Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dupont Agricultural Products Indonesia Surabaya Plant, bersamaan dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada tanggal 7 Februari-31 Maret 2010. Sebelum pengukuran diadakan pengamatan langsung terhadap lingkungan kerja, jalannya proses produksi dan keadaan dari tempat tersebut. 1. Proses produksi Proses Produksi yang ada di PT. Dupont Agricultural Products Indonesia Surabaya Plant terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu formulasi, ekstrusi dan packaging. a. Formulasi Ra Gambar 3. Bagan Mekanisme Proses Produksi di Bagian Formulasi Untuk raw material urea dan KCl sebelum di timbang dilakukan proses stoke dahulu menggunakan mesin stoke granulator agar ukurannya menjadi 20 mess. Sedangkan untuk 1 batch terdiri dari 4 drum yang Raw Material Menimbang sesuai resep dari quality Dimasukkan ke drum biru Dinaikkan ke chain hoist Material dimixer Injeksi Alfonic premix commit to user 43 terdiri dari urea 20, ally technical 20, urea 20, dan sisanya seperti K 2 HPO 4 , Emery, KCl, Cab-O-Sil M5 sebesar 35. Selain raw material yang dimasukkan ke dalam mixer juga dimasukkan recycle material yang ada sesuai dengan resep dari laboratorium. b. Ekstrusi Gambar 4. Bagan Mekanisme Proses Produksi Di Bagian Ekstrusi Pada proses pembuatan premix menjadi granule dengan ukuran panjang pallet 1-4 mm digunakan mesin Extruder 40 MM. Sedangkan clasifier dari hasil produk adalah: 1 Find size : berupa hasil bahan yang lembut 2 Over size : berupa hasil bahan yang agak lembut 3 Extrudate : berupa hasil bahan yang kasar 4 Finish size Untuk bahan yang over size dan extrudate maka di lakukan proses rework yang dilakukan diproses formulasi untuk selanjutnya digunakan kembali dalam proses formulasi dan extrusi. c. Packaging Dalam proses packaging digunakan 3 mesin utama untuk mengemas produk yaitu: mesin volpak, modullar, dan filvo. premix Chargin g hopper Proses section dilelehkan dengan pemanasan Pallet tising Produk granule Cooling table clasifier Dikemas per 25 kg commit to user 44 1 Mesin Volpak Mesin ini khusus digunakan untuk mengemas produk Ally Plus 77 WP 40 gr dan Sindak 25 gr yang berbentuk powder. Mesin volpak ini bekerja secara horisontal. Dan untuk material yang digunakan didatangkan dari Shanghai China dan Geraween Australia. Berikut adalah proses pengemasan dengan mesin volpak: Gambar 5. Bagan mekanisme proses produksi di bagian packaging menggunakan mesin volpak 2 Mesin Modullar Mesin ini digunakan untuk mengemas produk granule yaitu Ally 20 WDG. Produk Ally 20 WDG dikemas dalam ukuran 5 gram dan 20 gram. Proses pengemasannya hampir sama dengan mesin volpak, bedanya mesin ini beroperasi secara vertikal dan digunakan pada mesin dilengkapi takaran yang bergeser ke samping kanan dan kiri. 3 Mesin Filvo Mesin ini digunakan untuk mengemas produk granule. Dalam mesin ini dilengkapi dengan feeding yang dapat mengatur jumlah dari material yang dituang ke dalam botol secara otomatis, sedangkan material Transfer piab holder Material masuk sachet Produk masuk ke display box Masuk ke karton box Diberi batch nomer commit to user 45 kurangannya digunakan vibrator. Berikut proses yang terjadi menggunakan mesin botling: Gambar 5. Mekanisme proses produksi menggunakan mesin bottling di bagian packaging 2. Shift Kerja PT. Dupont Agricultural Products Indonesia Surabaya Plants membagi sistem kerja kedalam tiga shift kerja yang telah ditentukan sebelumnya oleh shift leader. granule Granule dituang ke botol Print batch number Mesin silikagel Mesin hat Tightener mesin Induction sealer Security seale Srink tunel mesin Karton box Batch nomor Carton sealer Strapping brand tiap 2 box commit to user 46 Tabel 3. Shift Kerja Di PT. Dupont Agricultural Product Indonesia Surabaya Plant No. Bagian Shift Masuk Pulang Keterangan 1 Produksi Warehouse Maintenance WWT Shift I 07.00 16.00 8 jam kerja, 1 jam istirahat, kecuali untuk shift Exchange Shift II 15.30 23.30 7 jam kerja, 1 jam istirahat, khusus hari senin masuk jam 15.00 untuk safety meeting. kecuali untuk shift exchange Shift III 23.00 07.00 7 jam kerja 1 jam istirahat kecuali untuk shift exchange Long Shift Pagi 07.00 19.00 8 jam kerja 1 jam istirahat dan 3 jam lembur kecuali untuk shift exchange Long Shift Siang 19.00 07.00 7 jam kerja 1 jam istirahat dan 4 jam lembur kecuali untuk shift exchange 2 StaffOffice Senin-Jumat 08.00 17.00 Apabila dari masing-masing shift kerja di atas belum bisa mencapai target yang di inginkan oleh perusahaan, maka tenaga kerja harus melakukan overtime atau shift panjang menjadi 10 jam kerja ataupun 12 jam kerja dengan kata lain meeka harus menambah jam kerja sebanyak 2 jam atau 4 jam. commit to user 47 3. Data Overtime Berdasarkan Monthly Report PT. Dupont Agricultural Product Indonesia Surabaya Plant didapatkan hasil data overtime tenaga kerja bagian produksi tahun 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 4. Data overtime tenaga kerja bagian produksi tahun 2010 Bulan Overtime Target Januari 2118 25 Februari 2658 25 Maret 2952 25 April 2904 25 Mei 3089 25 Juni 2956 25 Juli 3278 25 Agustus 3105 25 September 2624 25 Oktober 3256 25 November 3154 25 Desember 3085 25 Sumber: PT. Dupont Agricultural Products Indonesia Surabaya Plant Dari data di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti berikut: Gambar 6. Grafik Data Overtime Tenaga Kerja Produksi Tahun 2010 Sumber: PT. Dupont Agricultural Products Indonesia Surabaya Plant 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 ja m Bulan grafik data overtime tahun 2010 Overtime commit to user 48 4. Data Absensi Karyawan Karena Sakit Berdasarkan data absensi karyawan yang ada di HRD maka diperoleh data absensi sakit tenaga kerja bagian produksi pada tahun 2010 di PT. Dupont Agricultural Products Indonesia Surabaya Plant Tabel 5. Data Absensi Sakit Bulan Jumlah karyawan sakit Target Januari 8 8 Februari 8 8 Maret 9 8 April 3 8 Mei 6 8 Juni 12 8 Juli 7 8 Agustus 9 8 September 2 8 Oktober 15 8 November 12 8 Desember 6 8 Sumber: PT. Dupont Agricultural Products Indonesia Surabaya Plant Dari data diatas dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti berikut: 2 4 6 8 10 12 14 16 Ju m la h Bulan Grafik Data Absensi Sakit Sakit Gambar 7. Grafik Data Absensi Sakit Tenaga Kerja Produksi Tahun 2010 commit to user 49 5. Data produktivitas tenaga kerja Data produktivitas bagian produksi pada tahun 2010 di PT. Dupont Agricultural Product Indonesia Surabaya Plant. Tabel 6. Data Produktivitas Kerja Bulan Produktivitas Total Target Januari 19,34 15.16 Februari 21,25 15.16 Maret 21,067 15.16 April 20,971 15.16 Mei 19,596 15.16 Juni 19,768 15.16 Juli 18,91 15.16 Agustus 18,931 15.16 September 19,675 15.16 Oktober 14,629 15.16 November 14,629 15.16 Desember 19,619 15.16 Sumber: PT. Dupont Agricultural Products Indonesia Surabaya Plant Dari data di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: 5 10 15 20 25 kg m a n h o u r Bulan Grafik produktivitas kerja tahun 2010 Produktivitas Gambar 8. Grafik Data Produktivitas Kerja Karyawan Produksi Tahun 2010 commit to user 50 6. Korelasi antara overtime dengan absensi sakit Berdasarkan data-data di atas maka dapat dilakukan suatu uji korelasi atau hubungan antara overtime dan absensi sakit tenaga kerja pada tenaga kerja bagian produksi PT. Dupont Agricultural Product Indonesia Surabaya Plant. Dari data di atas maka dilakukan uji korelasi menggunakan SPSS sehingga diperoleh hasil uji sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Antara Data Overtime dengan Data Sakit OVERTIME SAKIT OVERTIME Pearson Correlation 1 0,332 Sig. 2-tailed . 0,292 N 12 12 SAKIT Pearson Correlation 0,332 1 Sig. 2-tailed 0,292 . N 12 12 Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa t hitung sebesar 0,332 dan t tabel pada Į GHQJDQ Q DGDODK VHEHVDU 6HKLQJJD W hitung t tabel , yang artinya tidak ada hubungan antara overtime dengan absensi sakit. 7. Hasil Uji Korelasi Antara Absensi Sakit dengan Produktivitas Kerja Berdasarkan data-data diatas, telah dilakukan pengujian korelasi menggunakan SPSS dan didapatkan hasil sebagai berikut: commit to user 51 Tabel 8. Uji Korelasi Antara Absensi Sakit dengan Produktivitas SAKIT PRODUKTIVITAS SAKIT Pearson Correlation 1 -0,649 Sig. 2-tailed - 0,022 N 12 12 PRODUKTIVITAS Pearson Correlation -0,649 1 Sig. 2-tailed 0,022 - N 12 12 Korelasinya adalah signifikan pada level 0.05 2-tailed. Berdasarkan data di atas diketahui t hitung sebesar 0,649 dan t tabel sebesar 0,576. Sehingga dapat dikatakan bahwa t hitung t tabel , dan dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara absensi sakit dengan produktivitas kerja. 5 10 15 20 25 30 35 40 Freku ensi Bulan Sakit Overtime produktivitas Gambar 8. Grafik Korelasi antara overtime, absensi sakit dan produktivitas commit to user 52

B. Pembahasan