30
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan
lebih lanjut seperti keuangan tahunan. Data penelitian diperoleh dari media internet melalui situs www.idx.co.id berupa bentuk laporan keuangan yang
dipublikasikan yang kemudian diolah dengan menggunakan software pengelolah data statistik untuk dianalisis serta dapat diambil kesimpulan berdasarkan analisis
teresbut.
3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi opersional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang
diperlukan peneliti untuk mengukur. Variabel yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. 3.5.1
Variabel independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat
atau variabel lainnya Sugiyono, 2006. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari leverage, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan
saham manajerial, struktur kepemilikan saham institusional, dan struktur kepemilikan saham asing.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
3.5.1.1 Tingkat leverage
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
Variabel leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
rasio utang terhadap total aset. 3.5.1.2
Ukuran perusahaan
Pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan, karena nilai aktiva relatif lebih
stabil dan dapat menggambarkan ukuran perusahaan. Total aktiva tersebut adalah dalam jutaan rupiah, hingga perlu disederhanakan
untuk mendapatkan data yang lebih mudah untuk dihitung. 3.5.1.3
Struktur kepemilikan saham manajerial
Struktur kepemilikan saham manjerial menunjukkan seberapa besar kepemilikan saham manajer dalam perusahaan dimana manajer
tersebut bekerja. Kepemilikan saham manajerial diukur berdasarkan
persentase kepemilikan saham yang dimiliki manajerial. 3.5.1.4
Struktur kepemilikan saham institusional
Struktur kepemilikan saham intitusional menunjukkan seberapa besar kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi seperti
perusahaan asuransi, bank, yayasan dan lain-lain dalam perusahaan dimana manajer tersebut bekerja. Kepemilikan saham institusional
diukur berdasarkan persentase kepemilikan saham yang dimiliki pihak-pihak yang berbentuk institusi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
3.5.1.5 Struktur kepemilikan saham asing
Struktur kepemilikan saham asing menunjukkan seberapa besar kepemilikan saham yang dimiliki oleh negara lain dalam suatu
perusahaan. Kepemilikan saham asing diukur berdasarkan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak asing atau pihak luar
negeri.
3.5.2 Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas Sugiyono, 2006. Variabel dependen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial. Pengungkapan sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahaan
berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk,
keterlibatan masyarakat dan umum. Pengukuran variabel ini dengan mengukur pengungkapan sosial
laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan, apabila item
informasi tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0 dan apabila item informasi ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 1. Metode ini
sering dinamakan checklist data.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
Tabel 3.3 Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Item
Definisi Pengukuran
Skala
Leverage Kemampuan perusahaan untuk
membiayai kewajiban jangka panjangnya
Rumus: Kewajiban total asset
Rasio
Independen Size
Ukuran Peusahaan Ukuran perusahaan
dapat dilihat dari LN aktiva yang dimiliki
perusahaan. Rasio
Struktur kepemili
kan Srtuktur kepemilikan
manajerial, institusi, asing saham secara
umum terhadap perusahaan
Persentase kepemilikan saham
Rasio
Dependen indeks
pengung kapan
tanggung jawab
sosial Data yang diungkap
oleh perusahaan berkaitan dengan
aktivitas sosialnya Rumus:
Jumlah item yang diungkapkan
perusahaan Jumlah item yang diharapkan
Rasio
3.6 Metode Analisis Data
Data penelitian yang telah dikumpulkan diolah, kemudian akan dianalisis untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang timbul dalam penelitian ini.
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang mengunakan regresi linier berganda dan menggunakan software
SPSS 20. Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 3.6.1
Statistik deskriptif
Statistik deskriptif didefenisikan merupakan suatu metode dalam menganalisis data, sehingga diperoleh gambaran yang teratur mengenai suatu
kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam deskriptif antara lain: frekuensi,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
tendensi sentral mean, median dan modus, dispersi standar deviasi dan varian dan koefisien korelasi antara variabel penelitian. Ukuran yang
digunakan dalam statistik deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian Ghozali, 2005.
3.6.2 Pengujian asumsi klasik
Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menetapkan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi
klasik yang mendasari model regresi. Penyimpangan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi. 3.6.2.1
Uji normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal Ghozali,
2005: 110. Uji normalitas data dapat dilakukan melalui dua cara yaitu analisis grafik dan analisis statistik.
Analisis grafik digunakan untuk melihat normalitas data dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal
probability plot. Pada grafik histogram, suatu data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang baik
pada sisi kiri maupun pada sisi kanan atau berbentuk lonceng. Pada kurva normal probability plot, data dikatakan normal apabila titik-titik
data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
Analisis statistik dilakukan dengan uji kolmogorov-Smirnov Test. Uji ini dilakukan untuk memastikan secara statistik apakah data
disepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Data dikatakan normal apabila hasil pengujian menunjukkan nilai siginifikan diatas
0.05, dan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05 maka distribusi data adalah tidak normal.
3.6.2.2 Uji multikolinearitas
Pengujian ini berguna untuk mengidentifikasi apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya Ghozali, 2005: 91. Untuk melihat ada atau tidaknya
multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation factor VIF. Batasan umum yang
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,1 atau VIF 10 Ghozali, 2010. Model regresi linier
berganda harus terbebas dari gejala multikolinieritas agar dapat digunakan dalam penelitian.
3.6.2.3 Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005: 105. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model
regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
sampel kecil maupun besar. Untuk mengukur ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu
dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah sebagai berikut.
1 Titik- titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar
angka 0.
2 Titik- titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah
saja.
3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar. 4 Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.6.2.4 Uji autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Ghozali 2005: 95 menyatakan bahwa “uji autokorelasi
bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Pengujian autokorelasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori Durbin-
Watson.
1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
3 Angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.
3.6.3 Analisis regresi
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dua variabel atau lebih dan juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda multiple linier
regression adalah sebagai berikut.
Y = a +
b
1
X
1
+
b
2
X
2
+
b
3
X
3
+
b
4
X
4
+
b
5
X
5
+ e Keterangan:
Y = Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
X
1
= Debt to asset ratio DAR X
2
= Ukuran perusahaan SIZE X
3
= Struktur Kepemilikan Saham Manajerial SKM X
4
= Struktur Kepemilikan Saham Institusional SKI X
5
= Struktur Kepemilikan Saham Asing SKA a
= Konstanta
b
1
,
b
2
… b
5
= Koefisien regresi dari setiap variabel independen e
= Faktor error
3.6.4 Pengujian hipotesis
Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara sebagai berikut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
3.6.4.1 Uji koefisien determinasi
Koefisisen determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square
berkisar antara 0 dan 1. 3.6.4.2
Uji simultan Uji F
Siginifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-Tabel dan F-hitung. Selain itu akan
dilihat nilai signifikansi sig, dimana jika nilai probabilitas P-value dibawah 0.05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan untuk menujukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2005: 84.
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau tidak dapat menerima hipotesis adalah sebagai berikut.
1 Apabila Fhitung Ftabel , pada α 0.05 maka hipotesis ditolak
koefisisen regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan kelima variabel independen tersebut tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
2 Apabila Fhitung Ftabel, pada α 0,05 maka hipotesis diterima
koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti secara simultan kelima variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
3.6.4.3 Uji parsial Uji t
Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2005: 84. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0.05.
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau tidak dapat menerima hipotesis penelitian adalah.
1 Apabila t-hitung t- tabel, pada α 0,05 maka hipotesis ditolak
koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. 2 Apabila t-hitung t-
tabel, pada α 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
3.7 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian direncanakan dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut.
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
Oktober November Desember
Januari Februari
Maret
Pengajuan judul skripsi
Pengajuan Proposal
Bimbingan dan perbaikan
proposal Pengumpulan
dan Pengolahan data
Bimbingan dan penyelesaian
Skripsi
Ujian Comprehensive
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Analisis data dimulai dengan mengolah data berupa laporan tahunan perusahaan makanan dan minuman yang menjadi sampel penelitian yang laporan
tahunan tersebut diperolah dari situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, terdapat 7 perusahaan yang memenuhi
kriteria dari 14 perusahaan dan 7 perusahaan tersebut dijadikan sampel penelitian dan diamati selama periode 2009-2011.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No. Kode Emiten
1. ADES
Akasha Wira International Tbk 2.
DLTA Delta Jakarta Tbk
3. INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk 4.
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
5. ROTI
Nippon Indosari CorporindoTbk 6.
ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk
7. ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Data penelitian 2012
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis statistik deskriptif
Penelitian ini menggunakan tema pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR yang keseluruhan terdiri dari 80 item dari 7 tema
yang dibahas dalam penelitian ini. Sebanyak 6 variabel yang digunakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
sebagai predictor dalam penelitian ini. Deskriptif dari masing-masing
variabel penelitian diperoleh sebagai berikut. Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation DAR
21 17.7000
84.1000 44.319048
19.5865928 SIZE
21 173,270.0000 75,913,691.0000 16,877,053.238095 23,950,233.9848423 SKM
21 .0000
18.0000 2.422381
6.0863502 SKI
21 .0000
100.0000 21.357143
34.1341848 SKA
21 .0000
100.0000 51.133333
36.7626622 CSR
21 .0200
.3500 .139048
.1031458 Valid N listwise
21
Data penelitian diolah 2012
Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa. 1. Variabel debt to asset ratio DAR memiliki nilai minimum 17.7,
memiliki nilai maksimal 84.1, memiliki nilai rata-rata mean 44.319048 dan standar deviasi simpangan baku 19.5865928.
2. Variabel ukuran perusahaan total aktiva memiliki nilai minimum 173,270, memiliki nilai maksimum 75,913,691, memiliki nilai rata-rata
mean 16,877,053.238095 dan standar deviasi simpangan baku 23,950,233.9848423.
3. Struktur kepemilikan saham manajerial SKM memiliki nilai minimum 0, memiliki nilai maksimal 18, memiliki nilai rata-rata mean 2.422381
dan standar deviasi simpangan baku 6.0863502. 4. Struktur kepemilikan saham institusi SKI memiliki nilai minimum 0,
memiliki nilai maksimal 100, memiliki nilai rata-rata mean 21.357143 dan standar deviasi simpangan baku 34.1341848.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43
5. Struktur kepemilikan saham asing SKA memiliki nilai minimum 0, memiliki nilai maksimal 100, memiliki nilai rata-rata mean 51.133333
dan standar deviasi simpangan baku 36.7626622. 6. Variabel indeks corporate social responsibility CSR memiliki nilai
minimum 0.02, memiliki nilai maksimal 0.35, memiliki nilai rata-rata mean 0.139048 dan standar deviasi simpangan baku 0.1031458.
4.2.2 Uji asumsi klasik
4.2.2.1 Uji normalitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Menurut Ghozali 2010 “ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan analisis statistik”. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji
Kologorov-Smirnov. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya
lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat di lihat pada Tabel 4.3.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44
Tabel 4.3 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 21
Normal Parameters Mean
a,b
0E-7 Std. Deviation
.06099490 Most Extreme Differences
Absolute .186
Positive .157
Negative -.186
Kolmogorov-Smirnov Z .854
Asymp. Sig. 2-tailed .460
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Data penelitian diolah 2012
Berdasarkan tabel 4.3 di atas yang merupakan hasil uji One- Sample Kolmogrov-Smirnov pada penelitian ini menunjukkan
probabilitas = 0.46. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji
hipotesis karena 0.46 0,05. Untuk lebih jelas berikut ini akan ditunjukkan grafik histogram dan grafik p-plot data yang telah
berdistribusi normal sebagai berikut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
Gambar 4.1 Histogram
Pada gambar 4.1 grafik histogram di atas, terlihat bahwa grafik menunjukkan pola distribusi normal karena grafik tersebut
memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik sisi kanan maupun sisi kiri atau berbentuk lonceng.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Demikian pula hasil uji
normalitas dengan menggunakan grafik normal p-plot.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Pada gambar 4.2 grafik normal p-plot di atas, terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
4.2.2.2 Uji multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
47
Pada suatu model regresi dinyatakan terjadi multikolinearitas apabila nilai tolerance 0.10 dan VIF 10 Ghozali, 2005 : 92.
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DAR
.710 1.408
SIZE .822
1.216 SKM
.559 1.787
SKI .165
6.053 SKA
.144 6.955
a. Dependent Variable: CSR
Data penelitian diolah 2012
Pada tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada
yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,10. Dapat kita bandingkan masing-masing variabel bebas berdasarkan tabel di atas
sebagai berikut. a. Variabel
debt to asset ratio DAR tidak terjadi
multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.710 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.408 10.
b. Variabel ukuran perusahaan SIZE
tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.822 0.10
dan nilai VIF sebesar 1.216 10. c. Variabel struktur kepemilikan saham manajerial SKM tidak
terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.559 0.10 dan nilai VIF sebesar
1.787
10.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
48
d. Variabel struktur kepemilikan saham institusional SKI tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.165
0.10 dan nilai VIF sebesar
6.053
10. e. Variabel struktur kepemilikan saham asing SKA tidak terjadi
multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.144 0.10 dan nilai VIF sebesar 6.955 10.
4.2.2.3 Uji heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain”. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang
diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan.
1. Titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar
angka 0.
2. Titik – titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah
saja.
3. Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar. 4. Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49
Uji heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan memperhatikan pola gambar Scatterplot dimana bila membentuk titik-
titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk pola yang jelas maka menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Pada gambar 4.3 di atas yang merupakan grafik scatterplots, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi sehingga model regresi layak dipakai.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
50
4.2.2.4 Uji autokorelasi
Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode
dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya dalam model regresi. Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki
masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik dipakai prediksi.
Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin Watson
DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu. 1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
2. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
3. Angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .806
.650
a
.534 .0704308
1.522 a. Predictors: Constant, SKA, DAR, SIZE, SKM, SKI
b. Dependent Variable: CSR
Data penelitian diolah 2012
Tabel 4.5 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.522 Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51
4.2.3 Analisis regresi
Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini
digunakan model regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.6 Uji Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
.391 .084
4.675 .000
DAR .002
.001 .329
1.818 .089
SIZE 1.125E-009
.000 .261
1.551 .142
SKM -.003
.003 -.155
-.759 .460
SKI -.004
.001 -1.326
-3.531 .003
SKA -.005
.001 -1.780
-4.421 .000
a. Dependent Variable: CSR
Data penelitian diolah 2012
Pada tabel 4.6 dari nilai-nilai koefisien di atas, persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah.
Y = 0.391 + 0.002 X
1
+ 1.125 X
2
- 0.003 X
3
- 0.004X
4
- 0.005 X
5
+ e Keterangan:
Y = Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR
a = Konstanta
X
1
= Debt to asset ratio DAR X
2
= Ukuran perusahaan SIZE X
3
= Struktur kepemilikan saham manajerial SKM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
52
X
4
= Struktur kepemilikan saham institusional SKI X
5
= Struktur kepemilikan saham asing SKA b
1
... b
5
, = Koefisien regresi dari setiap variabel independen
e = Faktor error
Interpretasi dari persamaan regresi tesebut adalah sebagai berikut. • a = 0.391
Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel DAR, SIZE, SKM, SKI, SKA
X
1
= X
2
= X
3
= X
4
= X
5
=0, maka pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR adalah sebesar
0.391. • b
1
= 0.002 Koefisien regresi
b
1
ini menunjukkan bahwa setiap variabel DAR meningkat sebesar satu satuan, maka akan menaikkan nilai variabel
CSR sebesar 0.002 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
• b
2
= 1.125 Koefisien regresi
b
2
ini menunjukkan bahwa setiap variabel SIZE meningkat sebesar satu satuan, maka akan menaikkan nilai variabel
CSR sebesar 1.125 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
• b
3
= -0.003 Koefisien regresi
b
3
menunjukkan bahwa setiap variabel SKM meningkat sebesar satu satuan, maka akan menurunkan nilai variabel
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
53
CSR sebesar 0.003 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
• b
4
= -0.004 Koefisien regresi
b
4
menunjukkan bahwa setiap variabel SKI meningkat sebesar satu satuan, maka akan menurunkan nilai variabel
CSR sebesar 0.004 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
• b
5
= -0.005 Koefisien regresi
b
5
menunjukkan bahwa setiap variabel SKA meningkat sebesar satu satuan, maka akan menurunkan nilai variabel
CSR sebesar 0.005 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
4.2.4 Pengujian hipotesis
4.2.4.1 Uji koefisien determinasi
Koefisien determinasu R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R
square yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai R Square
dikatakan baik jika diatas 0.5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1. Hasil uji Koefisien Determinasi disajikan dalam tabel di bawah
ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
54
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.806 .650
a
.534 .0704308
a. Predictors: Constant, SKA, DAR, SIZE, SKM, SKI b. Dependent Variable: CSR
Data penelitian diolah 2012
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R sebesar 0.806 yang berarti bahwa korelasi atau
hubungan antara variabel CSR dengan variabel independennya DAR, SIZE, SKM, SKI, SKA baik. Defenisi korelasi ini dikatakan baik
karena didasarkan pada nilai R yang berada diatas 0.5. Angka koefisien determinasi R Square adalah 0.650. Hal
ini berarti sebesar 65 kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Maka dapat disimpulkan bahwa 65
CSR dipengaruhi oleh DAR, SIZE, SKM, SKI, SKA. Sedangkan sisanya sebesar 35 dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
4.2.4.2 Uji simultan uji F
Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut.
1.
Jika
Fhitung Ftabel, pada α 0.05 maka hipotesis ditolak koefisisen regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara
simultan kelima variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
55
2. Apabi la Fhitung Ftabel, pada α 0.05 maka hipotesis
diterima koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti secara simultan kelima variabel independen tersebut mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji simultan penelitian ini berdasarkan pengelolaan spss
adalah sebagai berikut.
B e
r d
a s
Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa F hitung sebesar 5.579 dengan nilai signifikansi 0.004.
Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa F hitung F tabel 5.579
2.90, sedangkan nilai signifikansi dari 0.05 0.004 0.05.
Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan vaiabel debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, struktur kepemilikan
saham manajerial SKM, struktur kepemilikan saham intitusional SKI, struktur kepemilikan saham asing SKA mempengaruhi
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR.
Tabel 4.8 Uji F
ANOVA
Model
a
Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression .138
5 .028
5.579 .004
b
Residual .074
15 .005
Total .213
20 a. Dependent Variable: CSR
b. Predictors: Constant, SKA, DAR, SIZE, SKM, SKI
Data penelitian diolah 2012
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
56
4.2.4.3 Uji parsial uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Penerimaan atau penolakan
hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut.
1. Jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka hipotesis ditolak
koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tesebut tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. 2.
Jika t hitung t tabel pada α 0.05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Hasil uji t disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.9 Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
.391 .084
4.675 .000
DAR .002
.001 .329
1.818 .089
SIZE 1.125E-009
.000 .261
1.551 .142
SKM -.003
.003 -.155
-.759 .460
SKI -.004
.001 -1.326
-3.531 .003
SKA -.005
.001 -1.780
-4.421 .000
a. Dependent Variable: CSR
Data penelitian diolah 2012
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
57
Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.9 di atas dapat diambil kesimpulan.
1. Variabel debt to asset ratio DAR secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan CSR karena t-hitung t-tabel yaitu 1.8.18 2.13145 dan nilai signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0.089
yang berarti lebih besar 0.05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis ditolak.
2. Variabel ukuran perusahaan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan CSR karena t-hitung t-tabel yaitu 1.551 2.13145 dan nilai signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0.142
yang berarti lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis ditolak.
3. Variabel struktur kepemilikan saham manajerial SKM secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR karena t- hitung t-tabel yaitu -0.759 2.13145 dan nilai signifikansi
menunjukkan nilai sebesar 0.46 yang berarti lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis ditolak.
4. Variabel struktur kepemilikan saham institusional SKI secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR karena t-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
58
hitung t-tabel yaitu 3.531 2.13145 dan nilai signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0.003 yang berarti lebih kecil dari
0.05. Nilai negatif menunjukkan bahwa struktur kepemilikan institusional mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis diterima.
5. Variabel struktur kepemilikan saham asing SKA secara parsial mempunyai
pengaruh negatif
yang signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR karena t- hitung t-tabel yaitu 4.421 2.13145 dan nilai signifikansi
menunjukkan nilai sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Nilai negatif menunjukkan bahwa struktur kepemilikan
asing mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis diterima.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian