SAMBUTAN GUBERNUR KALTIM SAMBUTAN GUBERNUR KALTIM
LAMPIRAN 3: SAMBUTAN GUBERNUR KALTIM SAMBUTAN GUBERNUR KALTIM
dibacakan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Kaltim Bpk. M. Sa’bani)
Saya akan membacakan sambutan Gubenur kalimantan Timur pada acara Workshop Pemahaman Kriteria dan Persiapan Kaltim sebagai propinsi percontohan REDD+
Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia‐Nya kita dapat hadir diruangan ini dalam acara Workshop Pemahaman Kriteria dan Persiapan Kaltim sebagai propinsi percontohan REDD+ dalam rangka Letter of )ntent Lo) )ndonesia –Norwegia. Sehubungan dengan ini, atas nama pemertintah prov. Kaltim, saya menyambut baik dan workshop ini dan mengucapkan terimakasih atas kehadiran saudara semua. Semoga acara ini belangsung dengan lancar dan mencapai hasil positif sebagimana yang kita harapkan bersama.
Pada kesempatan yang baik ini perlu saya informasikan, pemerintah )ndonesia dan Norwegia, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk mengatasi perubahan iklim, telah menandatangi kerjasama konservai kehutanan untuk mengurangi emisi karbon senilai USS miliar.
Penandatangan kesepakatan berbentuk Lo) REDD + pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan itu dilakukan oleh Menteri Luar Negeri R) Marty Natalegawa dan Menteri Lingkungan (idup dan Pembangunan )nternasional Norwegia Erik Solheim di Government Gueat (ouse, Oslo, Mei
lalu.
)ndonesia sangat berkepentingan untuk menyelamatkan hutan. Oleh karena itulah, )ndonesia menetapkan pengurangan emisi persen sebelum tahun
, semata‐mata untuk kepentingan bangsa dan untuk manusia sejagad yang ada di bumi ini.
Komitmen )ndonesia untuk menyelamatkan lingkungan sangat kuat sehingga sekalipun tanpa bantuan luar negeri )ndonesia tetap akan memenuhi target untuk mengurangi emisi karbon sebesar persen pada
. Namun demikian, pemerintah R) dan propinsi Kaltim khususnya, sangat menghargai adanya bantuan negara‐negara maju agar pencapaiannya pengurangan emisi tersebut lebih efektif, apalagi semua pihak akan mendapatkan manfaat yang sama jika hutan tropis di daerah ini tetap dalam kondisi lestari.
Berdasarkan Lo) itu maka pemerintah Norwegia akan memberikan bantuan miliar US dollar jika pemerintah )ndonesia mampu memenuhi target pada tiga tahap yang tercantum dalam Lo) itu. Ketiga tahap itu adalah pertama proses persiapan atau pembangunan kapasitas yang antara lain dilakukan melalui pembentukan lembaga yang memiliki kewenangan dalam pelaksanaan program tersebut.
Kedua, penerapan atau proyek percontohan. Dalam hal ini kemudian dilaksanakan worksop perumusan Kriteria untuk penetapan propinsi percontohan REDD+ pada tingkat provinsi secara parallel di enam provinsi alternatif yaitu Kaltim, Kalteng, Jambi, Riau, Bengkulu dan Papua.
Sedangkan ketiga adalah penerapan secara menyeluruh atau nasional. Pada tahap ketiga itu akan berlaku prinsip pembayaran atas dasar performa atau hasil. Dengan kata lain bantuan tersebut akan diberikan jika )ndonesia benar‐benar terbukti mampu mencegah deforestasi dan degradasi hutan. Untuk diketahui, pemerintah Norwegia telah melakukan metode yang serupa ini di negara Brazil.
Wilayah Provinsi Kalimantan Timur saat ini seluas
ha, terdiri dari daratan seluas .
ha. Luas wilayah hutan dan perairan berdasarkan SK Menhut no /Kpts‐))/
ha dan luas pengelolaan laut .
ha. Kawasan hutan dan konservasi tersebut terletak di garis khatulistiwa dan mempunyai peran strategis terutama dalam menangkap dan meyimpan karbon.
, seluas .
Permasalahan terbesar dalam pengelolaan kawasan hutan tropis ini menyangkut tata guna lahan dan perubahan tata guna hutan LULUCF . Konservasi hutan tanpa kendali menjadi kawasan perkebunan, pemukiman, infrastruktur, penambangan emas, batu bara akan berdampak terhadap penurunan kapasitas penyerapan dan penyimpanan CO , disamping juga akan berdampak terhadap kondisi lingkungan lainnya terutama menurunnya fungsi hidro‐orologis kawasan serta punahnya flora dan fauna.
(utan produksi khususnya, berpotensi terdegradasi dengan belum tepatnya penerapan system silvikultur dan belum diberlakukanya pembalakan berdampak rendah. )ni merupakan ancaman terhadap peran hutan sebagai penyedia produk hutan kayu. Dimasa depan, berbagai tekanan ekonomik seperti peningkatan jumlah penduduk, peningkatan kebutuhan lahan dan lain‐lain akan meningkatkan tekanan terhadap eksistensi dan peran hutan hujan tropis
Data Dinas Kehutanan Kaltim tahun , mengindikasikan adanya kerusakan kawasan hutan di Kaltim seluas , juta ha, dengan rata‐rata laju kerusakan
ha/tahun. Selanjutnya pada tahun
juta ha, termasuk kerusakan hutan mangrove di kawasan Delta Mahakam.
kerusakan kawasan sumber daya hutan telah meningkat menjadi ,
Menyikapi terjadinya kerusakan kawasan hutan yang berdampak negatif terhadap lingkungan khususnya iklim, maka pemerintah Provinsi Kaltim telah melakukan langkah‐langkah penting untuk mengurangi laju deforestrasi hutan yang mencakup: aspek kelembagaan, pemberdayaan sektoral, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta kerjasama dengan berbagai pihak terkait.
Dari sisi kebijakan, pemerintah Provinsi Kaltim berusaha mensinergikan pendekatan pembangunan yang berorietasi peningkatan kesejahtaraan masyarakat dan sekaligus tetap mempertimbangakan aspek kelestarian lingkungan, hal ini tertuang dalam visi pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yaitu terwujudnya Kaltim sebagai pusat agro‐industri dan energy terkemuka menuju masyarakat adil dan sejahtera . Secara konkrit kebijakan pemerintah tersebut dituangkan dalam program dan kegiatan yang dirangkum dalam Kaltim green.
Kaltim green adalah kondisi Kaltim yang memiliki perangkat kebijakan, tata kelola pemerintahan serta program‐program yang memberikan perlindungan social dan ekologis terhadap masyarakat
Kaltim, serta memberikan jaminan jangka panjang terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan hidup.
Secara khusus, terkait dengan isu perubahan iklim yang semakin berkumandang di satu dasawarsa terakhir ini, pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah berinisiatif malakukan langkah antisipasi melalui program dan kegiatan sebagai berikut :
. Keikutsertaan gubenur Kaltim dalam acara pertemuan terkait isu perubahan iklim seperti pertemuan antar Gubenur dari beberapa negara di California, COP XV di Kopenhagen, pertemuan di Oslo dll. . Pembentukan dan penguatan kelembagaan dibidang perubahan iklim melalui penguatan Kelompok Kerja REDD Kaltim, pembentukan Dewan Kehutanan Daerah, Forum DAS Kaltim, Pokja (oB Kaltim dll. Untuk menjamin sinergi antar lembaga, di masa yang akan dating, berbagai lembaga yang sudah dibentuk tersebut akan dipayungi oleh sebuah lembaga seperti Dewan Daerah Perubahan )klim Kaltim yang dipimpin oleh Gubenur Kaltim. . Deklarasi Kaltim (ijau Januari
sebagai hasil Kaltim Summit.
. Penyusunan Rencana aksi mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan. . Pengembangan demonstration activities proyek REDD di Kabupaten Malinau dan Kab. Berau
kerjasama dengan TNC, GTZ Forclime dan WWF . . )nisiasi kabupaten dalam rangka pengembangan REDD di Kabupaten Kutai Timur, Kutai Barat dan Bulungan kerjasama dengan TNC dan WWF . . Pengembanngan Program Heart of Borneo kerjasama tiga Negara; )ndonesia, Malaysia, dan Brunei Darusalam . . Pengelolaan hutan lindung contoh : Wehea‐Kutai Timur, Sungai Wain‐Balikpapan, Sungai Lesan‐Berau, dll . . Pembangunan Kesatuan Pengelolaan (utan/KP( di Kaltim khususnya KP( Kota Tarakan telah dijadikan pilot percontohan KP( lindung oleh Kementrian Kehutanan . . Studi dan penyusunan program pembangunan rendah emisi low carbon development . . Alokasi APBD propinsi untuk program dan kegiatan di bidang lingkungan dan konservasi yang diintegrasikan memalui berbagai sektor/SKPD.
Pemerintah Provinsi Kaltim menyadari, berbagai upaya tersebut masih belum berjalanmulus dilapagan karena berbagai kendala seperti SDM, dana, kelembagaan yang belum kokoh dan lain‐ lain. Meski demikian kami meyakini bahwa inisiatif yang sudah dikembangakan tersebut akan dapat terus berkembangndengan adanya semangat dan dukungan dari seluruh pemangku kepetingan, khususnya dari pemerintahan kabupaten/kota dan masyarakat.
Berangkat dari keyakinan tersebut, saya selaku Gubenur Katim menyatakan bahawa Kaltim siap untuk bekerjasama dalam pengembangan program perubahan iklim, khususnya REDD+ di wilayah Kaltim.
Demikian yang dapat saya sampaikan.
Samarinda, Juli
GUBERNUR KALT)M
AWANG FAROEK )S(AK