Dalam suatu penelitian, banyak sekali permasalahan yang tidak tertangkap dalam dokumen-dokumen. Dokumen hanya menjadi saksi dari kejadian-kejadian penting
menurut kepentingan pembuat dokumen dan zamannya. Hal ini tidak melestarikan kejadian-kejadian individual dan unik yang dialami oleh seseorang atau segolongan orang.
Apalagi minat dan perhatian sejarawan akan berbeda dengan minat dan perhatian pembuat dikumen. Sehingga sejarawan harus mencari sendiri cara untuk mendapatkan keterangan.
Dengan teknik wawancara yang benar, keabsahan keterangan-keterangan lisan pun dapat dipertanggung jawabkan Kuntowijoyo, 1994:22-23.
Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara dengan Bapak Sarmoedji. Seorang veteran yang menjadi pelaku pertempuran Ambarawa. Data tersebut termasuk dalam data
primer. Sedangkan nara sumber yang lain adalah Bapak Sudirin pengelola dari Museum Palagan Ambarawa. Untuk mengetahui kredibilitasnya maka akan dilakukan perbandingan
dengan sumber-sumber lain yang berupa buku-buku. Informasi yang didapat akan disaring, mana yang lebih berguna.
3. Studi Pustaka
Dalam usaha mengumpulkan data melalui teknik studi pustaka, peneliti melakukan pencatatan isi atau memfotokopi data yang diperoleh yaitu arsip, buku-buku, majalah, dan
surat kabar yang memuat tentang permasalahan yang diteliti sehingga data yang dibutuhkan dapat terkumpul. Data sekunder berupa buku yang relevan, didapatkan dari
perpustakaan pribadi, perpustakaan Bapak Sarmudji, Perpustakaan Pusat Universitas Kristen Satya Wacana UKSW Salatiga, Perpustakaan Umum Salatiga, Perpustakaan
Umum Ambarawa, Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Semarang UNNES Semarang. Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya dan Sastra Universitas Gadjah Mada
UGM, Yogyakarta, Perpustakaan Arsip Propinsi Jawa Tengah di Semarang.
D. Analisis Data
Dalam proses analisa data, teknik yang digunakan adalah diskriptif analitik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis apakah data tersebut sesuai dengan tema penelitian atau
tidak. Model deskriptif analitik ini akan menggambarkan bagaimana peran Soedirman dalam pertempuran Ambarawa. Penelitian ini akan mengalisis tentang kepemimpinan Soedirman
dalam pertempuran Ambarawa pada tahun 1945.
E. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode peneliian dengan metode sejarah historical method. Langkah-langkah yang peneliti akan lakukan adalah:
1. Heuristik
Menurut Kuntowijoyo 1994:32, langkah heuristik merupakan sebuah kegiatan pencarian sumber-sumber untuk mendapatkan data atau bukti sejarah. Dalam menemukan
sumber-sumber sejarah, peneliti melakukan penelitian di berbagai perpustakaan dan kantor arsip.
Pencarian sumber primer berupa gambar di Kantor Arsip Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan sumber primer yang lain adalah pelaku sejarah sebagai informan. Peneliti datang
ke rumah informan dan dilakukan wawancara. Pencarian sumber sekunder untuk menemukan buku-buku yang relevan dan ada
kaitannya dengan tema penelitian. Peneliti akan melakukan pencarian ke perpustakaan daerah maupun perpustakaan universitas. Buku-buku yang ada kaitannya dengan tema penelitian,
difotokopi pada bagian yang diperlukan saja tentunya dengan seijin petugas perpustakaan. 2.
Kritik Sumber Setelah semua data-data terkumpul, data tersebut diverifikasi atau dikriti agar peneliti
memperoleh keabsahan atau keaslian sumber. Tujuan dilakukan kritik adalah agar peneliti
tidak dengan mudah menerima begitu saja sumber yang didapatkan. Akan tetapi peneliti menyaring secara kritis agar menemukan fakta yang menjadi pilihannya Helius Sjamsuddin,
2007:131. Kritik sumber dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a.
Kritik ekstern
Kritik ekstern dilakukan dengan melihat tanggal, bulan, tahun, bahan dokumen jenis kertas yang dipakai. Peneliti akan mencermati apakah bahan itu asli atau salinan dalam
bentuk fotokopi. Peneliti juga akan mengamati siapa pengarangnya serta mengidentifikasi latar belakang pendidikan pengarangnya.
b. Kritik intern
Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan sumber yang satu dengan yang lain. Sehingga didapatkan fakta sejarah yang benar-benar relevan. Tujuan
dari kritik intern adalah menguji kredibilitas data dari berbagai sumber sejarah. Peneliti menguji apakah isi, fakta, dan ceritanya dapat dipercaya dan dapat memberi informasi sesuai
kebutuhan. 3.
Interpretasi Setelah melakukan kritik sumber, peneliti akan menginterpretasi sumber sejarah
tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan cara menafsirkan dan menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada. Fakta-fakta yang telah diseleksi tadi dihubungkan satu
sama lainsehingga muncul fakta yang relevan yang akan menjadi kisah sejarah.
4. Historiografi
Kegiatan akhir dari prosedur penelitian adalah penulisan historiografi. Dalam penulisan karya sejarah dari hasil penelitian, dilakukan dengan bahasa yang ilmiah untuk
menjelaskan sesuatu hal yang telah ditemukan pada saat penelitian. Dalam historiografi atau
penulisan sejarah, perlu adanya gaya penulisan dan gaya bahasa untuk menyusunnya agar cerita sejarah menjadi lebih menarik dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
F. Kerangka Berfikir