Prosedur dan Rencana Penelitian

Monica Lidwina Sipatuhar, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4 Flowchart PTK penerapan DDR Hubungan guru dengan siswa atau yang disebut juga dengan hubungan pedagogis. Bagaimana guru dan siswa berinteraksi dan bagaimana siswa dengan siswa berinteraksi Luaran yang diharapkan adalah berupa analisis peta siswa yaitu: o Motivasi o Pola fikir o Keterampilan o Pemahan

B. Prosedur dan Rencana Penelitian

Bahan ajar Konsep Tujuan pembelajaran Evaluasi Penjelasan Pertanyaan Tugaskegiatan LKSMedia Arahanbantuan MASALAH GURU Bagaimana mengolah materi - Repersonalisasi materi - Analisis SK dan KD - Mind map materi Chapter Design - Lesson design Prediksi dan antisipasi Monica Lidwina Sipatuhar, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Prosedur Penelitian Ada empat komponen yang menjadi konsep pokok PTK dan ada empat yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Seperti pada penelitian DDR terdapat tahap Prosfektif, Metapedadidaktik, Retrospektif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Penyetaraan Komponen PTK terhadap Komponen DDR Prasiklus Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Prosfektif Metapedadidaktik Retrosfektif  Repersonali sasi LO  Rekontekst ualisasi  Prediksi Respon siswa  Pretest desain  Chapter desain  Lesson desain  Flexibility  Unity  Choherence observasi kelas  Bagaimana hubungan desain dengan implementasi  Resdesain a. Prasiklus Prosfektif Peneliti melakukan analisis buku teks rujukan belajar siswa. Pada tahapan ini peneliti melakukan tindakan yang disebut dengan repersonalisasi. Apa itu repersonalisasi? Repersonalisasi sendiri adalah peneliti melakukan tindakan analisis terhadap diri sendiri tentang kesulitan maupun kemudahan yang peneliti alami saat peneliti membayangkan Monica Lidwina Sipatuhar, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diri sebagai seorang anak SD yang membaca buku sumber belajar. Tahapan selanjutnya pada bagian pra implementasi adalah menganalisa dan mengumpulkan konsepsi siswa mengenai materi ajar yang telah ditentukan pada saat membuat mindmap yang bersumber dari kurikulum. Cara yang dilakukan untuk mengetahui konsepsi siswa terhadap konsep pembelajaran magnet dapat dilakukan dengan cara observasi kegiatan belajar mengajar tentang konsep magnet. Peneliti dapat menganalisa jawaban langsung yang siswa lontarkan mengenai konsep magnet saat observasi berlangsung. Mengamati cara guru mengajarkan suatu konsep pembelajaran IPA di dalam kelas. Yang dimaksud disini adalah peneliti melakukan pengamatan metapedadidaktik. Penjabaran mengenai langkah awal prospektif analisis pada tahap pra implementasi tersebut diatas bertujuan untuk mengetahui letak learning obstacle siswa terhadap suatu konsep pembelajaran IPA , jenis learning obstacle dan untuk menemukan perkiraan berapa pertemuan yang akan dilaksanakan untuk membuat anak paham mengenati konsep magnet dan mengapa harus melaksanakan pertemuan dalam jumlah yang ditentukan. b. Perencanaan Prosfektif Pada tahap prospektif analisis terdapat dua pembagian tahap yaitu tahap pra-implementasi dan tahap pembuatan lesson design . Monica Lidwina Sipatuhar, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Yang pertama adalah tahap pra-implementasi langkah awal yang dapat dilakukan oleh peneliti adalah pemetaan kurikulum. Pemetaan kurikulum yang dimaksud adalah pembuatan peta konsep yang sering kita dengar dengan nama mindmap dimana pada mindmap tersebut terdapat gambaran jelas mengenai materi pokok yang akan diteliti dan chapter design. Pada tahap pembuatan mindmap peneliti harus memikirkan keseuaian materi yang akan diajarkan dan diteliti dengan kurikulum yang ada. Sebaiknya tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Kemudian tahap selanjutnya adalah Yang kedua adalah tahap pembuatan lesson design c. Tindakan Metapedadidaktik Pada tahap ini chapter design yang telah di buat pada pada tahap perencanakan dilaksanakan atau diimplementasikan di dalam kelas. Pelaksaan harus sesuai dengan desain yang telah direncanakan sebelumnya, bertindak wajar dengan jujur dan tidak dibuat-buat. Ketika kegiatan pelaksanaan tindakan peneliti sekaligus melakukan pengamatan terhadap respon siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. d. Refleksi Retrosfektif Tahap terakhir adalah tahap refleksi. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis retrosfektif yaitu menganalisa kesesuaian lesson design, chapter design dengan tindakan yang Monica Lidwina Sipatuhar, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu telah dilaksanakan serta kesesuaian dengan metode pembelajaran berbasis masalah. Gambar 3.5 Modifikasi Alur PTK Kemis dan Mc.Taggart dalam Penerapan DDR Pada Konsep Magnet dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah PRASIKLUS REPERSONALISASI - Mengamati aktifitas siswa dalam proses pembelajaran - Mengamati cara guru mengajar dalam kelas REFLEKSI - Merumuskan permasalah yang ditemukan Siklus I Monica Lidwina Sipatuhar, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Subyek dan Lokasi Penelitian