Jurnal Ilmiah
M i n g g u , 2 9 D e s e m b e r 2 0 1 3
Dampak Game Terhadap Perkembangan Anak
M. Albir Damara Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang Albir.damarayahoo.com
Abstrak Game merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan seorang anak. Saat ini,
bisnis game telah berkembang dengan pesat. Hal ini tercermin dari semakin menjamurnya pusat-pusat permainan game center di kota besar maupun kota kecil. Game sangat diminati
oleh kalangan anak remaja hingga orang dewasa. Berkembangnya game tersebut diikuti pula oleh ketakutan para orang tua akan dampak yang akan ditimbulkan oleh game tersebut. Orang
tua khawatir kalau nanti anaknya bermain game yang bukan untuk usianya dan tidak cocok untuk perkembangan kejiwaannya. Beberapa alasan awal para pecandu game tersebut lebih
mementingkan gamenya dibandingkan kehidupan nyatanya adalah karena kurangnya perhatian orang tua. ketika si pecandu tersebut menjadi korban bullying di sekolahnya, anak
jadi enggan memberitahu orang tua karena orang tua kurang peduli terhadap perkembangan anaknya disekolah dan akhirnya bermain game untuk menghilangkan emosi dan stress akibat
bullying tadi. Lalu ada juga orang tua yang terlalu mendukung dan memfasilitasi anak dalam bermain game. Akibatnya si anak menjadi terlalu bebas dalam bermain game dan akan lebih
banyak menghabiskan waktunya dengan bermain game. Sebagai orang tua seharusnya bisa lebih peduli terhadap perkembangan anaknya disekolah dan memberikan perhatian lebih
terhadap si anak. Kemudian batasi waktu bermain anak, jangan biarkan anak bermain game terlalu lama dan masukkanlah si anak ke les akademik ataupun non-akademik untuk
meningkatkan prestasinya di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan cara itu mungkin saja si anak jadi bisa terhindar dari dampak negative games.
Kata Kunci : Dampak Game, Game, Warung Internet
1. Pendahuluan
Saat ini, banyak warung internet yang telah menyediakan video games untuk para penikmat game sudah semakin menjamur di kota-kota besar bahkan di kota-kota kecil, dengan
banyaknya warnet yang semakin menjamur itu dan semakin bervariasinya jenis games para penikmat game gamers semakin termanjakan karena kebutuhan mereka akan game semakin
terpenuhi, mulai dari games konsoljenis alat permainan yang menggunakan alat yaitu Stick untuk mempermudah dalam memainkan game. Contohnya Sega, Playstation 2,
dll maupun games online. Warnet yang menyediakan video games akan lebih menguntungkan dibanding dengan warnet yang hanya menyediakan fasillitas
untuk browsing saja. Jumlah pengunjung tetap di warnet-warnet semakin meningkat, karena biaya warnet semakin murah dan berbagai jenis game telah berhasil menarik perhatian para
pelajar.
Games online semakin diminati oleh banyak kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pada awal kemunculan game di konsol jenis alat permainan yang
menggunakan alat yaitu Stick untuk mempermudah dalam memainkan game. Contohnya Sega, Playstation 2, dll, game hanya dapat dimainkan oleh satu atau dua orang saja, namun
sejak kemunculan games online ini, ribuan orang dapat bermain dalam waktu yang bersamaan dan di dalam satu server dengan fasilitas jaringan internet yang dapat
menghubungkan banyak komputer menjadi satu jaringan. Kedua jenis game ini bisa menimbulkan efek kecanduan. Efek kecanduan tersebut dapat dirasakan oleh gamer itu
sendiri dan dapat pula dirasakan oleh pihak keluarga, mulai dari perkembangan sosial yang semakin menurun, prestasi akademik semakin menurun akibat terlalu sering bermain video
games dan akhirnya meninggalkan aktifitas belajar di rumah ataupun di sekolah dan fisik para gamer dapat berubah secara drastis. Contohnya saya dan teman-teman saya. Sebelum
saya menjadi gamer, tadinya saya adalah anak yang cukup rajin dan aktif di ekstrakulikuler sekolah maupun kegiatan di lingkungan rumah. Namun sejak kelas 2 dua SMP, saya
menjadi seorang gamer karena teman saya mengajak bermain, dan ternyata menyenangkan. Sejak saat itu, saya menjadi gamer aktif, lalu saya jadi susah belajar dan sering menghabiskan
waktu di dalam kamar atau di warnet dekat rumah dan menolak ajakan teman sekitar rumah untuk bermain. Ya mungkin awalnya paragamer itu bermain game untuk sekedar refreshing
dari kesibukan dan menghilangkan kejenuhan di dunia nyata saja, namun lama kelamaan para gamersemakin kecanduan dan susah untuk meninggalkan aktifitas bermain games itu.
Memang, games online lebih banyak menimbulkan efek negatif dibandingkan dengan efek positif. Namun efek positif dari bermain games tetap ada, seperti paragamer professional
yang sudah berkali-kali mengikuti turnament tingkat nasional atau mungkin tingkat dunia, dan berhasil memenangkan permainan dari pemain lainnya maka akan mendapatkan sejumlah
uang yang tidak sedikit, dan juga uang permainan di games online dapat dijual menggunakan uang sungguhan, bagi penjual akan menguntungkan namun bagi pembeli akan merugikan
karena mereka yang membeli uang di game dengan uang sungguhan akan menghabiskan banyak uang untuk keperluan gamenya, mulai dari membeli cash point untuk dapat membeli
sejumlah item di dalam games untuk menjadi pemain terbaik.
Dari adanya game online tersebut, para gamer yang kebanyakan adalah usia pelajar akan semakin meninggalkan aktifitas akademik mereka dan menurunkan sifat sosial mereka
karena mereka jarang bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan sekolah, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk di
depan layar monitor dan bersosialisasi dengan sesama gamer di dalam game yang mereka mainkan. Contohnya saya. Sejak menjadi gamer, saya jadi susah sekali untuk diajak keluar
oleh teman-teman saya. Ntah itu keluar untuk bermain ataupun kegiatan lainnya. Saya lebih mementingkan game dibandingkan teman-teman dekat saya di rumah. Ya memang di game
yang saya mainkan tetap bersosialisasi dengan pemain lain, namun itu dapat membuat saya semakin melupakan teman-teman dan bahkan kehidupan didunia nyata, saya jadi
mengorientasikan hidup hanya untuk game yang jelas itu tidaklah bagus untuk perkembangan untuk usia pelajar. banyak pelajar yang sering membolos sekolah hanya untuk bermain game
yang mereka sukai dan jika mereka mempunyai komputerlaptop, game konsol seperti Playstation 2, Nintendo Wii atau yang lainnya dan mungkin game handheld seperti
Playstation Portable, Nintendo DS dan sebagainya, mereka akan lebih sering menghabiskan waktunya di dalam kamar untuk bermain game kesukaan mereka. Akibatnya, mereka akan
semakin melupakan teman-teman yang ada dilingkungan mereka. Mungkin mereka hanya bermain bersama teman di sekolahnya saja, ketika mereka sampai rumah kebanyakaan pelajar
yang telah kecanduan oleh games akan langsung pergi ke kamarnya dan bermain games. Pernah saya melihat banyak pelajar datang ke warnet di dekat rumah saya pada jam belajar
berlangsung. Kebetulan waktu itu sekolah saya sedang ada “Class Meeting” jadi tidak masuk
sekolah. Saat itu mereka dengan tenangnya bermain game kesukaan mereka, sampai kira-kira 1 jam berlalu dan tiba-tiba ada segerombolan guru SMP. Saya tidak tahu asal SMPnya, yang
pasti mereka masuk ke dalam warnet dan mendapati muridnya sedang asyik bermain. Alhasil, mereka yang membolos sekolah tadi di seret oleh guru-guru tersebut ke sekolah. Ya memang
tindakan itu kurang baik untuk dilakukan oleh guru, namun mungkin mereka melakukannya agar murid mereka jera atas kelakuannya tersebut dan tidak mengulanginya lagi.
Sebelum kita melakukan pembahasan-pembahasan lebih lanjut mengenai dampak apa saja yang akan ditimbulkan dari game, sebaiknya kita mengetahui apa sebenarnya game itu,
sejarah perkembangan game seperti apa saja, jenis-jenis dari game itu seperti apa, pengaruh apa saja yang ditimbulkan terhadap perkembangan pelajar dan juga tindakan apa yang dapat
para orang tua dan pecandu game lakukan untuk dapat berhenti terhadap kecanduan game dan mencegah si anak agar tidak terlalu terpengaruh terhadap game, dan memberikan game
yang baik untuk perkembangan anak kepada anak mereka agar si anak tidak merasakan kalau masa bermainnya semakin berkurang akibat orang tua yang terlalu memaksakan anak untuk
belajar terus menerus dan melupakan masa bermain yang seharusnya juga diterima oleh si anak agar jiwa kreatif mereka semakin berkembang.
2. Perkembangan Game Dari Zaman ke Zaman [1]