Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 42

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan terhadap peredaran bahan pangan yang beredar di kota Surakarta Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen. Pada dasarnya kegiatan ini diselenggarakan dengan berdasarkan asas manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen serta adanya kepastian hukum. Guna menyelaraskan tugas dan fungsinya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta mempunyai Visi dan Misi, yakni: a. Visi Terwujudnya industri dan perdagangan kota Surakarta yang kuat dan tangguh bertumpu pada potensi sumber daya daerah, berorientasi pada ekonomi kerakyatan. b. Misi Adapun yang menjadi misi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta dalam menyelaraskan dengan visinya diatas adalah dengan melakukan rencana kerja yang terstruktur secara dinamis yang diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Meningkatkan industri dan perdagangan yang berdaya saing kuat dan tangguh di era globalisasi 2 Mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dengan lebih memperhatikan aspek lingkungan, tertib niaga dan perlindungan konsumen serta kelancaran distribusi 3 Meningkatkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai suatu lembaga pemerintah yang khusus menangani peredaran barang baik Pangan maupun Non-pangan di kota commit to user 43 Surakarta ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan pasti memiliki cara-cara tersendiri yang berkaitan dengan fungsinya tersebut, khususnya dalam rangka penegakan Hukum Perlindungan Konsumen. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas perindustrian dan perdagangan dibantu oleh beberapa instansi pemerintah lainnya yang terbentuk menjadi suatu tim kerja yang saling berkoordinasi. Kerjasama ini diantaranya oleh Dinas Kesehatan dan pihak Kepolisian. Dalam setiap melakukan program kerjanya Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengikutsertakan pihak Kepolisian untuk mengantisipasi apabila di mungkinkan adanya penyitaan barang secara paksa bagi produk produk yang akan di sita dan menimbulkan sengketa. Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat beberapa hal yang menjadi wewenang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan itu sendiri diantaranya adalah sebagai berikut : a. Pengawasan Dinas Perindustrian dan Perdangangan bertugas dalam hal pengawasan terhadap segala macam peredaran barang dan bahan pangan yang beredar di kota Surakarta. Dalam kegiatan pengawasan tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surakarta melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan pendistribusian melalui distributor pasar maupun toko-toko yang ada di kota Surakarta. Kegiatan tersebut antara lain : 1 Pengecekan label. Dalam kegiatan ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan melakukan pengecekan terhadap kelengkapan label yang seharusnya tercantum pada kemasan suatu produk, apakah telah lengkap dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan hal-hal yang harus terdapat pada kemasan adalah: a Kode ijin edar yang dikeluarkan oleh BPOM. b Nama produk. c Identitas pelaku usaha atau tempat produksi. d Kandungan gizi. e Ijin dari Departemen Kesehatan. f Label Halal. commit to user 44 g Komposisi. h Bar code. i Tanggal kadaluarsa. 2 Pengecekan kondisi kemasan. Kegiatan pengecekan kemasan dan label dikhususkan untuk mengecek apakah kemasan dalam kondisi yang tidak rusak dan tetap dalam keadaan baik. Apabila ditemukan kemasan yang sudah rusak, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan meminta produk tersebut untuk dikembalikan dan tidak dipasarkan kembali atau ditarik dari peredaran. Apabila hal tersebut tidak dihiraukan, maka atas barang tersebut akan di tarik secara paksa dan diberikan pada pelaku usaha surat informasi penarikan atas barang tersebut. 3 Sampling Product. Pada kegiatan sampling product ini, dimana contoh bahan pangan akan di ambil dan dibawa untuk diuji pada laboratorium untuk mengetahui substansi dari bahan pangan yang bersangkutan, apakah bahan pangan yang tersebut telah sesuai dengan apa yang di informasikan kepada konsumen melalui label, atau mungkin terdapat unsur penipuan didalamnya berupa ketidaksesuaian antar label dan isi di dalamnya. Dalam kegiatan ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengadakan riset khusus dan penelitian melalui ahli-ahli pangan dan gizi yang telah disiapkan. Dengan adanya kegiatan ini juga dapat dilihat dan dibuktikan secara ilmiah apakah suatu pangan mengandung bahan berbahaya atau zat-zat lain yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia. 4 Uji kelayakan tempat. Pada kegiatan uji kelayakan tempat ini melibatkan distributor penjual yang memeperdagangkan langsung kepada konsumen, kegiatan tersebut dikhususkan untuk melihat penataan dan penyajian bahan pangan apakah telah tertata dan telah mengikuti petunjuk penyajian yang benar. Dengan adanya pengecekan penataan makanan commit to user 45 ini sangatlah baik untuk menjaga produk bahan pangan agar dalam keadaan baik dan tidak rusak. Dalam hal penataan memiliki aturan tersendiri, diantaranya sebagai berikut : a Bahan pangan tertata rapih. b Pada papan penyajian harus terdapat lubang-lubang sirkulasi udara Dalam hal penataan dan penyajian barang. b. Pembinaan Dalam hal pembinaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan malakukan kegiatan penyuluhan yang ditujukan kepada pelaku-pelaku usaha baru yang akan memproduksi serta memasarkan hasil produksinya tersebut. Dalam kegiatan ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan memberikan segala macam informasi yang berkaitan dengan bidang industri, seperti cara membuat dan menghasilkan barang pangan yang baik dan benar, proses pengemasan yang baik, dan bagaimana cara penyertaan label, dan mendaftarkan produknya ke instansi yang bersangkutan untuk mendapatkan ijin edar terhadap barang, yakni Badan POM. Adapun pengaturan dalam hal pemberian label terhadap ijin edar adalah : 1 Apabila barang tersebut merupakan hasil produksi dalam negri, maka akan diberikan logo MD. 2 Sedangkan apabila barang tersubut merupakan barang impor, maka untuk ijin edarnya di dalam negri akan diberikan logo ML. Hal lain yang diinformasikan kepada pelaku-pelaku usaha tersebut adalah mengenai ijin kesehatan. Untuk ijin kesehatan itu sendiri terdapat pengaturan khusus di dalamnya, adapun yang menjadi pengaturannya adalah sebagai berikut : 1 Ijin Kesehatan untuk suatu produk yang dihasilkan melalui industri besar didapatkan dengan pendaftaran melalui Departemen Kesehatan, apabila telah dilakukan penelitian dan atas barang tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat kesehatan yang telah ditentukan sebelumnya, maka atas barang tersebut akan diberikan surat keterangan dan nomor yang menerangkan bahwa barang tersebut dinyatakan bersih dan telah commit to user 46 memenuhi persyaratan sebagai suatu produk yang telah memenuhi kriteria dalam segi kesehatan. dan keterangan dari Departemen Kesehatan tersebut harus dicantumkan pada kemasan dalam bentuk label, hal ini bertujuan agar konsumen dapat membaca dan mengerti bahwa produk yang bersangkutan telah mendapatkan ijin dari Departemen Kesehatan. 2 Untuk suatu produk yang dihasilkan melalui industri kecil dan menengah pada tingkat kabupaten atau kota, ijin kesehatan bisa di dapatkan melalui Dinas Kesehatan setempat dengan mengadakan uji laboratorium. Apabila barang tersebut dinyatakan sehat maka Dinas Kesehatan akan memberiakan keterangan berupa kode PIRT. Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga akan menginformasikan mengenai tata cara pembuatan bahan pangan yang baik dan benar. Untuk dapat menghasilkan suatu produk pangan yang baik maka suatu produsen harus memiliki pengetahuan yang cukup akan hal tersebut, diantaranya : 1 Menggunakan bahan-bahan dasar yang baik dan tidak mengandung bahan kimia yang berlebihan, sehingga tidak menimbulkan efek-efek negatif terhadap manusia. 2 Menggunakan penutup rambut hair nett untuk menjaga kebersihan makanan. 3 Menggunakan alat masak yang baik dan sehat, serta tidak rusak berkarat. Dalam suatu kegiatan penelitian lapangan hal-hal yang wajib dilakukan adalah sampling, uji kelayakan tempat, pengecekkan kemasan, dan pengecekkan label. Hal-hal tersebut penting untuk dilaksanakan mengingat perkembangan situasi dan kondisi di mana banyaknya permasalahan yang menyangkut konsumen di kota Surakarta, maka untuk melindungi masyarakat perlu di laksanakan kegiatan tersebut secara rutin. c. Sosialisasi Selain menjalankan fungsi pengawasan terhadap peredaran bahan pangan di kota Surakarta dan pembinaan terhadap pelaku usaha, Dinas commit to user 47 Perindustrian Dan Perdagangan juga melakukan tugas sosialisasi terhadap masyarakat yang dalam hal ini sebagai konsumen utama. Hal-hal yang di informasikan pada kegiatan sosialisasi ini di antaranya adalah : 1 Bagaimana cara memilih bahan pangan yang baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2 Menginformasikan kepada masyarakat tentang keikutsertaannya dalam membantu pemerintah dalam hal pengawasan terhadap bahan pangan itu sendiri. Kegiatan tersebut di atas sangatlah penting dilakukan agar masyarakat dapat lebih meningkatkan pengetahuannya terhadap pemilihan barang dan ketentuan lain yang berkaitan dengan perlindungan konsumen sehingga dalam hal penegakan hukum di Indonesia tidak hanya pemerintah saja yang melakukannya namun masyarakat dapat pula membantu pemerintah terkait hal tersebut. Apabila kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara rutin dan menyeluruh terhadap seluruh lapisan masyarakat, maka di harapkan konsumen lebih memahami terhadap hal berikut : 1 kesadaran atas masyarakat itu sendiri akan hak-haknya sebagai konsumen. 2 Dapat memilih bahan pangan yang telah sesui dengan ketentuan yang telah ditetapkan 3 Dapat memilih bahan pangan yang baik serta sehat untuk dikonsumsi, seperti tidak mengandung bahan-bahan pengawet yang berlebihan dan mengandung zat-zat lain yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 4 Memahami serta mengerti tentang Hukum Perlindungan Konsumen yang merupakan payung hukum bagi masyarakat. Namun dalam melaksanakan kegiatan tersebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, adapun yang menjadi kendalanya adalah sebagai berikut : a. Terbatasnya jumlah personil yang dipakai untuk diterjunkan langsung ke lapangan dalam hal melakukan inspeksi lapangan terhadap bahan pangan di seluruh wilayah kota Surakarta. commit to user 48 b. Tidak banyak pelaku usaha yang sadar untuk ikut serta dalam pemberian penyuluhan atau pembinaan berkaitan dengan kegiatan produksinya. c. Dalam melakukan kegiatan tentunya memerlukan pendanaan yang tidak sedikit, Hal ini tentunya menjadi kendala tersendiri bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan. d. Dalam melakukan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerja sama dengan instansi lainnya, atas hal tersebut diperlukan pengaturan jadwal yang sesuai, sehingga terkait hal ini beberapa kepentingan menyebabkan tertundanya kegiatan tersebut. 2. Berapa jumlah kasus yang ditemukan mengenai bahan pangan yang tidak memenuhi syarat di kota Surakarta pada tahun 2009-2010 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan memang ditemukan beberapa pelanggaran yang di lakukan baik oleh pelaku usaha maupun distributor. kegiatan Pemeriksaan ini dilakukan di beberapa tempat yang telah ditentukan terlebih dahulu sebagai sampel di wilayah Surakarta, Sehingga pemeriksaan lapangan ini seperti ini dilakukan di beberapa tempat saja atau dengan kata lain tidak menyeluruh pada wilayah Surakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meneliti secara langsung ke lapangan terkait dengan peredaran bahan pangan khususnya di kota Surakarta dan melihat secara langsung proses jual-beli dan kemungkinan adanya pelanggaran terhadap bahan pangan yang diperjualbelikan. Adapun hasil pemeriksaan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan selama tahun 2009-2010 yakni: commit to user 49 Tabel 1 Nama lokasi : Psasar legi pedagang ayam Alamat : Surakarta penanggung jawab : Yanti 63 TS HASIL PEMERIKSAAN 1 Ditemukan daging sapi yang rusakberbau busuk Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. Table 2 Nama lokasi : tempat penjualan ayam dan babi Alamat : jagalan, Rt 01 Rw 13 jebres surakarta penanggung jawab : Yanti 63 TS HASIL PEMERIKSAAN 1 Ditemukan daging ayam yang rusakberbau busuk sebanyak 5Kg Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. commit to user 50 Tabel 3 Nama lokasi : safari distributor Alamat : Jl. Dewi sartika Surakarta penanggung jawab : Ratna. M HASIL PEMERIKSAAN 1 Penyimpanan makanan tidak tertata dengan rapih 2 Penerangan kurang 3 Masih banyak makanan yang tidak menyertakan No. PIRT dan SP 4 Terdapat kemasan luar makanan yang rusak 5 cara penempatan makanan salah sehingga kemasan rusak Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. Tabel 4 Nama lokasi : UD Budi mas Alamat : Jl. Serut Rt.0412 Mojosongo 0271 856064 penanggung jawab : Wenyati HASIL PEMERIKSAAN 1 Penyimpanan makanan yang tidak teratur 2 sirkulasi atau alur barang yang tidak tertata dengan baik 3 Kebersihan yang tidak diperhatiakn dengan seksama 4 Penyimpanan komoditi bahan makanan yang tidak rapih berantakan Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. commit to user 51 Tabel 5 Nama lokasi : Toko Sinar Alamat : Jl. Adi Sumarmo No.22 Surakarta penanggung jawab : Sugianto Gunawan HASIL PEMERIKSAAN 1 Pemisahan barang yang baikpengaturan 2 No. SP yang tidak lengkap pada tiap kemasan 3 masih terdapatnya beberapa kemasan yang rusak Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. Tabel 6 Nama lokasi : Lanny Distributor Alamat : Jl. Daing I Surakarta penanggung jawab : Sri Lanny Raharjo HASIL PEMERIKSAAN 1 Barang pangan yang baru datang di taruh pada lantai dengan alas an mau dikirim 2 Penyimpanan barang yang masih tidak tertata dengan rapih 3 Makanan masih banyak yang tidak terdapat PIRT 4 Banyak makanan yang hamper mendekati tanggal kadaluarsa Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. commit to user 52 Tabel 7 Nama lokasi : Toko Sari Alamat : Jl. P Tendean No. 62 Surakarta 0271 719046 penanggung jawab : Krisman HASIL PEMERIKSAAN 1 Richoo wafer coklat akan di retur 2 Marimas berbeda tanggal kadaluarsa antara kemasan dan kardus 3 enataan masih kurang rapih 4 ada bebrapa makanan yang tidak mencantumkan PIRT 5 Dus kemasan ada yang tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. Tabel 8 Nama lokasi : Lotte mart Alamat : Jl. Bhayangkara Tipes Surakarta penanggung jawab : Bpk. Lisanudin Nasution HASIL PEMERIKSAAN 1 Makananbahan makanan mendekati kadaluarsa yakni tahun 2010 2 Makanan curah yang tidak memiliki ijin edar 3 Terdapat makanan yang telah jatuh tempo pemakaian kadaluarsa 4 Sample kerupuk dicurigai mengandung bahan berbahaya 5 Daging beku yang dikemas tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa 6 Daging ayam yang telah mengalami pembusukan 7 Penyimpanan telur yang tidak rapih Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. commit to user 53 Tabel 9 Nama lokasi : Hypermart Grand mall Surakarta Alamat : Jl. Slamet Riyadi Solo penanggung jawab : Yoseph Heru HASIL PEMERIKSAAN 1 Kode PIRT tidak sesuai dengan jenis produk snack ybs 2 Makanan yang tidak menyertai tanggal kadaluarsa 3 kebersihan telur yang masih belum tertata dengan baik 4 Makanan curah beras tidak dicantumkan tanggal 5 Kulit lumpia yang telah kadaluarsa 6 Tofu telur yang mendekati tanggal kadaluarsa Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. Tabel 10 Nama lokasi : kios Bangun No. 22 Pasar legi Alamat : Jl. S Parman Surakarta penanggung jawab : - HASIL PEMERIKSAAN 1 Beberapa snack yang dicurigai mengandung bahan berbahaya 2 Masih banyak label yang kosong 3 Terdapat kue-kue yang tidak ada identitas 4 Beberapa kemasan yang rusak Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. commit to user 54 Tabel 11 Nama lokasi : Kios 16 Pasar Legi UD Sanjaya Alamat : Jl. S. Parman Surakarta penanggung jawab : Yenni HASIL PEMERIKSAAN 1 Terdapat makanan yang dicurigai mengandung bahan terlarang 2 Banyak makanan yang tidak ada label kosong 3 penyimpanan makanan yang tidak rapih 4 Makanan curah tidak terdapat ijin edar Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta tahun 2010. commit to user 55 3. Penegakan hukum terhadap peredaran bahan pangan yang tidak mencantumkan label pada kemasan Berdasarkan penjelasan diatas, kita dapat melihat bahwa pelanggaran yang terjadi dalam hal pencatuman label tidaklah sedikit. Hal ini membuktikan bahwa kurangnya pengawasan dari pihak-pihak yang berwenang terhadap pelaku-pelaku usaha di kota Surakarta itu sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Penulis, dimana Dinas Perindustrian dan perdagangan dalam melakukan suatu kegiatan lapangan dibantu oleh instansi lain yang terbentuk menjadi kesatuan yang terpadu, salah satunya adalah pihak Kepolisian. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai penegak hukum, pihak Kepolisian diikutsertakan dalam tim tersebut untuk mengamankan baik barang maupun pelaku usaha yang dianggap telah melakukan pelanggaran. Pada dasarnya apabila ditemukan atau terdapat bahan pangan yang dicurigai menyalahi ketentuan dalam hal pencantuman label, akan diberlakukan olehnya bebarapa sanksi yang tegas namun dilakukan secara bertahap, proses pemberian sanksi tersebut adalah sebagai berikut : a. Apabila dalam kegiatan lapangan terhadap bahan pangan tersebut pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan menemukan bahan pangan yang tidak melengkapi kelengkapan label, maka Instansi ini akan memberikan surat peringatan terlebih dahulu kepada pihak distributor yang menjual barang tersebut kepada konsumen. Informasi yang berkaitan dengan surat peringatan tesebut adalah : 1 Peringatan untuk mengembalikan barang tersebut kepada pelaku usaha yang memproduksi bahan pangan yang bersangkutan agar pelaku usaha dapat melengkapi informasi yang tertera pada label. 2 Larangan untuk memeperdagangkan produk yang bersangkutan. b. Bahan pangan yang dicurigai serta bahan pangan lain yang dicurigai bermasalah juga akan dibawa untuk dijadikan sample dan diteliti substansi kandungannya apakah telah sesuai dengan apa yang tertera dengan kemasan. Apabia setelah melalui proses penelitian tersebut ditemukan adanya unsur penipuan kepada konsumen, maka Dinas commit to user 56 Perindustrian dan Perdagangan juga akan memberikan surat peringatan sebagai tanda agar distributor untuk menyerahkan kembali barang dagangan tersebut kepada produsen agar dibenahi. Namun jika pada sidak berikutnya masih ditemukan pelanggaran yang sama dan atas produk yang sama pula, maka atas barang tersebut akan diambil secara paksa dan dimusnahkan pada tempat yang telah ditentukan sebelumnya. c. Sanksi hukum yang diberikan tingkatan lain adalah pencabutan atas izin usaha serta larangan untuk memasarkan hasil produksi dari produsen tersebut dalam lingkup kota Surakarta. Dalam hal pencabutan ijin tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai pengawas terhadap peredaran bahan pangan akan menginformasikan pangan yang dinyatakan bermasalah tersebut kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Berdasarkan laporan tersebut BPOM akan menindaklanjuti ataupun mengeksekusi penjabutan ijin berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh Mentri Perdagangan. commit to user 57

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Kepedulian Konsumen Terhadap Label Dan Informasi Bahan Tambahan Pangan (Btp) Pada Label Kemasan Pangan Di Kota Bogor

0 9 64

Peranan Pemerintah Kota Surakarta Dalam Pengelolaan Terminal Penumpang Ditinjau Dari Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Terminal Penumpang

0 11 73

PENDAPAT HUKUM BAGI PEMERINTAH TERHADAP PELAKU USAHA YANG TIDAK MENCANTUMKAN LABEL PERINGATAN BAHAYA MEROKOK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PERATURAN M.

0 1 1

69 dinas koperasi, perindustrian, perdagangan dan pariwisata

0 1 2

69_ dinas koperasi, perindustrian, perdagangan dan pariwisata

0 0 2

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

0 0 38

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label Dan Iklan Pangan

0 0 36

Analisis hukum terhadap pelaku usaha yang tidak memiliki izin perdagangan ditinjau dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Studi kasus Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM Kota Pangkalpinang) - Repository Universitas Bangka

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Analisis hukum terhadap pelaku usaha yang tidak memiliki izin perdagangan ditinjau dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Studi kasus Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM Kota Pangkalpinang) - Repository

0 0 15

EVALUASI KESESUAIAN PELABELAN PADA KEMASAN PRODUK SUSU BUBUK, CAIR DAN KENTAL YANG BEREDAR DI KOTA SEMARANG DITINJAU DARI JENIS NOMOR REGISTRASI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 - Unika Repository

0 0 12