baru saja dilihatnya saat guru mendemonstrasikan keterampilan yang sedang dibicarakan. Pada tahap ini, menurut Leighbody dan Kidd 1968
sebaiknya guru melakukan hal-hal berikut.
a Menyiapkan dan membagikan kepada siswa lembar kerja job sheet,
yaitu lembar tulis atau lembar cetak yang berisi instruksi-instruksi yang berupa tahap-tahap untuk melakukan pekerjaan dalam menyelesaikan
suatu tugas praktik. Tahap-tahap ini meliputi urutan pengerjaan, cara mengerjakan, dan alat-alat yang digunakan, serta keselamatan kerja
yang harus diperhatikan oleh siswa.
b Mengawasi agar siswa melatih dan mengembangkan keterampilan yang sudah dimiliki dan baru saja diamati pada tahap demonstrasi itu
dengan benar. Cara berlatih dengan benar ini penting bagi siswa, lebih- lebih siswa pemula, karena cara berlatih dengan benar akan
membentuk kebiasaan yang baik pula. Sebaliknya, jika siswa dibiarkan berlatih dengan cara yang salah maka siswa itu akan mempunyai
kebiasaan kerja yang salah pula. Pengawasan ini hendaknya dilakukan secara individual siswa demi siswa.
c Memberi motivasi kepada siswa sehingga mereka mau berlatih atau praktik dengan benar, cepat dan sungguh-sungguh.
d Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya atau memberi pertanyaan balik yang bersifat membantu siswa sehingga
dengan pertanyan itu siswa tersebut mendapat bahan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
e Bersedia memberi contoh mendemonstrasikan ulang jika hal itu diperlukan oleh siswa dan dianggap tepat oleh guru.
c. Tahap Penilaian
Menurut Salkind 2013 penilaian vokasi seseorang harus mampu mendeskripsikan seberapa tinggi keahlian orang itu pada pekerjaan yang
ditekuninya. Soeprijanto 2010 menambahkan bahwa penilaian hasil belajar praktik harus mencakup penilaian proses dan penilaian produk. Menurut
Ryan 1960 hasil belajar keterampilan dapat diukur dengan cara: 1 Optimalisasi evaluasi
Page 10
pengamatan langsung serta penilaian tingkah laku siswa selama proses belajar mengajar praktik, 2 sesudah mengikuti pelajaran, yaitu dengan jalan
memberikan tes kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta 3 beberapa waktu sesudah pelajaran selesai dan kelak
dalam lingkungan kerjanya. Sejalan dengan ahli lain, Stiggins 2012 berpendapat bahwa untuk
menilai keterampilan tidak cukup bila dinilai secara tradisional atau hanya dengan
paper –and- pencil tests, tetapi harus menggunakan penilaian kinerja. Lebih jauh Stiggins menjelaskan bahwa penilaian keterampilan
harus mencakup persiapan, proses pembelajaran, dan produk. Sementara itu, Leighbody dan Kidd 1968 berpendapat bahwa dalam melakukan
penilaian hasil belajar keterampilan, guru harus memperhatikan dan memperhitungkan : 1 ketelitian ukuran pada pekerjaan siswa, 2
kemampuan siswa dalam menggunakan alat dan bekerja dengan aman, 3 kemampuan siswa dalam menganalisa suatu pekerjaan sehingga mampu
membuat urutan pengerjaan dan melaksanakan dengan baik, 4 kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, dan 5
kemampuan siswa dalam membaca gambar, diagram atau simbol-simbol yang dihadapinya.
Hadirin yang berbahagia, 2. Butir-butir
soft skills dalam pembelajaran teknik mesin
Dengan melakukan pembelajaran yang baik maka pengetahuan dan keterampilan
hard skills serta keterampilan mengelola diri dan mengelola orang lain
soft skills akan meningkat. Terkait dengan ini, Coates 2006 menjelaskan
soft skills people skills adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain: berkomunikasi, mendengarkan, simpatik dalam berdialog,
memberikan umpan balik, kooperatif dalam bekerja sebagai anggota tim, memecahkan masalah, memberikan sumbang saran dalam rapat, dan
memberikan solusi dalam konflik. Bila sebagai pimpinan, soft skill dapat
Optimalisasi evaluasi Page 11
berupa: teambuilding, memfasilitasi pertemuan, mendorong munculnya
inovasi, memberikan pemecahan masalah, membuat keputusan, merencanakan, mendelegasikan, mengobservasi, memberi instruksi,
melatih, mendorong dan memotivasi. Lebih jauh Coates 2006 menjelaskan bahwa
soft skill dapat dipelajari, baik di dalam maupun di luar kelas, walaupun hasilnya susah diobservasi,
diukur, dan diangkakan. Dengan memperhatikan penjelasan ini, maka selain mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, pembelajaran teknik
mesin juga mampu meningkatkan butir-butir soft skills, antara lain sebagai
berikut. a. Kerjasama
Pembelajaran teknik mesin sering sekali tampil dalam bentuk tugas yang harus diselesaikan siswa secara bersama-sama, misal mengerjakan
proyek. Dalam tugas akhir, satu pekerjaan misal membuat filling cabinet
harus dikerjakan oleh 3 sampai 5 siswa. Dengan kerjasama, siswa akan terbiasa untuk berhubungan, berkomunikasi dan menghargai orang lain
sehingga pada saat mereka terjun di dunia kerja maka kebiasaan ini akan tampak dalam kinerjanya.
b. Komitmen Tugas yang diberikan pada saat pembelajaran teknik mesin biasanya
berbatas waktu, oleh karenanya tugas tidak akan selesai manakala tidak ada komitmen dari siswa. Dengan adanya komitmen maka siswa itu
merasa memiliki perjanjian atau keterikatan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
c. Cermat Siswa yang belajar teknik mesin harus cermat dalam menyelesaikan
tugasnya karena pekerjaan itu memerlukan ketelitian tinggi; misal pekerjaan membubut poros atau mengelas pipa gas. Sebagai contoh,
apabila poros dibuat terlalu besar dari yang seharusnya tidak akan masuk dalam bantalan, sebaliknya bila poros dibuat lebih kecil dari yang
Optimalisasi evaluasi Page 12
seharusnya maka poros tidak dapat digunakan karena putaran poros akan goyang.
d. Tanggung jawab Siswa peserta pembelajaran teknik mesin juga dilatih bertanggung jawab
karena setiap siswa diberi tugas secara individual dan tugas kelompok. Apabila seorang siswa serampangan dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya maka dia sendiri yang akan menerima konskuensinya, misal nilai yang dia terima kurang memuaskan atau
bahkan buruk. e. Disiplin
Siswa yang mengikuti pembelajaran teknik mesin utamanya bila sedang pembelajaran di bengkel, dituntut untuk disiplin atau mentaati tata tertib
dan aturan. Siswa dituntut untuk taat pada aturan waktu, yakni: waktu datang, waktu pulang, dan waktu pembelajaran
on task. Sebelum dan sesudah pembelajaran siswa harus apel, sedangkan saat pembelajaran
siswa harus selalu on task karena sedang menggunakan mesin yang
membahayakan keselamatan bila siswa tidak konsentrasi. Saat pembelajaran, siswa dituntut untuk disiplin dalam menggunakan alat dan
atau peralatan, peralatan harus digunakan sesuai dengan fungsinya. Pahat tidak diperbolehkan untuk memukul, atau pahat potong tidak
diperbolehkan untuk membuat ulir segi empat walaupun secara sepintas bentuk kedua pahat itu sama. Sewaktu pembelajaran, siswa juga dituntut
untuk menggunakan pakaian keselamatan kerja karena bila tidak maka akan membahayakan dirinya dan diri orang lain. Siswa juga dituntut
untuk disiplin membersihkan mesin dan peralatan sesudah digunakan dan mengembalikan peralatan di tempat yang telah ditentukan.
f. Kemampuan pengambilan keputusan Pembelajaran teknik mesin juga mampu meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengambil keputusan karena selama pembelajaran mereka harus mengambil keputusan, misal pada saat melakukan
finishing dalam Optimalisasi evaluasi
Page 13
membuat poros dengan mesin gerinda, pada putaran berapa batu gerinda itu harus diputar, dan lain sebagainya. Sudah barang tentu, kemampuan
mengambil keputusan ini didasari pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki atau telah dipelajarinya.
g. Kemampuan menghargai karya diri sendiri dan karya orang lain Setiap siswa peserta pembelajaran teknik mesin harus bangga terhadap
produk karyanya, sehingga mereka dengan senang hati menunjukkan karya sendiri dan menilaikan karyanya itu kepada guru. Siswa yang
mengikuti pembelajaran teknik mesin tidak akan mencela, merusak karya orang lain, dan tidak akan menukar karyanya dengan karya orang lain.
h. Kemampuan ber-estetika Produk yang dihasilkan siswa teknik mesin, misal:
filling cabinet, dongkrak, dan lain sebagainya selain harus sesuai dengan rancangan,
produk-produk itu juga harus rapi, dan indah. Dalam pembelajaran teknik mesin, siswa harus berlatih untuk menghasilkan produk yang rapi dan
indah. Ini berarti bahwa pembelajaran teknik mesin dapat meningkatkan kemampuan estetika siswa.
Delapan butir soft skills yang telah dijelaskan di atas akan sangat
bermanfaat setelah siswa lulus dan terjun ke dunia kerja. Apabila seorang pekerja dapat menumbuhkembangkan butir-butir
soft skills ini maka kemungkinan besar dia akan sukses. Hal ini selaras dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Havard University di Amerika Serikat Jamal Ma’mur Asmani, 2011 yang menyatakan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan
oleh 20 hard skills dan 80 soft skills. Oleh karenanya, betapa
pentingnya pembelajaran yang mampu meningkatkan soft skills.
Perreault menjelaskan bahwa soft skills merupakan kualitas personal,
atribut atau tingkat komitmen seseorang, yang membedakan orang tersebut dengan orang lain yang memiliki kecerdasan dan pengalaman sama
Mitchel, 2008. Sementara itu, Mitchel 2008 yang mengutip pendapat James dan James mengatakan bahwa
soft skills merupakan cara baru untuk Optimalisasi evaluasi
Page 14
mendeskripsikan seperangkat kemampuan atau talenta seseorang yang tampak saat dia bekerja. Lebih jauh James dan James menjelaskan bahwa
soft skills seperti kemampuan untuk bekerja dalam tim, keterampilan berkomunikasi, keterampilan kepemimpinan, layanan langganan, dan
keterampilan pemecahan masalah sangat bermanfaat untuk perkembangan karir.
Tidak berbeda dengan ahli lain, Coates 2006 menjelaskan bahwa soft
skills itu susah diobservasi, susah dikuantifikasikan, dan susah diukur. Soft skills diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana kehidupan
memerlukan bekerja. Soft skills itu berkaitan dengan cara berinteraksi
dengan orang lain, seperti komunikasi, mendengarkan, dialog, memberikan umpan balik, sebagai anggota tim yang kooperatif, memberi masukan saat
rapat, dan memberikan solusi pada saat terjadi konflik. Sementara itu, Chaturvedi, et al. 2011 menjelaskan bahwa
soft skills adalah istilah sosiologi yang terkait dengan kecerdasan emosi, kelompok dari ciri
personaliti, gerak-gerik sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan personal, keakraban, dan optimisme yang menjadi karakteiristik seseorang sewaktu
melakukan hubungan dengan orang lain. Secara esensial, soft skills
merupakan ketrampilan mengembangkan diri, keterampilan kepemimpinan, keterampilan berinteraksi, keterampilan berorganisasi, dan keterampilan
berkomunikasi. Betapa pentingnya pembelajaran yang dapat memupuk dan atau
meningkatkan butir-butir soft skills, karena kemampuan inilah nantinya yang
akan mengantarkan siswa yang telah lulus dan sudah bekerja, sukses di dunia kerja. Untuk itu, harus diupayakan agar pembelajaran berjalan secara
optimal, harus memanfatkan berbagai informasi relevan, termasuk informasi dari evaluasi pembelajaran.
Hadirin yang berbahagia, 3.Evaluasi Pembelajaran
a.Pengertian Evaluasi