Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

C. Penelitian yang Relevan

1. Penelitan berjudul “Hubungan antara Lingkungan dan Pengalaman dengan Kepuasan Kerja Guru di SMK Negeri 1 Tempel Sleman oleh Ratih Sanjaya”. Hasil penelitian menemukan adanya hubungan yang positif antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja guru. Kesamaan dalam penetian ini adalah kesamaan pada lingkungan dan kepuasan kerja, karena yang menjadi objek penelitian adalah guru dan tempat penelitian ini adalah disekolah maka yang dimaksud lingkungan di penelitian ini adalah Iklim Sekolah. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Suwar, dengan judul “Hubungan Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a. Ada hubungan positif antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan motivasi kerja guru r = 0,742. Sedangkan F = 100,189 dan p = 0,000. b. Ada hubungan yang positif antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru diperoleh r = 0,524 dan F = 31,024 dan p = 0,000. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Setiya Wahyuni, dengan judul “Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dan Peran Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru dengan regresi Y = 70,783 + 0,323X, dan koefisien korelasi r xy = 0,342. 4. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Zainur Roziqin 2010 yang dimuat dalam bukunya yang berjudul “Kepuasan Kerja” dikatakan bahwa kepuasan kerja sangat berhubungan dengan motivasi mengajar para guru, semakin baik motivasi guru dalam mengajar maka kepuasan kerja cukup tinggi, motivasi yang utama adalah dalam hal finansial, tetapi selain faktor finansial masih ada faktor lain yaitu bekerja dianggap sebagai ibadah. Selain faktor diatas faktor-faktor lain yang mendukung kepuasan kerja adalah faktor pekerjaan, faktor kompensasi interpersonal yang pantas, faktor kondisi kerja yang mendukung, faktor hubungan dengan pimpinan, dan faktor untuk promosi karir. Faktor kondisi kerja yang mendukung membuat mereka merasa terpuaskan, karena sarana dan prasarana, serta lingkungan fisik yang memadai, karena jika kondisi lingkungan kerja yang kurang mendukung maka kinerja menjadi menurun dan ini berdampak pada kepuasan kerja. Kompensasi interpersonal yaitu adanya pujian, penghargaan terhadap kinerja guru sudah baik perlu ditingkatkan, karena faktor ini secara tidak langsung mempengaruhi kepuasan kerja guru. Persamaan dengan peneliti adalah yang menjadi subyek adalah guru, sedangkan yang membedakan dengan peneliti adalah metode yang digunakan. Pada penelitian ini akan digunakan metode angket, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Zainur Roziqin dengan wawancara dan angket. 5. Penelitan yang dilakukan oleh Richa Wijayanti yang berjudul “Hubungan Antara Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Dengan Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja guru di SMA N 1 Srandakan Bantul Yogyakarta dimana r x1y sebesar 0,659 dengan taraf signifikansi sebesar 5 lebih besar dari r tabel sebesar 0,355. 6. Penelitian yang dilakukan Invan Santy Dyaningtyas yang berjudul “Pengaruh Tingkat Penghasilan dan Motivasi Mengajar Terhadap Kepuasan Kerja Guru Tidak Tetap di SMA Kabupaten Kulonprogo”. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru tidak tetap di SMA kab Kulonprogo, dimana r x1y sebesar 0,559 dengan taraf signifikansi sebesar 5 lebih besar dari r tabel sebesar 0,455. 7. Penelitian yang dilakukan Frederikus Djelahu Maigahoaku yang berjudul “Sumbangan Kepemimpinan Kepala Sekolah,Iklim Sekolah dan Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Manggarai”. Hasil penelitan itu menunjukan adanya sumbangan yang signifikan antara iklim sekolah dengan kinerja guru, kinerja guru erat kaitanya dengan kepuasan kerja guru, karena jika kinerja guru bagus maka artinya kepuasan kerjanya terpenuhi.

D. Kerangka Berfikir 1. Pengaruh Antara komunikasi Individu Guru dengan Kepala Sekolah