PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WAY GUBAK BANDAR LAMPUNG

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PADA TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN BAGI
SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WAY GUBAK
BANDAR LAMPUNG

Oleh
Jentina Togatorop

Masalah penelitian ini dilatar belakangi dari rendahnya hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Way Gubak Kecamatan Sukabumi
Bandar Lampung. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena siswa
kurang berminat terhadap pelajaran matematika dan kurangnya kemampuan
penguasaan guru yang hanya sebagai pemberi informasi bukan fasilitator
siswa.
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri 2 Way Gubak Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung dengan
menggunakan media realia. Prosedur yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas dengan 2 siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Alat pengumpulan data melalui tes, dan refleksi yang

dilanjutkan dengan perencanaan perbaikan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahawa dengan penerapan penggunaan media
realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus
I hasil rata – rata kelas 65,15, dengan hasil belajar siswa siklus II rata – rata
kelas adalah 76,72.
Kata Kunci : Hasil belajar, dan Media realia.

Motto

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksana segala rencanamu
(Amsal 16:3)
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya
pada TUHAN!
(Yeremia 17 : 7)

PERSEMBAHAN
Segala Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
memberikan hikmat dan mujizat disetiap pergumulanku.
Karya kecilku ini kupersembahkan kepada
Kedua Orangtuaku tercinta Bapak Lamsudin Nainggolan dan Ibu Jentina

Togatorop yang senantiasa memberikan semangat, dan selalu berdoa
tanpa lelah untuk keberhasilanku.
Adik-adikku tersayang (Netty,Riko,Yohana, Kurnia) yang senantiasa
memberikan perhatian dan mendoakan keberhasilanku.
Seseorang yang terbaik yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat
serta perhatian dan kasih sayang nya yang tulus.
Seluruh keluarga besar, yang terus memberikan doanya, terima kasih.
Para pengajar dan pembimbing yang kuhormati.
Semua Sahabat yang begitu tulus menyayangiku dengan segala kekuranganku.
Almamater yang tercinta

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tapanuli Utara pada tanggal 10 Agustus 1965 sebagai anak
bungsu dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Jahalam Togatorop dan Ibu
Tiolina Sianturi.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Negeri 1
Untemungkur Muara pada tahun 1979, Sekolah Menengah Pertama Negeri Muara
pada tahun 1982, dan Sekolah Pendidikan Guru Balige pada tahun 1985.


Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan S1 PGSD

di Universitas

Lampung sebagai mahasiswa program studi S1 Dalam Jabatan, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Pada saat ini penulis diberi tugas untuk mengajar di kelas IV SD Negeri 2 Way
Gubak Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung.

Motto

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksana segala rencanamu
(Amsal 16:3)
Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau
penasihat banyak
(Amsal 15: 22)
Menangis dan merintih dalam kesukaran itu biasa, tetapi semangat dapat
mengubah nya

(Evi Nainggolan)

Kupersembhakan karya sederhana ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan hikmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar
Orangf tuaku tercinta yang selalu kukenang disepanjang hidupku.
Keluarga ku yang kusayangi, pendamping hidupku anak - anakku yang
selalu menjadi semangat dan selalu medoakan keberhasilanku.
Rekan-rekanku yang setia meberikan semangat dan bantuannya kepada
penulis.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan

kasih setia-Nya

sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi
ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. H. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku Ketua Jurusan ilmu Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Dr.H. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi S1 Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. H. Sugiman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis selama penelitian.
5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd selaku Dosen Pembahas yang dengan sabar
memberikan sumbangan pemikiran dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pengampu Program S1 Dalam Jabatan, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Bapak Drs. Mahyudin, sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 2 Way Gubak,
yang telah memberikan kemudahan dan fasilitas demi terlaksananya penelitian
tindakan kelas.

8. Anak – anak didik ku di SD Negeri 2 way Gubak khususnya kelas IV yang
telah membantu penulis dalam penelitian tindakan kelas.

9. Ibu Fatima sebagai teman setia yang telah menjadi observer saat penelitian.
10. Rekan – rekan seperjuangan yang senantiasa memberi dorongan dan semangat
pada penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yesus yang senantiasa membalas semua kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat.

Bandar Lampung,
Penulis

Jentina Togatorop

November 2014

SANWACANA

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat kasih setia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk
mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP.
2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan.
3. Bapak Drs. H. Sugiman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis selama penelitian.
4. Bapak Dr. Alben Ambarita, M,Pd. selaku Dosen Pembahas yang dengan sabar
memberikan sumbangan pemikiran dan saran dalam menyusun skiripsi ini.
5. Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi S1 Dalam Jabatan
FKIP.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pengampu Program S1 Dalam Jabatan, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Mahyudin, sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 2 Way Gubak,
yang telah memberikan kemudahan dan fasilitas demi terlaksananya penelitian
tindakan kelas.
8. Anak-anak didik kelas IV SD Negeri 2 Way Gubak yang telah membantu

penulis dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
9. Ibu Fatima sebagai teman setia yang menjadi observersaat penelitian.
10. Rekan-rekan seperjuangan yang senantiasa memberi dorongan dan semangat
pada penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

Penulis berharap semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa membalas semua
kebaikan yang telah diberikan dan semoga skripsi ini bermanfaat.

Bandar Lampung,
Penulis

Jentina Togatorop

Oktober 2014

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
D. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Realia ................................................................................................ 9
B. Pengertian Hasil Belajar ............................................................................. 12
C. Kurikulum 2013 ........................................................................................ 14
D. Pendekatan Saintifik .................................................................................. 17
E. Konsep Belajar Mengajar ........................................................................... 19
F. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 22
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ....................................................................................... 23
B. Waktu Penelitian ........................................................................................ 23
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 23
D. Materi Pembelajaran ................................................................................. 23


xi

E. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 25
1. Siklus I .................................................................................................. 25
A. Rancangan Pembelajaran .................................................................. 25
B. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................ 25
C. Observasi .......................................................................................... 26
D. Evaluasi ............................................................................................ 26
E. Refleksi ............................................................................................. 27
2. Siklus II ................................................................................................ 27
A. Rancangan Pembelajaran .................................................................. 27
B. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................ 28
C. Observasi .......................................................................................... 29
D. Evaluasi ............................................................................................ 29
E. Refleksi ............................................................................................. 29
F. Rincian Prosedur Penelitian........................................................................ 30
G. Alat Pengumpulan Data ............................................................................. 30
H. Instrumen Penelitian .................................................................................. 30
I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 33
A1. Hasil Penelitian Siklus I................................................................... 34
a. Perencanaan (Planning) ..................................................................... 34
b. Pelaksanaan (Acting) ........................................................................ 35
c. Pengamatan (Observing).................................................................... 36
a)Observasi Hasil Belajar Siswa ....................................................... 36
b)Observasi Kinerja Guru ................................................................. 36
d. Refleksi (Reflecting) .......................................................................... 37
A2. Hasil Penelitian Siklus II .................................................................. 38
a. Perencanaan (Planning) ..................................................................... 38
b. Pelaksanaan (Acting) ........................................................................ 39
c. Pengamatan (Observing).................................................................... 40
xii

a)Observasi Hasil Belajar Siswa ....................................................... 40
b)Observasi Kinerja Guru ................................................................. 40
d. Refleksi (Reflecting) .......................................................................... 41
B. Pembahasan ............................................................................................... 41
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 46
B. Saran ........................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47
LAMPIRAN .........................................................................................................49

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

3.1

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian .......................................... .....

24

4.1

Grafik Kinerja Guru ................................................................................

42

4.2

Grafik Hasil Belajar Siswa .....................................................................

43

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Surat Keterangan Penelitian………………………………………………... 51
2. Surat Keterangan Penelitian Dari Kepala Sekolah………………………… 52
3. Silabus………………………………………………................................... 53
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I......……………………………………
5. . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II………………………………………
6. Daftar nilai Preetest..................................……………………………………
7. Daftar nilai Siklus I.................................………………………..……………
8. Daftar nilai Siklus II..................................……………………………………
9. Instrument................................................……………………………………
10. Foto Kegiatan Belajar Siklus I ...........................................................................
11. Foto Kegiatan Belajar Siklus II .......................................................................
12. Daftar Hadir Seminar Proposal………………………….............……….. 126
13. Kartu Kendali Skripsi………………………..............……………………. 128

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

4.1 Rekapitulasi Skor Pengamatan Kinerja Guru............................................

42

4.2 Rekapitulasi Skor Pengamatan Kinerja Guru............................................

42

xv

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah
Dasar (SD) agar siswa mampu berpikir logis, analistis, sistematis, kritis, dan
kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar
siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan
kompetitif.
Sementara di sekolah pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang
menakutkan bagi siswa, banyak siswa yang tidak suka dengan alasan sukar,
membosankan, dan menjenuhkan. Masalah tersebut bukan hanya bersumber dari
siswa akan tetapi banyak faktor yang mempengaruhi baik dari guru maupun
lingkungan siswa. Permasalahan yang berkaitan dengan guru antara lain:
kurangnya kemampuan penguasaan, pengetahuan bagi guru SD, serta terbatasnya
dana dan sarana tentang bagaimana cara membuat dan menggunakan media/alat
peraga dalam pembelajaran matematika mengembangkan materi atau bahan ajar
yang menyangkut

pengelolaan proses pembelajaran matematika

didukung alat peraga sebagai penunjang belajar siswa.

di

SD perlu

2

Permasalahan yang datang dari siswa antara lain kurangnya minat dan
keterampilan siswa untuk belajar matematika dalam menerima bahan ajar yang
diberikan guru. Mengatasi permasalahan tersebut, guru memiliki tanggung jawab
untuk mengurangi dan bahkan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan
tersebut.

Pentingnya media/alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk menunjang
proses pembelajaran. Kompetensi guru dalam pelaksanaan interaksi belajar mengajar

mempunyai

indikator,

mampu membuka pelajaran, menyajikan materi,

menggunakan metode/strategi, mampu menggunakan media/alat peraga, mampu
menggunakan bahasa yang komutatif, memotivasi siswa, mengorganisasi kegiatan
menyimpulkan pelajaran, memberikan umpan balik, melaksanakan penilaian, dan
mampu menggunakan waktu. (Departemen Pendidikan Nasional 2004: 13-14)

Pembelajaran yang akan diberikan oleh guru kepada siswa agar

berhasil sesuai

dengan kompetensi dasar, guru diharapkan dapat menyusun langkah-langkah
pengembangan silabus pembelajaran, diantaranya merumuskan pengalaman
belajar siswa meliputi: 1) Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik dan
mental

yang perlu dilakukan siswa dalam berinteraksi untuk

kompetensi dasar

dan standar

dilaksanakan di dalam dan

di

pengalaman belajar siswa harus

kompetensi.
luar kelas.
berorientasi

2)

Pengalaman

mencapai
belajar dapat

Kegiatan yang diberikan

sebagai

agar siswa aktif dalam belajar,

suasana belajar menyenangkan, guru harus berfungsi sebagai fasilitator dari pada
sebagai pemberi informasi, siswa

terbiasa mencari sendiri

informasi

(dengan

bimbingan guru) dari berbagai sumber, siswa dibekali dengan kecakapan hidup

3

dan mampu memecahkan permasalahan yang kontekstual yaitu terkait dengan
lingkungan dari siswa. 3) Pada hakekatnya pengalaman belajar memberikan
pengalaman kepada siswa untuk menguasai kompetensi dasar secara ilmiah dan
ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai pengalaman belajar meliputi
pengalaman untuk mencapai kompetensi pada ranah kognitif, psikomotorik, dan
afektif. Selanjutnya pengalaman belajar

dirumuskan dengan kata kerja yang

operasional. (Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Matematika,
Dit PMU, Ditjen Dikdsmen, Depdiknas, 2003 :3).

Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget 2014, anak usia SD berada pada
tahap konkret operasional, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Pola berpikir dalam memahami konsep yang abstrak masih terikat pada benda
konkret.
2) Jika diberikan permasalahan belum mampu memikirkan segala alternatif pemecahannya
3) Pemahaman terhadap konsep yang berurutan melalui tahap demi tahap.
4) Belum mampu menyelesaikan masalah yang melibatkan kombinasi urutan operasi pada masalah yang kompleks.
5) Mampu mengelompokkan objek berdasarkan kesamaan sifat-sifat tertentu, dapat mengadakan korespondensi satu-satu dan dapat berpikir membalik.
6) Dapat mengurutkan unsur-unsur atau kejadian.
7) Dapat memahami ruang dan waktu.
8) Dapat menunjukkan pemikiran yang abstrak.

4

Selain itu, menurut Pujiati (2004 :1) dalam Bruner bahwa untuk memahami
pengetahuan yang baru, maka diperlukan tahapan-tahapan yang runtut, yaitu:
enactive, ikonik, dan simbolik. Tahap enactive adalah memanipulasi benda

atau

objek yang kongkret, tahap ikonik adalah belajar dengan menggunakan gambar,
dan tahap simbolik adalah belajar melalui manipulasi lambang atau

simbol.

(Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Berhitung di SD, Pujiati, 2004).

Pembelajaran matematika bersifat hirarkis, yaitu dimulai dari gurunya. Konsep
yang sederhana menuju konsep yang lebih kompleks, materi yang satu mendasari
materi yang lain sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa kesiapan mental
seseorang anak dalam belajar matematika dimulai dari penguaaan materi
sebelumnya.

Anak yang tidak tuntas matematika menganggap bahwa pelajaran matematika itu
sulit, tidak menarik, dan menakutkan. Sehingga tidak ada keinginan untukmencari
tahu lebih banyak atau minat belajar matematika pun sangat kurang. Sebaliknya
anak yang tuntas matematika manganggap bahwa pelajaran matematika perlu
dipahami dengan baik oleh siswa, dan seorang guru sangat perlu memperhatikan
materi prasyarat untuk mempelajari suatu topik dnegan konsep yang benar.

Berdasarkan uraian diatas, agar siswa pada usia SD dapat memahami konsepkonsep

matematika

sangat memerlukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan benda nyata (pengalaman-pengalaman konkret) yang dapat diterima akal
mereka dengan penggunaan alat peraga pada pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini, peneliti mencoba satu bentuk pembelajaran aktif,

5

kreatif, efektif, dan menyenangkan. Proses Pembelajaran ini peneliti menggunakan
media

realia

(busur)

pada

tema

Indahnya

Kebersamaan,

pembelajaran

dilakukan sebagai berikut: Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok
kecil (4-5 orang), kemudian media di bagikan kepada masing-masing kelompok.
Guru memperagakan busur cara menggunakan busur untuk mengukur sudut pada
jam. Kemudian siswa di beri lembar tugas untuk mengerjakan nya dengan cara
menghitung sudut dengan menggunakan media yaitu busur yang telah diberikan.
Sedangkan guru mengamati proses penggunaan media itu untuk mengerjakan
tugas yang telah diberikan.

Setelah waktu yang ditentukan habis, siswa disuruh memperagakan hasil kerjanya
di depan kelas dengan percaya diri, begitu seterusnya sampai siswa terampil
menggunakan busur untuk mengukur sudut dan mencoba nya di benda – benda
sekitar. Pada akhir pembelajaran, guru mengadakan tanya jawab kepada siswa
mengenai media realia (busur, jam) sebagai alat bantu siswa dalam pengukuran.

Hasil pengamatan dan observasi di SD Negeri 2 Way Gubak Bandar Lampung
bahwa keterampilan siswa masih rendah khususnya pada pelajaran pengukuran
sudut. Nilai yang didapat siswa sesuai KKM yaitu 65 kurang dari 50 %. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa rendah.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dihadapi oleh guru dan siswa,
penulis melakukan penelitian dengan menggunakan media realia dari dapat
mempengaruhi keterampilan belajar menjadi lebih baik khususnya mata pelajaran
matematika. Karena itu sebagai judul dari penelitian ini yaitu “ Penggunaan

6

Media Realia Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada Tema Indahnya
Kebersamaan Bagi Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Way Gubak Bandar Lampung.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini
adalah:
1) Siswa kurang berminat terhadap pelajaran matematika karena menggagap
sulit.
2) Kurangnya kemampuan penguasaan, pengetahuan bagi guru
3) Guru hanya sebagai pemberi informasi bukan fasilitator siswa
4) Terbatasnya dana dan sarana tentang bagaimana cara membuat dan menggunakan media/alat peraga dalam pembelajaran matematika
5) Hasil belajar siswa rendah pada pelajaran matematika pada semester ganjil
tahun pelajaran 2013/2014 dari 32 siswa, siswa yang mencapai KKM 12
orang (37,5%) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 20 siswa
(62,5%).

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah: Apakah penggunaan media realia dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pengukuran sudut dikelas IV SD Negeri 2 Way Gubak Bandar
Lampung.

7

D. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini, supaya tidak terjadi kesalah pahaman diberikan batasan yaitu:
1. Metode penggunaan media yaitu pembelajaran yang terdiri dari 4 orang dalam
satu kelompok yang masing-masing kelompok menjawab soal secara
berkelompok dan mengoreksi hasil jawaban dengan mendiskusikannya dengan
kelompok lain.
2. Hasil belajar adalah skor hasil tes yang diperoleh siswa setelah proses
pembelajaran pada setiap siklus yang dilakukan sebanyak 2 kali.
3. Tema yang akan dibahas pada penelitian ini adalah Indahnya Kebersamaan
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV semester ganjil SD Negeri 2 Way
Gubak Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Way Gubak Bandar
Lampung, pada tema Indahnya Kebersasmaan dengan penggunaan media realia

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1) Bagi siswa
Adanya penggunaan media realia diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran matematika.
2) Bagi guru
Menambah cara meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar matematika,
meningkatkan kretivitas guru, dapat berkembang lebih profesional.

8

3) Bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas belajar
siswa, menambah kondusif hubungan guru karena harus bekerjasama satu
dengan yang lain
4) Bagi Peneliti
Sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran di SD Negeri 2 Way
Gubak Bandar Lampung

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Realia
Kata media berasal dari bahasa latin “ medius” yang secra harfiah berarti
“tengah/perantara atau pengantar. Menurut (Bovee dalam Ena: 2001) media
adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Selain itu
beberapa ahli mengemukakan bahwa media dalam proses pembelajaran cenderung
diartikan alat –alat grafis, fototgrafis atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali informasi dan menyusun kembali informasi
verbal atau visual.

Media realia ( real thing) merupakan alat bantu yang paling mudah penggunaan
nya,

karena

kita

tidak

perlua

membuat

persiapan

selain

langsung

menggunakannya. Yang dimaksud dengan benda nyata sebagai media adalah alat
penyampaian informasi yang berupa benda atau obyek yang sebenarnya atau asli
dan tidak mengalami perubahan yang berarti.

Sebagai obyek nyata, realia merupakan alat bantu yang bisa memberikan
pengalaman langsung kepada pengguna. Oleh karena itu, relaia banyak digunakan
dalam proses pembelajaran sebagai alat bantu memperkenalkan subjek baru.
Bentuk realia sama dengan benda sebenarnya yang tidak mengalami perubahan
sama sekali dan dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran. Realia mampu

10

memberikan arti nyata kepada hal – hal yang sebelumnya hanya digambarkan
secara abstrak yaitu dengan kata – kata atau hanya visual.
Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagi media informasi yang
paling mudah diakses dan menarik. Sebagai media informasi, realia mampu
menjelaskan hal – hal abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal.
Dengan berinteraksi langsung dengan realia, diharapkan hal –hal yang kurang
jelas, apabila diterangkan secara verbal akan menjadi jelas. Realia memiliki
kemampuan untuk merangsang imajinasi pengguna dengan membawa kehidupan
di dunia nyata ke dalam kelas.

Sebagai media pembelajaran, realia memiliki potensi untuk digunakan dalam
berbagai topik mata pelajaran. Realia mampu memberikan pengalaman langsung
(Hands on Experince) bagi siswa. Dengan menggunakan media nyata siswa dapat
menggunakan berbagai indera untuk mempelajari suatu objek. Siswa dapat
melihat, meraba, mencium, bahkan meraskan objek yang tengah dipelajari.

Pada anak SD kelas bawah pembelajaarn masih bersifat abstrak dan memerlukan
media atau alat bantu dalam memahami materi pembelajaran. Pada dasarnya anak
belajar dari hal-hal yang kongkrit, sehingga untuk mengetahui konsep-konsep
yang abstrak anak memerlukan benda-benda yang riil sebagai perantara atau
visualisasinya (Amin, 2010). Mengenalkan matematika pada anak tidak harus
dengan menyodorkan buku latihan. Di sisi lain, banyak pula jenis media yang
telah tersedia di lingkungan sekitar kita yang langsung dapat kita gunakan untuk
keperluan pembelajaran, yang diperlukan adalah kemampuan, kejelian dan

11

kreatifitas kita dalam memilih dan mendayagunakan potensi berbagai sumber dan
media belajar yang ada di sekeliling kita (Rahadi, 2004: 2).

Salah satu kompetensi dasar pembelajaran matematika di sekolah dalam
kurikulum 2013 kelas empat SD adalah melakukan pengukuran sudut dengan
menggunakan media realia yaitu busur. Dalam mengajarkan konsep pengenalan
sudut banyak hal yang bisa di ajarkan, salah satunya dengan membuat suatu
gambar bentuk rumah adat dengan mengukur aspek–aspek sudutnya.

Media atau alat bantu sebagai komponen yang berasal dari lingkungan sekitar
siswa, yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan sebagai alat yang
digunakan untuk memberikan rangsangan bagi siswa agar terjadi proses belajar.
Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara
guru dengan siswa. Sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien
(Rahadi, 2004: 4). Siswa yang memiliki pengalaman belajar mempunyai
kemampuan untuk berkembang. Dengan demikian, pembelajaran di sekolah akan
lebih bermakna jika guru mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman yang telah
dimiliki siswa (Sumiyati, 2008: 2). Siswa mudah memahami materi yang
dipelajari sebab dia memiliki gambaran tentang apa yang akan dipelajarinya
karena siswa pernah melihat, mengamati bahkan menerapkan atau mengunakan
alat bantu yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar yang berasal
dari lingkungan sekitar siswa.

Salah satu cara meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan alat
peraga sehingga, diharapkan konsep abstrak yang baru di fahami siswa akan
mengendap, melekat dan tahan lama, tidak hanya sekedar lewat begitu saja

12

(Amin, 2010: 4). Dengan memanfaatkan media realia siswa akan terbantu dalam
memahami pembelajaran tema Indahnya Kebersamaan. Pemanfaatan media realia
sebagai alat bantu ukur dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya adalah praktis, mudah diaplikasikan, mudah didapat dan lebih
terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Dalam pengunaanya sebagai alat bantu
hitung busur praktis karena mudah di bawa. Media realia mudah diaplikasikan
karena mudah diterapkan bagi siswa dalam pembelajaran matematika di dalam
kelas. Media realia yaitu busur merupakan alat bantu pengukur sudut yang mudah
didapat sebab bahan tersebut mudah dijumpai disekitar lingkungan kita dan untuk
mendapatkannya tidak
siswa kelas empat

begitu mahal. Selain itu, dengan menggunakan busur

SD akan lebih mengenal dan memanfaatkan lingkungan

dengan semaksimal mungkin.

B. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar siswa merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa
dalam menyerap atau memahami suatu materi yang disampaikan. Hasil belajar
siswa diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran. Menurut Bloom hasil
belajar mencakup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif. Andersen
sependapat dengan Bloom bahwa karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal
dari berpikir, berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah
kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan tipikal perasaan
berkaitan dengan ranah afektif. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti
perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai.

Ketiga ranah tersebut merupakan

karakteristik manusia sebagai hasil belajar dalam bidang pendidikan.

13

Dimyati dan Mudjiono (2002:3-4) mengungkapkan pengertian hasil belajar
sebagai berikut
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan
puncak proses belajar.
Sudjana (2005:3) juga mengungkapkan bahwa
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotoris.

Berdasarkan uraian tersebut, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari
suatu interaksi belajar-mengajar yang kemudian menjadi milik individu yang
belajar, baik dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hasil belajar
pada penelitian ini dibatasi hanya pada ranah kognitif.
Hasil belajar kognitif menurut Anderson dalam Hilman (2001) yang merupakan
revisi dari taksonomi Bloom, dibagi menjadi enam kategori diantaranya
1) Mengingat
Terdiri

dari

mengurutkan,

menjelaskan,

mengidentifikasi,

menamai,

menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dan sebagainya.
2) Memahami
Terdiri dari menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan,
menjelaskan, mebeberkan dan sebagainya.
3) Menerapkan
Terdiri

dari

melaksanakan,

menggunakan,

menjalankan,

melakukan,

mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi
dan sebagainya.

14

4) Menganalisis
Terdiri dari menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang,
mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan,
membedakan,

menyamakan,

membandingkan,

mengintegrasikan

dan

sebagainya.
5) Mengevaluasi
Terdiri dari menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai.
6) Berkreasi
Terdiri dari merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,
menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah,
menggubah dan sebagainya

C. Kurikulum 2013
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isis dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan
pengertian kurikulum menurut ( Mac. Donald; Popham), mengunkapkan bahwa
kurikulum adalah pernytaan mengenai tujuan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan
dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah karena ini
merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan
karena banyaknya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum
yang kurang tepat. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan
kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan

15

pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk
mata pelajaran tertentu yang setara khusus dikembangkan di satuan pendidikan
yang bersangkutan.

Kurikulum 2013 menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan
inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Kurikulum 2013 juga merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya,
pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program
studi. Adapun dalam penyususnan Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
masih merupakan kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha
mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan.

Pada tema Indahnya Kebersamaan khususnya pembelajaran matematika, perlu
adanya desain khusus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran .“Matematika
adalah 1) studi pola dan hubungan (study of patterns and relationships) dengan
demikian masing-masing topik itu akan saling berhubungan satu dengan yang lain
yang membentuknya, 2) Cara berpikir (way of thinking) yaitu memberikan strategi
untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam
masalah sehari-hari, 3) Suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan
dan konsistensi internal, dan 4) sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara
hati-hati dan didefinisikan dalam term dan simbol yang akan meningkatkan
kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan
matematika itu sendiri, serta 5) sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap
orang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

16

Matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara
lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah
dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta
digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir
bagi para siswa. (Soedjadi 199 :1).
Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa pembelajaran tematik harus diberikan
sesuai dengan tingkat itelektual siswa. Hal ini didasarkan pada pemberian konsep
harus tahap demi tahap guna untuk menyesuaikan taraf kemampuan intelektual
siswa. Maka guru dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran yang sesuai
dengan acuan yang berlaku sehingga proses pembelajaran tematik dijadikan suatu
mata pelajaran yang tidak dianggap sulit oleh siswa. Dengan kata lain guru harus
membangun konsep yang dapat menggugah siswa agar bisa menguatkan metode
penerapan pembelajaran guna untuk menciptakan pembelajaran menyenangkan
dan tidak sulit untuk dipelajari.

Pembelajaran yang aktif mengharuskan siswa melakukan sesuatu yang lebih dari
sekedar mendengarkan, siswa harus terlibat dalam tugas yang perlu pemikiran
tingkat tinggi seperti tugas analisis, sintesis, dan evaluasi. Oleh karena itu dalam
rangka mewujudkan pembelajaran yang aktif guru harus berusaha mencari metode
mengajar yang dapat menyebabkan siswa aktif belajar. Pembelajaran matematika
hendaknya menganut kebenaran konsistensi yang didasarkan kepada kebenarankebnaran terdahulu yang telah diterima, atau setiap struktur dalam matematika
tidak boleh terdapat kontradiksi.

17

Dengan melihat paparan tersebut, maka penulis dapat memberikan penjelasan
yaitu untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, maka siswa dalam
proses pembelajaran harus terjun dalam aktivitas pembelajaran yang disampaikan.
Maka dari itu proses pembelajaran harus didesain sedemikian rupa agar supaya
proses pembelajaran dapat diterima dengan cepat oleh siswa.

Tujuan pembelajaran matematika yang hendak dicapai dari pembelajaran
matematika sekolah adalah: Menumbuh dan menggembangkan keterampilan
berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan kemampuan
siswa yang dapat di gunakan melalui kegiatan matematika, dan memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep,
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

D. Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan
dengan menggunkan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah – langkah pendekatan
ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali
informasi melalui pengamatan, bertanyam percobaan, kemudian mengolah data
atau

informasi,

dilanjutkan

dengan

menganalisis,

menalar,

kemudian

menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu,
sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara
prosedural. Pada kondisi seperti ini, tetntu saja proses pembel;ajaran harus tetap
menerapkan nilai – nilai ata sifat – sifat ilmiah dan menghindari nilai –nilai atau
sifat – sifat non ilmiah. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai
berikut:

18

a) Mengamati ( observasi )
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan
tertantang, dan mudah pelaksanaannya.
b) Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
disimak, dibaca atau dilihat.
c) Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari
bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.
d) Mengasosiasikan/ mengolah Informasi/ Menalar
Kegiatan ini adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen. Pengolahan
informasi yang dikumpulkan bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari
solusi.
e) Menarik kesimpulan
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan
saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau
informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan
menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut.

19

f) Mengkomunikasikan
Pada pendekata scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola.

Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah, mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

E . Konsep Belajar Mengajar
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang mendasar
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, sehingga berhasil
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung pada proses belajar
yang dialami siswa. Oleh karena itu pemahaman yang benar mengenai belajar
mutlak diperlukan oleh pendidik. Ada beberapa pendapat mengenai definisi
belajar. Morgan dalam Sumantri dan Permana (2001:13) menyatakan bahwa
belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai
hasil latihan dan pengalaman.
Beberapa ahli yang mendefinisikan tentang pengertian belajar atau“learning”,
baik secara umum maupun khusus, seringkali perumusan dan penafsiran itu
berbeda satu sama lain. Adapun beberapa perumusan tentang belajar dalam
Hamalik Oemar (2005:27-28) sebagai berikut:

20

1) Dalam pengertian lama, mendefinisikan belajar adalah memperoleh
pengetahuan, latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis.
2) Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. Belajar disini bukan hanya mengingat, akan tetapi juga
mengalami atau berpartisipasi langsung.
3) Sejalan dengan perumusan diatas, ada pula tafsiran lain tentang belajar
yaitu belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. Belajar disinilah menitik beratkan pada
interaksi antara individu dengan lingkungan.Di dalam interaksi
tersebut akan terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
perubahan perilaku individu besifat relatif tetap yang disebabkan oleh latihan
yang terarah dan hasil dari pengalaman serta proses interaksi dari individu yang
aktif terhadap lingkungannya.

Berdasarkan uraian tersebut, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku.
Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,
penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut secara keseluruhan pribadi sesorang,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar juga menempatkan seseorang dari status abilitas yang satu ke tingkat
abilitas yang lain. Mengenai perubahan status abilitas tersebut, menurut Bloom
dalam Sardiman (2007:23), meliputi tiga ranah /matra, yaitu matra kognitif,
afektif dan psikomotorik. Masing-masing matra atau domain ini diperinci lagi
menjadi beberapa jangkauan kemampuan (level of competence).
Rincian ini dapat disebutkan sebagai berikut:

21

1) Mengingat
Terdiri dari mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai,
menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dan sebagainya.
2) Memahami
Terdiri
dari
menafsirkan,
meringkas,
mengklasifikasikan,
membandingkan, menjelaskan, mebeberkan dan sebagainya.
3) Menerapkan
Terdiri dari melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan,
mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan,
mendeteksi dan sebagainya.
4) Menganalisis
Terdiri dari menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun
ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline,
mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan,
mengintegrasikan dan sebagainya.
5) Mengevaluasi
Terdiri dari menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai,
menguji, mebenarkan, menyalahkan, dan sebagainya.
6) Berkreasi
Terdiri dari merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,
menemukan,
membaharui,
menyempurnakan,
memperkuat,
memperindah, menggubah dan sebagainya

Belajar erat kaitannya dengan mengajar. Mengajar pada dasarnya merupakan
suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung
dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Jika belajar merupakan
kegiatan siswa, maka mengajar sebagai kegiatan guru. Menurut Sardiman
(2007:48) menyatakan bahwa:
Secara luas, mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi
atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan
anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai
upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan
belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga
membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun
rohani, baik fisik maupun mental.
Pengertian mengajar seperti yang telah diuraikan, memberikan penjelasan bahwa
fungsi pokok dalam mengajar itu adalah menyediakan kondisi yang kondusif,

22

sedang yang berperan aktif dan banyak melakukan kegiatan adalah siswanya,
dalam upaya menemukan dan memecahkan masalah.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis
Apabila media realia digunakan dengan langkah dan tahapan yang benar maka
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema Indahnya Kebersamaan bagi
siswa kelas IV SD Negeri 2 Way Gubak Bandar Lampung tahun 2014

23

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Way Gubak Bandar Lampung kelas IV
semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 pada tema indahnya kebersamaan.
Jumlah siswa 32 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok setiap kelompok terdiri
dari 4 orang.
B. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 selama
dua bulan dari tanggal 22 September sampai dengan 11 Oktober 2014.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV berjumlah 32 siswa
terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan
oleh peneliti, dan kepala sekolah sebagai penanggungjawab.
D. Materi Pembelajaran
Untuk menentukan mata pelajaran dan materi pokok yang akan digunakan dalam
penelitian ini dipilih pada tema Indahnya Kebersamaan di kelas IV semester I.

24

Berdasarkan kurikulum 2013, materi ini dipilih dengan pertimbangan sebagai
berikut:
1) Materi ini akan dipelajari di kelas IV kelas V dan VI.
2) Sekolah mempunyai buku paket yang relevan.
3) Materi pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 3 pertemuan dengan setiap
pertemuan 3 x 40 menit, dan masing-masing pertemuan

ditutup dengan tes

tertulis.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan daur/siklus, setiap siklus terdiri dari
pererncanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Langkah-langkah penelitian ditunjukkan dalam bagan berikut:

ORIENTASI LAPANGAN

SIKLUS I

SIKLUS II

RENCANA I

RENCANA II

PELAKSANAAN
TINDAKAN I

PELAKSANAN
TINDAKAN II

OBSERVASI I

OBSERVASI II

ANALISIS
REFLEKTIF I

RENCANA
PERBAIKAN II

Gambar 3.1. Langkah – langkah pelaksanaan penelitian

25

E. Pelaksanaan Penelitian
1) Siklus I
A. Rancangan Pembelajaran
Sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti telah menyiapkan menyusun
perangkat pembelajaran antara lain:
1) Membuat rancangan pembelajaran matematika yang dilakukan dikelas
sebagai tindakan pada siklus I.
2) Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester,
materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian.
3) Membuat lembar penilaian proses, lembar pengamatan dan soal tes.
4) busur sejumalah kelompok.

B. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Kegiatan awal meliputi :
a) Guru mengucapkan salam di depan kelas.
b) Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
c) Guru membagi busur kepada tiap-tiap kelompok.
d)

Guru mengadakan tanya jawab tentang sudut –sudut pada ruang
kelas dengan tujuan untuk merangsang siswa agar termotivasi.

2) Kegiatan inti meliputi :
a)Guru menginfomasikan kepada siswa bahwa masing-masing
kelompok harus memegang busur.
b) Guru dan siswa mengadakan kesepakatan, busur dipegang oleh
1 orang danyang lain mengamati hasil pengkuran.

26

c) Guru memberi contoh cara mengukur sudut dengan mengukur suatu
benda yaitu jam.

Langkah-langkah penggunaan :
a) Siswa yang memegang busur, meletakkan busur di atas jam.
b) Siswa yang lain, mengukur besar sudut jam.
c) Kermudian siswa menggambar kan hasil sudut itu pada lembar yang
telah di bagikan.
d) Siswa diberi tugas menggambar rumah adat dengan menentukan besar
sudut – sudut nya.
3) Kegiatan Akhir :
a) Pengecekan keterampilan siswa, tentang penggunaan busur dalam
menjumlah pengukuran sudut dengan cara mengukur sudut pada jam.
b) Pemberian tugas ( PR terdiri dari 5 soal )

C. Observasi
Aktivitas observasi dilakukan ketika peneliti melakukan pembelajaran,
Observer melakukan observasi untuk melihat seberapa jauh keefektifan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran ketika diterapkan

D. Evaluasi
1)

Evaluasi proses, pada saat siswa menggunakan

busur

mengukur benda – benda lain.
2) Evaluasi tertulis, pada saat siswa mengerjakan lembar tes.

untuk

27

e) Refleksi
Data-data dari observasi dan evaluasi dikumpulkan, kemudian
berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang
pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini ,
peneliti akan tahu kelebihan dan kekurangan dari skenario pembelajaran
yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

Setelah mengetahui kekurangan dari skenario pembelajaran pada siklus ini, peneliti merencanakan perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya, sampai
peneliti menemukan hasil

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 15

PENGGUNAAN MODEL DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS VI A SD NEGERI 2 WAY LUNIK KOTA BANDAR LAMPUNG

1 16 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI I WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 82

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD NEGERI WEDARIJAKSA 02

1 13 152

PENERAPAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN DI KELAS IV SDN 104202 BANDAR SETIA T.A 2013/2014.

5 10 28

Penggunaan Media Realia Untuk Meningkatkan Pemahaman Penggunaan Media Realia Untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Jenis-jenis Tanah Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Purworejo 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPEL Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Helajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran

0 2 15

PENGGUNAAN MEDIA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Penggunaan Media Papan Berpaku untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatiwarno

0 0 15

RPP Kelas IV tema Indahnya Kebersamaan S

0 0 13

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 77