Teknik Pengumpulan Data LAYANAN KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM REMAJA YANG TERLIBAT PROSTITUSI : Studi Kasus Terhadap Remaja Usia 15-18 Tahun di KAP Indonesia-Bandung.

Septri Ardiani, 2014 Layanan Konseling Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Self Esteem Remaja yang Terlibat Prostitusi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. RM d. AS prostitusi dan deskripsi self esteem. 5 Questionnaire Pengumpulan informasi 1. 4 Unit Analisis a. AWR b. APA c. RM d. AS Deskripsi ciri-ciri prostitusi, deskripsi faktor penyebab terlibat prostitusi dan deskripsi self esteem.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif bersifat fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang valid dengan peneliti sebagai instrumen utama. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participant observation, wawancara mendalam in depth interview serta dokumentasi Sugiyono, 2009: 63. Data primer diperoleh langsung melalui observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung seperti informasi dari orang lain atau melalui dokumen. Cara atau teknik pengumpulan data menggunakan protokol wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dalam kurun waktu satu bulan pada setiap unit analisis. Setelah masalah yang akan dipelajari cukup jelas, peneliti dapat mengembangkan instrumen sederhana untuk memperoleh data yang lebih spesifik dan mendalam mengenai prokrastinasi akademik peserta didik. Penggunaan instrumen seperti interview schedules, dan time and motion logs dapat digunakan peneliti dalam pengumpulan data. Begitu pula questionnaires, atau sociometric devices dapat menghasilkan data yang langsung dilengkapi oleh unit analisis. Berbagai teknik pengumpulan data tersebut digunakan untuk saling melengkapi sehingga dapat diperoleh dan diklarifikasikan berdasarkan jenisnya Septri Ardiani, 2014 Layanan Konseling Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Self Esteem Remaja yang Terlibat Prostitusi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yaitu data primer dan data sekunder. Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Observasi Burns menyatakan bahwa dengan „observasi atau pengamatan, peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi unit analisis penelitian ‟ Basrowi dan Suwandi, 2008: 93. Data observasi berupa deskripsi yang bersifat faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan yang dilakukan, situasi sosial serta konteks dimana kegiatan-kegiatan terjadi. Dengan demikian, pelaksanaan observasi dalam penelitian ini ditujukan untuk: a keadaan lapangan unit analisis baik ketika di kelas, di lingkungan sekolah, maupun di rumah, b kegiatan atau tindakan yang dilakukan unit analisis baik ketika di kelas, di lingkungan sekolah, maupun di rumah, dan c situasi sosial unit analisis. Hal-hal tersebut perlu diobservasi dalam rangka mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi unit analisis penelitian. Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung kegiatan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan kebiasaan pokrastinasinya, yakni peneliti masuk ke kelas unit analisis pada mata pelajaran tertentu, mengamati unit analisis dalam situasi belajar di kelas, menggunakan observer lain dalam proses observasi, juga melakukan home visit minimal satu kali. Observasi dilakukan pada masing-masing unit analisis selama 2 bulan. Dalam menunjang perolehan informasi yang optimal, peneliti menggunakan instrumen sederhana yang dapat digunakan selama proses observasi, seperti pedoman observasi, catatan lapangan, time and motion logs, kamera foto, dan Pedoman observasi berisi kata kunci dalam melaksanakan observasi partisipasi participant observation agar peneliti tetap fokus pada hal yang ingin diobservasi. Pada observasi partisipasi ini, partisipasi yang dilakukan ialah partisipasi pasif, yakni peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut Sugiono, 2009: 66. Hasil observasi kemudian dicatat dalam catatan lapangan field notes. Septri Ardiani, 2014 Layanan Konseling Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Self Esteem Remaja yang Terlibat Prostitusi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika memerlukan hasil observasi yang sangat mendetail, peneliti juga dapat menggunakan time and motion logs. Instrumen ini akan membantu peneliti dalam merekam tindakan unit analisis dalam periode waktu tertentu. Alat lain yang dapat digunakan dalam proses observasi dan merupakan hal yang cukup penting ialah kamera foto. Tabel 3.3 Pedoman Observasi No Instrumen yang diamati Subjek yang Diamati Alat Hasil 1 Ciri-ciri Prostitusi 1. AWR 2. APA 3. RM 4. AS Kamera Foto, alat tulis, buku catatan. Catatan tentang perilaku hubungan seksual subjek yang diamati 2 Faktor-faktor penyebab terlibat prostitusi 1. AWR 2. APA 3. RM 4. AS Kamera Foto, alat tulis, buku catatan. Catatan tentang faktor penyebab keterlibatan subjek yang diamati 3 Self esteem Peneliti dan orangtua Kamera foto, alat tulis, buku catatan. Catatan tentang self esteem subjek yang diamati

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan untuk mengetahui hal-hal yang tidak dapat diketahui dalam observasi dan mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran, pandangan dan hati responden unit analisis. Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan ialah wawancara semiterstruktur semistructure interview. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in depth interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya ialah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya Sugiono, 2009: 73. Wawancara dilakukan beberapa kali sesuai kebutuhan untuk mengungkap setiap aspek kepada masing-masing unit analisis. Sedangkan wawancara dengan guru, keluarga atau teman-teman terdekat unit analisis dilakukan minimal satu kali. Wawancara dilakukan dengan tatap muka langsung, begitu pula dengan keluarga unit analisis ketika home visit. Septri Ardiani, 2014 Layanan Konseling Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Self Esteem Remaja yang Terlibat Prostitusi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selain itu, dalam proses wawancara, digunakan juga instrumen seperti questionnaires dengan tujuan untuk memperoleh data lebih spesifik dan untuk menghindari kecanggungan unit analisis dalam menjawab pertanyaan. Questionnaires diisi atau dilengkapi oleh unit analisis sendiri, kemudian bila aspek yang dimaksud telah terungkap.

E. Analisis dan Interpretasi Data