CATATAN KOMUNIKASI ITU APA SIH

KOMUNIKASI ITU APA SIH…
http://brebes-medical-bloggers.blogspot.com/2010/04/peran-profesionalitas-seorang-dokter.html
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasl dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”,
communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama
(Mulyana, 2005 : 4).
Secara paradigmatis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tal langsung melalui
media (Effendy, 2006 : 5).
Pengertian komunikasi memang sangat sederhana dan mudah dipahami, tetapi dalam pelaksanaannya sangat sulit
dipahami, terlebih lagi bila yang terlibat komunikasi memiliki referensi yang berbeda, atau di dalam komunikasi
berjalan satu arah misalnya dalam media massa, tentunya untuk membentuk persamaan ini akan mengalami banyak
hambatan (Wahyudi, 1986: 29).
Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Starainer dalam Fisher adalah penyampaian informasi, ide, emosi,
keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol kata, angka, grafik dan lain-lain (Fisher, 1990:10).
Sedangkan menurut Onong U. Effendy (1984 : 6), komunikasi adalah peristiwa penyampaian ide manusia.
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dapat berupa
pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek
berupa tingkah laku yang dilakukan dengan media-media tertentu.
Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society dalam Effendy (2005: 10),

mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who
Says What in Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan
yang diajukan itu, yakni:
- Komunikator ( communicator, source, sender )
- Pesan ( message )
- Media ( channel, media )
- Komunikan ( communicant, communicatee, receiver, recipient )
- Efek (effect, impact, influence)
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Unsur-unsur Komunikasi

a. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi
antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapip bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi
atau lmbaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikastor atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau
encode.
b. Pesan


Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata
message, content atau information.
c. Media
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap sebagai media komunikasi.Dalam
komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka,
dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan
kedalam dua kategori, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku,
leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk, dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain:
radio, film, televisi, video recording, komputer, electronic board, audio cassette dan sebagainya.
d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa saja satu orang atau
lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti
khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut audience atau receiver. Dalam proses
komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika
tidak ada sumber.

Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika
suatu pesan tidak diterima oleh
penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber,
pesan atau saluran.
e. Efek
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan
sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang, karena
pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatankeyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan.
f. Umpan balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari
penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan
belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat
yang digunakan untuk menyampaikan pesan ittu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal-al seperti ini
menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.
g. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat
digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi
waktu.
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik,

misalnya geografis. Komunikasi seringkali sulit dilakukan karenafaktor jarak yang terlalu jauh, dimana tidak tesedia
fasilitas komunikasi sperti telepon, kanto pos atau jalan raya.
Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya
komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status sosial.
Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari
kritik yang menyinggung perasaan oang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Dimensi
psikologis ini biasa disebut dimensi internal ( Vora, 1979 dalam Cangara, 2005: 27).
Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi yag tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses
komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui karena dimensi waktu
maka informasi memiliki nilai.
Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur
ini saling bergantung satu sama lainya. Artinya, tanpa kekut sertaan satu unsur akan member pengaruh pada jalannya
komunikasi. (Cangara, 2005:21-27)
FUNGSI KOMUNIKASI

Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami dan
mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil keputusan. Melalui komunikasi
dengan diri sendiri, orang akan dapat berpiir dan mengendalikan diri bahwa apa yang diinginkan mungkin saja tidak
menyenangkan orang lain.jadi komunikasi dengan diri sendiri dapat meningkatkan kematangan berpikir sebelum
menarik keputusan. Ini merupakan proses internal yang dapat membantu dalam menyelesaikan suatu masalah.

Adapun fungsi komunikasi antarpribadi adalah berusaha meningkatkan hubungan insane (human relations),
menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan
dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara
pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan-kemudahan
dalam hidupnya karena memiliki banyak sahabat.
Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain,
member informasi, mendidik dan menghibur.
Komunkasi massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan
ekoomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi komuniaksi
yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar (audiovisual), menyebabkan fungsi
media massa elah mengalami banyak perubahan.
Fungsi Komunikasi
1)Informasi
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yg
dibutuhkan agar dpt dimengerti dan beraksi scr jelas akan kondisi lingkungan dan orang lain agar dpt mengambil
keputusan yg tepat.
2)Sosialisasi (pemasyarakatan)
penyediaan sumber ilmu pengetahuan
agar bersikap dan bertindak sbg anggota masyarakat yg efektif, shg sadar akan fungsi sosialnya dan dpt aktif di
masyarakat.

3)Motivasi
Menjelaskan tujuan tiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong utk menentukan pilihan dan
keinginan, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasar tujuan bersama.
4)Perdebatan dan diskusi
Saling bertukar fakta dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.
5)Pendidikan
Pengalihan ilmu pengetahuan dlm mendorong intelektual, pembentuk watak dan pendidikan ketrampilan dan
kemahiran pd semua bidang.
6)Memajukan kebudayaan
penyebaran hasil budaya dan seni dlm melestarikan warisan masa lalu, membangun imajinasi, kreativitas dan estetika.
7)Hiburan
Penyebarluasan suara, simbol dan image dr drama, tari, kesenian, kesusasteraan, musik, olah raga, dll; utk rekreasi,
kesenangan kelompok dan individu.
8)Integrasi
Penyampian pesan bagi bangsa, kelompok atau individu agar saling kenal, mengerti dan menghargai kondisi,
pandangan dan keinginan orang lain.
TUJUAN KOMUNIKASI
Agar pesan yg disampaikan dpt dimengerti
Untuk memahami orang lain


Agar gagasan kita dpt diterima orang lain
Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu (kegiatan)
PROSES KOMUNIKASI
Proses terjadinya komunikasi, mencakup dlm beberapa unsur:
1)Source (sumber)
2)Communicator (komunikator = penyampai pesan)
3)Message (pesan)
4)Channel (saluran)
5)Communican (komunikan = penerima pesan)
6)Effect (hasil)
1.Source (sumber)
–Sumber adalah dasar yg digunakan dlm penyampaian pesan, dlm rangka memperkuat pesan itu sendiri.
–Sumber: orang, lembaga, buku, dll.
2.Communicator (komunikator)
–Komunikator dpt berupa individu yg berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi spt surat kabar,
radio, televisi, film, dsb.
–Terkadang komunikator berganti sbg komunikan, dan sebaliknya.
Syarat2 komunikator:
1.Memiliki kredibilitas yg tinggi bagi komunikasinya.
2.Keterampilan komunikasi

3.Memiliki pengetahuan yg luas
4.Sikap
5.Memiliki daya tarik dlm melakukan perubahan sikap/penambahan pengetahuan bagi/pd diri komunikan.
Berbagai model gaya komunikator dlm melakukan aksi berkomunikasi:
a)Komunikator yg membangun
b)Komunikator yg mengendalikan
c)Komunikator yg melepaskan diri
d)Komunikator yg menarik diri

a)Komunikator yg membangun, berciri2:
Mau mendengarkan pendapat orang lain dan tdk menganggap dirinya benar.
Ingin bekerjasama shg timbul saling pengertian.
Tidak terlalu mendominir situasi dan mau mengadakan komunikasi timbal balik.
Dia menganggap bhw buah pikiran org banyak lebih baik dr seseorang.

b)Komunikator yg mengendalikan, berciri2:
Menganggap pendapatnya yg paling baik shg ia tdk mau mendengar pandangan yg lain.
Ia menginginkan komunikasi satu arah, tidak menerima dr arah lain.
Biasanya dlm gaya kepemimpinan termasuk dlm gaya yg otokrasi / gaya instruksi.


c)Komunikator yg melepaskan diri, berciri2:
Lebih banyak menerima dari lawanya berkomunikasi.
Terkadang rasa rendah diri timbul shg ketidakmampuannya keluar.
Lebih suka mendengar pendapat orang lain dgn tdk bersungguh2 menanggapinya.
Sumbangan pikirannya tdk banyak mengandung arti shg ia lebih suka melempar tanggungjawabnya pd orang lain.
d)Komunikator yg menarik diri, berciri2:
Bersifat pesimis, shg menurutnya keadaan tdk bisa diperbaiki lagi.
Suka melihat keadaan seadanya, dan kalau mungkin berusaha menghindari keadaan yg bertambah buruk.
Ia selalu diam tdk menunjukkan reaksi dan jarang memberikan buah pikiran.
3. Message (pesan)
Pesan adalah keseluruhan dr apa yg disampaikan komunikator.
Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema) sbg pengarah di dlm usaha mengubah sikap dan tingkah laku
komunikan.
Pesan dpt disampaikan scr panjang lebar, tp yg perlu diperhatikan dan diarahkan kpd tujuan akhir dr komunikasi.
Bentuk pesan
1.Informatif:
Memberikan keterangan2 yg kemudian komunikan dpt mengambil kesimpulan sendiri.
2.Persuasif:
Bujukan, yaitu membangkitkan pengertian & kesadaran seseorang, bhw apa yg disampaikan akan memberikan
rupa/sikap shg ada perubahan.

3.Coersif:
Memaksa dgn menggunakan sanksi-sanksi.
Bentuk yg terkenal utk penyampaian ini adalah agitasi, dgn penekanan yg menimbulkan tekanan batin dan
ketakutan.
Coersif dpt berbentuk perintah, instruksi, dsb.
Hambatan
a)Hambatan bahasa (language factor)
Penggunaan bahasa yg tdk dimengerti komunikan dpt menyebabkan pesan akan disalah-artikan shg tdk tercapai
apa yg diinginkan. (spt: istilah2)
b)Hambatan teknis (noise factor)

Pesan tidak utuh diterima komunikan krn gangguan teknis, spt: speaker rusak, kebisingan, dll. (biasanya
komunikasi yg menggunakan media)
c)Hambatan bola salju (snow ball effect)
Pesan makin membesar, menyimpang jauh dari tujuan semula sesuai selera komunikan-komunikator, hal ini
disebabkan:
Daya mampu manusia menerima dan menghayati pesan terbatas.
Pengaruh kepribadian dari yg bersangkutan.
4. Channel (Saluran)
Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yg dpt diterima melalui panca indera / melalui media.

Pd dasarnya komunikasi dpt berlangsung menurut 2 channel/saluran:
1.Saluran formal (bersifat resmi)
2.Saluran informal (bersifat tdk resmi)
5. Communican (komunikan)
Komunikan / penerima pesan dpt digolongkan menjadi 3 jenis: persona, kelompok dan massa.
Maka, dari segi sasarannya komunikasi terbagi:
a)Komunikasi persona (orang seorang)
b)Komunikasi kelompok
c)Komunikasi massa

a)Komunikasi Persona
–Ditujukan pd sasaran yg tunggal: anjang sono, tukar pikiran, dsb.
–Efektivitasnya paling tinggi, krn komunikasinya timbal-balik dan terkonsentrasi, hanya kurang efisien dibanding
bentuk lain.
b)Komunikasi Kelompok
–Ditujukan pd kelompok tertentu.
–Kelompok adalah suatu kumpulan manusia yg memiliki antar hubungan sosial yg nyata dan memperlihatkan struktur
yg nyata pula.
–contoh : ceramah, briefing, penyuluhan, dsb.
–Lebih efektif dlm pembentukan sikap persona.
c)Komunikasi Massa
–Ditujukan pd massa / menggunakan media massa.
–Sangat efisien, krn menjangkau daerah yg luas & pendengar yg praktis tak terbatas.
–Kurang efektif dlm pembentukan sikap persona, krn tdk dpt langsung diterima oleh massa ttp melalui opinion leader,
yg menterjemahkan apa yg disampaikan dlm komunikasi massa kpd komunikan.
6. Effect (hasil)
Efect adalah hasil akhir dr suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang atau tidak sesuai dgn yg kita
inginkan.

Jika sikap & tingkah laku orang lain itu sesuai, maka berarti komunikasi berhasil, demikian sebaliknya.
Efect dpt dilihat dari:
a)Personal opinion
b)Public opinion
c)Mayority opinion

1. Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada
komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena
kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal.
Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang
disampaikan.
contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang
bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak
langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan
berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
2. Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak
efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu
bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan
tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.
Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan
yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol,
pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
contoh :
a.Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus,
pukulan, dan lain-lain.
b.Gerakantubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap
tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk
mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,
c.Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada
bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
d.Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu
dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang
dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan
atau menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat.
Proses pengiriman informasi di zaman keemasan ini sangat canggih. Teknologi telekomunikasi paling dicari untuk
menyampaikan atau mengirimkan informasi ataupun berita karena teknologi telekomunikasi semakin berkembang,
semakin cepat, tepat, akurat, mudah, murah, efektif dan efisien. Berbagi informasi antar Benua dan Negara di belahan
dunia manapun semakin mudah.
Fungsi Media Komunikasi
a. Efektifitas: dengan media komunikasi mempermudah kelancaran penyampaian informasi.
b. Efisiensi: dengan menggunakan media komunikasi mempercepat penyampaian informasi.

c. Konkrit: dengan menggunakan media komunikasi membantu mempercepat isi pesan yang
bersifat abstrak.
d. Motivatif: dengan menggunakan media komunikasi lebih semangat melakukan komunikasi.

GANGGUAN DALAM KOMUNIKASI

Macam

Definisi

Contoh

Fisik

Interferensi dengan transmisi

Desingan mobil yang lewat,

fisik isyarat atau pesan lain

dengungan komputer, kacamata

Interferensi kognitif atau mental

Prasangka
dan
sumberpenerima,

Psikologis

bias

pada

pikiran yang sempit

Semantik

Pembicaraan dan pendengar
memberi arti yang berlainan.

Orang berbicara dengan bahasa yang
berbeda, menggunakan jargon atau
istilah terlalu rumit yang tidak
dipahami pendengar.

Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan.
Semua komunikasi mengandung gangguan dan walaupun tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat
mengurangi gangguan dan dampaknya.
Untuk itu menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan
nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima, serta mengirimkan umpan balik adalah
beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
Tujuan Dan Fungsi Komunikasi
1. Agar menjadi tahu dan memberitahukan, misalnya antar hubungan pergaulan seharihari, surat edaran,
pengumuman, pemberitahuan dan sebagainya.
2. Menilai masukan (input) atau hasil (output) atau suatu pola pemikiran, misalnya umpan balik, tanggapan atas
pendapatan, evaluasi anggaran, penilaian rencana dan sebagainya.
3. Mengarahkan atau diarahkan, misalnya manajer mengarahkan sumber tenaga, material, uang, mesin (kepada suatu
tujuan), rapat kerja, seminar, penataran latihan kerja, juklak (petunjuk pelaksanaan), juknis (petunjuk teknis) dan
sebagainya
4. Mempengaruhi dan dipengaruhi, misalnya motivasi, persuasi, stimulasi dan sebagainya.
5. Mengandung beberapa fungsi insidental, atau netral : yang tidak langsung mempengaruhi tercapainya tujuan dan
hubungan dalam pergaulan sosial.
Dari paparan tersebut, terlihat bahwa komunikasi dapat menciptakan rasa pemahaman, tingkat penerimaan dan
motivasi, terutama untuk menjawab hal terkait Who says, What, in Which channel, to Whom dan in Which effect.

1. Komunikasi lisan dan tertulis


Pesan-pesan lisan memungkinkan menerima umpan balik segera.



Komunikasi tertulis : memberi catatan atau referensi permanen, membantu memberikan dokumentasi dari
suatu pesan yang disampaikan, yang dapat menjadi penting bila pembuktian diperlukan kembali

2. Komunikasi non verbal


Komunikasi yang berdasarkan faktor-faktor lain daripada lambang verbal :

a. bahasa tubuh
b. lambang-lambang non verbal
c. ketidakaktifan
d. pernyataan-pernyataan yang dinyatakan oleh suara
e. jabatan tangan
f. penggunaan waktu


Dalam komunikasi verbal terdapat beberapa hal yang termasuk komunikasi non verbal :

a. Ekspresi wajah


Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah adalah cerminan suasana
emosi seseorang.

b. Kontak mata merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi.


Dengan mengadakankontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan



sekedar mendengarkan.



Melalui kontak mata dapat memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengamati hal yang lainnya.

c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan daripada komunikasi
verbal.


Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati
dapat dilakukan melalui sentuhan.

d. Postur tubuh dan gaya berjalan.


Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya.



Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri dan tingkat kesehatannya

e. Sound (Suara).


Rintihan, menarik napas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang
dapat dijadikan komunikasi.



Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat
menjadi pesan yang sangat jelas.

f. Gerak isyarat adalah hal yang dapat mempertegas pembicaraan .


Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetukan kaki atau mengerakkan
tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress/bingung, atau sebagai upaya untuk
menghilangkan stress.

5 KAIDAH KOMUNIKASI
a. Respect


Kaidah pertama dalam berkomunikasi secara efektif, khususnya dalam berbicara di depan publik adalah sikap
hormat dan sikap menghargai terhadap khalayak atau hadirin.



Hal ini merupakan kaidah pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain, termasuk berbicara di depan
publik.



Pembicara atau presenter harus memiliki sikap (attitude) menghormati dan menghargai hadirin.



Harus diingat bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting diakui.



Jika dalam presentasi harus mengkritik seseorang, lakukanlah dengan penuh respect terhadap harga diri
dan kebanggaan orang tersebut.

b. Empathy


Kaidah kedua adalah empati, yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain.



Rasa empati akan memberi kemampuan untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan
sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya.



Oleh karena itu, dalam berbicara di depan publik, pembicara harus terlebih dulu memahami latar belakang,
golongan, lapisan sosial, tingkatan umur, pendidikan, kebutuhan, minat, harapan dan sebagainya, dari calon
hadirin (audiences).



Jadi sebelum membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, pembicara perlu mengerti dan memahami
dengan empati calon penerima pesan, sehingga nantinya pesan akan dapat tersampaikan dengan tanpa ada
halangan psikologis atau penolakan dari penerima



Empati berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan
ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif.



Banyak sekali dari orang yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain.



Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah.



Komunikasi satu arah tidak akan efektif, manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus
balik dari penerima pesan.



Oleh karena itu, dalam berbicara di depan publik, pembicara harus siap untuk menerima masukan atau umpan
balik dengan sikap positif.

c. Audible


Kaidah ketiga adalah audible, yaitu dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.



Audible dalam hal ini berarti pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.



Kaidah ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui medium atau delivery channel, sedemikian
dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.



Hukum ini mengacu pada kemampuan untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat
bantu audio visual yang akan membantu, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik

d. Clarity


Kaidah keempat adalah kejelasan dari pesan yang disampaikan (clarity).



Selain bahwa pesan harus dapat diterima dengan baik, maka kaidah keempat yang terkait dengan itu adalah
kejelasan dari pesan itu sendiri, sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang
berlainan.



Clarity juga sangat tergantung pada mutu suara dan bahasa yang digunakan.



Penggunaan bahasa yang tidak dimengerti oleh hadirin, akan membuat pidato atau presentasi tidak dapat
mencapai tujuannya.



Seringkali orang menganggap remeh pentingnya Clarity dalam public speaking, sehingga tidak menaruh
perhatian pada suara (voice) dan kata-kata yang dipilih untuk digunakan dalam presentasi atau
pembicaraannya.

e. Humble


Kaidah kelima dalam komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.



Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang
lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang dimiliki.



Kerendahan hati juga berarti tidak sombong dan menganggap diri penting ketika berbicara di depan publik.



Justru dengan kerendahan hatilah, pembicara atau presenter dapat menangkap perhatian dan respon positif
dari publik pendengarnya.



Kelima hukum komunikasi tersebut sangat penting untuk menjadi dasar dalam melakukan pembicaraan di
depan publik.



Dari pemahaman terhadap prinsip komunikasi, diharapkan seseorang dapat lebih baik, terutama
berkomunikasi dengan efektif dengan pihak lain, yaitu memahami hakikat komunikasi, proses terjadinya
komunikasi, syarat-syarat terjadinya komunikasi dan komunikasi antar pribadi secara efektif