diungkapkan. Untuk itu penulis nantinya akan menggunakan pendekatan politik. Data dapat diperoleh melalui arsip atau dokumen, studi pustaka, dan wawancara.
B. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini ada tiga sumber data yang dimanfaatkan yaitu informan narasumber, studi kepustakaan, serta arsip atau dokumen. Pengertian informan adalah
orang yang memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Informan yang dimaksud adalah saksi mata, maupun orang yang mengetahui peristiwa tersebut. Dari informan ini
dapat digali informasi tentang peran Jenderal Soedirman dalam pertempuran Ambarawa. Wawancara dilakukan dengan Bapak Sarmoedji seorang veteran pelaku
pertempuran Ambarawa. Arsip berupa gambar berasal dari Kantor Arsip Propinsi Jawa Tengah. Keduanya merupakan sumber primer yang akan dipakai dalam penelitian ini.
Sedangkan sumber sekunder akan diperoleh dengan cara studi pustaka. Peneliti akan mengumpulkan buku-buku yang relevan untuk kemudian diseleksi mana yang lebih
relevan. Selain itu peneliti akan menggunakan majalah “Palagan” bulan Desember 2006, Majalah “Majalah Vidya Yudha” bulan Januari 1997. Selain itu, juga akan dilakukan
wawancara dengan Bapak Sudiri yaitu pengelola Museum Palagan Ambarawa.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Dokumen
Dokumen dalam bentuk arsip merupakan barang yang sangat berharga di mana arsip merupakan sumber primer dalam suatu penelitian sejarah. Dokumen atau arsip merupakan
saksi dari peristiwa masa lampau yang dibuat oleh pemerintah sehingga arsip juga disebut sebagai dokumen pemerintah yang sangat dipercaya kebenarannya Sartono Kartodirdjo
dalam Koentjaraningrat 1997:56. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari Kantor Arsip Propinsi Jawa Tengah. Dokumen yang diperoleh adalah berupa gambar.
2. Wawancara
Dalam suatu penelitian, banyak sekali permasalahan yang tidak tertangkap dalam dokumen-dokumen. Dokumen hanya menjadi saksi dari kejadian-kejadian penting
menurut kepentingan pembuat dokumen dan zamannya. Hal ini tidak melestarikan kejadian-kejadian individual dan unik yang dialami oleh seseorang atau segolongan orang.
Apalagi minat dan perhatian sejarawan akan berbeda dengan minat dan perhatian pembuat dikumen. Sehingga sejarawan harus mencari sendiri cara untuk mendapatkan keterangan.
Dengan teknik wawancara yang benar, keabsahan keterangan-keterangan lisan pun dapat dipertanggung jawabkan Kuntowijoyo, 1994:22-23.
Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara dengan Bapak Sarmoedji. Seorang veteran yang menjadi pelaku pertempuran Ambarawa. Data tersebut termasuk dalam data
primer. Sedangkan nara sumber yang lain adalah Bapak Sudirin pengelola dari Museum Palagan Ambarawa. Untuk mengetahui kredibilitasnya maka akan dilakukan perbandingan
dengan sumber-sumber lain yang berupa buku-buku. Informasi yang didapat akan disaring, mana yang lebih berguna.
3. Studi Pustaka
Dalam usaha mengumpulkan data melalui teknik studi pustaka, peneliti melakukan pencatatan isi atau memfotokopi data yang diperoleh yaitu arsip, buku-buku, majalah, dan
surat kabar yang memuat tentang permasalahan yang diteliti sehingga data yang dibutuhkan dapat terkumpul. Data sekunder berupa buku yang relevan, didapatkan dari
perpustakaan pribadi, perpustakaan Bapak Sarmudji, Perpustakaan Pusat Universitas Kristen Satya Wacana UKSW Salatiga, Perpustakaan Umum Salatiga, Perpustakaan
Umum Ambarawa, Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Semarang UNNES Semarang. Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya dan Sastra Universitas Gadjah Mada
UGM, Yogyakarta, Perpustakaan Arsip Propinsi Jawa Tengah di Semarang.
D. Analisis Data