traditional hybrid, microhybrid, dan nanohybrid dan nanofill composites. Berdasarkan perbandingan volume matriks resin dan bahan pengisi yang
mempengaruhi daya alir resin viskositas, resin komposit dibagi atas dua yaitu resin komposit packable dan flowable.
28
2.2.1 Resin komposit packable
Resin komposit packable disebut juga moldable atau condensable adalah produk pengembangan resin pengganti amalgam dengan sifat fisik yang cukup kuat
untuk menahan tekanan oklusal dan lebih tahan aus pada gigi posterior. Bahan ini mengandung partikel pengisi dalam jumlah besar sehingga resin komposit ini
memiliki viskositas yang sangat tinggi. Viskositas yang tinggi mengakibatkan adaptasi marginal yang kurang optimal, sehingga dibutuhkan resin komposit yang
lebih flow sebagai intermediate layer untuk memperbaiki adaptasi marginal restorasi dengan gigi dan mengurangi stress polimerisasi.
1,16,28
2.2.2 Resin Komposit flowable
Resin komposit flowable menggunakan partikel kecil berukuran antara 0.07- 1µm dengan volume partikel pengisi yang bervariasi antara 40-70 sehingga
komposit ini memiliki viskositas yang rendah dan mudah dipolis. Bahan ini mudah mengalir dengan bebas ke dalam kavitas dan dapat beradaptasi dengan baik terhadap
dinding kavitas. Hal ini karena bahan ini mengurangi kandungan bahan pengisinya atau dengan meningkatkan jumlah dari diluents monomer TEGDMA dalam
dimethacrylate komposit. Bahan pengisi yang berukuran kecil meliputi barium silicate, barium glass, barium borosilicate glass, barium fluorosilicate, synthetic
silica, colloidal silica, quartz, trimethynol propane trimethacylate, urethane dimethacrylate. Bahan ini umumnya digunakan sebagai bahan pit dan fissure sealant,
liner, dan bahan restorasi pada gigi dengan beban ringan.
20,28
Pengurangan kandungan pengisi pada flowable komposit menghasilkan modulus elastisitas yang rendah. Flowable resin komposit lebih banyak mengandung
Universitas Sumatera Utara
resin dibanding tradisional komposit menyebabkan flowable resin komposit memiliki nilai kekuatan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap fraktur karena nilai modulus
elastisitas yang lebih rendah.
13,20
2.3 Polimerisasi Resin Komposit