Uji Normalitas Pengujian Asumsi Klasik

nilai rata-rata 3.32872 . Standar Deviation simpangan baku variabel ini adalah 5.202873, d jumlah sampel yang ada sebanyak 50.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square OLS adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien Best Linear Unbiased Estimator. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut Imam Ghozali 2005:123, asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah: • Berdistibusi normal. • Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna. • Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi. • Non-Heterokedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

a. Uji Normalitas

Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Imam Ghozali 2005:115, memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari: Universitas Sumatera Utara a nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal, b nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov adalah seperti yang ditampilkan berikut ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas 1 Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2011 Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.2-tailed Kolmogorov-Smirnov yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,039. Karena data tidak terdistribusi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test HARGA SAHAM DEBT TO EQUITY RATIO PRICE EARNING RATIO RETURN ON EQUITY N 50 50 50 50 Normal Parameters a Mean 270.26000 .99300 48.03280 3.32872 Std. Deviation 216.996926 .810161 120.822980 5.202873 Most Extreme Differences Absolute .198 .156 .350 .261 Positive .198 .156 .346 .255 Negative -.155 -.120 -.350 -.261 Kolmogorov-Smirnov Z 1.401 1.105 2.473 1.847 Asymp. Sig. 2-tailed .039 .174 .000 .002 Universitas Sumatera Utara normal, maka dilakukan tindakan perbaikan treatment agar model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini penulis melakukan transformasi data ke model logaritma natural Ln kemudian, data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov yang baru setelah dilakukan transformasi data yang tidak normal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas 2 Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2011 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil pengujian statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal karena nilai Asymp.Sig 2-tailed Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,215. Berikut ini ditampilkan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik Histogram dan plot. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LN HARGA SAHAM LN DEBT TO EQUITY RATIO LN PRICE EARNING RATIO LN RETURN ON EQUITY N 50 50 50 50 Normal Parameters a Mean 5.26769 -.41822 2.64049 -.81289 Std. Deviation .843301 1.081197 1.385232 2.554828 Most Extreme Differences Absolute .149 .155 .100 .134 Positive .144 .079 .100 .134 Negative -.149 -.155 -.080 -.130 Kolmogorov-Smirnov Z 1.055 1.094 .704 .949 Asymp. Sig. 2-tailed .215 .182 .704 .329 a. Test distribution is Normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Uji Normalitas data Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2011 Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot yang ditampilkan pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Uji Normalitas data Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2011 Menurut Ghozali 2005:112, pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data titik menyebar di sekitar dan mendekati garis diagonal. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan histogram bahwa data telah terdistribusi normal. Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Uji Multikolinieritas Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari: 1 nilai tolerence dan lawannya, 2 Variance Inflatin Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 10 Imam Ghozali 2005:91. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1Constant DEBT TO EQUITY RATIO .917 1.090 PRICE EARNING RATIO .960 1.042 RETURN ON EQUITY .919 1.088 a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Dependent variabel : LNHS Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2011 Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0.1, yaitu untuk variabel DER sebesar 0.917; variabel PER sebesar 0.960; variabel ROE sebesar 0.919; Nilai VIF dari masing-masing variabel independen diketahui kurang dari 10, yaitu untuk variabel DER sebesar 1.090; variabel PER sebesar 1.042; variabel ROE Universitas Sumatera Utara sebesar 1.088. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi