PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS: Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(1)

(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Asrul Sugih Ramdhani 1001342

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Oleh :

Asrul Sugih Ramdhani

Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Asrul Sugih Ramdhani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

DI BURSA EFEK INDONESIA) ASRUL SUGIH RAMDHANI

1001342

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Dosen Pembimbing

Mayasari, SE.MM. NIP: 19710705200212 2 001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak.MBA. NIP: 197403072002122001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

AsuransiyangTerdaftardi Bursa Efek Indonesia)” ini beserta seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 11 November 2014 Penulis,

Asrul Sugih Ramdhani NIM. 1001342


(5)

ABSTRAK

Asrul Sugih Ramdhani, 1001342. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Di bawah bimbingan Mayasari, SE. MM.

Kinerja keuangan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2009 sampai tahun 2013 belum memuaskan. Hal tersebut ditandai dengan menurunnya profitabilitas, yang diduga solvabilitas sebagai faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran solvabilitas yang diukur dengan Risk Based Capital (RBC) dan profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity (ROE) serta untuk mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik sampling purposive berdasarkan pada kriteria tertentu. Analisis statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji T pada taraf signifikansi 5%.

Gambaran solvabilitas menunjukkan pertumbuhan yang meningkat, sedangkan profitabilitas menunjukkan pertumbuhan yang menurun. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.


(6)

ABSTRACT

Asrul Sugih Ramdhani, 1001342. The Influence of Solvability Toward Profitability (A Case Study on the Insurance Companies which were Listed in Indonesia Stock Exchange). Under guidance Mayasari, SE. MM.

The financial performance of the insurance companies which were listed in Indonesia Stock Exchange was not satisfactory. It was marked by profitability declining, the solvency suspected as a influencing factor. The aims of this research is to describe the solvency as measured by Risk Based Capital (RBC) and profitability as measured by Return on Equity (ROE) as well as to identify the influence of solvency on profitability in insurance companies which were listed on the Indonesian Stock Exchange.

This research is a quantitative research. The research applied descriptive and verifiable method. The samples of this research were determined by using purposive sampling techniques based on specific kriteria. Simple linear regression analysis were used as Statistical Analysis. Hypothesis test was done by using T test at 5% significance level.

Solvency overview showed increased growth, while profitability showed declining growth. The results of hypothesis test showed that the influence of solvency negatively significant on profitability.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.6 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Asuransi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Asuransi Kerugian ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Kinerja Keuangan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Solvabilitas... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Profitabilitas ... Error! Bookmark not defined.


(8)

2.2 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Profitabilitas ... Error! Bookmark not

defined.

2.3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not

defined.

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis . Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Analisis Statistik ... Error! Bookmark not defined.


(9)

3.6.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Analisis Statistik dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pembahasan Hasil Solvabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pembahasan Hasil Profitabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Profitabilitas ... Error! Bookmark not

defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aspek kehidupan manusia ataupun kelompok pasti memiliki risiko di dalamnya. Risiko tersebut tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan. Solusi untuk meminimalkan risiko tersebut yaitu salah satunya dengan cara berasuransi. Asuransi merupakan metode yang cukup dikenal untuk meminimalkan ataupun memindahkan risiko.

Usaha asuransi merupakan usaha jasa yang memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda dari usaha jasa pada umumnya. Karena kegiatan utama usaha asuransi ialah memindahkan risiko dari pihak lain ke dalam kegiatan usahanya. Sehingga perusahaan yang menjalankan usaha asuransi menjadi padat risiko, dan hal itu menuntut perusahaan asuransi untuk dapat mengelola risiko yang ditanggung sebaik mungkin. Dasar usaha asuransi adalah kepercayaan masyarakat, terutama dalam hal kemampuan keuangan (bonafiditas) perusahaan untuk memenuhi kewajiban klaim dan kewajiban lain-lain tepat pada waktunya. Untuk itu, usaha asuransi harus dikelola secara professional, baik dalam pengelolaan risiko maupun dalam pengelolaan keuangannya.

Kegiatan usaha asuransi termasuk ke dalam jenis usaha jasa yang secara penuh diatur dan diawasi oleh Pemerintah. Hal ini dilakukan karena kegiatan usaha asuransi yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk premi asuransi, sehingga perusahaan penggerak usaha asuransi dihimbau untuk dapat mempertanggung jawabkan dana tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(11)

DR. Herris B. Simandjuntak mengungkapkan dalam economicreviewnews.com tanggal 07 November 2013 bahwa pertumbuhan industri asuransi Indonesia pada 10 tahun terakhir cukup pesat. Namun, kontribusinya atau penetrasi asuransi (insurance penetration) berupa perbandingan antara jumlah premi bruto dan Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah. Pada tahun 2012 hanya sebesar 1,7%, masih rendah setidaknya jika dibandingkan dengan perkembangan industri jasa keuangan lainnya. Apalagi bila dibandingkan dengan negara lain, seperti AS (8,1%), Inggris (11,8%), dan negara tetangga Singapura dan Malaysia yang penetrasinya lebih dari 4%. Demikian pula dengan premi per kapita atau densitas asuransi (insurance density) Indonesia masih rendah. Tahun 2011 hanya sebesar US$ 20, masih jauh dibawah Thailand (US$ 88), Malaysia (US$ 175) dan Singapura yang sebesar US 810 (Swiss Re, 2012). Nilai insurance density ini menunjukkan bahwa belanja premi asuransi untuk setiap orang Indonesia per tahunnya hanya US$ 20. Angka yang sangat kecil tersebut bisa diartikan juga bahwa kesadaran berasuransi di kalangan masyarakat Indonesia masih rendah.

Pada tahun 2014 terdapat 144 perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia. Jumlah tersebut terdiri dari perusahaan Asuransi Jiwa dengan jumlah 47 perusahaan, perusahaan Asuransi Kerugian berjumlah 82 perusahaan dan Perusahaan penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Jamsostek hanya terdapat 3 (tiga) perusahaan. Sedangkan perusahaan reasuransi hanya terdapat 4 (empat) perusahaan. (www.sahamok.com, 2014).


(12)

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat laba asuransi umum selama 2013 mengalami kenaikan sebesar 7,7% dari Rp 5,8 triliun pada 2012 menjadi Rp 6,3 triliun. Pertumbuhan tersebut diharapkan mendukung kinerja perusahaan asuransi umum pada 2014. (www.infobanknews.com, 2014).

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi neto industri asuransi umum selama 2013 sebesar Rp 23,4 triliun (audited). Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 21,8% bila dibandingkan pertumbuhan premi neto sebesar Rp 19,2 triliun pada 2012. Ketua AAUI Ahmad Fauzie Darwis mengatakan, untuk premi bruto, industri asuransi membukukan pertumbuhan sebesar 18,9% atau menjadi sebesar Rp 40,6 triliun pada 2013. Angka tersebut terbilang mengalami pertumbuhan bila dibandingkan pada 2012 yang sebesar Rp 34,3 triliun. (www.infobanknews.com, 2014).

Berikut adalah data pertumbuhan premi bruto, premi neto, dan laba asuransi umum atau kerugian dibandingkan dengan pertumbuhan asuransi kerugian yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia:

Tabel 1.1

Pertumbuhan Premi Bruto, Premi Neto, dan Laba Asuransi Kerugian (dalam triliun rupiah)

No. Keterangan

Asuransi Kerugian Keseluruhan

Asuransi Kerugian terdaftar BEI

2012 2013  2012 2013 

1. Premi Bruto 34,3 40,6 18,90% 0,453 0,518 14,35% 2. Premi Neto 19,2 23,4 21,80% 0,269 0,318 18,22%

3. Laba 5,8 6,8 7,70% 0,198 0,210 6,17%

Sumber: www.infobanknews.com & www.idx.co.id (Data diolah kembali).

Pada tabel di atas dapat dilihat tingkat pertumbuhan premi bruto, premi neto, dan laba perusahaan asuransi kerugian yang terdaftar di Bursa Efek


(13)

Indonesia berada di bawah tingkat pertumbuhan asuransi kerugian secara keseluruhan di Indonesia.

Terlihat tingkat pertumbuhan laba perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia masih di bawah tingkat pertumbuhan asuransi kerugian keseluruhan. Hal itu dapat mencerminkan tingkat profitabilitas perusahaan asuransi kerugian yang rendah. "Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya." (Harahap, 2008:304).

Terdapat banyak rasio yang dapat menghitung tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Pada penelitian ini rasio yang digunakan ialah rasio Return on Equity. Karena rasio Return on Equity merupakan penilaian profitabilitas berdasarkan

modal, dan “dalam bisnis asuransi masalah besarnya modal sangat penting oleh

karenanya menjadi perhatian dan selalu dimonitor oleh Departemen Keuangan sebagai regulator dalam usaha perasuransian, dan tentu saja ini berhubungan dengan komitmen para pemegang saham dalam menanamkan modalnya dikaitkan dengan return yang diharapkannya.” (Kirmizi, Susi Surya Agus, 2011). Salah satu usaha Departemen Keuangan dalam mengatur permodalan perusahaan asuransi yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Selain itu, khususnya bagi perusahaan yang telah go public, rasio ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas penting yang dipertimbangkan oleh para investor dalam membeli saham suatu perusahaan di Bursa Efek. Karena rasio ROE itu sendiri merupakan rasio yang


(14)

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan return dari modal yang dimilikinya secara efektif.

Data empiris mengenai Return on Equity pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Rata-rata Return on Equity Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013

11,81% 13,57% 17,21% 18,70% 16,17%

Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi yang tersedia di www.idx.co.id (Data diolah kembali).

Tabel di atas menunjukkan rata-rata Return on Equity perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki kecenderungan menurun. Pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar -13,52% dari 18,70% menjadi 16,17%.

Rata-rata Return on Equity perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI mengalami pergerakan yang fluktuatif selama periode tahun 2009 sampai dengan 2013. Dilihat pada tahun terakhir yaitu tahun 2013, Rata-rata Return on Equity perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI mengalami penurunan. Apabila penurunan yang terjadi dibiarkan terus menerus, maka penurunan tersebut akan berdampak pada kurangnya minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor asuransi dan akan mempengaruhi kemampuan ekspansi perusahaan asuransi itu sendiri. Selain itu, dampak yang akan dirasakan oleh perusahaan asuransi ialah rendahnya kepercayaan masyarakat untuk menjadi nasabah perusahaan asuransi, sehingga kondisi ini akan mengakibatkan kesadaran masyarakat dalam berasuransi semakin rendah.


(15)

Keinginan perusahaan asuransi untuk mencapai pendapatan yang sebanyak-banyaknya akan terhambat oleh ketentuan pemerintah yang mengharuskan setiap asuransi untuk mencapai tingkat solvabilitas minimum yang telah ditentukan. Hal ini karena perusahaan asuransi harus berhati-hati dalam menyerap risiko dari tertanggung (premi) dan juga dalam berinvestasi untuk memastikan tingkat solvabilitas selalu berada di atas nilai minimum yang sudah ditentukan. Pemerintah menghimbau perusahaan asuransi untuk menggunakan Risk Based Capital sebagai metode perhitungan solvabilitas.

Dalam hubungan Risk Based Capital dengan Profitabilitas terdapat kondisi tertentu di mana keadaan kepentingan Risk Based Capital adalah „sesuai‟ dengan kepentingan Profitabilitas suatu perusahaan dalam operasinya, alat ukur tingkat kinerja perusahaan atau efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber-sumber daya perusahaan asuransi salah satunya yaitu penilaian terhadap Risk Based Capital, yang di mana Risk Based Capital dapat menentukan besarnya tingkat profitabilitas perusahaan. (Riyanto, 2001:203)

Penelitian yang dilakukan oleh Agung Eko Supriyono (2013) mendukung teori yang telah disebutkan. Kesimpulan dari penelitian tersebut ialah RBC memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi Syariah PT Takaful Indonesia dengan periode tahun 2004-2010.

Pemerintah melalui Departemen Keuangan, menetapkan peraturan perundang-undangan tentang kesehatan perusahaan asuransi dan reasuransi, yaitu Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 yang pada pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa, Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi setiap saat


(16)

wajib memenuhi tingkat Solvabilitas paling sedikit 120% (seratus dua puluh per seratus) dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Lalu ayat 2 menyebutkan bahwa, Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang tidak memenuhi ketentuan tingkat Solvabilitas sebagaimana dimaksud dalam ayat satu, namun memiliki tingkat Solvabilitas paling sedikit 100% (seratus per seratus), diberikan kesempatan melakukan penyesuaian dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi ketentuan tingkat Solvabilitas sebagaimana dimaksud dalam ayat satu.

Risk Based Capital adalah salah satu metode pengukuran Batas Tingkat Solvabilitas yang disyaratkan dalam undang-undang dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan sebuah perusahaan asuransi untuk memastikan pemenuhan kewajiban Asuransi dan Reasuransi dengan mengetahui besarnya kebutuhan modal perusahaan sesuai dengan tingkat resiko yang dihadapi perusahaan dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya.

Data empiris mengenai Risk Based Capital pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.3

Rata-rata Risk Based Capital Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013

179,91% 178,89% 180,98% 198,27% 218,69%

Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi yang tersedia di www.idx.co.id (Data diolah kembali).

Tabel 1.3 menunjukkan rata-rata Risk Based Capital perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tahun terakhir yaitu 2013, mengalami peningkatan.


(17)

Peningkatan Solvabilitas (RBC) pada tahun 2013 diduga berpengaruh terhadap menurunnya Profitabilitas (ROE) pada tahun yang sama.

Dengan melihat fenomena menurunnya tingkat Profitabilitas dengan menggunakan rasio Return on Equity pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI serta meningkatnya tingkat Solvabilitas dengan menggunakan rasio Risk Based Capital, maka peneliti berniat untuk melakukan penelitian dengan judul "PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI

KASUS PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) ".

1.2 Identifikasi Masalah

Latar Belakang di atas menggambarkan bahwa tingkat pertumbuhan premi bruto, premi neto, dan laba perusahaan asuransi kerugian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berada di bawah tingkat pertumbuhan asuransi kerugian secara keseluruhan di Indonesia.

Tingkat pertumbuhan laba perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia masih di bawah tingkat pertumbuhan asuransi kerugian keseluruhan. Hal itu dapat mencerminkan tingkat profitabilitas perusahaan asuransi kerugian yang rendah. "Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya." (Harahap, 2008:304).

Terdapat banyak rasio yang dapat menghitung tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Pada penelitian ini rasio yang digunakan ialah rasio Return on Equity.


(18)

Karena rasio Return on Equity merupakan penilaian profitabilitas berdasarkan

modal, dan “dalam bisnis asuransi masalah besarnya modal sangat penting oleh

karenanya menjadi perhatian dan selalu dimonitor oleh Departemen Keuangan sebagai regulator dalam usaha perasuransian, dan tentu saja ini berhubungan dengan komitmen para pemegang saham dalam menanamkan modalnya dikaitkan dengan return yang diharapkannya.” (Kirmizi, Susi Surya Agus, 2011). Dengan melihat pernyataan tersebut, maka rasio ROE akan diteliti dalam penelitian ini sebagai indikator Profitabilitas.

Rata-rata Return on Equity perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI mengalami pergerakan yang fluktuatif selama periode tahun 2009 sampai dengan 2013. Dilihat pada tahun terakhir yaitu tahun 2013, Rata-rata Return on Equity perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI mengalami penurunan. Apabila penurunan yang terjadi dibiarkan terus menerus, maka penurunan tersebut akan berdampak pada kurangnya minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor asuransi dan akan mempengaruhi kemampuan ekspansi perusahaan asuransi itu sendiri, sehingga perusahaan asuransi akan sulit untuk mengimbangi perkembangan perusahaan jasa keuangan lainnya yang sudah mencakup di banyak daerah dan pasar. Selain itu, dampak yang akan dirasakan oleh perusahaan asuransi ialah rendahnya kepercayaan masyarakat untuk menjadi nasabah perusahaan asuransi, sehingga kondisi ini akan mengakibatkan kesadaran masyarakat dalam berasuransi semakin rendah.

Peningkatan Solvabilitas (RBC) pada tahun 2013 diduga berpengaruh terhadap menurunnya Profitabilitas (ROE) pada tahun yang sama. Hal itu


(19)

diperkuat oleh teori dari Bambang Riyanto (2001:203) yang menyebutkan bahwa dalam hubungan Risk Based Capital dengan Profitabilitas terdapat kondisi tertentu di mana keadaan kepentingan Risk Based Capital adalah „sesuai‟ dengan kepentingan Profitabilitas suatu perusahaan dalam operasinya, alat ukur tingkat kinerja perusahaan atau efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber-sumber daya perusahaan asuransi salah satunya yaitu penilaian terhadap Risk Based Capital, yang di mana Risk Based Capital dapat menentukan besarnya tingkat profitabilitas perusahaan.

Setelah mengidentifikasi masalah, peneliti berniat untuk menguji sejauh mana Solvabilitas dapat mempengaruhi Profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah

Setelah melihat deskripsi masalah mengenai Profitabilitas Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada bagian Latar Belakang di atas, maka peneliti menyusun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran Solvabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana gambaran Profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?


(20)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran Solvabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia;

2. Untuk mengetahui gambaran Profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia;

3. Untuk mengetahui pengaruh Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya bahan akademis, bahan penelitian, dan sumber referensi, terutama di bidang ilmu Manajemen khususnya Manajemen Keuangan yang berkaitan dengan Asuransi.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi perusahaan asuransi dalam mengelola keuangannya, khususnya Profitabilitas.


(21)

1.6 Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi perusahaan dalam mencapai Profitabilitas berdasarkan pada Solvabilitas. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan Solvabilitas dan Profitabilitas dalam industri asuransi.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan permasalahan yang akan menjadi topik yang diteliti. Menurut Sugiyono (2009:38) Objek penelitian merupakan “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Objek dari penelitian ini adalah variabel independent (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (variabel terikat). Variabel independent dari penelitian ini adalah solvabilitas sebagai variabel Xdan variabel dependent dari penelitian ini adalah profitabilitas sebagai variabel Y.

Perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipilih sebagai subjek penelitian dalam penelitian ini. Perusahaan tersebut dipilih karena apabila dilihat pada bab satu, Perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami masalah pada profitabilitas, di mana perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memperoleh penurunan profitabilitas pada tahun 2013.


(23)

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2) pengertian dari metode penelitian adalah "cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu."

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2009:21) bahwa, "Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas." Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, maka dapat diketahui gambaran mengenai solvabilitas yang diukur dengan Risk Based Capital serta profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity.

Menurut Suryana (2010), "Metode verifikasi (pengujian), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudah digariskan itu tercapai atau sesuai atau cocok dengan harapan atau teori yang sudah baku. Tujuan dari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna menyusun teori baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutakhirnya, metode verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data)." Metode penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Metode ini menguji hubungan/pengaruh variabel-variabel disertai dengan data empiris. Sehingga metode ini sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh solvabilits terhadap


(24)

profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Suryana (2010), "Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena sudah cukup lama/mentradisi digunakan. Metode kuantitatif disebut juga metode positifistik, karena berlandaskan pada filsafat positifisme. Disebut juga metode ilmiah/scientific, karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Disebut juga metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Disebut kuantitatif karena data-data berupa angka-angka dan statistik". Karena data yang akan diteliti dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan, maka pendekatan kuantitatif sangat cocok dengan data dalam penelitian ini.

3.2.2 Desain Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian diperlukan desain penelitian guna untuk membuat rangkaian rencana, gambaran, dan penjelasan yang tersusun rapi sehingga mendapatkan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian.

Menurut Husein Umar (2008:4) menyatakan bahwa desain penelitian merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapar memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.


(25)

(26)

Menurut Husein Umar (2008:5) terdapat tiga jenis desain penelitian, yaitu:

1. Riset Eksploratif

Riset eksploratif yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan yang belum diketahui (kelayakan riset).

2. Riset Deskriptif

Riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu (hubungan).

3. Riset Kausal

Riset kausal yaitu menguji hubungan "sebab akibat".

Berdasarkan pada variabel-variabel yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.3 Operasional Variabel

Menurut Hatch dan Farhady (1981) yang dikutip Sugiyono (2009:58) menyatakan pengertian variabel sebagai berikut: "Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai "variasi" antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain."

Variabel Independent atau Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2009:59) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terkait).


(27)

Variabel independent pada penelitian ini adalah solvabilitas sebagai variabel X.

Variabel Dependent atau Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2009:59) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependent pada penelitian ini adalah profitabilits sebagai variabel Y.

Selanjutnya, operasional variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan pada di tabel berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Alat ukur Skala

Solvabilitas (X) Riyanto (2001:32), mendefinisikan tentang solvabilitas, yaitu: “Solvabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya Risk Based Capital adalah salah satu metode pengukuran Batas Tingkat Solvabilitas yang disyaratkan dalam undang-undang dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan sebuah perusahaan asuransi untuk Rasio


(28)

apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan” memastikan pemenuhan kewajiban Asuransi dan Reasuransi dengan mengetahui besarnya kebutuhan modal perusahaan sesuai dengan tingkat resiko yang dihadapi perusahaan dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya. Profitabilitas (Y) Harahap (2008:303) berpendapat bahwa definisi Profitabilitas, sebagai berikut. “Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada

Return On Equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau Rasio


(29)

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.”

pemegang saham perusahaan (Sawir 2009:20).

3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sugiyono (2009:137) “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.”

Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari laporan keuangan tahunan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia tersebut, www.idx.co.id.

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

Data Jenis Data Sumber

Solvabilitas Sekunder

Laporan keuangan tahunan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa tahun 2009 sampai 2013.

Profitabilitas Sekunder

Laporan keuangan tahunan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa tahun 2009 sampai


(30)

2013.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data dan informasi untuk mendukung penelitian. Menurut Sugiyono (2009:401) bahwa, "Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mandapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan."

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen berupa laporan keuangan tahunan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan objek dan subjek yang diteliti serta studi pustaka melalui buku-buku, jurnal, dan penelitian terdahulu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan tahunan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang pengumpulannya diperoleh dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:115) bahwa, "Pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya."


(31)

Berdasarkan definisi di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:116) mengemukakan bahwa, "Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut."

Sample yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009 hingga tahun 2013.

3.5.3 Teknik Sampling

Untuk menentukan sampel yang akan diteliti, peneliti harus melakukan teknik sampling atau teknik pengambilan sampel. Sugiyono (2009:116) berpendapat bahwa, "Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel."

Sampel dalam penelitian ini akan ditentukan berdasarkan syarat tertentu atau berdasarkan teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (2009:122), “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Di bawah ini adalah kriteria perusahaan asuransi yang akan dijadikan sampel:

1. Perusahaan asuransi yang telah terdaftar dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sebelum bulan Desember tahun 2013.


(32)

2. Konsisten mempublikasikan laporan keuangan selama tahun 2009-2013.

3. Periode pembukuan per 31 Desember.

Berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan, maka dari 10 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia didapat 6 perusahaan asuransi yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Sampel yang termasuk dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No. Emiten Kode Emiten Tanggal Listing

1. Asuransi Bina Dana Arta Tbk ABDA 06-Jul 1989 2. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk AHAP 14-Sep-1990

3. Asuransi Bintang Tbk ASBI 29-Nop-1989

4. Asuransi Dayin Mitra Tbk ASDM 15-Des-1989

5. Asuransi Jaya Tania Tbk ASJT 23-Des-2003

6. Asuransi Ramayana Tbk ASRM 19-Mar-1990

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Setelah mengolah data yang terkumpul, langkah selanjutnya ialah menganalisis data tersebut agar dapat mengartikannya. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di rumusan masalah pada bab sebelumnya. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


(33)

2. Analisis deskriptif terhadap solvabilitas pada perusahaan-perusahaan yang diteliti dengan menghitung rasio Risk Based Capital sebagai indikator penilaian.

3. Analisis deskriptif terhadap profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang diteliti dengan menghitung rasio Return on Equity seabagai indikator penilaian.

4. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas.

3.6.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang dilakukan adalah dengan memberikan gambaran tentang kondisi variable penelitian baik dalam tabel, grafik maupun deskripsi. Untuk itu dilakukan perhitungan agar diperoleh nilai Risk Based Capital (RBC) dan Return On Equity (ROE).

3.6.3 Analisis Statistik 3.6.3.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji Normalitas.

 Uji Normalitas

Statistik terbagi menjadi dua bagian, yaitu statistik parametrik dan statistik non parametrik. Statistik parametrik merupakan bagian dari statistik yang melakukan analisis (penaksiran atau uji hipotesis) dari data statistik yang berdistribusi normal ataupun yang


(34)

berdistribusi mendekati normal. Sedangkan statistik non parametrik merupakan bagian dari statistik yang melakukan analisis (penaksiran atau uji hipotesis) dari data yang berdistribusi tidak normal atau yang tidak diketahui bentuk distribusinya. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

3.6.3.2 Analisis Regresi

Model analisis regresi yang digunakan dalam menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana di gunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Solvabilitas yang diukur dengan Risk Based Capital (RBC) terhadap Profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE). Persamaan regresi sederhana menurut Sugiyono (2009:270) adalah sebagai berikut:

Y'=a+bX

Keterangan

Y' : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a : Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b : Angka arah koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.


(35)

X : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.


(36)

3.6.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mencari jawaban dari penelitian yang telah dilakukan. Hipotesis nol (H0) tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dan Hipotesis alternative (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X) yaitu Solvabilitas terhadap Profitabilitas sebagai variabel dependent (Y). Statistik hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

3.6.4.1 Uji T

Menurut Imam Ghozali (2005), "Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen." Pengujian dilakukan dengan menggunakan output IBM SPSS Statistics 22.0 dengan signifikan level 0,05 (α=5%).

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen


(37)

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Adapun hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut:

1. Ho: µ1<0 Solvabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap

Profitabilitas


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada bab ini penulis dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diantaranya:

1. Gambaran solvabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio Risk Based Capital pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2009 hingga tahun 2013 mengalami pergerakan yang fluktuatif dan cenderung meningkat dengan nilai RBC tertinggi sebesar 218,69% melebihi nilai minimal yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan sebesar 120%, sehingga kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya tinggi. Akan tetapi disisi lain, RBC yang tinggi mengindikasikan penyerapan risiko yang dilakukan perusahaan asuransi terlalu hati-hati, baik risiko underwriting maupun risiko investasi.

2. Gambaran profitabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio Return on Equity pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2009 hingga tahun 2013 menunjukkan pergerakan yang fluktuatif dan cenderung menurun. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah beban underwriting sehingga berdampak pada laba bersih yang menurun. Perkembangan nilai ROE


(39)

perusahaan asuransi pada penelitian ini jauh berada di bawah perkembangan ROE perusahaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang termasuk ke dalam sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia.

3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Artinya, peningkatan solvabilitas menyebabkan menurunnya profitabilitas.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan asuransi, sebaiknya perusahaan dapat menyeimbangkan antara pencapaian solvabilitas (RBC) dengan pencapaian profitabilitas. Dengan begitu, perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dan perusahaan dapat mencapai salah satu tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba. Sebaiknya perusahaan asuransi dapat mengefektifkan aset dan modal yang dimiliki dan mengendalikan risiko yang diserap oleh perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang berencana akan meneliti mengenai profitabilitas, penulis menyarankan untuk melakukan penelitian dengan variabel-variabel lain yang sekiranya dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan asuransi seperti premi neto, premi bruto, dan underwriting.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Herman. (2006). Manajemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Keown, Arthur J. et al. (2005). Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan

Aplikasi. Jakarta: Pearson Education, Inc.

Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi

Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Peraturan Ketua BPPMLK PER.09/BL/2011, Tentang Pedoman Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi

Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 1999, Tentang Perubahan Atas PP No. 73 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.

Peraturan Pemerintah, No. 39 tahun 2008, Mei 2008, Tentang Penyempurnaan PP No. 73 Tahun 1992 Mengenai Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Peraturan Pemerintah, No. 81 tahun 2008, Tentang Penundaan Pemberlakukan

PP No. 39 Tahun 2008.

Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Salim, Abbas. (2007). Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sawir, Agnes. (2009). Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.


(41)

Jurnal dan Karya Ilmiah:

Andhayani, Rurie. (2011). Analisis Pengaruh Solvabilitas dan Underwriting Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi Kerugian (Studi pada Perusahaan Asuransi Kerugian yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010). Jurnal.

Kirmizi dan Agus, Susi Surya. (2011). Pengaruh Pertumbuhan Modal Dan Aset Terhadap Rasio Risk Based Capital (RBC), Pertumbuhan Premi Neto Dan Profitabilitas Perusahaan Asuransi Umum Di Indonesia. Jurnal. Pekbis Jurnal. 3, (1), 391-405.

Supriyono, Agung Eko. (2013). Pengaruh Risk Based Capital Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi Syariah. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Trilestari, Tammy. (2010). Pengaruh Risk Based Capital Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Asuransi Kerugian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Wulan, Novia. (2010). Pengaruh Risk Based Capital Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Asuransi PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. Skripsi Sarjana pada Universitas Komputer Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Internet:

http://www.sahamok.com/perusahaan-asuransi-indonesia/ (2 Juni 2014)

http://economicreviewnews.com/in/index.php?option=com_content&view=article

&id=49:tantangan-industri-asuransi-indonesia&catid=25:news-and-article&Itemid=55 (29 Agustus 2014) http://www.idx.co.id (4 Juni 2014)

http://www.infobanknews.com/2014/06/sepanjang-2013-laba-asuransi-umum-naik-77/ (21 November 2014)

http://www.infobanknews.com/2014/06/asuransi-umum-catat-premi-2013-sebesar-rp234-triliun/ (21 November 2014)


(1)

58

3.6.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mencari jawaban dari penelitian yang telah dilakukan. Hipotesis nol (H0) tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dan Hipotesis alternative (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X) yaitu Solvabilitas terhadap Profitabilitas sebagai variabel dependent (Y). Statistik hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

3.6.4.1 Uji T

Menurut Imam Ghozali (2005), "Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen." Pengujian dilakukan dengan menggunakan output IBM SPSS Statistics 22.0 dengan signifikan level 0,05 (α=5%).

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen


(2)

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Adapun hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut:

1. Ho: µ1<0 Solvabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap

Profitabilitas


(3)

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada bab ini penulis dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diantaranya:

1. Gambaran solvabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio Risk

Based Capital pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode tahun 2009 hingga tahun 2013 mengalami pergerakan yang fluktuatif dan cenderung meningkat dengan nilai RBC tertinggi sebesar 218,69% melebihi nilai minimal yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan sebesar 120%, sehingga kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya tinggi. Akan tetapi disisi lain, RBC yang tinggi mengindikasikan penyerapan risiko yang dilakukan perusahaan asuransi terlalu hati-hati, baik risiko underwriting maupun risiko investasi.

2. Gambaran profitabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio Return

on Equity pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode tahun 2009 hingga tahun 2013 menunjukkan pergerakan yang fluktuatif dan cenderung menurun. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah beban underwriting sehingga berdampak pada laba bersih yang menurun. Perkembangan nilai ROE


(4)

perusahaan asuransi pada penelitian ini jauh berada di bawah perkembangan ROE perusahaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang termasuk ke dalam sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia.

3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Artinya, peningkatan solvabilitas menyebabkan menurunnya profitabilitas.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan asuransi, sebaiknya perusahaan dapat menyeimbangkan antara pencapaian solvabilitas (RBC) dengan pencapaian profitabilitas. Dengan begitu, perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dan perusahaan dapat mencapai salah satu tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba. Sebaiknya perusahaan asuransi dapat mengefektifkan aset dan modal yang dimiliki dan mengendalikan risiko yang diserap oleh perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang berencana akan meneliti mengenai profitabilitas, penulis menyarankan untuk melakukan penelitian dengan variabel-variabel lain yang sekiranya dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan asuransi seperti premi neto, premi bruto, dan underwriting.


(5)

90

DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Herman. (2006). Manajemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Keown, Arthur J. et al. (2005). Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan

Aplikasi. Jakarta: Pearson Education, Inc.

Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003

Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999

Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi

Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Peraturan Ketua BPPMLK PER.09/BL/2011, Tentang Pedoman Perhitungan

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi

Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 1999, Tentang Perubahan Atas PP No. 73

Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.

Peraturan Pemerintah, No. 39 tahun 2008, Mei 2008, Tentang Penyempurnaan

PP No. 73 Tahun 1992 Mengenai Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.

Peraturan Pemerintah, No. 81 tahun 2008, Tentang Penundaan Pemberlakukan

PP No. 39 Tahun 2008.

Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Salim, Abbas. (2007). Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sawir, Agnes. (2009). Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha


(6)

Jurnal dan Karya Ilmiah:

Andhayani, Rurie. (2011). Analisis Pengaruh Solvabilitas dan Underwriting

Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi Kerugian (Studi pada Perusahaan Asuransi Kerugian yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010). Jurnal.

Kirmizi dan Agus, Susi Surya. (2011). Pengaruh Pertumbuhan Modal Dan Aset

Terhadap Rasio Risk Based Capital (RBC), Pertumbuhan Premi Neto Dan Profitabilitas Perusahaan Asuransi Umum Di Indonesia. Jurnal. Pekbis Jurnal. 3, (1), 391-405.

Supriyono, Agung Eko. (2013). Pengaruh Risk Based Capital Terhadap

Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi Syariah. Skripsi Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Trilestari, Tammy. (2010). Pengaruh Risk Based Capital Terhadap Tingkat

Profitabilitas Perusahaan Asuransi Kerugian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana pada Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung: tidak diterbitkan.

Wulan, Novia. (2010). Pengaruh Risk Based Capital Terhadap Tingkat

Profitabilitas Perusahaan Asuransi PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk.

Skripsi Sarjana pada Universitas Komputer Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Internet:

http://www.sahamok.com/perusahaan-asuransi-indonesia/ (2 Juni 2014)

http://economicreviewnews.com/in/index.php?option=com_content&view=article

&id=49:tantangan-industri-asuransi-indonesia&catid=25:news-and-article&Itemid=55 (29 Agustus 2014) http://www.idx.co.id (4 Juni 2014)

http://www.infobanknews.com/2014/06/sepanjang-2013-laba-asuransi-umum-naik-77/ (21 November 2014)

http://www.infobanknews.com/2014/06/asuransi-umum-catat-premi-2013-sebesar-rp234-triliun/ (21 November 2014)