Membangun sistem informasi pembuatan kartu kuning berbasis client-server di Penta Kerja Disnaker Bandung : laporan kerja praktek
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBUATAN KARTU
KUNING BERBASIS CLIENT-SERVER
DI PENTA KERJA DISNAKER BANDUNG
KERJA PRAKTEKDiajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
ANGGA SAPUTRA
10108494
ANGGI MONDERA A
10108501
SRI PRATIWI
10108507
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung semula bernama Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia yang tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa dan tatanan politik yang berkembang sejak proklamasi 17 Agustus 1945. Sejak berdirinya pemerintah atau departemen yang diserahi tugas untuk menangani masalah ketenagakerjaan yang berulang kali mengalami perubahan, baik berupa pembentukan baru, penyesuaian maupun penggabungan. Perubahan organisasi tersebut disebabkan berkembangnya beban kerja yang harus ditangani.
Hal ini lah yang menjadi tangung jawab Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kota Bandung sebagai salah satu lembaga pemerintahan yang memiliki fungsi pengembangan dan pengawasan terhadap pelatihan sumber daya manusia yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga pelatihan kerja dan hal ini berkaitan secara langsung dengan bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi (PENTA) di DISNAKER Kota Bandung, dimana menjadi penyelengara dan pengawas berbagai bursa kerja baik dilaksanakan oleh pihak DISNAKER itu sendiri.
Di bagian PENTA DISNAKER Kota Bandung sebagai media perantara dari perusahaan ke para pencuri kerja supaya adanya hubungan antara kebutuhan tenaga kerja yang ada di perusahaan dengan pekerjaan yang diinginkan para pencari kerja, namun hal ini tidak terlepas dari beberapa permasalahan yang muncul diantaranya sering adanya bursa kerja yang fiktif, informasi tentang bursa kerja yang kurang terarah dan belum sesuai kebutuhan kerja yang selain seringkali ada pelatihan ada pelatihan yang kurang memiliki standar dan mutu kebutuhan kerja yang ada.
Dinas tenaga kerja bandung (DISNAKER) termasuk dalam instansi pemerintah yang mana didisnaker merupakan tempat pembuatan kartu kuning. Tetapi untuk pembuatan kartu kuning itu sendiri masih banyak kendala yang dihadapi seperti lambatnya pembuatan kartu kuning, belum terkomputerisasi, minimnya teknologi internet. Dalam pembuatan kartu kuning dalam pengisian datanya juga masih manual.
Setelah melihat dan menanyakan beberapa pertanyaan di Penta Kerja DISNAKER, akhirnya bisa diambil kesimpulan bahwa untuk pembuatan kartu kuning, dibutuhkan suatu sistem untuk mempermudah dalam pengerjaan/pembuatan kartu kuning secara efektif dan efisien. Solusi yang ditawarkan oleh penulis ialah membangun suatu aplikasi yang mana dapat mempercepat dalam proses pengerjaan pembuatan kartu kuning secara efektif dan efisien.
Jadi harapan dan pencapaian yang dinginkan adalah membuat DISNAKER menjadi lebih baik dan efektif dalam proses pembuatan kartu kuning, oleh karena itu penulis memutuskan untuk
mengambil judul “ MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBUATAN KARTU KUNING
(4)
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu :
1. Lamanya dalam proses pembuatan kartu kuning
2. Sulitnya dalam pencarian data pencari kerja di penta kerja
3. Kurang efektif dalam pengerjaannya dikarnakan proses pembuatannya masih manual.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 MaksudMembangun Sistem Informasi Pembuatan Kartu Kuning Berbasis Client Server di penta kerja DISNAKER Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek di Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) di bagian penta kerja adalah :
1. Mempercepat dalam proses pembuatan kartu kuning.
2. Mempermudah karyawan dalam mencari data pencari kerja. 3. Meringankan dalam proses pengerjaannya.
1.4 Batasan Masalah
Dalam pembuatan laporan ini, di buat beberapa batasan masalah agar pembahasan terfokus sesuai tujuan yang akan dicapai. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Data yang diolah adalah data kartu kuning,perpanjang kartu dan petugas. 2. Hanya dapat digunakan oleh karyawan di bagian penta kerja saja
3. Berbasis client server sehingga dapat terhubung dengan komputer lain
4. Terdapat fitur tambah ak1 untuk menambahkan data, data ak1 untuk melihat/view hasil data yang diolah dan juga terdapat fitur laporan ak1.
5. Metode Penelitian Terstruktur / Objek. 6. Tools yang digunakan :
a. Software : Borland Delphi 7.0 , MySQL Server 5.1, ODBC.
b. Hardware : Windows 7, PROCESSOR Intel CORE i3, RAM 2GB , HDD 320
GB , VGA ATI RADEON 2 GB.
1.5 Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan DataMetode penelitian digunakan dalam mengerjakan tugas laporan kerja prakrek ini adalah laporan deskriptif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai keadaan-keadaan nyata yang berjalan pada saat penelitian. Gambaran tersebut diperoleh
(5)
3
dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menyajiankan, serta menganalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
1.1 Metode Observasi
Metode Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap permasalahan yang ada di dunia nyata.
1.2 Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data atau fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan aplikasi. Wawancara memungkinkan analis system sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan pegawai .
1.3 Studi Pustaka
Studi pustaka yang dilakukan ialah pengumpulan data dengan cara mempelajari dari berbagai literature, seperti buku-buku, artikel dan sumber-sumber yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
2. Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang akan digunakan pada kasus ini adalah dengan model waterfall . Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan system seluruh anlisis, design , kode , pengujian dan pemeliharaan. Berikut Gambar model waterfall :
(6)
4
1.6 Sistematik Penulisan
Untuk lebih terarah dalam penyusunan serta pembuatan laporan Kerja Praktek (KP) ini, maka penulis telah merumuskan ke dalam suatu sistematik penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah,rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah serta metode penelitian.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan membahas tentang tinjauan perusahaan, diantaranya profil perusahaan atau instansi pemerintahan serta sejarah dari perusahaan atau instansi pemerintahan tersebut , logo dari instansi , badan hukum dari instansi serta struktur organisasi dan job description dari instansi tersebut. Pada bab ini juga membahas tentang teori-teori yang digunakan untuk membangun system serta teori-teori dasar yang berhubungan dengan pembuatan program aplikasi.
BAB 3 : PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan membahas tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek diantaranya dimulai dari berapa lamanya waktu kerja praktek , kapan memulai kerja praktek, serta kerja apa saja selama kerja praktek di disnaker. Pada bab ini juga membahas tentang analisis yang merupakan tahap awal dari pembangunan aplikasi, serta penjelasan dalam pembuatan dari program yang dibuat. Juga tools atau software yang membantu dalam pembuatan program ini sehingga program ini pun dapat diselesaikan.
BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyimpulkan dari seluruh laporan dan aplikasi yang dibangun, saran untuk kemajuan kedepannya serta evaluasi pengembangan system yang diambil selama penyusunan laporan kerja praktek.
(7)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1 Sejarah InstansiDinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kota Bandung semula bernama Departemen Kerja Republik Indonesia, ini tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa dan tatanan politik yang berkembang sejak proklamasi 17 agustus 1945 . Sejak Berdirinya pemerintahan atau departemen yang diserahi tugas untuk menangani masalah tenaga kerjaan yang berulangkali mengalami perubahan, baik pembentukan baru, penyesuaian maupun penggabungan. Perubahan organisasi tersebut disebabkan berkembangnya beban kerja yang harus ditangani.
Berdasarkan keputusan Presiden No. 44 tahun 1947 organisasi departemen tenaga kerja berubah menjadi Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi dengan struktur organisasi diatur dalam keputusan menteri NAKERTRANSKOP Nomor Kep-1000/MEN/1947.
Pada Dinas Tenaga Kerja terdapat visi dan misi, dimana penempatan visi dari DISNAKER kota Bandung didasarkan atas komitmen tentang gambaran masa depan yang ingin diwujudkan untuk mengjungjung terwujudnya visi kota bandung. Dengan demikian visi yang telah ditetapkan terjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi serta diharapkan menjadi motor penggerak setiap unsur organisasi dalam pencapaian sasaran dan tujuan organisasi.
Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung :
“Menjadikan penyelenggaraan ketenagakerjaan terbaik, guna meningkatkan kesempatan kerja,
perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja serta mendorong kinerja dunia usaha “.
Sedangkan Misi dari Disnaker sendiri yaitu ditetapkannya berdasarkan hasil kajian bersama secara objektif untuk mendorong alokasi sumber daya diseluruh organisasi guna memecahkan masalah ketenagakerjaan secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Dengan demikian akan memberikan arah jangka panjang dan stabilitas dalam managemen dan kepemimpinan organisasi.
Misi DInas Tenaga Kerja Kota Bandung :
1. Meningkatkan Keahlian , keterampilan dan produktivitas tenaga kerja
2. Meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja
3. Mendorong tercapainya usaha mandiri
4. Mendorong terwujudnya hubungan indrustial yang harmonis
5. Mewujudkan terlaksananya norma-norma pelindungan tenaga kerja
(8)
Gambar 2.1 logo Disnaker 2.1.3 Badan Hukum Instansi
Berdasarkan Perda Kota Bandung No. 05 tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung maka kelembagaannya adalah Dinas di bidang ketenagakerjaan yang memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang ketenagakerjaan serta tanggung jawab kepada Walikota.
Badan Hukum yang berkaitan dengan keberadaan Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) antara lain :
1. Undang-Undang No. 3 Tahun 1951, tentang Berlakunya Undang-Undang Pengawasan
Perburuhan No. 23 Tahun 1948 untuk seluruh Indonesia.
2. Undang-Undang No. 22 Tahun 1957, tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan.
3. Undang-Undang No. 12 Tahun 1964, tentang Pemutusan Hubungan Kerja di Perusahaan Swasta.
4. Undang-Undang No.3 Tahun 1969, tentang Persetujuan Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional No. 120 mengenai Hygiene dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor.
5. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
6. Undang-Undang No.7 Tahun 1981, tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan.
7. Undang-Undang No.22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah.
8. Undang-Undang No. 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
9. Undang-Undang No.21 Tahun 2000,tentang Serikat Pekerja atau Serikat Buruh.
10. Undang-Undang No.13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1954, tentang Cara Membuat dan Mengatur
Perjanjian Perburuhan.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1981, tentang Perlindungan Upah.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988, tentang Kordinasi Kegiatan Instansi vertical di Daerah.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1991, tentang Latihan Kerja.
15. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenagan Propinsi sebagai daerah Otonom.
16. Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1980, tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan.
17. Keputusan Presiden NO. 75 Tahun 1995, tentang Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang (TKWNAP).
(9)
18. Peraturan Daerah Kota Bandung No.2 Tahun 1998, tentang Kewenangan Daerah Kota Bandung sebagai Daerah Otonom.
19. Peraturan daerah kota Bandung no. 05 Tahun 2000, tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah
Kota Bandung Tahun 2000-2004.
20. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2001, tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas
Daerah Kota Bandung.
21. Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2001, tentang Program Pembangunan Daerah (Propeda)
Kota Bandung Tahun 2000-2004.
22. Peraturan Daerah Kota Bandung No.18 Tahun 2002, tentang Penyelenggaraan
Ketenagakerjaan.
23. Peraturan Daerah Kota Bandung No.19 Tahun 2002, tentang Retribusi Ketenagakerjaan.
24. Peraturan Daerah Kota Bandung No.07 Tahun 2003, tentang Alokasi Biaya Pemungutan Pendapatan Asli Daerah.
25. Keputusan walikota No. 958 Tahun 2003, tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Ketenagakerjaan di Kota Bandung.
26. Keputusan Walikota No. 959 Tahun 2003, tentang Peetunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
Retribusi Ketenagakerjaan, Jasa Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja,
Pengujian/Pengukuran Lingkungan Kerja dan Wajib Latih Tenaga Kerja.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur Organisasi merupakan kerangka dalam manajemen Perusahaan atau organisasi adar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Struktur Organisasi memuat tatanan kerja yang ada di perusahaan tersebut yang menyangkut tugas, tanggung jawab, dan wewenang pada masingmasing bagian. Dengan adanya struktur organisasi akan menimbulkan rasa hormat terhadap yang lain baik berkedudukan atas, dibawah ataupun setingkat. Jika dalam perusahaan tidak ada Struktur Organisasi akan mengarahkan pada kehanccuran terhadap perusahaan tersebut, jadi Struktur Organsisai menjadi factor penting dalam suatu perusahaan.
2.1.4.1 Struktur Organisasi pada Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kota Bandung yaitu :
Kepala Dinas
Sekretaris
Bagian Tata Usaha
a) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Kepegawaian
d) Sub Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data
Sub Dinas Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja
a) Seksi Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja
b) Seksi Pengembangan dan Perluasan Kerja
c) Seksi Informasi Pasar Kerja
d) Seksi Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing
Sub Dinas Pelatihan dan Produktivitas Kerja
a) Seksi Pelatihan dan Produktivitas Lembaga Latihan Kerja
(10)
c) Seksi Pembinaan Produktivitas Tenaga Kerja d) Seksi Sertifikasi Dan Lisensi Kerja
Sub Dinas Hubungan Industrial dan Produktivitas dan Syarat Kerja
a) Seksi Pengembangan Hubungan Industrial
b) Seksi Pengurusan Persyaratan Kerja
c) Seksi Pengembangan Kelembagaan dan Kerja sama Ketenagakerjaan
d) Seksi Penyelesaian Permasalahan Ketenagakerjaan
Sub Dinas Pengawasan Ketenagakerjaan
a) Seksi Pengawasan Norma Kerja
b) Seksi Pengawasan Norma Keselamatan Kerja
c) Seksi Pengawasan Norma Kesehatan dan hygienes Perusahaan
d) Seksi Pengawasan Norma Jamsostek, Tenaga Kerja Anak dan Wanita
Sub Dinas Kesejahteraan Tenaga Kerja dan Pengangguran
a) Seksi Pemberdayaan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja Sektor Formal b) Seksi Pemberdayaan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja Sektor Informal
c) Seksi Pemberian Kerja Sementara
d) Seksi Pengembangan Transmigrasi
Cabang Dinas
UPTD
(11)
Adapun struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang dapat dilihat sebagai berikut :
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA
Gambar 2.2 Struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
2.1.4.2 Job Description
Untuk kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja oleh Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi Satuan Organisasi Daerah Kota Bandung , dengan rincian sebagai berikut :
(12)
1. KEPALA DINAS
Kepala Dinas tenaga kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan otonomi dan pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut , kepala dinas tenaga kerja mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan , serta pengawasan ketenagakerjaan.
b. Menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang pelatihan dan produktivitas kerja , penempatan kerja dan transmigrasi , pembinaan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan , serta pengawasan ketenagakerjaan. c. Pembinaan dan Pelaksanaan di bidang pelatihan dan produktivitas kerja , penempatan
kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan serta pengawasan ketenagakerjaan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Dan Pembinaan, monitoring, evaluasi da laporan penyelenggaraan kegiatan dinas.
2. SEKRETARIS
1. Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas
Tenaga Kerja lingkup kesektariatan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut , sekretaris mempunyai fungsi : a. Perancanaan penyusunan rencana kegiatan kesektariatan.
b. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesektariatan Dinas yang meliputi
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program. c. Pelaksanaan pengkordinasian penyelenggaraan tugas –tugas bidang.
d. Pelaksanaan pengkordinasian penyusunan perencanaan , evaluasi dan laporan kegiatan dinas.
e. Pengkordinasian penyelenggaraan tugas-tugas dan
f. Pembinaan , monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kesektariatan.
3. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
1. Sub bagian umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas sekretaris, lingkup administrasi umum dan kepegawaian.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut , Sub bagian Umum dan kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan rencana dan program pengolahan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.
b. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah Dinas,
penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas.
c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyusunan
rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan pengelolaan dan kesejahteraan pegawai dan
(13)
4. SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM
1. Sub bagian keuangan dan program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas sekretaris lingkup keuangan dan program
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub bagian keuangan dan program mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi keuangan dan program.
b. Pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan ,pengusulan dan pengelolaan data anggaran , kordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas.
c. Pelaksanaan pengendalian program yang meliputi kegiatan penyusunan bahan dan kordinasi penyusunan rencana dan program kegiatan dinas, kordinasi penyusunan rencana dan program Dinas, dan
d. Pelaporan pelaksanaan lingkup pengelolaan administrasi keuangan dan program
dinas.
5. SUB BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA
1. Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pelatihan dan produktivitas kerja.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja.
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja.
c. Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan
standarisasi kompetensi kerja, dan
d. Monitoring , evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja
dan standarisasi kompetensi kerja.
6. SEKSI STANDARISASI KOMPETENSI KERJA
1. Seksi Standarisasi Kompetensi kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja
b. Penyusunan perancangan bahan dan petunjuk teknis lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja.
(14)
c. Pelaksanaan lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja yang meliput intentarisasi dan klasifikasi pekerjaan, pembinaan dan faslilitas Standarisasi Kompetensi Kerja.
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Standarisasi Kompetensi Kerja.
7. SEKSI PEMBINAAN LEMBAGA LATIHAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA
1. Seksi pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja
2. Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1),Seksi Pembinaan LLK dan Pelatihan Kerja mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan Penganalisaan data lingkup Pembinaan LLK dan Pelatihan kerja.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan LLK dan pelatihan kerja.
c. Pelaksanaan lingkup pembinaan LLK dan Pelatihan Kerja yang meliputi
intentarisasi LLK dan Pelatihan Kerja, pembinaan peningkatan produktivitas kerja dan fasilitas pemagangan kerja di dalam negeri ataupun luar negeri.
d. Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian penyelenggaraan lembaga
pelatihan , dan
e. Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan lingkup penyelenggaraan kegiatan
pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.
8. BIDANG PENEMPATAN KERJA DAN TRANSMIGRASI
1. Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Penempatan Kerja dan Transmigrasi. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program lingkup penempatan tenaga kerja dan
perluasan kerja serta transmigrasi.
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup penempatan kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi.
c. Pelaksanaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi.
d. Pengkajian rekomendasi , pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi.
e. Pembinaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup penempatan tenaga kerja dan perluasan tenaga kerja serta transmigrasi.
9. SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KERJA
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang penempatan tenaga kerja dan transimigrasi lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1), Seksi
(15)
a. Pengumpulan dan Penganalisaan data lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Peluasan Kerja.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja.
c. Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja yang meliputi pendaftaran pencari kerja, penyediaan informasi loker/bursa kerja, fasillitas Penempatan Tenaga Kerja bagi Pencari Kerja, pembinaan ,penyuluhan, pengawasan dan rekomendasi penyelenggaran penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) Kota Bandung, serta fassilitas pendirian lembaga bursa kerja.
d. Penyuluhan dan Pengawasan penyelenggaraan pendirian kantor cabang
pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Kota Bandung dan penyuluhan dan pengawasan penerbitan passport TKI asal kota. e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kerja.
10. SEKSI TRANSMIGRASI
1. Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1),
Transmigrasi mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan Penganalisaan data lingkup transmigrasi.
b. Penyusunan bahan perancanaan dan petunjuk teknis lingkup transmigrasi.
c. Pelaksanaan lingkup transmigrasi yang meliputi intentarisasi potensi
transmigrasi, penyuluhan dan motivasi transmigrasi, penjajagan lokasi dan kerjasama penempatan transmigrasi serta monitoring kondisi transmigrasi, dan d. Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan lingkup transmigrasi.
11. BIDANG PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL
KETENAGAKERJAAN
1. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kepala dinas lingkup Pembinaan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program lingkup Pembinaan ketengakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
b. Penyusunan petunjuk teknik lingkup Pembinaan dan Pengembangan hubungan
industrial dan jamian social ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
c. Pelaksanaan lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
d. Pengkajian rekomendasi , pengawasan dan pengendalian ,penyelenggaraan
(16)
e. Pembinaan,monitoring,evaluasi dan pelaporan lingkup Pembinaan dan Pengembangan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
12. SEKSI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
1. Seksi dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang Pembinaan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bidang pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan Penganalisaan data lingkup Pembinaan dan Pengembangan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan pengembangan
hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan.
c. Pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan industrial daj jaminan social ketenagakerjaan yang meliputi fasilitas penyusunan dan pengesahan peraturan perusahaan, pendaftaran perjanjian kerja bersama (PKB) dan perjanjian pekerjaan ,pencatatan perjanjian kerja waktu tertentu (PPKWT), pencatatan organisasi pekerjja dan pengusaha dan verifikasi keanggotaan serikat pekerja pembinaan kepersertaan jaminan social serta penyusunan usutan penetapan upah minimum kota.
d. Penyuluhan dan Pengawasan penyelenggaraan operasional perusahaan
penyedia jasa yang berdomisili di kota.
e. Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan.
13. SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
1. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi
penyelesaian perselisihan hubungan industrial mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan Penganalisaan data lingkup penyelesaian perselisihan
hubungan industrial.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknik lingkup penyelesaian perselisihan
hubungan industrial.
c. Pelaksanaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang meliputi pembinaan, pencegahan dan fasilitas penyelesaian perselisihan hubungan industrial mogok kerja dan penutupan perusahaan, pembinaan sumber daya manusia dan lembaga penyelesaian perselisihan diluar pengadilan, penyusunan, pengusuhan formasi dan pembinaan mediator ,konsiliator dan arbiter serta penerimaan pendaftaran dan seleksi calon hakim adhoc pengadilan hubungan industrial.
(17)
d. Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
14. BIDANG PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
1. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas kepala dinas lingkup bidang pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , Bidang
Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program lingkup pengawasan norma kerja serta
pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.
b. Penyusunan petunjuk teknik lingkup pengawasan norma kerja serta
pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.
c. Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan
keselamatan kerja.
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasaan kesehatan dan keselamatan kerja.
15. SEKSI PENGAWASAN NORMA KERJA
1. Seksi Pengawasan Norma Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup pengawasan norma kerja. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi
pengawasan norma kerja mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan Penganalisaan data lingkup pengawasan norma kerja.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknik lingkup pengawasan norma kerja.
c. Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja yang meliputi penyuluhan,
pembinaan dan pengawasan, pelaksanaan norma ketenagakerjaan, menerima pengaduan , melakukan pengecekan ke lapangan dan menugaskan penyelidikan pegawai negeri sipil dan pelaksanaan koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam rangka penyelidikan, pemeriksaan, penindakan dan penyelesaian sebagai tindak lanjut atas pelanggaran peraturan daerah dan peraturan walikota di bidang ketenagakerjaan.
d. Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja.
16. SEKSI PENGAWASAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok dari lingkup di bidang pengawasan kesehatan kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan Penganalisaan data lingkup Pengawasan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Pengawasan Kesehatan dan
(18)
c. Pelaksanaan Lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang meliputi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja , pemeriksaan penggunaan instansi /pesawat/mesin produksi serta peralatan keselamatan kerja, pemeriksaan dan pengujian kondisi lingkungan kerja di perusahaan serta penanganan kasus kecelakaan kerja, dan
d. Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
2.2
Landasan Teori
2.2.1. Sistem InformasiKonsep dasar sistem ialah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi besama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu system dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi , saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian system secara umum, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur .
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagaian terpadu system yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan system. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari system yang saling besar.
Sedangkan Konsep dasar dari informasi dapat didefiniskan sebagai hasil dari pengolahan data satu suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpresentasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan
Jadi dapat disimpukan bahwa Sistem Informasi adalah suatu system dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mengukung fungsi operasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dangan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem Informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu system menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan system ini menyimpan , mengambil,mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima denga menggunakan system informasi atau peralatan system lainnya.
2.2.2. Komponen dan Elemen Sistem Informasi
Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen,input, model, output, teknologi, hardware, software, basis data dan komponen control. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan sasaran.
1. Komponen Input
Input sebagai mewakili data yang dimasukan kedalam system informasi.
(19)
Komponen ini terdiri dari prosedur,logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data yang diinputkan dan data yang di simpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen Output
Hasil keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai system.
4. Komponen Teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam system informasi. Teknologi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, sehingga menghasilkan dan mengirimkan keluaran. Dan juga membantu dalam pengendalian system secara keseluruhan.
5. Komponen Hardware
Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi system informasi, yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau dapat dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari system informasi.
6. Komponen Software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu system informasi.
7. Komponen Basis Data
Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan di hardware dan menggunakan software untuk memanipulasinya. Data disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi dalam basis data perlu untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Basis Data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
8. Komponen Kontrol
Banyak hal yang dapat merusak system informasi, seperti ketidak efisienan,sabotase,kegagalan-kegagalan dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal tersebut dapat dicegah apabila terjadi kesalahan-kesalahan dan dapat diatasi dengan cepat.
(20)
Sedangkan Elemen-elemen yang terdiri dari orang , prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data , jaringan computer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang
Orang atau personil yang dimaksudkan yaitu operator computer, analis system, programmer, personil data entry, dan manajer system informasi/EDP
2. Prosedur
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini disebabkan karena disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi.
3. Perangkat Keras
Perangkat Keras bagi suatu system informasi terdiri atas computer (pusat pengolahan, unit masukan/keluaran). Peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
4. Perangkat Lunak
Perangkat Lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umuum, seperti model analisis dan keputusan.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti system pengoperaasian dan system manajemen data
yang memungkinkan pengoperasian system computer.
c. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis Data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisk seperti disket,hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film,dan lain sebagainya.
6. Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan computer, printer dan peralatan lainnya yang berhubungan dalam satu kesatuan,Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna computer dapat saling bertukar dokumen dan data.
7. Komunikasi Data
Komunikasi Data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara computer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melallui media komunikasi data.
(21)
Gambar 2.4 Hubungan Elemen Sistem Informasi
2.2.3. Metode Pengembangan Sistem Informasi
Model Prototyping Paradigma merupakan metode pengembangan yang berfungsi sebagai
sebuah mekanisme untuk mengindentifikasi kebutuhan perangkat lunak, prototipe bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa perangkat lunak. Penjelasan dari level-level yang dilalui pada model pengembangan sistem Prototyping Paradigma adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Kebutuhan, pengguna dan pengembang bertemu dan mendefinisikan objektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengindentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar di mana definisi lebih jauh merupakan sebuah keharusan.
2. Perancangan Kilat, perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan tampak bagi pengguna (contohnya: pendekatan input dan format
output).
Kontruksi sebuah Prototipe, prototipe tersebut dievaluasi oleh pengguna dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat keras.
PERANGKT
LUNAK
BASIS DATA
JARKOM DAN
PERANGKA
T KERAS
ORANG
PROSEDUR
ELEMEN
SISTEM
INFORMASI
(22)
Mendengarkan Pelanggan
Membangun Memperbaiki
Market
Uji Pemakai Mengendalikan
Market
Gambar 2.5 Siklus Model Prototyping Paradigma
2.2.4. Internet
Internet merupakan jaringan global computer dunia, besar dan sangat luas sekali dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya. Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya.
Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini menggunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.
2.2.5. TCP/IP
TCP/IP transmission control/protokol/ internet protokol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari suatu kmuter ke komputer lain didalam jaringan internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol(protokol
(23)
suite). Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak iniadalah TCP / IP stack. TCP/IP merupakan sebuah standar jaringa terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme trasport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan dimana saja. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan internet. TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah:
IP(internet protokol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node.
TCP(transmissio transfer protokol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server.
Socket merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akse ke TCP/IP pada kebanyakan sistem. 2.2.6. Jaringan Komputer
Jaringan Komputer bisa dikatakan sebagai sekelompok atau sekumpulan dari komputer .yang saling berhubungan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi tertentu sehingga dapat saling bebagi data dan informasi.
Local Area Network (LAN)
LAN merupakan jaringan computer yang saling berhubungan satu sama lain dan bisa digunakan dalam kawasan terbatas . LAN bisa digunakan untuk menghubungkan komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan .
Metropolitan Area Network (MAN)
MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama pada LAN.Cakupan MAN biasanya kantor-kantor perusahaan terdekat yang dapat dimanfaatkan untuk pertukaran data dan informasi.
(24)
Wide Area Network (WAN)
WAN merupakan jaringan computer yang menhubungkan banyak LAN dalam suatu jaringan terpadu, dimana antara satu jaringan dengan jaringan yang lain dapat bergerka ribuan kilometer atau bahkan mencakup sebuah Negara atau benua.
2.2.7. Pengertian Client Server
Client Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client dengan server. Masing-masing client meminta data atau informasi dari server. Sistem client server bisa di didefinisakn sebagai system terdistribusi.
2.2.8. Basis Data
Adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi(enterprise).
2.2.8.1 Sistem Basis Data
Suatu sistem yang mengelola data dan menyediakan data tersebut apabila dibutuhkan.
2.2.8.2. Komponen Sistem Basis Data o Data yang disimpan dalam basis data. o H/W : storage, processor, memory.
o S/W : DBMS, Report-writer, design arts, dll. o Penggguna :
Pengguna Awam (Naïve User)
Pengguna Biasa (Casual User)
Programmer
Administrator 2.2.8.2 Keuntungan Basis Data
Mereduksi redundansi yang akibatnya mengurangi inkonsistensi. Data dapat dishare antar aplikasi.
Standarisasi data dapat dilakukan. Batasan security dapat diterapkan.
(25)
Menyeimbangkan kebutuhan yang saling konflik.
Independensi data (objektif DBS) : kekebalan aplikasi terhadap perubahan struktur penyimpanan dan teknik pengaksessan data.
Basis data harus dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada.
2.2.9. Delphi 7.0
Borland Delphi adalah sebuah alat pengembangan aplikasi-aplikasi untuk sistem operasi Microsoft Windows. Delphi sangat berguna dan mudah digunakan untuk membuat suatu program berbasis GUI (Graphical user interface) atau console (mode teks). Borland Delphi
mempunyai “saudara” bernama Borland Kylix yaitu versi Delphi yang digunakan untuk
membuat aplikasi pada sistem operasi Linux. Dengan dipasangkannya Borland Delphi dengan Borland Kylix maka pengembang software dapat membuat aplikasi berbasis Windows yang dapat dengan mudah dikompilasi ulang pada Linux.
Delphi merupakan bahasa pemrograman pertama yang memecahkan batasan antara bahasa tingkat tinggi, pengembangan aplikasi dengan cepat (Rapid Application Development/RAD).
Ketika membuat aplikasi GUI dengan Delphi, pengembang perangkat lunak akan mendapatkan bahasa pemrograman (dalam hal ini Object Pascal) yang dibungkus dalam lingkungan RAD. Semua user
interface seperti form, tombol (button), dan objek list-list telah disertakan dalam Delphi dalam bentuk komponen atau control. Pengembang dapat dengan mudah menempatkan komponen-komponen tersebut ke dalam form. Pengembang dapat juga menempatkan control ActiveX pada form untuk membuat program-program khusus seperti Browser Web dalam waktu yang cepat. Delphi memungkinkan pengembang untuk merancang keseluruhan interface secara visual, dan dengan cepat dapat diimplementasikan sebuah kode perintah berbasis event (event driven) dengan mengklik mouse. Dengan Delphi, pengembang perangkat lunak dapat membuat program Windows dengan lebih cepat dan lebih mudah dari sebelumnya.
2.2.10. Pengenalan MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen database SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang
(26)
penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
MySQL memiliki beberapa kelebihan, antara lain : a. Free (bebas didownload)
b. Stabil dan tangguh
c. Fleksibel dengan berbagai pemrograman d. Security yang baik
e. Dukungan dari banyak komunitas f. Kemudahan management database.
g. Mendukung transaksi
h. Perkembangan software yang cukup cepat.
Terdapat 3 jenis perintah SQL yaitu DDL, DML, dan DCL. DDL merupakan perintah MySQL yang berhubungan dengan pendefenisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field.
2.2.11. Structured Query Language (SQL)
Structured Query Language (SQL) adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Perintah-perintah SQL digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu pada database seperti update data atau untuk mengambil data dari database. Pada subbab-subbab berikut ini akan dijelaskan mengenai perintah
select, insert, update dan delete pada SQL. 1. Perintah Select
Perintah select digunakan untuk mengambil dan menampilkan data dari database
sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan. Berikut ini adalah format perintah select
yang umum digunakan:
SELECT column1 [,column2,etc] FROM tablename
(27)
[WHERE condition]; Keterangan : [ ] = optional
Column menunjukkan nama kolom dari tabel yang ingin diambil. Column dapat
lebih dari satu atau menggunakan “*” untuk mengambil semua kolom. Tablename
menunjukkan nama tabel yang ingin digunakan. Klausa where menyaring data berdasarkan kondisi yang dituliskan setelah kata where.
Operator-operator yang digunakan dalam klausa where antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:
Lambang Arti
= Sama dengan
> Lebih besar dari < Lebih kecil dari >= Lebih besar sama dengan <= Lebih kecil sama dengan <> Tidak sama dengan LIKE (dijelaskan di bawah ini) Tabel 2.1 Operator untuk perintah SQL
Operator LIKE dapat menyeleksi data sesuai dengan string yang diinginkan.
Simbol “%” digunakan untuk mencocokkan karakter yang muncul sebelum atau
sesudah karakter yang diinginkan. Contohnya adalah sebagai berikut: SELECT nama_depan, kota
FROM karyawan
WHERE nama_depan LIKE 'Sam%';
Perintah SQL di atas memiliki output semua nama depan yang diawali dengan
(28)
yang dijabarkan di atas, perintah select juga memiliki format lain yang lebih lengkap yang mendukung fungsi agregasi, yaitu:
SELECT [ALL | DISTINCT] column1[,column2] FROM table1[,table2]
[WHERE "conditions"] [GROUP BY "column-list"] [HAVING "conditions]
[ORDER BY "column-list" [ASC | DESC] ]
Nama Fungsi Kegunaan
SUM( ) Untuk menghitung jumlah nilai pada suatu kolom AVG( ) Untuk menghitung nilai rata-rata pada suatu kolom MAX( ) Untuk mencari nilai maksimum pada suatu kolom
MIN( ) Untuk mencari nilai minimal pada suatu kolom COUNT( ) Untuk menghitung jumlah baris pada suatu kolom
Tabel 2.2 Fungsi Agregasi
Keyword ALL digunakan untuk mengambil semua data sedangkan DISTINCT digunakan untuk mengambil data yang unik dimana baris yang sama akan dijadikan satu baris saja.
1. Klausa Group By
Klausa group by akan mengumpulkan baris data dari tabel sesuai dengan kolom yang dispesifikasikan dan memperkenankan adalah fungsi agregasi pada satu atau lebih kolom. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada contoh berikut:
SELECT MAX(gaji), departemen FROM karyawan
GROUP BY departemen;
Query ini akan mengambil dan menampilkan gaji maksimum dari karyawan dari tiap departemen dan dikelompokkan berdasarkan nama departemennya.
(29)
2. Klausa Having
Klausa having dapat menspesifikasikan kondisi dari baris untuk tiap group, dengan kata lain tiap baris akan diambil berdasarkan kondisi yang dispesifikasikan. Jika menggunakan klausa having harus diikuti dengan klausa group by. Contoh penggunaan dari klausa having
adalah sebagai berikut:
SELECT departemen, avg(gaji) FROM karyawan
GROUP BY departemen HAVING avg(gaji) > 20000;
Pada query di atas jika pada query tersebut hanya menggunakan group by saja maka akan mengambil rata-rata gaji karyawan pada tiap departemen. Tetapi bila ditambahkan dengan klausa having maka dapat dispesifikasikan rata-rata gaji yang diambil adalah yang bernilai lebih dari 20000.
3. Klausa Order By
Klausa order by merupakan klausa optional yang digunakan jika kita ingin menampilkan hasil dari query secara urut, baik urut secara ascending (ASC) maupun secara descending
(DESC), sesuai dengan kolom yang dispesifikasikan pada order by. Contoh penggunaannya jika diinginkan hasil urut data karyawan berdasarkan umurnya secara ascending adalah sebagai berikut:
SELECT kode_karyawan, nama_depan, umur, gaji FROM karyawan
WHERE departemen = „Penjualan‟ ORDER BY umur ASC;
Bila ingin mengurutkan berdasarkan dua atau lebih kolom, maka harus dipisahkan dengan tanda koma, seperti dijabarkan di bawah ini:
SELECT kode_karyawan, nama_depan, umur, gaji FROM karyawan
WHERE departemen = „Penjualan‟
(30)
Query di atas akan mengurutkan hasil query berdasarkan umur, baru kemudian mengurutkan berdasarkan gaji secara descending.
4. Join Table
Dalam kenyataannya, query tidak hanya dari satu tabel saja, mungkin dua atau lebih. Untuk itu diperlukan join table untuk menggabungkan dua atau lebih tabel yang berelasi dalam suatu database relational. Dengan join table maka hanya dengan satu query yang menggunakan perintah select dapat menggabungkan data dari dua atau lebih tabel ke dalam satu hasil query.
Antar dua tabel yang berelasi pasti terdapat satu kolom yang sama. Kolom inilah yang digunakan untuk menggabungkan dua tabel tersebut. Caranya adalah sebagai berikut:
SELECT konsumen.nama_depan, penjualan.no_faktur FROM konsumen, penjualan
WHERE konsumen.kode_konsumen=penjualan.kode_konsumen;
Join table di atas merupakan inner join dimana akan menghasilkan semua nama depan dari konsumen (yang diambil dari tabel konsumen) dan nomor faktur penjualan (yang diambil dari tabel penjualan) dari semua baris dimana kode konsumen di tabel konsumen sama dengan kode konsumen di tabel penjualan.
5. Perintah Insert
Perintah insert digunakan untuk memasukkan atau menambah baris data ke dalam sebuah tabel. Format penulisan perintah insert adalah sebagai berikut:
INSERT INTO tablename (first_column, …, last_column) VALUES (first_value, …, last value);
Parameter setelah tablename adalah daftar kolom-kolom yang dipisahkan dengan koma, diikuti dengan kata values lalu diikuti lagi dengan daftar nilai yang urutannya sesuai dengan daftar kolom sebelum kata values. Untuk nilai yang bernilai string harus diapit dengan tanda petik satu sedangkan untuk yang bernilai integer tidak. Contohnya adalah sebagai berikut:
INSERT INTO karyawan (nama_depan, nama_belakang, umur, kota)
(31)
Query di atas akan menambahkan baris baru pada tabel karyawan dengan field nama_depan bernilai “Sam”, field nama_belakang bernilai “Ali”, field umur bernilai 21 dan
fieldkota bernilai “Surabaya”.
6. Perintah Update
Perintah update digunakan untuk mengubah data yang sudah ada berdasarkan kondisi tertentu yang dijabarkan oleh keyword where. Format perintah lengkapnya adalah sebagai berikut:
UPDATE tablename
SET columnname =newvalue[,nextcolumn = newvalue2..] WHERE columnname <OPERATOR> value
[and|or column" <OPERATOR> "value"]; keterangan : [ ] = optional
Contoh penggunaan : UPDATE karyawan SET umur = 15
WHERE nama_depan = „Sam‟;
7. Perintah Delete
Perintah delete digunakan untuk menghapus baris dari suatu tabel. Formatnya adalah sebagai berikut:
DELETE FROM tablename
WHERE columnname <OPERATOR> value [and|or column <operator> value]
keterangan: [ ] = optional
Contoh penggunaannya adalah seperti di bawah ini: DELETE FROM karyawan
WHERE nama_depan = „Sam‟;
Contoh di atas akan menghapus baris dari tabel “karyawan” yang field “nama_depan”-nya
(32)
2.2.12. ODBC (Open Database Connectivity)
Open Database Connectivity atau kalau disingkat ODBC adalah protocol Standar digunakan untuk memanggil/mengakses informasi dari SQL database server. ODBC memungkinkan sebuah aplikasi memanggil fungsi-fungsi interface yang diimplementasikan pada modul-modul yang disebut dengan driver.
Pada prinsipnya, ODBC adalah untuk penghubungkan antara suatu aplikasi dengan database server yang saling berkomunikasi , database server diantaranya seperti Microsoft SQL Server 2000, Microsotf SQL Database Server, MySQL Connector ODBC 5.1.9 dan data program lain yang menyediakan 32-bit driver yang memenuhi ODBC level 1 dalam mengakses data tersebut.
2.2.13. InstallShield Express
Aplikasi dari komponen Delphi 7.0 yang dimana berfungsi untuk menginstallasi sebuah file dari project packages delphi dengan format exe. Produk ini menyediakan dengan cepat dan mudah dalam installasi packages. Susunan dalam memulai pembangunan project baru diantaranya :
1. File Klik New Project button pada toolbar.
2. Pilih Blank Setup Project kemudian klik button “create”. 3. Selanjutnya ikuti langkah-langkah selanjutnya.
(33)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Jadwal KegiatanKerja PraktekJadwal Kegitan Kegiatan Kerja Praktek dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Bandung. Waktu dan tanggal ketika Pelaksanaan Kerja Praktek adalah sebagai berikut :
Tempat : Bagian Penta Kerja Waktu : 08.00 WIB - 15.00 WIB Tanggal : 15 Juli 2011 – 5 Agustus 2011
Adapun kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek : Tabel 3.1 Kegiatan Kerja Praktek
No Kegiatan Juli-Agustus
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV 1 Pengarahan dari
pembimbing 2 Pemberian
Tugas 3 Analisis
Program yang akan dikerjakan 4 Pembuatan
Program 5 Perbaikan
Program 6 Implementasi
(34)
3.2. Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya. Dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang timbul sehingga ditemukan kelemahan-kelemahan dan hambatan-hambatan agar dapat diusulkan perbaikannya.
Dalam pengolahan data kartu kuning pada bagian penta kerja yang dilakukan selama ini yaitu dilakukan secara manual dan semua data kartu kuning masih dicatat di sebuah kertas/buku, sehingga rentang bila terjadi kehilangan data dan susah untuk mencari data pencari kerja.
3.2.1 Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Setelah dilakukan pengamatan dan wawancara dari sistem yang berjalan, maka akan dibangun pengolahan data untuk kartu kuning sesuai dengan prosedur yang berjalan di bagian penta kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Adapun aliran data dokumen yang sedang berjalan, dijelaskan pada flow map berikut :
(35)
Pencaker Petugas
Berkas Syarat -KTP -Fotocopy Ijazah -Pas Foto 2 X 3
Berkas Syarat : -KTP -fotocopy Ijazah -Pas Foto 2 x 3
Pengecekan Berkas
Lengkap ?
Isi Data Ya
Kartu Kuning Kartu Kuning
A1 Berkas Tidak
Lengkap
Tiidak
(36)
Pencaker Petugas
Kartu Kuning Kartu Kuning
Pengecekan
Sesuai
Edit data kartu kuning
Ya
Kartu Kuning baru Kartu Kuning baru
A1 Kartu Kuning
dikembalikan
Tiidak
Gambar 3.2 Flowmap perpanjangan kartu
3.3 Analisis Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
3.3.1 Analisis Pengguna
Dalam sistem yang berjalan, melibatkan dua entitas yaitu admin dan user dengan karakteristik sebagai berikut :
(37)
Tabel 3.2 Analisis Pengguna
Pengguna Tanggung Jawab Hak Akses Pendidikan Tingkat Keterampilan Admin Bertanggung
jawab untuk mengelola data petugas. Tambah, Edit, Hapus Data Petugas
Minimal lulusan SMA/SMK 1. Dapat menggunakan sistem yang terkomputerisasi. 2. Mempunyai ketertarikan terhadap perangkat lunak seperti program aplikasi 3. Mengetahui data petugas yang ada di bagian penta kerja.
Operator Bertanggung jawab untuk mengolah data kartu kuning dan perpanjangan Tambah, Edit, Hapus Data Kartu Kuning, Perpanjangan Minimal lulusan SMA/SMK 1. Dapat menggunakan sistem yang terkomputerisasi. 2. Mempunyai ketertarikan terhadap perangkat lunak seperti program aplikasi 3. Mengetahui tata
cara dalam pembuatan kartu kuning.
(38)
3.3.2 Analisis Perangkat Keras
Adapun Perangkat Keras yang digunakan di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Khususnya dibagian penta kerja adalah sebagai berikut :
1. Processor Intel Pentium IV 2.0 Ghz 2. Memory RAM 512 DDR2
3. Harddisk 120 GB 4. VGA 128 MB 5. Monitor 14‟‟ LCD
6. Keyboard dan Mouse standar. 7. Kabel UTP Balden UTP cat5. 8. Konektor RJ45
Perangkat Keras yang telah dimiliki Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung telah memenuhi spesifikasi minimal perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun Sistem Informasi berbasis client-server.
3.3.3 Analisis Perangkat Lunak
Adapun Perangkat Lunak yang digunakan di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung saat ini adalah sebagai berikut :
1. Microsoft Windows XP 2. Microsoft Office 2007
Spesifikasi Perangkat Lunak yang mendukung untuk aplikasi yang dibangun adalah sebagai berikut :
1. Microsoft Windows XP/Windows 7 2. Borland Delphi 7
3. Mysql Server 5.1 4. Mysql Connector
(39)
3.3.4 Analisis Jaringan Komputer
Adapun jaringan komputer yang digunakan di disnaker bagian penta kerja kota bandung saat ini adalah :
a. Topologi yang digunakan adalah topologi star (bintang) karena pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu bagian jaringan yang lain, mudah mengelola jarigan mudah dalam mendeteksi apabila terjadi kesalahan.
Server Client
Gambar 3.3 Topologi Jaringan Star b. IP Adress yang digunakan pada masing-masing komputer adalah
Server : 192.168.1.1 Client : 192.168.1.2
Dan yang berhak menggunakan aplikasi ini adalah petugas di penta kerja pada bagian pembuatan kartu kuning saja (AK-1).
(40)
3.4 Analisis Fungsional
Perancangan sistem informasi pengolahan data kartu kuning bertujuan untuk memberikan solusi dari masalah-masalah yang berjalan.
3.4.1 Analisis Sistem Informasi
Perancangan sistem informasi ini meliputi Entity Relationship Diagram (ERD) Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD), Spesifikasi Proses dan Kamus Data.
3.4.1.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang di deskripsikan oleh data tersebut. Diagram hubungan entitas (ERD) yang telah digunakan dalam pendokumentasian sertifikasi guru ini menggambarkan sistem yang terdiri dari hubungan antar entitas yang sedang berjalan. Admin Mengelola Data Petugas 1 N Perpanjang User Kartu Kuning Mengelola 1 N N Memiliki N 1
Username Password Username Password
Jabatan Nama Tggll_catat Nip No_telpom Alamat Pend_terak hir jurusan Tempat Nama Nomor_daf tar Tahun Agama Tggl_Lhr Nomor_pe nduduk Status Nomor_pe ncaker Tggl_daftar Gamabar JK Nama Nama Nama Nama Memiliki N 1
(41)
3.4.1.2 Diagram Konteks
Hakekatnya sistem mempunyai keterkaitan dengan sejumlah entitas, baik itu keterkaitan dengan entitas luar sistem maupun keterkaitan dengan entitas dalam sistem. Hubungan antara entitas dengan sistem digambarkan dengan Diagram Konteks. Adapun Diagram Konteks pada sistem informasi pembuatan kartu kuning adalah sebagai berikut:
Admin
Aplikasi Pengolahan Data
Kartu Kuning
Operator
Data Petugas Info Petugas
Data Kartu Kuning, Perpanjang Kartu Info Kartu Kuning, Perpanjang Kartu
Gambar 3.5 Diagram Konteks
3.4.1.3 DFD (Data Flow Diagram)
DFD (Data Flow Diagram) merupakan sebuah teknik yang menggambarkan aliran data dan transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari masukan menuju keluaran. DFD dibuat jika pada Diagram Konteks masih terdapat proses yang mesti dijelaskan lebih rinci.
(42)
Admin 1.0 Login Operator 2.0 Olah data Petugas 3.0 Login 4.0 Olah Data Kartu Kuning 5.0 Olah data perpanjang kartu Admin Petugas Operator Kartu Kuning Perpanjang Kartu Data Admin Info Admin Info Admin Data Admin
Data Petugas Data petugas
Info Petugas Info Petugas Data Operator Data Operator Info Operator Info Operator
Data Kartu Kuning
Info Kartu Kuning
Info Kartu Kuning Data Kartu Kuning
Data Perpanjang Kartu
Info Perpanjang Kartu
Info Kartu Kuning Info Kartu Kuning
Data Kartu Kuning
Data Perpanjagan kartu
(43)
Admin 2.1 Tambah Data Petugas 2.2 Ubah Data Petugas 2.3 Hapus Data Petugas 2.4 Laporan Data Petugas Petugas Data tambah Petugas
Data tambah Petugas
Info data petugas Info Data Petugas
Data ubah petugas Data uabh petugas
Info data petugas Info data petugas
Data hapus petugas Data hapus petugas
Info hapus petugasData Laporan petugas
Info Laporan Petugas
2.5 Cari Data
Petugas Cari data petugas
Cari data petugas
Info cari petugas Info cari petugas
Gambar 3.7 level 2 proses 2 Pengolahan Data Petugas
Operator 4.1 Tambah Kartu Kuning 4.2 Ubah Kartu Kuning 4.3 Hapus Kartu Kuning 4.4 Laporan Kartu Kuning Kartu Kuning Data tambah kartu kuning
Data tambah kartu kuning
Info tambah kartu kuning
Info tambah kartu kuning
Data ubah kartu kuning Data ubah kartu kuning
Info ubah kartu kuning Info ubah kartu kuning
Data hapus kartu kuning Data hapus kartu kuning
Info hapus kartu kuning
Data Laporan kartu kuning Info Laporan kartu kuning
4.5 Cari Kartu
Kuning Cari Data Kartu Kuning
Cati data Kartu Kuning
Info cari Kartu kuning Info cari Kartu kuning
(44)
Operator
5.2 Tambah Perpanjang
5.3 Hapus perpanjang
kartu
5.4 Laporan perpanjang
kartu
Perpanjang Kartu
Data ubah p_kartu Data ubah p_kartu
Info p_kartu Info p_kartu
Data hapus p_kartu Data hapus p_kartu
Info p_kartu Data p_kartu
Info p_kartu
5.1 Cari Kartu
Kuning Data cari KK
Info Cari KK
Kartu Kuning Data cari KK
Info Cari KK
Gambar 3.9 level 2 proses 5 Pengolahan Data Perpanjangan Kartu
3.4.1.4 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan sebagai gambaran proses model aliran pada Data Flow Diagram. Untuk menggambarkan proses model aliran pada DFD dijelaskan pada tabel spesifikasi proses di bawah ini.
(45)
Tabel 3.3 Spesifikasi Proses
No Proses Keterangan
1 No. Proses 1.0
Nama Proses Login Admin
Deskripsi Untuk mengecek data login Masukan Data login admin
Keluaran Data halaman petugas Logika proses Begin
{Admin memasukkan data username ke database} if username=true
then tampil info username; pengecekan password else username tidak valid
end; end
Begin
{User memasukkan data username ke database} if username=true
then tampil info username; pengecekan password else username tidak valid
end; end 2 No. Proses 2.1
Nama Proses Tambah data peugas
Deskripsi Untuk menambahkan data petugas Masukan Data tambah petugas
Keluaran Info tambah petugas (simpan atau batal) Logika proses Begin
{Input data tambah petugas masukan data tambah petugas ke dalam database}
(46)
No Proses Keterangan if berhsil
then berikan info sukses else berikan info gagal else;
end
3 No. Proses 2.2
Nama Proses ubah data petugas Deskripsi Untuk ubah data petugas Masukan Data ubah petugas Keluaran Info ubah petugas Logika proses Begin
{Input data ubah petugas Ubah petugas yang
mempunyai nip yang sama dengan data ubah petugas, If berhasil
Then berikan info sukses Else gagal
Then berikan info gagal } End
4 No. Proses 2.3
Nama Proses Hapus Data Petugas
Deskripsi Untuk menghapus data petugas Masukan Data hapus Petugas
Keluaran Info hapus Petugas Logika proses Begin
{Input data hapus petugas Hpaus data petugas yang mempunyai nip yang sama dengan data hapus petugas
(47)
No Proses Keterangan If berhasil
Then info sukses Else gagal Then info gagal} End
6 No. Proses 2.4
Nama Proses Laporan Petugas
Deskripsi Melihat daftar laporan petugas Masukan Lihat Petugas
Keluaran Info Petugas Logika proses Begin
{Server Melihat Informasi Laporan Data Petugas} End
7
No. Proses 2.5
Nama Proses Cari Petugas
Deskripsi Melihat daftar laporan petugas Masukan Cari Petugas
Keluaran Info Petugas Logika proses Begin
{admin mencari data petugas} End
8 No. Proses 3.0
Nama Proses Data login operator
Deskripsi Untuk mengecek data login yang dimasukan oleh user
Masukan Data login operator Keluaran Info login operator Logika proses Begin
(48)
No Proses Keterangan if username=true
then tampil info username; pengecekan password else username tidak valid
end; end
Begin
{User memasukkan data username ke database} if username=true
then tampil info username; pengecekan password else username tidak valid
end; end 9 No. Proses 4.1
Nama Proses Tambah kartu kuning Deskripsi Menambahkan data baru Masukan Data kartu kuning Keluaran Info kartu kuning Logika proses Begin
{Input data tambah kartu kuning masukan data tambah kartu kuning ke dalam database} if berhsil
then berikan info sukses else berikan info gagal else;
end
10 No. Proses 4.2
Nama Proses Edit kartu kuning
(49)
No Proses Keterangan Masukan Data kartu kuning baru
Keluaran Info kartu kuning baru Logika proses Begin
{Input data ubah kartu kuning masukan data ubah kartu kuning ke dalam database}
if berhsil
then berikan info sukses else berikan info gagal else;
end
11 No. Proses 4.3
Nama Proses Hapus Kartu Kuning
Deskripsi Menghapus data kartu kuning Masukan info Hapus data
Keluaran Data berkurang Logika proses Begin
{Input hapus data kartu kuning hapus data kartu kuninng info hapus data ke dalam database} if berhsil
then berikan info sukses else berikan info gagal else;
end
12 No. Proses 4.4
Nama Proses Laporan Kartu Kuning
(50)
No Proses Keterangan Masukan Informasi kartu kuning
Keluaran Daftar Laporan kartu kuning Logika proses Begin
{ Operator Melihat Informasi Laporan Data Kartu Kuning }
End
13
No. Proses 4.5
Nama Proses Cari kartu kuning
Deskripsi Mencari data kartu kuning berdasarkan nama Masukan cari kartu kuning
Keluaran Info kartu kuning Logika proses Begin
{Operator Mencari Data Kartu Kuning} End
14
No.Proses 5.1
Nama Proses Cari kartu kuning
Deskripsi Mencari data kartu kuning
Masukan Cari Data kartu kuning
Keluaran Info perpanjang kartu kuning
Logika Proses Begin
{Operator mencari data kartu kuning dari database kartu kuning}
End
15
No.Proses 5.2
(51)
No Proses Keterangan Deskripsi Tambah Data perpanjang kartu kuning
Masukan Info perpanjang kartu kuning
Keluaran Begin
Logika Proses Begin
{Input data tambah perpanjang kartu kuning masukan data perpanjang tambah kartu kuning ke dalam database}
if berhsil
then berikan info sukses else berikan info gagal else;
end
16
No. Proses 5.3 Hapus
Nama Proses Hapus perpanjang Kartu Kuning
Deskripsi Menghapus data perpanjang kartu kuning
Masukan info Hapus data
Keluaran Data berkurang
Logika Proses Begin
{Input hapus data perpanjang kartu kuning hapus data perpanjang kartu kuninng info hapus data ke dalam database}
if berhsil
then berikan info sukses else berikan info gagal else;
(52)
No Proses Keterangan
17
No. Proses 5.4
Nama Proses Laporan Perpanjang kartu
Deskripsi Daftar laporan data Perpanjang kartu
Masukan Informasi Perpanjang kartu
Keluaran Daftar Laporan Perpanjang kartu
Logika Proses Begin
{Client Melihat Informasi Laporan Data Perpanjangan Kartu kuning}
End
3.4.1.5 Kamus Data
Berdasarkan arus data pada Data Flow Diagram yang telah dibuat, maka untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi pada sistem bisa dilihat pada tabel kamus data di bawah.
Tabel 3.4 Kamus Data
Nama Data Login
Sumber/tujuan Admin
Deskripsi Berisi data admin untuk proses login Struktur data Admin_nama+admin_pass
Admin_nama Admin_pass
[A-Z | a-z| 0-9] [A-Z | a-z| 0-9]
(53)
Sumber / tujuan Operator
Deskripsi Berisi data operator untuk proses login Struktur Data Operator_nam+operator_pass
Admin_nama Admin_pass
[A-Z | a-z| 0-9] [A-Z | a-z| 0-9]
Nama Data Petugas
Sumber/tujuan Admin
Deskripsi Berisi seluruh data petugas
Struktur data petugas_id+nama_petugas+jabatan_petugas+tggl Berita_id
Nama Petugas Jabatan Petugas Tanggal
[0-9]
[A-Z | a-z| 0-9] [A-Z | a-z| 0-9] | 0-9]
Nama Data Kartu Kuning
Sumber/tujuan Operator
Deskripsi Berisi data kartu kuning
Struktur data Pencaker_Id+Penduduk_Id+No_daftar+Nama+Tempat+TT L+Alamat+JK+Kec+Status+Agama+No_Telp+Pend_Terak hir+Tahun+Jurusan+Gambar+Nip Pencaker_Id Penduduk_Id No_Daftar Nama Tempat TTL Alamat JK Kecamatan [0-9] [0-9] [0-9]
[A-Z | a-z| 0-9] [A-Z | a-z| 0-9] [0-9]
[A-Z | a-z| 0-9] [A-Z | a-z] [A-Z | a-z| 0-9]
(54)
Status Agama No_Telpon Pend_Terakhir Tahun
Jurusan Gambar Tggl_daftar
[A-Z | a-z] [A-Z | a-z] [0-9] [A-Z | a-z] [0-9] [A-Z | a-z] [A-Z | a-z| 0-9] [0-9]
Nama Data Perpanjang Kartu Kuning Sumber/tujuan Operator
Deskripsi Berisi seluruh data perpanjang
Struktur data No_daftar+nama+no_pencaker+tggl_baru nip
Nama No_pencaker Tanggal
[0-9]
[A-Z | a-z| 0-9] [0-9]
| 0-9]
3.5 Perancangan Basis Data
Basis data atau database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.
3.5.1 Skema Relasi
Skema relasi merupakan rangkaian hubungan antara dua table atau lebih pada sistem database. Berikut ini adalah skema relasi database pengolahan data kartu kuning.
(55)
Username Password Admin Nip Nama Jabatan Tggl_Catat Username Petugas Username Password Operator No_pencaker No_Penduduk No_Daftar Nama Tempat Tgl_Lhr JK Status Agama Alamat No_telpon Pendidikan_terakhir Jurusan Tahun Tggl_daftar Gambar username Kartu Kuning No_daftar Nama Tggl_catat_daftarbaru No_pencaker username Perpanjang Kartu PK PK PK PK PK FK
Gambar 3.10 Skema relasi
3.5.2 Struktur Tabel
Penyimpanan data pada aliran data disimpan dalam sebuah table yang diuraikan dibawah ini :
Struktur Tabel
Tabel 3.5 Admin Admin
No Key Column Name Data Type Length Null Default
1 PK Nama Varchar 120 No
2 Password Varchar 30 No
Tabel 3.6 Operator Operator
No Key Column Name Data Type Length Null Default
(56)
2 Password Varchar 30 No
Tabel 3.7 Petugas Petugas
No Key Column Name Data Type Length Null Default
1 PK Nip Bigint 20 No
2 Nama Varchar 120 No
3 Jabatan Varchar 120 No
4 Tanggal Date No
Tabel 3.8 Kartu Kuning Kartu Kuning
No Key Column Name Data Type Lengt
h Null Default 1 PK Pencaker_Id Bigint 20 No
2 Penduduk_Id Bigint 20 No
3 No_Daftar INT 5 No
4 Nama Varchar 250 No
5 Tempat Varchar 50 No
6 TTL Date No
7 Alamat Varchar 250 No
8 Kecamatan Varchar 250 No
9 Agama Varchar 15 No
10 Jenis_Kelamin Varchar 10 No
11 Status Varchar 10 No
12 No_Telpon Int 20 No
(57)
14 Jurusan Varchar 50 No
15 Tahun Int 20 No
16 Gambar Mediumblob
17 Tggl_daftar Date No
Tabel 3.9 Perpanjang Kartu Perpanjang Kartu
No Key Column Name Data Type Length Null Default
1 PK No_daftar Bigint 20 No
2 Nama Varchar 120 No
3 No_Pencaker Varchar 120 No
4 Tanggal Date No
3.6 Perancangan Struktur Menu
Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer. Pada perancangan perangkat lunak ini dibuat menu seperti dibawah ini:
Menu Utama
Petugas Login Admin
Kartu Kuning
Login User
Perpanjang kartu
Info Pembuatan
(58)
3.6.1 Perancangan Antar Muka FU01
Navigasi
1. Klik tombol “Menu” dan pilih server untuk menuju ke login admin
2. Klik tombol “Menu” dan pilih client untuk menuju ke login client atau user 3. Klik tombol “Info”
untuk melihat informasi dari pembuat aplikasi ini 4. Klik tombol “Exit”
untuk keluat dari aplikasi
Ukuran layar 428 x 503
Gambar 3.13 Form Menu Utama (FU01)
Menu Info Exit
Gambar Disnaker
(59)
FU02
Information
Pengolahan data kartu kuning dinas tenaga kerja kota bandung Kelompok:
Anggi Mondera A 10108501 Angga Saputra 10108494 Sri Pratiwi 10108507
Navigasi
Uukuran layar 512 x 295
Gambar 3.14 Form Info Pembuatan (FU02)
FU03
Navigas
1.Klik tombol “Login”
untuk menuju ke form Data Petugas
2.Klik tombol “Cancel”
untuk membatalkan login
Ukuran Layar 746 x 421
Gambar 3.15 Form Anta Muka Admin (FU03)
Admin
Nama
Password
(60)
FU04
nip nama Tggl_catat Jabatan
Navigasi
1.Klik tombol”Insert”
untuk menambah data petugas
2.Klik tombol “Edit”
untuk mengganti data petugas
3.Klik tombol “ Delete”
untuk menghapus data yang sudah atau baru dibuat di data petugas
4.Klik tombol “Scroll Bar” untuk menggeser
form ke atas dan ke bawah
5.Klik tombol “Report”
untuk melihat hasil laporan
6.Klik tombol “Done” untuk menutup jendela form petugas
7.Klik tombol “Seacrh”
Untuk mencari data petugas
Ukuran layar 746 x 421
Gambar 3.16 Form Antar Muka Petugas (FU04)
Data Petugas
Insert Edit Delete Scroll Bar Report Done Search
(1)
(2)
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatuallahi wabarokatu
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis mempunyai kesempatan dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul :
“MEMBANGUN SISTEM INFORMASI KARTU KUNING BERBASIS CLIENT-SERVER DI PENTA KERJA DISNAKER BANDUNG”.
Adapun laporan tugas akhir ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat memenuhi nilai mata kuliah Kerja Praktek stara 1 Program studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan hal keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Namun demikian, penulis berharap agar laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi yang memerlukannya.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak baik secara moril ataupun materil. Maka pada kesempatan ini dengan segala kebesaran dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto,M.Sc selaku Rektor Unikom
2. Bapak Prof. Dr.Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer 3. Ibu Mira Kania Sabariah,ST.,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
4. Bapak Irawan Aprianto.,ST.,MT selaku Dosen Wali IF-10
5. Ibu Susi selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan kerja praktek.
6. Ibu Lia selaku di bagian Tata Usaha yang telah membatu penulis memberikan informasi dan data-data yang dibutuhkan.
7. Bapak Maman selaku pembimbing kerja praktek di Dinas Tenaga Kerja yang telah banyak membimbing selama kerja praktek.
8. Kedua Orang Tua dan Teman-teman yang telah memberikan doa, dukungan dan dorongan yang tiada hentinya setiap hari sampai selesainya laporan Kerja Praktek ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Doa harapan penulis semoga bagi mereka yang telah membantu mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan laporan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca sekalian.
Wassalamualaikum Warakhumatullahi Wabarokatuh.
(3)
(4)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Anggi Mondera Amino
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat/Tanggal
Lahir
: Sukabumi, 14 Januari 1990
Usia
: 22 Tahun
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Jl. Surapati, Bandung
Nomor Telepon
: 082115888214
:
sanceszarnino@yahoo.com
PENDIDIKAN FORMAL
1995
–
1996 TK
1996
–
2002 SDN 3
2002
–
2005 SMP N 3 Kota Sukabumi
2005
–
2008 SMK Teknika Kabupaten Sukabumi
2008 - ....
Universitas Komputer Indonesia, Bandung
(5)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Sri Pratiwi
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir
: Putussibau(Kalbar), 24 Juni 1990
Usia
: 22 Tahun
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Jl. Surapati Gg.Cihaurgeulis
No.6/144B,Bandung
Nomor Telepon
: 081220562288
:
delovti_baimmoetz@yahoo.co.id
PENDIDIKAN FORMAL
1995
–
1996 TK
1996
–
2002 MIN Kota Putussibau
2002
–
2005 MTs.N Kota Putussibau
2005
–
2008 SMA Kota Putussibau
(6)