Relevansi Lulusan Hasil Penelitian 1. Relevansi Kompetensi

75 Kompetensi lima yaitu hidangan kesempatan khusus dan fusion food juga termasuk kategori sangat relevan, meskipun kompetensi ini paling rendah tingkat relevan diantara kompetensi lainnya. Hal ini disebabkan karena jika ada suatu acara adat yang memungkinkan menggunakan masakan, masyarakat tidak memesan atau meminta bantuan ke pihak usaha bidang kuliner, masyarakat memasak masakan tersebut bersama-sama, dengan ini dapat membangun kerukunan dalam masyarakat. Berdasarkan dari penjelasan setiap kompetensi diatas, menyimpulkan bahwa bahwa kompetensi-kompetensi yang ada di dalam kurikulum atau yang diajarkan dim SMK sudah sangat relevan dengan apa yang dibutuhkan di dunia kerja. Tingkat relevansi setiap kompetensi jauh diatas nilai minimal relevansi yaitu 76, namun ada materi yang tingkat relevansinya rendah yaitu materi membuat hidangan kesempatan khusus untuk acara keagamaan yang ada di dalam kompetensi hidangan kesempatan khusus dan fusion food. Hal ini membuktikan bahwa kompetensi-kompetensi yang ada di dalam kurikulum SMK sudah sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Relevannya kompetensi-kompetensi yang diajarkan di SMK juga dapat dilihat dari tingkat relevansi lulusan Jurusan Jasa Boga SMK Negeri 4 Yogyakarta Tahun 20102011 yang terserap di dunia kerja sesuai dengan program studinya, menunjukkan sebesar 77,3 relevan, dan 22,7 tidak relevan. Jika dilihat dari prinsip kurikulum, kurikulum di SMKN 4 Yogyakrta sudah efektif dan berorientasi pada tujuan, ini terlihat dari tercapainya tujuan 76 pendidikan yaitu menghasilkan SDM yang baik yang 66,7 lulusan SMKN 4 Yogyakarta jurusan tata boga tahun 20102011 terserap di dunia kerja yang sesuai kompetensinya. Begitu juga keefisiennya kurikulum, efisiensi dapat dilihat ari fasilitas-fasilitas yang disedia pihak SMK yang cukup lengkap sesuai program studi sehingga siswa akan terbiasa dengan situasi atau suasana kerja yang real dalam bidang tata boga. Kurikulum SMKN 4 Yogyakarta juga fleksibel yang memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih program pendidika dalam kelompok peminatan. Begitu juga dalam kesinambungan dengan kurikulum tingkat pendidikan selanjutnya, kurikulum sudah bersinambung dengan kurikulum jurusan pendidikan tata boga dan busana di Universitas Negeri Yogyakarta, pada kurikulum SMK terdapat kompetensi tata hidang, pengolahan makanan kontinental maupun masakan nusantara. Prinsip kurikulum pendidikan seumur hidup yang harus menanamkan nilai dan norma bagi siswa pihak SMK sudah memberikan fasilitas tersebut dengan adanya mata pelajaran agama dan budi pekerti.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar mendapat hasil penelitian yang maksimal. Namun penelitian ini tidak lepas dari kekurangan maupun kendala yang dihadapi oleh peneliti, yaitu: 1. Pengambilan sampel untuk dunia kerja bidang hotel tidak dibedakan klasifikasi hotel berbintang, sehingga tingkat relevansi setiap hotel baik bintang 1, 2, 3, 4, maupun bintang 5 belum dapat dibedakan 77 2. Penelitian di hotel berbintang 4 dan 5 peniliti harus melakukan kegiatan trainning selama 6 bulan, sehingga tidak semua hotel berbintang 4 dan 5 tidak menjadi sampel, 3. Penelitian di rumah sakit harus menggunakan surat keterangan kelayakan etika penelitian yang pihak kampus belum mengeluarkan surat tersebut, sehingga untuk rumah sakit tidak menjadi sampel