Tabel 3. Sampel Penelitian
No Kode
Saham Nama
Emiten
1 ABDA
ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk 2
AHAP ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk
3 AMAG
ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk 4
ASBI ASURANSI BINTANG Tbk
5 ASDM
ASURANSI DAYIN MITRA Tbk 6
ASJT ASURANSI JASA TANIA Tbk
7 ASRM
ASURANSI RAMAYANA Tbk 8
LPGI Lippo General Insurance Tbk
9 PNIN
PANIN INSURANCE Tbk Sumber : IDX 2010-2013ICMD 2010-2013 data diolah
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara penyalinan dan pengarsipan
data-data dari sumber-sumber yang tersedia yaitu data sekunder yang dapat diperoleh dari situs BEI
www.idx.ac.id
dan di Pusat Informasi Pasar Modal yang terletak di jalan Mangkubumi Yogyakarta, Data tersebut
berupa laporan keuangan.
F. Derfinisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbebtuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh kesimpuanya
Sugiyono 2010:2. Variabel penelitian dalam penelitian ini dapat diklasifiksikan menjadi dua, yaitu variabel dependen dan variabel
independen. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Peningkatan Pendapatan Premi.
Peningkatan Pendapatan Premi adalah kenaikan
pendapatan premi neto dibandingkan dengan periode saat ini dengan periode tahun sebelumnya.
Sebagaimana yang tercantum dalam
Statement of Corporate Intent
PT. Asuransi Jasa Indonesia Persero tahun 2004-2006 bahwa Peningkatan Pendapatan Premi dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Peningkatan Pendapatan Premi =
Pendapatan Premi saat ini –
Pendapatan Premi Tahun Sebelumnya
× 100 Pendapatan Premi Tahun
Sebelumnya
2. Variabel independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah kesehatan keuangan perusahaan. Dimana salah satunya adalah :
a. Risk Based Capital RBC
Alat penilaian kesehatan keuangan asuransi dilihat dari aspek permodalannya adalah rasio tingkat solvabilitas. Sebagai
upaya agar industri asuransi kuat dan mengikuti perkembangan peraturan internasional, pemerintah RI melalui SK. Menteri
Keuangan Nomor 481KMK.0711999 menetapkan standar tingkat solvabilitas perusahaan asuransi berdasarkan perhitungan