Pengertian perilaku Bentuk Perilaku

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Perilaku

1.1 Pengertian perilaku

Skiner 1938 dalarn Notoatmodjo 2007 mengatakan perilaku manusia hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Dengan kata lain perilaku merupakan responsreaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini bersifat pasif tanpa tindakan: pengetahuan dan sikap maupun aktif tindakan yang nyata atau praktek. Menurut Taufik 2007, perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi pada hakikatnya perilaku manusia adalah tindakan atau aktivitas manusia itu sendiri baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung. Selanjutnya Benyamin Bloom 1908, dalam Notoatmodjo, 2007 perilaku dibagi dalam 3 tiga domain yaitu kognitif cognitive domain, afektif affective domain dan psikomotor psychomotor domain. Faktor-faktor predisposisi predisposing factor. Faktor-faktor ini mencakup : pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya.

1.2. Bentuk Perilaku

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seorang terhadap rangsangan stimulus dan luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk dua macam, yakni bentuk pasif dan bentuk aktif Notoatmodjo, 2007. Bentuk pasif. Adalah respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Misalnya: seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah suatu penyakit tertentu, meskipun ibu tersebut tidak membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas untuk diimunisasi. Oleh sebab itu perilaku ibu masih terselubung tertutup. Bentuk aktif. Yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung. Misalnya ibu sudah membawa anaknya ke posyandu puskesmas atau ke fasilitas kesehatan Iainnya untuk imunisasi. Oleh karena perilaku ibu tersebut sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata maka disebut perilaku terbuka.

1.2.1. Pengetahuan knowledge

Pengetahuan merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terbadap objek melalui indra yang dimilikinya mata, hidung, telinga, dan lain sebagainya. Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sampai dengan menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian Analisis analysis. Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sintesis synthesis. Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Evaluasi evaluation. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian itu didasari pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kniteria yang ada. Menurut Notoatmodjo 2010, dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni: cara tradisional dan cara modern. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan. Cara kuno atau tradisional dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi: cara coba salah trial and error, secara kebetulan, cara kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, cara akal sehat common sense, kebenaran melalui wahyu, kebenaran secara intuitif, melalui jalan pikiran. Secara kebetulan. Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh adalah ditemukannya kina sebagai obat penyembuhan penyakit malaria. Kina ditemukan sebagai obat malaria adalah secara kebetulan oleh seorang penderita malaria yang sering mengembara. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Cara kekuasaan atau otoritas. Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. Berdasarkan pengalaman pribadi. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Cara Akal sehat Common sense. Akal sehat atau common sense kadang- kadang dapat menemukan teori atau kebenaran pengetahuan. Sebeluin ilmu pendidikan berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya, atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman. Sampai sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran bahwa hukuman adalah merupakan metode bagi pendidikan anak meskipun bukan yang paling baik. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan. Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut Metode Penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian.

1.2.3. Sikap attitude

Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif, yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi yang tidak menyenangkan Walgito, 2008. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menurut Thurstone yang dikutip Ahmadi 2007 menyatakan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu obyek psikologi apabila ia suka atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap yang negatif terhadap obyek psikologi bila ia tidak suka atau sikap unfavorable terhadap obyek psikologi. Menurut Walgito 2008, sikap individu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Sikap itu tidak dibawa sejak lahir. ini berarti bahwa manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap tertentu terhadap suatu objek. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju kepada sekumpulan objek-objek. Bila seseorang mempunyai sikap negara pada seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kecenderungan menunjukkan sikap negatif pada kelompok dimana orang tersebut bergabung. Menurut Abmadi 2007, sikap dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: Sikap positif yaitu sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada. Sikap negatif yaitu sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmodjo, 2007 sikap terdiri dan berbagai tingkatan yaitu: menerima receiving, merespon responding, menghargai valuing, bertanggung jawab responsible. Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan assessment atau pengukuran measurement sikap. Ada beberapa metode pengungkapan sikap yang secara historik telah dilakukan orang, diantaranya adalah : Ahmadi, 2007, dan Walgito, 2008.

1.4.4. Tindakan practice

Menurut Notoatmodjo 2007 suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain fasilitas.

1.3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Dokumen yang terkait

Perilaku Ibu Hamil Risiko Tinggi Terhadap Kehamilan Risiko Tinggi di Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2005

1 41 101

Gambaran Karakteristik Ibu Dalam Pemanfaata Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012

2 43 153

Aplikasi Asam Humik Dan Aktivator Orgadec Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona sureni) Pada Tanah Pasca Tambang Emas (Kelurahan Simpang Gambir, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal)

0 34 62

Gambaran Perilaku Ibu Dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan Tahun 2016

4 12 165

Gambaran Perilaku Ibu Dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan Tahun 2016

0 1 18

KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL

0 1 20

Perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan dan persalinan diwilayah kerja Puskesmas Simpang Gambir Kacamatan Lingga bayu Kabupaten Mandailing Natal

0 0 22

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL - Perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan dan persalinan diwilayah kerja Puskesmas Simpang Gambir Kacamatan Lingga bayu Kabupaten Mandailing Natal

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku dalam Bentuk Pengetahuan - Gambaran Karakteristik Ibu Dalam Pemanfaata Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012

0 0 19

Gambaran Karakteristik Ibu Dalam Pemanfaata Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012

0 0 12