Uji Prasyarat An HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar Berdasarkan tab penilaian guru terhad guru 65, pada kat sebanyak 2 guru 5 dalam kategori renda penilaian guru terhada

B. Uji Prasyarat An

1. Uji Normalitas Uji normalitas di berdistribusi normal analisis chi kuadrat. D versi 16.0 for Wind lampiran 8. Berikut di ar 10. Diagram Kecenderungan Kepuasan Kerj abel di atas dapat dilihat bahwa tingkat adap kepuasan kerja guru pada kategori ting ategori sedang sebanyak 12 guru 30, pada dan tidak ada guru yang menyatakan kepu dah. Data tersebut menunjukan bahwa tingkat adap kepuasan kerja guru berpusat pada kategor Analisis digunakan untuk mengetahui apakah data yan l atau tidak . Uji normalitas dilakukan denga Data diolah menggunakan bantuan program ndows. Adapun perhitungan selengkapnya d disajikan tabel 17 hasil pengujian normalitas s ŝĂŐƌĂŵĞĐĞŶĚƌƵŶŐĂŶ ĞƉƵĂƐĂŶĞƌũĂƵƌƵ erja Guru at kecenderungan nggi sebanyak 26 da kategori kurang puasan kerja guru at kecenderungan ori tinggi. ang bersangkutan gan menggunakan m komputer SPSS dapat dilihat di s sebagai berikut: Tabel 17. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Variabel df X 2 Hitung X 2 Tabel Kesimpulan X 1 20 11,450 30,410 Normal X 2 11 6,2 19,675 Normal X 3 16 8,450 26,296 Normal Y 21 19,4 32,671 Normal Sumber: Data Primer diolah. Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel komunikasi individu guru dengan kepala sekolah X 1 , motivasi mengajar X 2 , iklim sekolah X 3 dan kepuasan kerja guru Y mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal, dimana harga X 2 hitung lebih kecil dari harga X 2 tabel pada taraf signifikansi 5. Menurut Duwi Priyatno 2009: 58, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik normal probabily pada model regresi seperti terlihat pada gambar 10 di bawah ini: Gambar 11. Grafik Normal Probability Model Regresi Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Duwi Priyatno, 2009: 58. Berdasarkan gambar 11, dapat disimpulkan bahwa data yang diteliti berdistribusi normal. 2. Uji Linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui pola pengaruh antara masing- masing variabel bebas dengan variabel terikat apakah berbentuk linear atau tidak. Uji linearitas dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Data diolah menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16.0 for Windows dengan melihat signifikansi deviation from linearity dari uji F linear. Adapun perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 8. Berikut disajikan tabel 18 hasil pengujian linearitas sebagai berikut: Tabel 18. Ringkasan Hasil Uji Linearitas Model Pengaruh Nilai Hitung Signifikansi Keterangan X 1 dengan Y 0,00 0,05 Linier X 2 dengan Y 0,00 0,05 Linier X 2 dengan Y 0,00 0,05 Linier Sumber: Data Primer diolah. Kriteria pengambilan keputusan yaitu pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat linear apabila nilai signifikansi pada linierity lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi pengaruh antara variabel komunikasi individu guru dengan kepala sekolah X 1 , motivasi mengajar X 2 , iklim sekolah X 3 dan kepuasan kerja guru Y kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kedua variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan uji asumsi untuk analisis regresi ganda. Asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel bebas harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Uji Multikolinieritas ini dicari dengan teknik metode VIF variance inflation factor menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16.0 for Windows. Ringkasan hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 19 sebagai berikut: Tabel 19. Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF X 1 0,497 2,013 X 2 0,741 1,337 X3 0,581 1,699 Sumber: Data Primer diolah. Kriteria pengambilan keputusan yaitu dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika besarnya alpha tolerance Į hitung Į dan VIF hitung VIF, dimana VIF = 1 Į. Alpha pada uji multikolinieritas ini ditetapkan sebesar 10, artinya Į hitung harus lebih besar dari 0,1 dan VIF hitung harus lebih kecil dari 10. Berdasarkan tabel 18 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala multikolinearitas.

C. Pengujian Hipotesis