BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

(1)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

Permasalahan pembangunan daerah merupakan perkiraan kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.

Beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan tugas dan fungsi pada kantor Kecamatan Banjaran antara lain :

1) Masih kurangnya jumlah sumber daya aparatur kecamatan dalam rangka mendukung optimalisasi penyelenggaraan kegiatan;

2) Belum tersedianya sumber daya aparatur dengan kemampuan teknis tertentu, antara lain: arsiparis, pengelola barang dan lain-lain sumber daya keprofesionalan;

3) Masih rendahnya kualitas sumber daya aparatur pemerintahan desa;

4) Dukungan anggaran yang belum memadai, sehingga kegiatan yang terlaksana belum berjalan secara optimal.

2.1 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Korelasi antara tugas pokok dan fungsi Kecamatan Banjaran dengan Visi misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih tidak dapat terpisahkan dalam perencanaan strategis pencapaian visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018 yaitu “MAJALENGKA MAKMUR”.

Makmur secara harfiah bermakna sejahtera, berkecukupan secara material dan agamis secara spiritual atau tatanan kehidupan yang rakyatnya mendapatkan kebahagiaan jasmani dan rohani sehubungan telah terpenuhi kebutuhannya. Adapun Definisi operasional atau yang dimaksud dengan Majalengka Makmur adalah “ Terwujudnya suatu tatanan masyarakat, pemerintahan dan pembangunan Majalengka secara berkelanjutan yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan Religius.”


(2)

Sedangkan Misi Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, sarana dan prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan

2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur

3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat 4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber

daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan

5. Mewujudkan Desa Mandiri

6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana dan prasarana keagamaan yang memadai.

Telaahan kepada keselarasan visi, misi dan program kegiatan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih terhadap Rencana Strategis adalah :

1. Tatanan Masyarakat

Untuk mencapai terwujudnya tatanan dalam kehidupan masyarakat ini tentunya tidak lepas dari aspek karakteristik, adat istidat, budaya lokal dan tatanan bersosilisasi dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga karakteristik, adat istiadat, kesenian tradisonal, dan hubungan sosial dalam masyarakat yang positif perlu dijadikan budaya masyarakat dan daerah yang menandakan suatu tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya.

2. Tatanan Pemerintahan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kecamatan diantaranya pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan maka dalam penyelenggaraan pemerintahan perlu adanya sinergitas dan harmonisasi dari berbagai steakholder yang ada di tingkat kecamatan, sehingga tujuan dan sasaran serta program dan kegiatan yang menjadi kebijakan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dapat terwujud


(3)

Hasil pembangunan merupakan perwujudan dari target yang ingin dicapai dari visi, misi. program dan kegiatan kepala daerah dan wakil daerah terpilih selama periode 5 (lima), orientasi keberhasilan pembangunan yang dicapai mengarah kepada capaian lebih maju, tidak menimbulkan ekses baik terhadap tatanan kehidupan masyarakat maupun aspek lingkungan, terpeliharanya kondisufitas antara steakholder yang ada, terciptanya kemandirian, secara marginal merupakan keunggulan secara kompetitif, dan aspek religius adalah faktor yang merupakan pondasi kepribadian secara menyeluruh.

Berdasarkan hasil analisis, dapat diidentifikasi beberapa faktor pendukung yang berpengaruh pada keberhasilan Kecamatan Banjaran dalam mencapai Visi dan Misi tersebut adalah :

a. Struktur organisasi Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka berdasarkan pada Peraturan Bupati Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Majalengka.

b. Suasana kerja di Kecamatan Banjaran yang kondusif, melalui hubungan kerja yang dibangun secara kekeluargaan dan demokratis sehingga sangat bermanfaat dalam mengembangkan kretaivitas individual maupun kelompok (team work).

c. Ketersediaan sarana informasi yang berbasis teknologi informasi yang memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan instansi terkait, meliputi : jaringan computer, internet, facsimile dan telepon.

d. Sarana dan prasarana kerja di Kecamatan Banjaran sekalipun dengan segala keterbatasan kualitas namun sangat membantu pelaksanaan tugas sehari-hari, meliputi, gedung , ruang kantor, ruang rapat, sarana transportasi dan peralatan perlengkapan gedung kantor.

e. Hubungan baik dan dinamis dengan OPD terkait dengan pendekatan birokratik, parsitisifatif atas-bawah (top down) dan bawah-atas (bottom up). f. Kemampuan menggalang Stakeholder dalam mengkoordinasikan segala

kebijakan Bupati.

g. Sebagian besar warga masyarakat Banjaran cukup berpendidikan dan mempunyai pekerjaan yang layak di bidangnya masing-masing, sehingga menumbuhkan kesadaran yang cukup tinggi di bidang pemerintahan, pembangunan dan social kemasyarakatan.


(4)

Disamping memiliki beberapa kekuatan seperti telah dijelaskan di atas, Kecamatan Banjaran juga memiliki beberapa kelemahan internal yang menghambat kelancaran organisasi dalam pencapaian tujuannya, yaitu :

a. Terbatasnya sumber daya aparatur pemerintah Kecamatan baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

b. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung kinerja. c. Pemanfaatan system informasi yang ada belum optima.l

d. Terbatasnya anggaran dari Alokasi APBD untuk kegiatan yang menunjang tugas pokok dan fungsi Kecamatan.

Sedangkan faktor-faktor penentu keberhasilan pencapaian visi dan misi Kecamatan Banjaran adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan komitmen seluruh stake holder terhadap pencapaian visi dan misi Kecamatan Banjaran.

2) Peningkatan sinergi dan koordinasi antar instansi tingkat kecamatan dengan desa/kelurahan.

3) Peningkatan alokasi dana untuk menunjang operasional kegiatan. 4) Peningkatan situasi yang kondusif di wilayah Kecamatan Banjaran. 5) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM aparatur

6) Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung untuk menunjang kegiatan pembangunan di Kecamatan Banjaran.

Untuk lebih jelasnya faktor penghambat dan pendorong pencapain visi dan misi dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut :


(5)

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi

Terwujudnya Suatu Tatanan Masyarakat, Pemerintah, dan Pembangunan Majalengka yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan

Religius

No Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati

Terpilih Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

Misi 1

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, Lingkungan Dan Sarana Prasarana Perekonomian Program:

a. Wajar Dikdas Rendahnya minat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi

Masih terdapat usia sekolah yang berorientasi ekonomi

Fasilitas pendidikan telah tersdia

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan

Rendahnya pemahaman terhadap pentingnya kesehatan

Tersedianya petugas kesehatan yangmemadai Misi 2

Membangun Tatakelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Dengan Berorientasi Pada Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dan Peningkatan Kesejahteraan Aparatur

Program:

a. Peningkatan kualitas dan ketatalaksanaan

Kurang optimalnya aparatur dalam melaksanakan ketatalaksanaan

Terbatasnya jumlah apartur pemerintahan

Termotivasi oleh pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK)

b. Pelayanan Administrasi Perkantoran Kurang optimalnya pelayanan Terbatasnya fasilitas pelayanan administrasi perkantoran

Dapat dipenuhi secara efektif dan efisien Misi 3

Membangun Iklim Investasi Yang Kondusif Dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Program :

a. Pengembangan sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro dan menengah

Kurang berkembangnya Usaha Mikro Sektor Informal

Terbatasnya aspek pemasaran produk usaha sektor informal

Bahan baku dapat diperoleh dengan mudah Misi 4

Meningkatkan Daya Saing Daerah Dengan Berfokus Pada Pemanfaatan Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, Inovasi, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi


(6)

Program :

a. Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Masyarakat berusahatani untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

Masyarakat Kurang berorientasi terhadap usaha yang lebih menguntungkan

Luasnya lahan pertanian

Misi 5

Mewujudkan Desa Mandiri Program:

a. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa

Kurang optimalnya pelayanan aparatur pemerintahan desa

Sumberdaya manusia aparatur yang kurang memadai

Potensi Sumberdaya manusia apatur dapat ditingkatkan

b. Peningkatan partisifasi masyarakat dalam membangun desa

Kurangnya partisifasi masyarakat dalam membangun desa

Tingkat kemampuan untuk berpartisifasi dalam membangun desa masih kurang

Jumlah penduduk usia produktif lebih banyak c. Peningkatan keberdayaan masyarakat

pedesaan

Kurang optimalnya keberdayaan masyarakat pedesaan pada bidang gotongroyong di beberapa desa

Masyarakat cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dan keluarganya

Memotivasi masyarakat untuk bergotong royong dari wilayah desa lain Misi 6

Meningkatkan Pemahaman Dan Pengamalan Ajaran Agama Disertai Penyediaan Sarana Dan Prasarana Keagamaan Yang Memadai Program:

a. Peningkatan Kehidupan Beragama Kurangnya fasilitas keagamaan Kurangnya kepedulian terhadap kepentingan keagamaan

Tersedianya sarana keagamaan di desa-desa


(7)

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra OPD

Kecamatan Banjaran berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Majalengka sehingga tidak terkait langsung dengan Renstra Kementrian/Lembaga.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kondisi lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2011 -2032 , Kecamatan Banjaran merupakan kawasan strategis yang termasuk rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Majalengka pada PKL Cikijing yang memiliki fungsi pelayanan sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian dan peternakan, komersial, pengembangan pariwisata, pengembangan kawasan perkotaan, terminal regional, perikanan dan industri kecil yang meliputi beberapa kecamatan diantaranya : Kecamatan Cikijing, Kecamatan Cingambul , Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Argapura.

Berdasarkan fungsi diatas Kecamatan Banjaran terdapat beberapa bidang yang perlu dikembangkan diantaranya potensi pariwisata, di Kecamatan Banjaran terdapat obyek wisata yang perlu dikembangkan diantaranya obyek wisata Situ Sangiang yang berlokasi di Desa Sangiang.

Selain itu untuk pengembangan potensi Kecamatan Banjaran pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana dalam bentuk pembangunan infrastruktur berupa fasilitas untuk akses transfortasi yakni jalan yang baik. Oleh karena itu perlu adanya bantuan dari pemerintah baik untuk pengembangan wisata maupun infrastruktur akses jalan yang memadai.


(8)

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana strategis OPD untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral dan etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan mengintegrasikan kajian permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan OPD secara umum pada subbab 3.1 dan memperhatikan tantangan dan permasalahan disusun issue-issue strategis Kecamatan Banjaran yang akan menjadi landasan penyusunan visi dan misi Kecamatan Banjaran lima tahun mendatang.

Issue-issue Strategis Kecamatan Banjaran Tahun 2014 – 2018

NO ISSUE STRATEGIS PERMASALAHAN STRATEGIS

1 Pelayanan Publik • Kualitas pelayanan publik baik dalam pelayanan dasar masyarakat maupun pelayanan perijinan perlu ditingkatkan

• Integritas dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah perlu ditingkatkan

• Daya dukung infrastruktur pelayanan publik perlu ditingkatkan

2 Pendidikan dan Kesehatan • Akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan harus ditingkatkan

• Akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan perlu ditingkatkan

3 Sektor Ekonomi • Kurang terfasilitasinya sektor ekonomi lokal unggulan dalam hal permodalan, pelatihan SDM dan pemasaran produk


(9)

(1)

Kecamatan Banjaran juga memiliki beberapa kelemahan internal yang menghambat kelancaran organisasi dalam pencapaian tujuannya, yaitu :

a. Terbatasnya sumber daya aparatur pemerintah Kecamatan baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

b. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung kinerja. c. Pemanfaatan system informasi yang ada belum optima.l

d. Terbatasnya anggaran dari Alokasi APBD untuk kegiatan yang menunjang tugas pokok dan fungsi Kecamatan.

Sedangkan faktor-faktor penentu keberhasilan pencapaian visi dan misi Kecamatan Banjaran adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan komitmen seluruh stake holder terhadap pencapaian visi dan misi Kecamatan Banjaran.

2) Peningkatan sinergi dan koordinasi antar instansi tingkat kecamatan dengan desa/kelurahan.

3) Peningkatan alokasi dana untuk menunjang operasional kegiatan. 4) Peningkatan situasi yang kondusif di wilayah Kecamatan Banjaran. 5) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM aparatur

6) Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung untuk menunjang kegiatan pembangunan di Kecamatan Banjaran.

Untuk lebih jelasnya faktor penghambat dan pendorong pencapain visi dan misi dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut :


(2)

70

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi

Terwujudnya Suatu Tatanan Masyarakat, Pemerintah, dan Pembangunan Majalengka yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan

Religius

No Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati

Terpilih Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

Misi 1

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, Lingkungan Dan Sarana Prasarana Perekonomian Program:

a. Wajar Dikdas Rendahnya minat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi

Masih terdapat usia sekolah yang berorientasi ekonomi

Fasilitas pendidikan telah tersdia

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan

Rendahnya pemahaman terhadap pentingnya kesehatan

Tersedianya petugas kesehatan yangmemadai Misi 2

Membangun Tatakelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Dengan Berorientasi Pada Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dan Peningkatan Kesejahteraan Aparatur

Program:

a. Peningkatan kualitas dan ketatalaksanaan

Kurang optimalnya aparatur dalam melaksanakan ketatalaksanaan

Terbatasnya jumlah apartur pemerintahan

Termotivasi oleh pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK)

b. Pelayanan Administrasi Perkantoran Kurang optimalnya pelayanan Terbatasnya fasilitas pelayanan administrasi perkantoran

Dapat dipenuhi secara efektif dan efisien Misi 3

Membangun Iklim Investasi Yang Kondusif Dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Program :

a. Pengembangan sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro dan menengah

Kurang berkembangnya Usaha Mikro Sektor Informal

Terbatasnya aspek pemasaran produk usaha sektor informal

Bahan baku dapat diperoleh dengan mudah Misi 4

Meningkatkan Daya Saing Daerah Dengan Berfokus Pada Pemanfaatan Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, Inovasi, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi


(3)

a. Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Masyarakat berusahatani untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

Masyarakat Kurang berorientasi terhadap usaha yang lebih menguntungkan

Luasnya lahan pertanian

Misi 5

Mewujudkan Desa Mandiri Program:

a. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa

Kurang optimalnya pelayanan aparatur pemerintahan desa

Sumberdaya manusia aparatur yang kurang memadai

Potensi Sumberdaya manusia apatur dapat ditingkatkan

b. Peningkatan partisifasi masyarakat dalam membangun desa

Kurangnya partisifasi masyarakat dalam membangun desa

Tingkat kemampuan untuk berpartisifasi dalam membangun desa masih kurang

Jumlah penduduk usia produktif lebih banyak

c. Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan

Kurang optimalnya keberdayaan masyarakat pedesaan pada bidang gotongroyong di beberapa desa

Masyarakat cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dan keluarganya

Memotivasi masyarakat untuk bergotong royong dari wilayah desa lain Misi 6

Meningkatkan Pemahaman Dan Pengamalan Ajaran Agama Disertai Penyediaan Sarana Dan Prasarana Keagamaan Yang Memadai Program:

a. Peningkatan Kehidupan Beragama Kurangnya fasilitas keagamaan Kurangnya kepedulian terhadap kepentingan keagamaan

Tersedianya sarana keagamaan di desa-desa


(4)

72

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra OPD

Kecamatan Banjaran berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Majalengka sehingga tidak terkait langsung dengan Renstra Kementrian/Lembaga.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kondisi lingkungan Hidup Strategis Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun

2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2011

-2032 , Kecamatan Banjaran merupakan kawasan strategis yang termasuk rencana

struktur ruang wilayah Kabupaten Majalengka pada PKL Cikijing yang memiliki fungsi

pelayanan sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian dan

peternakan, komersial, pengembangan pariwisata, pengembangan kawasan

perkotaan, terminal regional, perikanan dan industri kecil yang meliputi beberapa

kecamatan diantaranya : Kecamatan Cikijing, Kecamatan Cingambul , Kecamatan

Banjaran dan Kecamatan Argapura.

Berdasarkan fungsi diatas Kecamatan Banjaran terdapat beberapa bidang

yang perlu dikembangkan diantaranya potensi pariwisata, di Kecamatan Banjaran

terdapat obyek wisata yang perlu dikembangkan diantaranya obyek wisata Situ

Sangiang yang berlokasi di Desa Sangiang.

Selain itu untuk pengembangan potensi Kecamatan Banjaran pada bidang

pertanian, perkebunan, dan peternakan perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana

dalam bentuk pembangunan infrastruktur berupa fasilitas untuk akses transfortasi

yakni jalan yang baik. Oleh karena itu perlu adanya bantuan dari pemerintah baik


(5)

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana strategis OPD untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral dan etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan mengintegrasikan kajian permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan OPD secara umum pada subbab 3.1 dan memperhatikan tantangan dan permasalahan disusun issue-issue strategis Kecamatan Banjaran yang akan menjadi landasan penyusunan visi dan misi Kecamatan Banjaran lima tahun mendatang.

Issue-issue Strategis Kecamatan Banjaran Tahun 2014 – 2018

NO ISSUE STRATEGIS PERMASALAHAN STRATEGIS

1 Pelayanan Publik • Kualitas pelayanan publik baik dalam pelayanan dasar masyarakat maupun pelayanan perijinan perlu ditingkatkan

• Integritas dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah perlu ditingkatkan • Daya dukung infrastruktur pelayanan publik

perlu ditingkatkan

2 Pendidikan dan Kesehatan • Akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan harus ditingkatkan

• Akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan perlu ditingkatkan

3 Sektor Ekonomi • Kurang terfasilitasinya sektor ekonomi lokal unggulan dalam hal permodalan, pelatihan SDM dan pemasaran produk


(6)