Gambar 4.43. Tegangan SCR dengan frekuensi
timer
100 Hz.
Dari rangkaian Gambar 3.6 dapat dianalisis saat siklus positif, SCR aktif tergantung dengan frekuensi
timer
sehingga SCR dapat dianggap hubung singkat. Sehingga tegangan SCR V
SCR
bernilai 0 Volt. Saat masukan berada pada siklus negatif maka SCR berada pada kondisi tidak aktif dan SCR dianggap sebagai hubung
buka. Ini memberikan nilai tegangan SCR sama dengan tegangan masukan.
Duty- cycle
pada percobaan ini tidak berpengaruh pada bentuk gelombang yang dikeluarkan.
4.5. Topik 5. Rangkaian Pengendali Tegangan AC dengan Menggunakan Kombinasi
TRIAC-DIAC.
Percobaan ini menghasilkan gelombang sinusoidal dengan sudut picu tertentu. Ini dikarenakan untuk kedua siklus yaitu positif dan negatif dari gelombang masukan
dilanjutkan atau disearahkan pada siklus masing-masing dengan sudut picu yang sama. Gelombang keluaran resistor beban dan TRIAC yang diinginkan pada
percobaan ini dapat dilihat pada Gambar 4.44.
Gambar 4.44. Tegangan Keluaran Resistor Beban dan Tegangan TRIAC.
Hasil yang didapat dari percobaan sesuai dengan yang diharapkan dengan analisis berikut. Rangkaian pada Gambar 3.7 menghasilkan grafik tegangan
penyearah gelombang penuh yang dikendalikan dengan sebuah sudut picu TRIAC. Baik siklus positif maupun siklus negatif sinyal masukan yang melewati DIAC akan
disearahkan menjadi berada pada siklus positif sebelum masuk menuju kaki gerbang TRIAC. Dengan kata lain sinyal masukan yang tadinya berbentuk sinusoidal
disearahkan oleh DIAC. Saat kaki gerbang TRIAC terpicu maka TRIAC dapat dianggap sebagai hubung singkat. Jadi tegangan keluaran tegangan resistor beban
sama dengan tegangan masukan. Di sini juga TRIAC selalu aktif baik pada siklus masukan positif maupun negatif setelah kaki gerbangnya terpicu. Bentuk tegangan
keluaran juga berada sama dengan siklus tegangan masukan. Besar sudut picu dipengaruhi oleh lamanya pengisian dan pengosongan kapasitor yang dikendalikan
oleh besarnya variabel resistor. Sudut picu yang dapat ditempuh pada percobaan ini 0 derajat sampai dengan 180 derajat. Terlebih dari itu tegangan gerbang TRIAC tidak
memenuhi syarat untuk membuat TRIAC aktif. Sehingga TRIAC pada kondisi ini dapat dianggap sebagai hubung buka. Nilai tegangan keluaran menjadi 0 Volt.
Sedangkan tegangan TRIAC sama dengan tegangan masukan.
Gambar 4.45. Tegangan resistor beban saat potensiometer minimum.
Gambar 4.46. Tegangan resistor beban saat potensiometer ditengah-tengah.
Gambar 4.47. Tegangan resistor beban saat potensiometer maksimum.
Gambar 4.48. Tegangan TRIAC saat potensiometer minimum.
Gambar 4.49. Tegangan TRIAC saat potensiometer ditengah-tengah.
Gambar 4.50. Tegangan TRIAC saat potensiometer maksimum.
4.6. Topik 6. Penyearah Kendali Gelombang Penuh Fasa Tunggal.