PENDAHULUAN ART Sih N Sukmi Rethinking Teori Komunikasi fulltext

1 RETHI NKI NG TEORI KOMUNIKASI DALAM KONTEKS MEDIA BARU Telaah Pemikir an Holmes tentang Komunikasi, Teknologi dan Masyar akat Oleh: Sih Natalia Sukmi ABSTRACT The new media give consequence t o t he st udy of communicat ion sciences. Empir ical fact s show ed t hat communicat ion r esear ch oft en get st uck on t he w r ong foot ing basis in analyzing social condit ions, but t her e is no doubt t hat t he t heor y of communicat ion should be in har mony w it h t he devel opment of t echnologies t hat facili t at e societ y and int er act ion pr ocess. This st udy seeks t o pr ovide a descr ipt ion of how t he development of t he t heor y of communicat ion and dialogue w it h communicat ion pr oblems emer ging. David Holmess view on t he development of communicat ion st udies w ill over shadow t his ar t icle. Li t er at ur e met hod used t o descr ibe t he t heor ies t hat have been and can be appl ied t o t he st udy of communicat ion, new media and social impli cat ions t her e in. Keywords: Theor y of communication, new media, David Holmes

1. PENDAHULUAN

St udi komunikasi kian har i kian dinamis seir ing per kembangan t eknologi dan masyar akat penggunanya. Teknologi t ak bisa lepas dar i t elaah komunikasi kar ena di beber apa pendekat an komunikasi, t eknologi just r u menjadi bagian vit al. Shanon and Weaver misalnya, ilmuw an mat emat ika ini menekankan komunikasi pada medium dan noise . Shanon yang menelit i unt uk per usahaan t elekomunikasi t ent u ber upaya ker as unt uk mengukur kapasit as dan efisiensi t eknologi komunikasi sebagai sar ana t r ansmisi simbol-simbol. Pendekat an ini memandang komunikasi sebagai pr oses linier seper t i 2 pemikir an Lasw ell w alau dengan penekanan yang lain. Ber beda dengan Lasw ell, Fiske ingin memahami komunikasi dar i sisi yang lain. Pembicar aan t ent ang kont en unt uk mencar i r epr esent asi bahkan meniliknya dar i sisi pr oduksi dan r epr oduksi t anda ala Fiske, menekankan pada unsur pesan dalam kajian lebih dalam. Teor i pada dasar nya t idak dapat dilepaskan dar i kont eks sosial dan r efer ensi pengalaman yang membangunnya. Keselar asan sudut pandang menjadi pent ing unt uk dilakukan kar ena t eor i lahir dar i kegelisahan ilmuw an yang menaunginya. Media mer upakan bagian dar i kajian ilmu komunikasi. Pendalaman t er hadap kajian ini lebih pada aspek kont en, sejar ah dan dampak ber agam media t er hadap masyar akat yang menjadi audiennya. Kajian komunikasi menjadi lebih dinamis ket ika t eknologi mengalami per kembangan yang cukup pesat . Teknologi komunikasi yang kemudian menjadi bagian kesehar ian manusia menjadi t ant angan ahli-ahli komunikasi unt uk mencipt akan ber bagai pendekat an-pendekat an bar u unt uk menganalisanya. Pada aw alnya st udi t ent ang r et or ika cukup populer di kalangan akademisi komunikasi, namun per kembangannya ilmu komunikasi t ampaknya t ak lagi dapat ber dir i sendir i unt uk mengkaji ber bagai fenomena sosial. Lanskap media bar u menghiasi ber bagai kajian komunikasi. Tr en kajian komunikasi mengar ah ke t eknologi yang memiliki khar akt er ist ik yang cukup ber beda dengan media massa, int er akt ivit as, vir alit as , dan fakt or lain ini. Implikasinya int er disiplin ilmu per lu dit er apkan unt uk menghasilkan t emuan yang kompr ehensif. Oleh kar enanya, ilmu komunikasi per lu memikir kan kembali bat as-bat as kajiannya, t eor i hingga met odologis yang hendak dit er apkannya. Kajian ini mencoba unt uk menginvent ar isasi t eor i yang dapat digunakan sebagai dasar ber pijak dalam kajian media bar u, salah sat unya melalui t elaah pemikir an David Holmes yang akan mendasar i t ulisan ini. Holmes dalam bukunya yang ber judul Teor i Komunikasi, Teknologi dan Masyar akat mencoba unt uk medekonst r uksi pemikir an bahw a ilmu komunikasi kini t idak boleh lagi hanya t er konsent r asi pada penger t ian 3 komunikasi sebagai pr oses t r ansmisi pesan. Teor i komunikasi yang t elah ber kembang mer upakan t ur unan dar i alir an linguist ik yang lebih t er t ar ik unt uk memahami isi dan r epr esent asi. Sement ar a second media age , dimana int er net member i r uang int er aksi yang lebih t er buka ant ar sat u komunikat or dengan komunikat or yang lain mensyar at kan t eknologi har us dipandang lebih dar i sekedar isinya. Mc Luhan dan Innis sudah mengaw ali t eor isasi mer eka dengan mengungkapkan bahw a medium is message , namun pada per kembangannya, Ilmu komunikasi membut uhkan t eknologi dipelajar i lebih sebagai subyek bukan obyek yang keber adaannya seolah disembunyikan.

2. TRADISI DALAM KOMUNIKASI MASSA