60
anak dapat menghitung secara langsung menggunakan benda konkret yang disediakan.
c. Refleksi
Pada tindakan siklus I kemampuan anak dalam penjumlahan meningkat. Peningkatan kemampuan penjumlahan dikarenakan pembelajaran penjumlahan
dilakukan melalui problem solving, yang sebelumnya dilakukan menggunakan soal bersifat abstrak. Selain itu peningkatan kemampuan penjumlahan juga
dikarenakan pengoptimalan benda konkret untuk melakukan pemecahan masalah guna pembelajaran penjumlahan. Sebelum tindakan, pemecahan soal
penjumlahan dilakukan dengan turus-turus yang dibuat anak sesuai dengan soal yang diberikan. Peningkatan tersebut belum mencapai pada indikator
keberhasilan yang telah ditentukan yaitu rerata kemampuan penjumlahan anak berada pada kriteria sangat baik yang artinya rerata kemampuan penjumlahan
anak berada pada rentang nilai 76,00 – 100,00 , sehingga perlu tindakan
selanjutnya.
Dari refleksi siklus I diharapkan dapat memberikan perubahan yang lebih baik terhadap proses pembelajaran dan hasil penelitian siklus II. Refleksi pada
siklus I memberikan informasi sebagai berikut:
1.
Pembelajaran melalui Problem Solving dengan konteks “sharing” makanan
kurang menarik dan menantang bagi anak, karena dilakukan dengan anak maju satu per satu dan membutuhkan waktu yang lama.
61
2. Problem Solving dengan konteks “sharing”
makanan hanya didesain untuk dikerjakan secara individu sehingga tidak adanya interaksi antar teman dan
tidak adanya penangguhan penilaian atau bertukar pikiran. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti membuat rencana kegiatan pada siklus
II. Rencana kegiatan siklus II disusun untuk lebih mengoptimalkan suasana menyenangkan dan kenyamanan pada proses pembelajaran penjumlahan. Pada
pelaksanaan siklus II akan dilakukan perbaikan sebagai berikut : 1.
Problem Solving dibuat dengan konteks jual beli, sehingga ada interaksi antar teman yang dapat memotivasi anak dalam memecahkan permasalahan
penjumlahan 2.
Dengan konteks jual beli secara berpasangan anak-anak memecahkan persoalan penjumlahan, ketika mereka memiliki jawaban yang berbeda maka
anak-anak tersebut termotivasi untuk mendapatkan jawaban yang tepat sehingga mengulangi menghitung secara bersama-sama tanpa terburu-buru
Dengan adanya refleksi dan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, maka diharapkan melalui problem solving dengan benda konkret dapat meningkatkan
kemampuan penjumlahan TK PKK 74 PAJANGAN BANTUL. Tema yang akan digunakan pada siklus II adalah dengan tema pekerjaan dan dengan sub tema
pedagang. Pelaksanaan siklus II sama dengan siklus I yaitu 4 kali pertemuan pada hari Rabu tanggal 4 Februari 2015, hari Kamis tanggal 5 Februari 2015, hari
Jumat tanggal 6 Februari 2015 dan hari Sabtu tanggal 7 Februari 2015.
62
4. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II