Pelanggaran Kode Etik dan Sangsinya
MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GURU BK SMK KELOMPOK KOMPETENSI H - PROFESIONAL
PPPPTK Penjas dan BK | 58
b.
Guru BKKonselor dalam praktiknya juga menulis karya ilmiah, penelitian, dan artikel jurnal sebagai buah karya optimal seorang
pemangku profesi. Persoalan pelanggaran etika keilmuanprofesi berupa praktik plagiatisme, yaitu penjiplakan, penggandaan,
pengutipan, atau penyaduran, manipulasi data, mengutip dari karya keilmuanprofesi orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Oleh
karena itu, guru BKKonselor harus hati-hati dalam menyampaikan gagasannya.
c.
Seorang guru BKKonselor dengan sengaja mempublikasikan data pribadi konseli kepada semua orang, tanpa seijin konseli yang
bersangkutan, dan bahkan tidak untuk maksud memberikan bantuan kepada konseli tersebut.
Di samping pelanggaran yang bersifat umum tersebut, juga terdapat pelanggaran yang bersifat khusus yaitu pelanggaran terhadap konseli,
terhadap organisasi profesi, dan terhadap sejawat.
a.
Pelanggaran terhadap konseli
1 Menyebarkanmembuka rahasia konseli kepada orang yang tidak terkait dengan kepentingan konseli, dan bahkan tanpa ijin
konseli. 2 Melakukan perbuatan asusila pelecehan seksual, penistaan
agama, rasialis terhadap konseli yang dilayani. 3 Melakukan tindak kekerasan fisik dan psikologis terhadap
konseli. 4 Melakukan kesalahan dalam melakukan praktik profesional
prosedur, teknik, evaluasi, dan tindak lanjut.
b.
Pelanggaran terhadap organisasi profesi
1 Tidak mengikuti kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi ABKIN dan divisinya, HSBKI, MGBK.
2 Mencemarkan nama baik profesi dan menggunakan organisasi profesi untuk kepentingan pribadi dan atau kelompok.
MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GURU BK SMK KELOMPOK KOMPETENSI H - PROFESIONAL
PPPPTK Penjas dan BK | 59
c.
Pelanggaran terhadap sejawat
1 Melakukan tindakan yang menimbulkan konflik penghinaan, menolak untuk bekerja sama, sikap arogan antara konselor
dengan konselor lain, dengan pendidik lain, dengan profesi pembantuan lainnya.
2 Melakukan referal konseli yang dibantunya kepada pihak yang tidak memiliki keahlian sesuai dengan masalah yang dialami
konseli saat referal itu dilakukan.
d.
Pelanggaran terhadap lembaga tempat mengabdi
1 Melakukan tindakan bantuan kepada peserta didik tidak searah
bahkan berlawanan
arah dari
tujuan penyelenggaraan
pendidikan sebagaimana dinyatakan pada visi, misi, dan tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.
2 Melakukan tindak bimbingan dan konseling dengan melibatkan
fihak dari luar sekolah tanpa sepengetahuan fihak pimpinan sekolah.