31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran guru harus melibatkan siswa secara langsung. Keterlibatan siswa secara langsung dalam pembelajaran
akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari atau kehidupan nyata. Model
penelitian tindakan kelas yang dipilih adalah model penelitian Kemmis dan Mc Taggart yaitu model spiral yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan,
artinya proses pembelajaran yang semakin lama semakin meningkat hasil belajarnya.
Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif, artinya peneliti tidak melakukan penelitian sendiri namun berkolaborasi dengan guru kelas, yaitu guru
kelompok B TK PKK 74 PAJANGAN untuk melakukan perbaikan dan perubahan kinerja mengajar. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
penjumlahan melalui problem solving dengan benda konkret.
32
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 88, subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang
dipermasalahkan. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK PKK 74 PAJANGAN dengan jumlah 22 anak, terdiri 13 anak laki-laki dan 9 anak
perempuan.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian Suharsimi Arikunto, 2006: 29. Objek dalam
penelitian ini adalah kemampuan penjumlahan.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B TK PKK 74 PAJANGAN desa Gupak Warak RT 01.
D. Waktu Penelitian
33
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 20132014 tepatnya bulan januari dan februari tahun 2015.
E. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu kegiatan pembelajaran siklus tindakan kelas. Pada setiap siklus dilakukan empat kegiatan pembelajaran.
Pada akhir kegiatan pembelajaran dalam siklus pertama dilakukan refleksi dengan guru kelas untuk mengetahui efektivitas pembelajaran, peningkatan penjumlahan
bilangan, kemungkinan berbagai kesulitan atau kendala.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart yaitu penelitian siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan siklus
spiral artinya proses pembelajaran yang semakin lama semakin meningkat Suharsimi Arikunto, 2006: 92 yang dilaksanakan dalam beberapa siklus di mana
siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus pertama dan seterusnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa
siklus yang terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan planning, tindakan action, pengamatan observation, dan refleksi reflection. Keputusan untuk
menghentikan atau melanjutkan siklus merupakan keputusan bersama antara peneliti dan guru kelas. Siklus diberhentikan jika peneliti dan guru kelas sepakat
bahwa kegiatan pembelajaran melalui problem solving dengan benda konkret
34
yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah meningkatkan
kemampuan penjumlahan.
Kemmis dan Mc Taggart memandang komponen sebagai langkah dalam siklus sehingga mereka manyatukan komponen yang kedua dan ketiga, yaitu
tindakan acting dan pengamatan observing sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu
refleksi reflecting. Jangka waktu untuk suatu siklus dan langkah-langkah dalam bilangan hari atau minggu Suharsimi Arikunto 2006: 93.
Adapun alur pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan pada gambar 1 berikut ini:
Keterangan :
Siklus I: 1.
Perencanaan 2.
Tindakan dan Observasi 3.
Refleksi Siklus II:
1. Perencanaan
2. Tindakan dan Observasi
3. Refleksi,dst
Gambar 1. Desain penelitian menurut Kemmis Mc. Taggart Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama, 2011: 21
35
Siklus I: 1.
Tema: Rekreasi makanan bekal anak 2.
Problem Solving: problem solving mengenai makanan bekal anak terlampir pada halaman 137-145
3. Benda Konkret: permen, coklat, biskuit, dan agar-agar
Siklus II: 1.
Tema: Pekerjaan Pedagang 2.
Problem Solving: problem solving mengenai benda yang dijual oleh pedagang terlampir pada halaman 146-153
3. Benda Konkret: pewarna, pemotongcutter, puzzle, dan sedotan
F. Rencana Jadwal Penelitian