Uji Prasyarat. Kelayakan Sarana dan prasarana a. Aspek Gedung

65

2. Uji Prasyarat.

a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS versi 13. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel dalam penelitian normal atau tidak, maka dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. Jika nilai Asymp. Sig lebih besar atau sama dengan 0,05 5 maka distribusi data adalah normal Ali Muhson, 2005: 57. b. Uji Linearitas Tindakan uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas atau eksogen X dan variabel terikat atau endogen Y mempunyai hubungan linier atau tidak bersifat linear atau tidak. Untuk mengetahui hal ini, peneliti memlilih menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5 pada kedua jenis variabel tersebut. Apabila F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel 5 taraf signifikansi yang ditentukan, berarti hubungan kedua jenis variabel atau hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan linier dan berlaku sebaliknya, jika F hitung lebih besar dari F tabel 5 taraf signifikansi yang ditentukan, berarti hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan non-linier.

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis Korelasi dan regresi sederhana. 66 a. Analisis Korelasi Sederhana Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara sarana dan prasarana terhadap hasil belajar. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Nilai korelasi r berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah X naik maka Y naik dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik X naik maka Y turun. Koefisien korelasi antara X dan Y adalah kekuatan relasi antara variabel X dan variabel Y.Koefisien korelasi dilambangkan dengan XY r . Koefisien korelasi anatara X dan Y dinyatakan dengan � = � ∑ − ∑ ∑ √ � ∑ − ∑ r = Jumlah Koefisien korelasi n = Banyaknya observasi X = Variabel Independen sarana dan prasarana Y = Variabel Dependen hasil belajar Nilai dari r adalah 1 1    r 67 a. Jika  r disebut korelasi positif garis regresi condong ke kanan b. Jika  r disebut korelasi negatif garis regresi condong ke kiri c. Jika 1  r disebut korelasi positif sempurna d. Jika 1   r disebut korelasi negatif sempurna Menurut Sugiyono 2007 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat b. Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi Digunakan untuk mempelajari dan mengukur hubungan statistik yang terjadi antara dua atau lebih variabel. Dalam analisa regresi,suatu persamaan regresi hendak ditentukan dan digunakan untuk menggambarkan pola atau fungsi hubungan yang terdapat antar variabel. Sumbu Y : Variabel terikat variabel yang akan disestimasi nilainya. Sumbu X : Variabel bebas variabel yang diasumsikan berpengaruh terhadap variasi variabel terikat. Didalam analisis regresi terdapat dua analisis yaitu analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Berdasarkan hipotesa dan variabel penelitian maka peneliti menggunakan analisis regresi sederhana yaitu persamaan regresi yang digunakan untuk menghubungkan dua variabel yang dapat dinyatakan sebagai bentuk persamaan pangkat satu persamaan linear. 68 Dalam penelitian ini Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel independent X dan variabel dependent Y, yaitu sarana dan prasarana terhadap hasil belajar. Dari persamaan tersebut dapat diketahui besarnya kontribusi variabel X1 yaitu sarana dan prasarana terhadap variabel Y yaitu hasil belajar yang ditunjukkan oleh hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang mempunyai hubungan fungsional antara kedua variabel tersebut. Menurut Sugiyono 2008 : 270, persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: Y’ = a + bX Keterangan: Y’ = Hasil Belajar X = Sarana dan prasarana a = Konstanta b = Koefisien regresi b. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau pengaruh masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Besarnya sumbangan relatif prediktor terhadap garis regresi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 69 Sumbangan relatif X 1 terhadap Y : SR X 1 = � ∑ ��� Untuk mencari sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap Y digunakan rumus berikut : Sumbangan efektif X 1 terhadap Y : SE X 1 = SR X 1 x R 2 Keterangan: b = Koefisien b komponen X X = Sarana dan prasarana Y = Hasil belajar SE = Sumbangan efektif JK reg = Jumlah kuadrat regresi 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini merupakan penelitian Expost Facto, data yang dicari adalah mengenai hasil belajar yang didapat dari hasil nilai raport dan sarana dan prasarana dengan menggunakan angket. Penelitian ini dengan menggunakan responden sebanyak 60 siswa yang berasal dari kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Palembang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ada satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan yaitu Sarana dan Prasarana Ruang Gambar Manual X dengan aspek gedung, perabot, peralatan, media pendidikan, dan perlengkapan lain. Variabel terikat yaitu Hasil Belajar Siswa Y. Sebelum dilakukan analisis data secara menyeluruh, perlu disajikan deskripsi data penelitian terebih dahulu.

1. Kelayakan Sarana dan prasarana a. Aspek Gedung

Aspek gedung pada prasarana ruang gambar manual terdiri dari 14 butir soal, terdapat 13 butir soal valid dan 1 butir soal yang gugur. Dari butir soal tersebut diberikan kepada 60 siswa. Hasil angket tersebut memberikan hasil sebagai berikut: skor tertinggi 46, skor terendah 26, skor median 36, dan skor 71 rerata 40, sedangkan simpangan bakunya 3,33. Skor maksimal ideal = 13 x 4 = 52. Perhitungan banyak kelas dihitung menggunakan rumus Sturges yaitu = 1 + 3,3 log N; N = banyaknya data Sumadi, 2011: 19. Hasil perhitungan: 1 + 3,3 . 1,778 = 6,868. Maka dari itu diperoleh jumlah kelas sebanyak 7 kelas. Rentang data dapat ditentukan dengan mengurangkan data terbesar dengan data terkecil. Data terbesar 56 dan data terkecil 25, sehingga rentangnya adalah 46 – 26 = 20. Panjang kelas interval P dengan banyaknya kelas 7 maka P = = , , dibulatkan menjadi 3. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual: Tabel 19. Distribusi Frekuensi Aspek Gedung No. Interval F Persentase 1 44.0 - 46.0 13 21.67 2 41.0 - 43.0 17 28.33 3 38.0 - 40.0 15 25.00 4 35.0 - 37.0 12 20.00 5 32.0 - 34.0 1 1.67 6 29.0 - 31.0 1 1.67 7 26.0 - 28.0 1 1.67 Jumlah 60 100.00 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual tersebut dapat digambarkan histrogram distribusi frekuensi aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual yang tersaji dalam Gambar 1 sebagai berikut: 72 Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Gedung dari Prasarana Ruang Gambar Manual Untuk mengetahui kecenderungan aspek gedung pada prasarana ruang gambar manual dilakukan dengan cara membandingkan skor reratanya dengan kriteria pada kurva normal ideal. Setelah nilai minimum X min dan nilai maximum X max diketahui maka selanjutnya mencari nilai mean ideal X i dan standar devasi ideal SD i dengan rumus sebagai berikut: M i = ½ X max + X min M i = ½ 46 +26 = ½ 72 = 36 SD i = 16 X max - X min SD i = 16 20 SD i = 3,33 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil mean ideal M i aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual adalah 36 dan stadar deviasi ideal 2 4 6 8 10 12 14 16 18 26-28 29-31 32-34 35-37 38-40 41-43 44-46 Gedung Gedung 73 SD i adalah 3,33. Dari rata-rata ideal dan simpangan baku selanjutnya dibuat empat klasifikasi kriteria kecenderungan aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual yaitu sangat rendah SR, rendah R, tinggi T, dan sangat tinggi ST, untuk menentukan interval kelasnya diperoleh kriteria sebagai berikut: Kreteria kelas Sangat Tinggi : X Mi + 1,5 Sdi Tinggi : Mi X ≤ Mi + 1,5 Sdi Rendah : Mi – 1,5 Sdi X ≤ Mi Sangat Rendah : X ≤ Mi – 1,5 Sdi Djumari Mardapi 2008: 124, Berdasarkan rerata terhadap aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual diperoleh hasil = 40, berada pada interval 36-31 yaitu kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan SMK Negeri 2 Palembang memililiki aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual yang termasuk kategori fasilitas yang sangat tinggi. Distribusi kecenderungan frekuensi pada masing-masing kelas interval dapat dilihat pada tabel 20. sebagai berikut: Tabel 20. Distribusi Frekuensi Masing-Masing Kelas Interval Aspek Gedung dari Prasarana Ruang Gambar Manual Kategori Skor Gedung Sangat Rendah 31 2 3,33 Rendah 31 – 36 8 13,33 Tinggi 36 – 41 27 45 Sangat Tinggi 41 23 38,33 Total 60 100 Dari tabel distribusi kecenderungan aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual dapat diketahui bahwa terdapat pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Melihat hasil perhitungan diatas terlihat bahwa kecenderungan aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual di SMK 74 Negeri 2 Palembang termasuk pada kategori tinggi. Hal ini berarti sebagian besar siswa kelas X di SMK Negeri 2 Palembang dalam penelitian ini menilai aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual dapat dikatakan memenuhi dan lengkap. b Aspek Perabot Aspek perabot pada sarana ruang gambar manual terdiri dari 12 butir soal, terdapat 11 butir soal valid dan 1 butir soal yang gugur. Hasil angket tersebut memberikan hasil sebagai berikut: skor tertinggi 39, skor terendah 23, skor median 33, dan skor rerata 33, sedangkan simpangan bakunya 2,67. Skor maksimal ideal = 11 x 4 = 44. Perhitungan banyak kelas dihitung menggunakan rumus Sturges yaitu = 1 + 3,3 log N; N = banyaknya data Sumadi, 2011: 19. Hasil perhitungan: 1 + 3,3 . 1,778 = 6,868. Maka dari itu diperoleh jumlah kelas sebanyak 7 kelas. Rentang data dapat ditentukan dengan mengurangkan data terbesar dengan data terkecil. Data terbesar 39 dan data terkecil 23, sehingga rentangnya adalah 39 – 23 = 16. Panjang kelas interval P dengan banyaknya kelas 7 maka P = = , , dibulatkan menjadi 3. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi aspek perabot pada sarana ruang gambar manual: 75 Tabel 21. Distribusi Frekuensi Aspek Perabot No. Interval F Persentase 1 41.0 - 43.0 0.00 2 38.0 - 40.0 2 3.33 3 35.0 - 37.0 12 20.00 4 32.0 - 34.0 29 48.33 5 29.0 - 31.0 14 23.33 6 26.0 - 28.0 0.00 7 23.0 - 25.0 3 5.00 Jumlah 60 100.00 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan histrogram distribusi frekuensi aspek perabot dari sarana ruang gambar manual yang tersaji dalam Gambar 2. sebagai berikut: Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Perabot dari Sarana Ruang Gambar Manual Untuk mengetahui kecenderungan frekuensi aspek perabot dari sarana ruang gambar manual dilakukan dengan cara membandingkan skor reratanya dengan kriteria pada kurva normal ideal. Setelah nilai minimum X min dan nilai 5 10 15 20 25 30 35 23 -25 26 - 28 29 - 31 32- 34 35- 37 38 - 40 41 - 43 Perabot Perabot 76 maximum X max diketahui maka selanjutnya mencari nilai mean ideal X i dan standar devasi ideal SD i dengan rumus sebagai berikut: M i = ½ X max + X min M i = ½ 39 + 23 = ½ 62 = 31 SD i = 16 X max - X min SD i = 16 16 SD i = 2,67 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil mean ideal M i aspek perabot dari sarana ruang gambar manual adalah 31 dan stadar deviasi ideal SD i adalah 2,67. Dari rata-rata ideal dan simpangan baku selanjutnya dibuat empat klasifikasi kriteria kecenderungan aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual yaitu sangat rendah SR, rendah R, tinggi T, dan sangat tinggi ST, untuk menentukan interval kelasnya diperoleh kriteria sebagai berikut: Kreteria kelas Sangat Tinggi : X Mi + 1,5 Sdi Tinggi : Mi X ≤ Mi + 1,5 Sdi Rendah : Mi – 1,5 Sdi X ≤ Mi Sangat Rendah : X ≤ Mi – 1,5 Sdi Djumari Mardapi 2008: 124, rerata aspek perabot dari sarana ruang gambar manual diperoleh hasil = 33, berada pada interval 31 - 35 yaitu kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan SMK Negeri 2 Palembang memililiki aspek perabot dari sarana ruang gambar manual yang termasuk kategori fasilitas yang tinggi. Distribusi 77 kecenderungan frekuensi pada masing-masing kelas interval dapat dilihat pada tabel 22. sebagai berikut: Tabel 22. Distribusi Frekuensi Masing-Masing Kelas Interval Aspek Perabot dari Sarana Ruang Gambar Manual Kategori Skor Perabot Sangat Rendah 27 3 5.00 Rendah 27 - 31 14 23.33 Tinggi 31 - 35 36 60.00 Sangat Tinggi 35 7 11.67 Total 60 100.00 Dari tabel distribusi kecenderungan aspek perabot dari sarana ruang gambar manual dapat diketahui bahwa terdapat pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Melihat hasil perhitungan diatas terlihat bahwa kecenderungan aspek perabot dari sarana ruang gambar manual di SMK Negeri 2 Palembang termasuk pada kategori tinggi. Hal ini berarti sebagian besar siswa kelas X di SMK Negeri 2 Palembang dalam penelitian ini menilai aspek perabot dari sarana ruang gambar manual dapat dikatakan memenuhi dan lengkap.

c. Aspek Peralatan

Aspek peralatan pada sarana ruang gambar manual terdiri dari 5butir soal, terdapat 4 butir soal valid dan 1 butir soal yang gugur. Hasil angket tersebut memberikan hasil sebagai berikut: skor tertinggi 15, skor terendah 9, skor median 13, dan skor rerata 13, sedangkan simpangan bakunya 1. Skor maksimal ideal = 4 x 4 = 16. Perhitungan banyak kelas dihitung menggunakan rumus Sturges yaitu = 1 + 3,3 log N; N = banyaknya data Sumadi, 2011: 19. Hasil perhitungan: 1 + 3,3 . 1,778 = 6,868. Maka dari itu diperoleh jumlah kelas sebanyak 7 kelas. Rentang data dapat ditentukan dengan mengurangkan data 78 terbesar dengan data terkecil. Data terbesar 15 dan data terkecil 9, sehingga rentangnya adalah 15 – 9 = 6. Panjang kelas interval P dengan banyaknya kelas 7 maka P = = , , dibulatkan menjadi 1. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi aspek peralatan pada sarana ruang gambar manual: Tabel 23. Distribusi Frekuensi Aspek Peralatan No. Interval F Persentase 1 15.0 - 15.0 5 8.33 2 14.0 - 14.0 18 30.00 3 13.0 - 13.0 18 30.00 4 12.0 - 12.0 12 20.00 5 11.0 - 11.0 4 6.67 6 10.0 - 10.0 2 3.33 7 9.0 - 9.0 1 1.67 Jumlah 60 100.00 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan histrogram distribusi frekuensi aspek peralatan dari sarana ruang gambar manual yang tersaji dalam Gambar 3. sebagai berikut: Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Peralatan dari Sarana Ruang Gambar Manual 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 9- 9 10- 10 11- 11 12- 12 13- 13 14- 14 15- 15 Peralatan Peralatan 79 Untuk mengetahui kecenderungan frekuensi aspek peralatan dari sarana ruang gambar manual dilakukan dengan cara membandingkan skor reratanya dengan kriteria pada kurva normal ideal. Setelah nilai minimum X min dan nilai maximum X max diketahui maka selanjutnya mencari nilai mean ideal X i dan standar devasi ideal SD i dengan rumus sebagai berikut: M i = ½ X max + X min M i = ½ 15 + 9 = ½ 24 = 12 SD i = 16 X max - X min SD i = 16 6 SD i = 1 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil mean ideal M i aspek peralatan dari sarana ruang gambar manual adalah 12 dan stadar deviasi ideal SD i adalah 1. Dari rata-rata ideal dan simpangan baku selanjutnya dibuat empat klasifikasi kriteria kecenderungan aspek gedung dari prasarana ruang gambar manual yaitu sangat rendah SR, rendah R, tinggi T, dan sangat tinggi ST, untuk menentukan interval kelasnya diperoleh kriteria sebagai berikut: Kreteria kelas Sangat Tinggi : X Mi + 1,5 Sdi Tinggi : Mi X ≤ Mi + 1,5 Sdi Rendah : Mi – 1,5 Sdi X ≤ Mi Sangat Rendah : X ≤ Mi – 1,5 Sdi Djumari Mardapi 2008: 124, 80 rerata aspek perabot dari sarana ruang gambar manual diperoleh hasil = 13, berada pada interval 12 – 13,5 yaitu kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan SMK Negeri 2 Palembang memililiki aspek peralatan dari sarana ruang gambar manual yang termasuk kategori fasilitas yang tinggi. Distribusi kecenderungan frekuensi pada masing-masing kelas interval dapat dilihat pada tabel 24. sebagai berikut: Tabel 24. Distribusi Frekuensi Masing-Masing Kelas Interval Aspek Peralatan dari Sarana Ruang Gambar Manual Kategori Skor Peralatan Sangat Rendah 10,5 3 5 Rendah 10,5- 12 16 26.67 Tinggi 12 - 13,5 18 30.00 Sangat Tinggi 13,5 23 38.33 Total 60 100 Dari tabel distribusi kecenderungan aspek peralatan dari sarana ruang gambar manual dapat diketahui bahwa terdapat pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Melihat hasil perhitungan diatas terlihat bahwa kecenderungan aspek peralatan dari sarana ruang gambar manual di SMK Negeri 2 Palembang termasuk pada kategori sangat tinggi. Hal ini berarti sebagian besar siswa kelas X di SMK Negeri 2 Palembang dalam penelitian ini menilai aspek peralatan dari sarana ruang gambar manual dapat dikatan sangat memenuhi dan lengkap.

d. Aspek Media Pendidikan

Aspek media pendidikan pada sarana ruang gambar manual terdiri dari 5 butir soal, terdapat 5 butir soal valid. Dari butir soal tersebut diberikan kepada 60 siswa guna dilakukan pengambilan data. Hasil angket tersebut memberikan hasil 81 sebagai berikut: skor tertinggi 18, skor terendah 2, skor median 16, dan skor rerata 16, sedangkan simpangan bakunya 0,25. Skor maksimal ideal = 5x 4 = 20. Perhitungan banyak kelas dihitung menggunakan rumus Sturges yaitu = 1 + 3,3 log N; N = banyaknya data Sumadi, 2011: 19. Hasil perhitungan: 1 + 3,3 . 1,778 = 6,868. Maka dari itu diperoleh jumlah kelas sebanyak 7 kelas. Rentang data dapat ditentukan dengan mengurangkan data terbesar dengan data terkecil. Data terbesar 18 dan data terkecil 12, sehingga rentangnya adalah 18 – 12 = 6. Panjang kelas interval P dengan banyaknya kelas 7 maka P = = , , dibulatkan menjadi 1. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi aspek media pendidikan pada sarana ruang gambar manual: Tabel 25. Distribusi Frekuensi Aspek Media Pendidikan No. Interval F Persentase 1 18.0 - 18.0 15 25.00 2 17.0 - 17.0 9 15.00 3 16.0 - 16.0 13 21.67 4 15.0 - 15.0 16 26.67 5 14.0 - 14.0 2 3.33 6 13.0 - 13.0 4 6.67 7 12.0 - 12.0 1 1.67 Jumlah 60 100.00 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan histrogram distribusi frekuensi aspek media pendidikan dari sarana ruang gambar manual yang tersaji dalam Gambar 4. sebagai berikut: 82 Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Media Pendidikan dari Sarana Ruang Gambar Manual Untuk mengetahui kecenderungan frekuensi aspek media pendidikan dari sarana ruang gambar manual dilakukan dengan cara membandingkan skor reratanya dengan kriteria pada kurva normal ideal. Setelah nilai minimum X min dan nilai maximum X max diketahui maka selanjutnya mencari nilai mean ideal X i dan standar devasi ideal SD i dengan rumus sebagai berikut: M i = ½ X max + X min M i = ½ 18 + 12 = ½ 30 = 15 SD i = 16 X max - X min SD i = 16 6 SD i = 1 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil mean ideal M i aspek media pendidikan ruang gambar manual adalah 15 dan stadar deviasi ideal SD i adalah 1. Dari rata-rata ideal dan simpangan baku selanjutnya dibuat empat klasifikasi kriteria kecenderungan aspek media pendidikan dari sarana ruang 2 4 6 8 10 12 14 16 18 12 - 12 13 - 13 14 - 14 15 - 15 16- 16 17 - 17 18 - 18 Media Pendidikan Media Pendidikan 83 gambar manual yaitu sangat rendah SR, rendah R, tinggi T, dan sangat tinggi ST, untuk menentukan interval kelasnya diperoleh kriteria sebagai berikut: Kreteria kelas Sangat Tinggi : X Mi + 1,5 Sdi Tinggi : Mi X ≤ Mi + 1,5 Sdi Rendah : Mi – 1,5 Sdi X ≤ Mi Sangat Rendah : X ≤ Mi – 1,5 Sdi Djumari Mardapi 2008: 124, rerata aspek media pendidikan dari sarana ruang gambar manual diperoleh hasil = 16, berada pada interval 15 – 16,5 yaitu kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan SMK Negeri 2 Palembang memililiki aspek media pendidikan dari sarana ruang gambar manual yang termasuk kategori fasilitas yang tinggi. Distribusi kecenderungan frekuensi pada masing-masing kelas interval dapat dilihat pada tabel 26. sebagai berikut: Tabel 26. Distribusi Frekuensi Masing-Masing Kelas Interval Aspek Media Pendidikan dari Sarana Ruang Gambar Manual Kategori Skor Media Pendidikan Sangat Rendah 13,5 5 8.33 Rendah 13,5 - 15 18 30.00 Tinggi 15 - 16,5 13 21.67 Sangat Tinggi 16,5 24 40.00 Total 60 100.00 Dari tabel distribusi kecenderungan dari aspek media pendidikan ruang gambar manual dapat diketahui bahwa terdapat pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Melihat hasil perhitungan diatas terlihat bahwa kecenderungan aspek media pendidikan dari sarana ruang gambar manual di SMK Negeri 2 Palembang termasuk pada kategori sangat tinggi. Hal ini berarti 84 sebagian besar siswa kelas X di SMK Negeri 2 Palembang dalam penelitian ini menilai aspek media pendidikan dari sarana ruang gambar manual dapat dikatan sangat memenuhi dan lengkap.

e. Aspek Perlengkapan Lain

Aspek perlengkapan lain pada sarana ruang gambar manual terdiri dari 2 butir soal, terdapat 2butir soal valid. Dari butir soal tersebut diberikan kepada 60 siswa guna dilakukan pengambilan data. Hasil angket tersebut memberikan hasil sebagai berikut: skor tertinggi 8, skor terendah 4, skor median 6, dan skor rerata 6, sedangkan simpangan bakunya 0,67. Skor maksimal ideal = 2x 4 = 8. Perhitungan banyak kelas dihitung menggunakan rumus Sturges yaitu = 1 + 3,3 log N; N = banyaknya data Sumadi, 2011: 19. Hasil perhitungan: 1 + 3,3 . 1,778 = 6,868. Maka dari itu diperoleh jumlah kelas sebanyak 7 kelas. Rentang data dapat ditentukan dengan mengurangkan data terbesar dengan data terkecil. Data terbesar 8 dan data terkecil 4, sehingga rentangnya adalah 8 – 4 = 4. Panjang kelas interval P dengan banyaknya kelas 7 maka P = = , , dibulatkan menjadi 1. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi aspek perlengkapan lain pada sarana ruang gambar manual: Tabel 27. Distribusi Frekuensi Aspek Peralatan Lain No. Interval F Persentase 1 10.0 - 10.0 0.00 2 9.0 - 9.0 0.00 3 8.0 - 8.0 7 11.67 4 7.0 - 7.0 18 30.00 5 6.0 - 6.0 29 48.33 6 5.0 - 5.0 3 5.00 7 4.0 - 4.0 3 5.00 Jumlah 60 100.00 85 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan histrogram distribusi frekuensi aspek perlengkapan lain dari sarana ruang gambar manual yang tersaji dalam Gambar 5. sebagai berikut: Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Perlengkapan Lain dari Sarana Ruang Gambar Manual Untuk mengetahui kecenderungan frekuensi aspek perlengkapan lain dari sarana ruang gambar manual dilakukan dengan cara membandingkan skor reratanya dengan kriteria pada kurva normal ideal. Setelah nilai minimum X min dan nilai maximum X max diketahui maka selanjutnya mencari nilai mean ideal X i dan standar devasi ideal SD i dengan rumus sebagai berikut: M i = ½ X max + X min M i = ½ 8 + 4 = ½ 12 = 6 SD i = 16 X max - X min SD i = 16 4 SD i = 0,67 5 10 15 20 25 30 35 4 - 4 5 - 5 6 - 6 7 - 7 8- 8 9 - 9 10 - 10 Peralatan lain Perlengkapan lain 86 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil mean ideal M i aspek media pendidikan ruang gambar manual adalah 6 dan stadar deviasi ideal SD i adalah 0,67. Dari rata-rata ideal dan simpangan baku selanjutnya dibuat empat klasifikasi kriteria kecenderungan aspek perlengkapan lain dari sarana ruang gambar manual yaitu sangat rendah SR, rendah R, tinggi T, dan sangat tinggi ST, untuk menentukan interval kelasnya diperoleh kriteria sebagai berikut: Kreteria kelas Sangat Tinggi : X Mi + 1,5 Sdi Tinggi : Mi X ≤ Mi + 1,5 Sdi Rendah : Mi – 1,5 Sdi X ≤ Mi Sangat Rendah : X ≤ Mi – 1,5 Sdi Djumari Mardapi 2008: 124, rerata aspek peralatan lain dari sarana ruang gambar manual diperoleh hasil = 6, berada pada interval 6 – 7 yaitu kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan SMK Negeri 2 Palembang memiliki aspek perlengkapan lain dari sarana ruang gambar manual yang termasuk kategori fasilitas yang tinggi. Distribusi kecenderungan frekuensi pada masing-masing kelas interval dapat dilihat pada tabel 28. sebagai berikut: Tabel 28. Distribusi Frekuensi Masing-Masing Kelas Interval Aspek Perlengkapan Lain dari Sarana Ruang Gambar Manual Kategori Skor Perlengkapan lain Sangat Rendah 5 6 10 Rendah 5- 6 29 48.33 Tinggi 6- 7 18 30.00 Sangat Tinggi 7 7 11.67 Total 60 100 87 Dari tabel distribusi kecenderungan dari aspek perlengkapan lain ruang gambar manual dapat diketahui bahwa terdapat pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Melihat hasil perhitungan diatas terlihat bahwa kecenderungan aspek perlengkapan lain dari sarana ruang gambar manual di SMK Negeri 2 Palembang termasuk pada kategori rendah. Hal ini berarti sebagian besar siswa kelas X di SMK Negeri 2 Palembang dalam penelitian ini menilai aspek perlengkapan lain dari sarana ruang gambar manual dapat dikatakan belum memenuhi dan belum lengkap sesuai kebutuhan siswa.

f. Sarana dan Prasarana Ruang Gambar Manual X

1 Variabel sarana dan prasarana ruang gambar manual terdiri dari 37 butir soal, terdapat 34 butir soal valid dan 3 butir soal yang gugur. Dari butir soal tersebut diberikan kepada 60 siswa guna dilakukan pengambilan data. Hasil angket tersebut memberikan hasil sebagai berikut: skor tertinggi 127, skor terendah 84, skor median 108, dan skor rerata 108, sedangkan simpangan bakunya 7,33. Skor maksimal ideal = 34 x 4 = 136. Perhitungan banyak kelas dihitung menggunakan rumus Sturges yaitu = 1 + 3,3 log N; N = banyaknya data Sumadi, 2011: 19. Hasil perhitungan: 1 + 3,3 . 2,281 = 6,868. Maka dari itu diperoleh jumlah kelas sebanyak 7 kelas. Rentang data dapat ditentukan dengan mengurangkan data terbesar dengan data terkecil. Data terbesar 127 dan data terkecil 83, sehingga rentangnya adalah 127 – 84 = 43. Panjang kelas interval P dengan banyaknya kelas 9 maka P = = , dibulatkan menjadi 7. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel sarana dan prasarana ruang gambar manual: 88 Tabel 29. Distribusi Frekuensi Sarana dan Prasarana X No. Interval F Persentase 1 126.0 - 132.0 1 1.67 2 119.0 - 125.0 3 5.00 3 112.0 - 118.0 11 18.33 4 105.0 - 111.0 30 50.00 5 98.0 - 104.0 9 15.00 6 91.0 - 97.0 4 6.67 7 84.0 - 90.0 2 3.33 Jumlah 60 100.00 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel sarana dan prasarana ruang gambar manual tersebut dapat digambarkan histrogram distribusi frekuensi variabel sarana dan prasarana ruang gambar manual yang tersaji dalam Gambar 6 sebagai berikut: Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Sarana dan Prasarana Ruang Gambar Manual Untuk mengetahui kecenderungan variabel sarana dan prasarana ruang gambar manual dilakukan dengan cara membandingkan skor reratanya dengan 5 10 15 20 25 30 35 84 - 90 91- 97 98 - 104 105 - 111 112- 118 119 - 125 126 - 132 Sarana Prasarana X1 Sarana Prasarana X1 89 kriteria pada kurva normal ideal. Setelah nilai minimum X min dan nilai maximum X max diketahui maka selanjutnya mencari nilai mean ideal X i dan standar devasi ideal SD i dengan rumus sebagai berikut: M i = ½ X max + X min M i = ½ 127 + 84 = ½ 211 = 106 M i = 106 SD i = 16 X max - X min SD i = 16 X 43 SD i = 7,17 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil mean ideal M i sarana dan prasarana ruang gambar manual adalah 106 dan stadar deviasi ideal SD i adalah 7,17. Dari rata-rata ideal dan simpangan baku selanjutnya dibuat empat klasifikasi kriteria kecenderngan variabel sarana dan prasarana ruang gambar manual yaitu sangat rendah SR, rendah R, , tinggi T, dan sangat tinggi ST, untuk menentukan interval kelasnya diperoleh kriteria sebagai berikut: Kreteria kelas Sangat Tinggi : X Mi + 1,5 Sdi Tinggi : Mi X ≤ Mi + 1,5 Sdi Rendah : Mi – 1,5 Sdi X ≤ Mi Sangat Rendah : X ≤ Mi – 1,5 Sdi Djumari Mardapi 2008: 124, Berdasarkan rerata diperoleh hasil = 108, berada pada interval 105 - 116 yaitu kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan SMK Negeri 2 Palembang memililiki sarana dan prasarana ruang gambar manual yang termasuk kategori 90 fasilitas yang tinggi. Distribusi kecenderungan frekuensi pada masing-masing kelas interval dapat dilihat pada tabel 30. sebagai berikut: Tabel 30. Distribusi Frekuensi Masing-Masing Kelas Interval Sarana dan Prasarana Ruang Gambar Manual X Kategori Skor Sarana dan Prasarana X1 Sangat Rendah 94,75 4 6.67 Rendah 94,75 – 106 17 28.33 Tinggi 106 – 116,25 33 55 Sangat Tinggi 116,25 6 10 Total 60 100 Dari tabel distribusi kecenderungan sarana dan prasarana ruang gambar manual dapat diketahui bahwa terdapat pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Melihat hasil perhitungan diatas terlihat bahwa kecenderungan sarana dan prasarana ruang gambar manual di SMK Negeri 2 Palembang termasuk pada kategori tinggi. Hal ini berarti sebagian besar siswa kelas X di SMK Negeri 2 Palembang dalam penelitian ini menilai fasilitas sarana dan prasarana dapat dikatan memenuhi dan lengkap.

2. Hasil Belajar Y

Dokumen yang terkait

PENGARUH LABORATORIUM GAMBAR TEKNIK TERHADAP HASIL KEMAMPUAN GAMBAR MANUAL SISWA DI SMK N 2 PURWODADI

0 4 78

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENGARUH MODUL PEMBELAJARAN GAMBAR 3 DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 MAGELANG

0 13 106

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N

2 33 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN GAMBAR DASAR TEKNIK SISWA KELAS X KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 30

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH KECERDASAN SPASIAL, PEMANFAATAN SARANA GAMBAR TEKNIK, DAN KOMPETENSI KOGNITIF GAMBAR TEKNIK TERHADAP KUALITAS GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 0 191

Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid

0 0 16

Mata Pelajaran Teknik Gambar Bangunan

0 0 159