9
Septri Ardiani, 2014 Layanan Konseling Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Self Esteem Remaja yang Terlibat
Prostitusi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bimbingan mengenai layanan konseling pribadi-sosial untuk meningkatkan harga diri self esteem remaja yang terlibat prostitusi.
b. Bagi Konselor
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bahan ketika melakukan proses konseling dan rehabilitasi bagi remaja korban prostitusi.
c. Bagi para pendidik atau guru-guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran dari fenomena prostitusi remaja dan bahan pedoman dalam memberikan bimbingan dan arahan
edukatif kepada remaja untuk meningkatkan self esteem, khususnya dilingkungan sekolah.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi inspirasi mengenai topik penelitian dan menjadi pemacu untuk melakukan penelitian lebih jauh
lagi mengenai harga diri self esteem.
E. Definisi Istilah
1. Self esteem merupakan evaluasi remaja usia 15-18 tahun yang terlibat
prostitusi di KAP Indonesia-Bandung yang dibuat dan dijadikan kebiasaan dalam memandang dirinya, ini diperlihatkan melalui sikap menerima dan
menolak, yang mengidentifikasi besarnya percaya diri atas kemampuan, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan.
2. Rancangan
konseling individual pribadi-sosial merupakan rancangan proses pemberian bantuan dari konselor untuk memfasilitasi remaja usia
15-18 tahun yang terlibat prostitusi di KAP Indonesia-Bandung dalam meningkatkan self esteem.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Bab I berisikan Pendahuluan yang terdiri atas: latar belakang penelitian, fokus telaah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan struktur
organisasi skripsi.
10
Septri Ardiani, 2014 Layanan Konseling Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Self Esteem Remaja yang Terlibat
Prostitusi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bab II merupakan Kajian Pustaka. Kajian pustaka mencakup konsep dasar self esteem, remaja dan konseling pribadi sosial.
Bab III merupakan Metode Penelitian. tempat dan unit analisis, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan data serta analisis data.
Bab IV adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari: a Deskripsi aspek kekuasaan power pada remaja yang
terlibat prostitusi di KAP Indonesia-Bandung; b Deskripsi aspek keberartian significance pada remaja yang terlibat prostitusi di KAP Indonesia-Bandung; c
Deskripsi aspek kebajikan virtue pada remaja yang terlibat prostitusi di KAP Indonesia-Bandung; d Deskripsi aspek kompetensi competence pada remaja
yang terlibat prostitusi di KAP Indonesia-Bandung; e Racangan layanan konseling pribadi-sosial untuk meningkatkan self esteem remaja yang terlibat
prostitusi di KAP Indonesia-Bandung; dan f Keterbatasan Penelitian. Bab V meliputi Kesimpulan dan Saran. Bab kesimpulan dan saran
menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil temuan penelitian.
Septri Ardiani, 2014 Layanan Konseling Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Self Esteem Remaja yang Terlibat
Prostitusi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Sesuai dengan tujuan pendekatan kualitatif penelitian yang
sudah dilakukan bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong,
2007: 6. Bogdan dan Biklen Sugiyono, 2009: 9 mengemukakan bahwan
„karakteristik pendekatan kualitatif ditandai dengan mengamati unit analisis pada kondisi yang alamiah natural setting, lebih bersifat deskriptif, lebih menekankan
proses dari pada hasil outcome, analisis data secara induktif dan lebih menekankan makna data dibalik yang teramati.‟ Pengamatan yang dilakukan
adalah pengamatan terhadap perilaku remaja yang terlibat prostitusi serta mengetahui gambaran umum tentang self esteem rejama yang terlibat prostitusi.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus. Metode studi
kasus digunakan agar penelitian difokuskan pada satu fenomena yang ingin dipahami secara mendalam. Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yang
lebih menekankan proses dari pada produk, sehingga dalam hal ini peneliti lebih mempertanyakan “bagaimana” atau “mengapa” dari pada “apa” karena proses
terjadinya sesuatu itu lebih penting dari pada adanya sesuatu Basrowi dan Suwandi, 2008: 187. Studi kasus diarahkan untuk menghimpun data, mengambil
makna, memperoleh pemahaman dari kasus. Kasus dapat terdiri atas satu orang, satu kelas, satu sekolah dan sebagainya.
Septri Ardiani, 2014 Layanan Konseling Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Self Esteem Remaja yang Terlibat
Prostitusi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Unit Analisis dan Lokasi Penelitian