Uji multikolinearitas Uji heteroskedastisitas

46 Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Pada gambar 4.2 grafik normal p-plot di atas, terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2.2 Uji multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 47 Pada suatu model regresi dinyatakan terjadi multikolinearitas apabila nilai tolerance 0.10 dan VIF 10 Ghozali, 2005 : 92. Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 DAR .710 1.408 SIZE .822 1.216 SKM .559 1.787 SKI .165 6.053 SKA .144 6.955 a. Dependent Variable: CSR Data penelitian diolah 2012 Pada tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,10. Dapat kita bandingkan masing-masing variabel bebas berdasarkan tabel di atas sebagai berikut. a. Variabel debt to asset ratio DAR tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.710 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.408 10. b. Variabel ukuran perusahaan SIZE tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.822 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.216 10. c. Variabel struktur kepemilikan saham manajerial SKM tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.559 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.787 10. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 48 d. Variabel struktur kepemilikan saham institusional SKI tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.165 0.10 dan nilai VIF sebesar 6.053 10. e. Variabel struktur kepemilikan saham asing SKA tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0.144 0.10 dan nilai VIF sebesar 6.955 10.

4.2.2.3 Uji heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain”. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan. 1. Titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0. 2. Titik – titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar. 4. Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 49 Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan memperhatikan pola gambar Scatterplot dimana bila membentuk titik- titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk pola yang jelas maka menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Pada gambar 4.3 di atas yang merupakan grafik scatterplots, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 50

4.2.2.4 Uji autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 110 125

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 42 90

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 77 128

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 9

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAH TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 10

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 16

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 2 16

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11