BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1

Identifikasi

Permasalahan

Berdasarkan

Tugas

dan

Fungsi

Pelayanan Bappeda
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat

menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah
untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis dapat meningkatkan
pencapaian prioritas pembangunan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tugas

dan

fungsi

Bappeda

dalam

memberikan

pelayanan

senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan internal
maupun eksternal, dan aspiratif bagi pengguna layanan. Oleh karena itu,

perhatian

kepada

mandat

dari

masyarakat

dan

lingkungannya

merupakan bagian dari perencanaan yang tidak boleh diabaikan.
BAPPEDA didalam melaksanakan tugasnya menghadapi berbagai
permasalahan

yang


membutuhkan

alternatif-

alternatif

pemecahan

masalah. Beberapa permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya pemanfaatan peluang otonomi daerah dengan
peraturan

perundang-undangan

yang

ada

untuk


meningkatkan

perencanaan pembangunan di Kabupaten Probolinggo.
Dengan adanya otonomi, daerah mempunyai kewenangan yang lebih
tinggi untuk merencanakan pembangunan di daerahnya. Berkaitan
dengan hal itu maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Probolinggo bisa memanfaatkan hal tersebut, tentunya
dengan tetap berpedoman pada perundang-undangan yang terkait
untuk

meningkatkan

perencanaan

pembangunan

di

Kabupaten


Probolinggo.
b. Belum optimalnya pastisipasi dan kerjasama stakeholders dengan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo.

III/1

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo
harus terus meningkatkan partisipasi dan kerjasama dengan berbagai
stakeholder yang ada di Kabupaten Probolinggo seperti masyarakat,
DPRD, Perguruan Tinggi, NGO, dan lain sebagainya. Peningkatan
partisipasi dan kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas
dan efektifitas perencanaan di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Probolinggo.
c. Belum optimalnya pelayanan prima dalam bidang perencanaan.
Sebagai lembaga teknis daerah yang berfungsi sebagai pelayanan
publik

dalam


bidang

perencanaan,

maka

sudah

tentu

Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo harus
berorientasi pada pelayanan prima dan ini dilakukan terlebih dahulu
dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal dalam melayani
publik. Pelayanan prima ini diharapkan bisa menimbulkan kepuasan
(satisfaction)

bagi


Perencananaan

pihak-pihak

Kabupaten

yang

tekait

Probolinggo,

dengan

Badan

terutama

masyarakat


perencana

Kabupaten

Kabupaten Probolinggo.
d. Belum

optimalnya

kapasitas

aparatur

Probolinggo.
Keberadaan aparatur perencana baik pada BAPPEDA maupun pada
SKPD

merupakan


unsur

penting

dalam

setiap

pengambilan

keputusan perencanaan, oleh karenanya peningkatan kapasitas
aparatur merupakan sebuah komitmen untuk meningkatkan kualitas
dalam bidang perencanaan.

3.2

Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan Kabupaten


Probolinggo

adalah

“Terwujudnya

Kabupaten

Probolinggo

yang

Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan
Berakhlak

Mulia.”

Kabupaten

Probolinggo


Sehingga
bahu

diharapkan
membahu

III/2

seluruh

stakeholder

mengoptimalkan

di

seluruh

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

kapasitas yang dimilikinya untuk meningkatkan dan mewujudkan
seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo lebih sejahtera, berkeadilan,
mandiri, berwawasan lingkungan dan berakhlak mulia.
Pada

Visi Kabupaten Probolinggo Tahun

2013-2018

terdapat

5 (lima) kalimat kunci yaitu sejahtera, berkeadilan, mandiri, berwawasan
lingkungan, serta berakhlak mulia.
1. Sejahtera : adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang
terpenuhi kebutuhan lahir dan batin
2. Berkeadilan : adalah perwujudan kesamaan

hak dan

kewajiban

dalam berbagai aspek kehidupan
3. Mandiri : adalah suatu kehidupan yang berdaya saing, kreatif,
inovatif, produktif dan partisipatif sehingga mampu memenuhi
kebutuhan sendiri
4. Berwawasan lingkungan : adalah pembangunan yang mengarah pada
kondisi kehidupan yang senantiasa melihat pada kelestarian alam dan
nilai-nilai budaya
5. Berakhlak mulia : adalah kondisi kehidupan masyarakat yang
berlandaskan sosial dan keagamaan sasaran dan tujuan, peningkatan
perekonomian daerah, peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan
kualitas sumberdaya manusia ,dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Sesuai dengan harapan “Terwujudnya Kabupaten Probolinggo yang
Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak
Mulia”, maka ditetapkan Misi Pembangunan Kabupaten Probolinggo
Tahun 2013-2018 sebagai upaya dalam mewujudkan visi, sebagai
berikut:
1. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan daya

saing daerah, pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan, dan
optimalisasi pengelolaan sumber daya berkelanjutan.
2. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia melalui peningkatan

kualitas

pelaksanaan

otonomi

III/3

daerah

dalam

penyelenggaraan

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

kepemerintahan yang baik dan bersih.
Adapun program-program prioritas Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih :
1. Kesehatan;
2. Pendidikan;
3. Ketahanan Pangan
4. Revitalisasi Pertanian;
5. Pengurangan Kemiskinan Dan Pengangguran;
6. Iklim Investasi Dan Usaha;
7. Lingkungan Hidup Dan Penanggulangan Bencana
8. Infrastruktur Daerah
9. Perumahan Dan Sanitasi Permukiman
10. Pengembangan IKM Dan Perdagangan
11. Koperasi Dan UMKM;
12. Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif;
13. Penyelenggaraan

Otonomi

Daerah

Yang

Partisipatif,

Transparan Dan Akuntabel.

3.3

Telaahan

Renstra

Kementrian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional /Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Timur
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Rencana Strategis Badan
Perencanaan

Pembangunan

Nasional/Kementerian

Pembangunan

Nasional, terdapat

beberapa

Perencanaan

faktor pendukung

dan

penghambat terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Bappeda
Kabupaten Probolinggo sebagaimana tabel berikut :

III/4

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

Tabel 3.1
Permasalahan Pelayanan Bappeda Kabupaten Probolinggo
berdasarkan Sasaran Renstra Kementrian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas beserta Faktor Penghambat
dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No.

(1)
1.

3.4

Sasaran Jangka Menengah Renstra

Permasalahan

Bappenas

Pelayanan Bappeda

Penghambat

Pendorong

(2)

(3)

(4)

(5)

Tercapainya integrasi,
sinkronisasi dan sinergi antar
daerah, antar ruang, antar
waktu dan antar fungsi
pemerintah, maupun antara
perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan
pengawasan

Masih belum
optimalnya
kapasitas
kelembagaan
untuk mendukung
peningkatan kinerja
Bappeda

Sebagai Faktor

 Kurangnya
pemahaman
terhadap
tupoksi
 Kurangnya
koordinasi
internal dan
antar bidang
 Belum
optimalnya
monitoring dan
evaluasi
program
perencanaan
pembangunan

 Motivasi kerja
yang kuat
dengan pola
kerja yang
sistemik dan
terjadwal
 Jumlah SDM
yang cukup

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
RTRW Kabupaten Probolinggo telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Probolinggo
tahun 2010 – 2029 yang memuat peruntukan ruang di wilayah
Kabupaten Probolinggo, agar ruang tersebut difungsikan sesuai dengan
peruntukannya dan tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :

III/5

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan Bappeda berdasarkan Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat
dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No.

Rencana Tata Ruang Wilayah

Permasalahan

terkait Tugas dan Fungsi

Pelayanan Bappeda

Penghambat

Pendorong

(2)

(3)

(4)

(5)

(1)
1.

Sosialisasi RTRW

2.

Pelayanan data dan informasi
peta

3.

Pengendalian Penataan Ruang

4.

Evaluasi pemanfaatan ruang

3.5

Sebagai Faktor

Belum
dilaksanakan
secara
rutin
dan
menyeluruh
Belum
optimalnya
hasil
penelitian
sebagai
bahan
perencanaan
BKPRD belum optimal
dilaksanakan

Anggaran dan
mekanisme

Pelaksanaannya
belum optimal

Anggaran

UU No 26/2007
tentang Penataan
Ruang
UU No 14/2008
tentang
Keterbukaan
Informasi Publik
UU No 26/2007
tentang Penataan
Ruang
UU No 26/2007
tentang Penataan
Ruang

Anggaran dan SDM

Anggaran

Penentuan Isu-isu Strategis
Isu strategis dapat berasal dari permasalahan pembangunan

maupun yang berasal dari dunia international, kebijakan nasional
maupun

regional.

memperoleh

isu-isu

Pendekatan
srategis

starategis

dalam

yang

penyusunan

dilakukan
Renstra

guna

Bappeda

Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018 adalah dengan melalui lima
pendekatan utama yaitu Pro Growth, Pro Poor, Pro Job, Pro Gender dan Pro
Environment. Pro growth diarahkan pada pencapaian pertumbuhan
ekonomi

yang

pengembangan

berkualitas
industri

(inclusive

berbasis

growth)

pertanian.

yang

didorong

Dengan

oleh

pencapaian

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tersebut diharapkan dapat
menurunkan

disparitas

pendapatan

antar

kecamatan.

Selain

itu,

pembangunan yang ada dapat mengantisipasi berbagai tantangan dan
peluang ke depan seperti globalisasi. Dari sisi pendekatan Pro Poor
dilakukan melalui upaya pencapaian kesepakatan Milenium development
Goals (MDGS) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan
baik structural maupun kultural. Selain hal tersebut, pendekatan pro job
diarahlan pada peningkatan investasi baik dari dalam maupun luar
negeri dalam upaya membuka lapangan pekerjaan baru. Selanjutnya, pro

III/6

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

gender sangat terkait dengan pemberdayaan peran perempuan melalui
berbagai

peningkatan

Sedangkan

kapasitas

pendekatan

dan

terakhir

anggaran

adalah

pro

reseponsif

gender.

environtment

yang

menekankan pada pembangunan berwawasan lingkungan. Hal ini penting
dalam upaya menjaga kesinambungan lingkungan dan pemerataan
pembangunan daerah.
Sejalan

dengan

berbagai

pendekatan

diatas,

sasaran

dari

pembangunan di Kabupaten Probolinggo adalah:
1. Meningkatnya perekonomian daerah;
2. Meningkatnya daya saing daerah;
3. Meningkatnya pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan;
4. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang berlandaskan
nilai-nilai sosial dan agama, dan
5. Meningkatkan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ditentukan isu – isu
strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
Bappeda

Kabupaten

Probolinggo

dalam

menghadapi

perubahan

lingkungan strategis. Isu – isu strategis dimaksud antara lain :
a.

Sumberdaya manusia yang terbatas, yang belum sepenuhnya
diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sehingga
belum optimal ;

b.

Pengelolaan anggaran yang belum sepenuhnya optimal mengarah
kepada peningkatan kinerja ;

c.

Belum optimalnya data – data pembangunan yang tersusun secara
sistematis

dan

akurat

sehingga

menimbulkan

kendala

dalam

perencanaan pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan ;
d.

Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program–
program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen–dokumen
perencanaan ;

e.

Pengaruh

globalisasi

yang

membuat

semakin

pesatnya

perkembangan teknologi dan diberlakukannya perdagangan bebas ;

III/7

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

f.

Perubahan
sepenuhnya

peraturan
dapat

perundang–undangan

terintegrasi

secara

baik

sehingga
sehingga

belum
dapat

menghambat pencapaian tujuan pembangunan daerah ;
g.

Belum meratanya kualitas SDM Perencana ;

h.

Masih belum optimalnya kapasitas kelembagaan untuk mendukung
peningkatan kinerja Bappeda.

III/8