Pendahuluan ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK TAHU KACANG TUNGGAK DENGAN PEMANFAATAN SARI JERUK NIPIS Analisis Kandungan Protein Dan Uji Organoleptik Tahu Kacang Tunggak Dengan Pemanfaatan Sari Jeruk Nipis Dan Belimbing Wuluh Sebagai Koagul

Tujuan dari penelitian adalah : untuk mengetahui kandungan protein dan uji organoleptik tahu kacang tunggak dengan menggunakan sari jeruk nipis dan belimbing wuluh sebagai koagulan dan sebagai pengawet makanan alami.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Alat dan Bahan Alat: Kompor gas, panci, sendok, baskom, timbangan, gelas ukur, corong, kain belacu, blender, pisau, cetakan,tabung centrifuge, mikro pipet, rak tabung reaksi, spektrofotometer, water bath, lepek, dan sendok. Bahan: Kacang tunggak 1200 gram, jeruk nipis 180 ml, belimbing wuluh 180 ml, air, larutan biuret, dan aquades. Metode penelitian Metode penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL menggunakan dua faktor perlakuan: faktor I Ekstrak dan faktor II Konsentrasi.

C. HASIIL DAN PEMBAHASAN

1. Uji Kadar Protein Tabel 1 Kadar Protein pada Tahu Kacang Tunggak dengan Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis dan Belimbing Wuluh Perlakuan Ulangan Total Kadar Protein Rata- Rata Keterangan 1 2 3 E 1 .K 1 17,3 16,8 15,9 50 16,7 100gr kacang tunggak + 20ml ekstrak jeruk nipis E 1 .K 2 14,7 15,0 14,7 44,4 14,8 100gr kacang tunggak+ 40ml ekstrak jeruk nipis E 2 .K 1 14,3 15,3 15,5 45,1 15,03 100gr kacang tunggak+ 20ml ekstrak belimbing wuluh E 2 .K 2 15,7 15,7 15,1 46,5 15,5 100gr kacang tunggak+ 40ml ekstrak belimbing wuluh Keterangan: kadar protein terendah kadar protein tertinggi Kadar protein tertinggi tahu kacang tunggak terdapat pada perlakuan E 1. K 1, yaitu tahu kacang tunggak dengan penambahan ekstrak jeruk nipis sebesar 20ml, kadar proteinnya sebesar 16,7. Hal ini dikarenakan jeruk nipis Citrus aurantifolia mengandung asam sitrat Cairns, 2008. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yulistiani dan Nuryati 2009, asam sitrat efektif sebagai bahan penggumpal dan bahan pengawet tahu, dimana konsentrasi asam sitrat berpengaruh nyata terhadap pH penggumpalan, rendemen, kadar air, kadar protein, pH penyimpanan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur tahu. Kadar protein terendah terdapat pada perlakuan E 1 .K 2 , yaitu tahu kacang tunggak dengan penambahan ekstrak jeruk nipis sebesar 40ml, kadar proteinnya sebesar 14,8. Penambahan fitat dapat menyebabkan meningkatnya kekerasan tahu tahu, namun dapat mengurangi kadar protein tahu. Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein, yaitu akan menggumpal bila bereaksi dengan asam Sarjono, dkk 2006. Dari data tersebut, menunjukkan adanya penambahan koagulan dan konsentrasi koagulan yang berbeda mempengaruhi kadar protein tahu kacang tunggak. Pada perlakuan E 1 .K 2 dengan penambahan ekstrak jeruk nipis sebanyak 40ml, kadar proteinnya sebesar 14,8. Adapun pada perlakuan E 2 .K 1 dengan penambahan ekstrak belimbing wuluh sebanyak 20ml, kadar proteinnya sebesar 15,03 dan pada perlakuan E 2 .K 2 dengan penambahan ekstrak belimbing wuluh sebesar 40ml, kadar proteinnya sebesar 15,5. Berdasarkan penjelasan diatas, perlakuan dengan penambahan ekstrak belimbing wuluh memiliki kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan ekstrak jeruk nipis. Penambahan ekstrak jeruk nipis menyebabkan denaturasi protein yang lebih banyak dibandingkan dengan penambahan ekstrak belimbing wuluh. Pada perlakuan E 1 .K 1 dengan penambahan ekstrak jeruk nipis 20ml, memiliki kadar protein yang paling tinggi dibandingkan semua perlakuan, seharusnya memiliki kadar protein yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan E 2 .K 1 dan E 2 .K 2.

Dokumen yang terkait

UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN DADIH SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JERUK NIPIS Uji Organoleptik Dan Kadar Protein Dadih Susu Sapi Dengan Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis Dan Lama Pemeraman.

0 1 14

PENDAHULUAN Uji Organoleptik Dan Kadar Protein Dadih Susu Sapi Dengan Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis Dan Lama Pemeraman.

1 2 4

DAFTAR PUSTAKA Uji Organoleptik Dan Kadar Protein Dadih Susu Sapi Dengan Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis Dan Lama Pemeraman.

0 5 4

UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN DADIH SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JERUK NIPIS Uji Organoleptik Dan Kadar Protein Dadih Susu Sapi Dengan Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis Dan Lama Pemeraman.

0 1 14

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggumpal.

1 3 7

DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggumpal.

0 9 4

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 12

ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK TAHU KACANG TUNGGAK DENGAN PEMANFAATAN SARI JERUK NIPIS Analisis Kandungan Protein Dan Uji Organoleptik Tahu Kacang Tunggak Dengan Pemanfaatan Sari Jeruk Nipis Dan Belimbing Wuluh Sebagai Koagulan Dan Penga

0 5 14

PENDAHULUAN Analisis Kandungan Protein Dan Uji Organoleptik Tahu Kacang Tunggak Dengan Pemanfaatan Sari Jeruk Nipis Dan Belimbing Wuluh Sebagai Koagulan Dan Pengawet Alami.

0 5 5