. 7. Munculnya persewaan rahim dan permasalahannya. 8. Bertentangan dengan kodrat dan fitrah manusia sebagai mahluk tuhan. 9. Kemajuan teknologi telah memperbudak manusia. 10. Memerlukan biaya yang besar sehingga hanya dapat dijangkau oleh kalangan tertentu.

4.3.2 Maslahah

30 Adapun maslahah dari teknik bayi tabung, antara lain : 1. Memberi harapan kepada pasangan suami istri yang lambat punya anak atau mandul. 2. Memberikan harapan bagi kesejahteraan umat manusia. 3. Menghindari penyakit seperti penyakit menurungenetis, sehingga untuk kedepan akan terlahir manusia yang sehat dan bebas dari penyakit keturunan. 4. Menuntut manusia untuk menciptakan sesuatu yang baru.

4.4 Status Anak Hasil Bayi Tabung menurut Islam