29 terdapat 34 aturan yang mempengaruhi kinerja efficiency dari sebuah halaman
web. Dengan menggunakan perangkat lunak YSlow ini dapat menganalisis aturan-aturan pokok yang ada, sehingga aplikasi ini mendukung untuk mengukur
efficiency sebuah website. Selain menggunakan aplikasi YSlow, pengujian aspek efficiency dilengkapi juga dengan aplikasi page speed dari Google. Hampir sama
dengan Yslow, aplikasi ini akan menguji apakah halaman memenuhi aspek efficiency atau tidak. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini berupa grade score
dan hasil response time dari halaman website.
d. Maintainability
Aspek maintainability mencakup seberapa mudah perangkat lunak dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan dan perkembangan jaman. Menurut dokumentasi
ISO-9126 yang dikutip oleh SQA.net, 2010 dikatakan bahwa aspek maintainability ini merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki kesalahan dalam komponen perangkat lunak. Dalam arti lain yaitu kemudahan perawatan perangkat lunak dan penambahan fungsi jika diperlukan.
Menurut ISO-9126, 2010, terdapat sub-karateristik dari maintainability ini, yaitu analyzability, changeability, stability dan testability. Menurut Correia,
Kanellipoulos, Visser, 2009, berdasarkan empat sub-karakteristik di atas, Software Improvement Group SIG membuat sebuah model untuk pengukuran
aspek maintainability. Model untuk pengukuran tersebut ditunjukkan dalam gambar di bawah ini:
30 Gambar 3. Struktur Pengukuran Maintainability dari SIG
Dari gambar di atas, model pengukuran aspek maintainability dilakukan dengan dua tahap, yaitu pertama melihat karakteristik sistem pada level source
code. Kemudian tahap dua yaitu mengukur setiap properti dalam source code. Heilager, Kuipers, Visser, 2007 membuat mapping dari karakteristik
sistem menjadi source code dalam bentuk baris dan kolom. Kolom-kolom tersebut memuat level dari kode, seperti volume, complexity, duplication, unit
length, number of units dan number of modules. Penjelasan mengenai mapping dari karakteristik sistem menurut Heilager, Kuipers, Visser, 2007 ditunjukkan
dalam gambar di bawah:
Gambar 4. Mapping dari Karakteristik Sistem Menurut Heitlager Untuk mengetahui tingkat maintainability suatu software salah satunya dapat
dilakukan dengan menghitung maintainability index MI Najm, 2014. Najm,
31 2014 menjelaskan bahwa pengukuran maintainability index dilakukan dengan
rumus yang melibatkan line of code LOC, Cyclomatic Complexity CC dan Halstead Volume HV. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut akan
menghasilkan nilai maintainability index yang di sesuaikan dengan standar indikator maintability dari Coleman Najm, 2014. Standar indikator menurut
Coleman tersebut dijelaskan dalam Tabel 4 berikut: Tabel 4. Standar Indikator MI Menurut Coleman Najm, 2014
Maintainability Index Sifat
Keterangan 86
– 100 Highly Maintainable
Sangat mudah dirawat 66
– 85 Moderate Maintainable
Normal untuk dirawat – 65
Difficult to Maintain Sulit untuk dirawat
Suatu software dikatakan memenuhi aspek maintainability jika memiliki indikator maintainability
minimal “normal untuk dirawat” yaitu kisaran 66 sampai dengan 85. Untuk mendapatkan nilai maintainability index digunakan software
Source Code SearchEngine. Source Code SearchEngine merupakan software yang mampu menguji tingkat maintainability dari suatu software yang
dikembangkan dengan berbagai bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, Java dan C++. Sehingga software ini cocok digunakan untuk membantu mengukur
nilai maintainability index dari suatu sistem.
e. Portability