Teknik Penjaminan Keabsahan Penelitian

69 Al Musanna, 2014 MODEL KURIKULUM KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN GURU Studi Desain dan Implementasi Kurikulum Budaya dan Literatur Gayo Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu partisipan, mengelompokkan hasil temuan baik yang diperoleh melalui wawancara, penelusuran dokumen, maupun hasil pengamatan ke dalam bentuk gambar, tabel, skema dan lain-lain. Dengan kata lain, hasil reduksi data ditransformasikan ke dalam tabel atau diagram, serta narasi sehingga mudah dipahami dan membantu dalam menghasilkan kesimpulan. Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks naratif. Penyajian katagori data disusun dan dideskripsikan secara berurutan sehingga strukturnya dapat dipahami. 3. Verifikasi dan penyimpulan Pada tahap verifikasi, awalnya peneliti mengajukan kesimpulan tentatif terkait model kurikulum kearifan lokal masyarakat Gayo pada Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon. Kesimpulan tersebut diverifikasi selama penelitian berlangsung sehingga nantinya dapat dirumuskan kesimpulan akhir Miles dan Huberman, 2009: 18. Verifikasi data merupakan bagian tidak terpisahkan dari analisis data. Verifikasi dilakukan melalui pengujian pemahaman dan makna-makna yang muncul terkait desain kurikulum, implementasi kurikulum, serta tantangan dan peluang pengembangan kurikulum kearifan lokal masyarakat Gayo dengan membandingkannya dengan catatan lapangan, tukar pikiran dengan teman sejawat dan sekaligus memperkayanya dengan kajian literatur. Melalui tahapan-tahapan tersebut, simpulan akhir yang dikemukakan pada bagian akhir penelitian diharapkan dapat dipertanggungjawabkan.

G. Teknik Penjaminan Keabsahan Penelitian

Persoalan yang sering menjadi perdebatan dalam penelitian kualitatif berkenaan dengan keabsahan penelitian atau dalam tradisi penelitian kuantitatif disebut validitas 70 Al Musanna, 2014 MODEL KURIKULUM KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN GURU Studi Desain dan Implementasi Kurikulum Budaya dan Literatur Gayo Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dan reabilitas. Untuk menjamin keabsahan penelitian, peneliti mengikuti saran sejumlah pakar penelitian kualitatif untuk menerapkan beberapa strategi dalam menjamin keabsahan penelitian. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah dengan menerapkan trianggulasi, pelibatan partisipan dalam pemeriksaan laporan, penggunaan teori untuk penelitian studi kasus tunggal, dan perumusan atau penyusunan protokol penelitian Yin, 2003: 34. Berikut dikemukakan operasionalisasi teknik-teknik penjaminan keabsahan penelitian dalam penelitian ini. 1. Trianggulasi Untuk meningkatkan keabsahan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan trianggulasi atau menggunakan berbagai sumber untuk memperoleh data yang meyakinkan. Nasution 2002: 15 mengungkapkan bahwa pada mulanya istilah trianggulasi dikembangkan dalam praktik navigasi dan survey tanah ketika membuat peta. Trianggulasi dilakukan untuk memastikan lokasi suatu titik dengan menyepadankannya posisinya terhadap dua titik lain. Senada dengan hal tersebut, Stake 2010: 113 mengungkapkan bahwa aktivitas trianggulasi mencakup kegiatan, “look again and again, several times” dan “Stop, Look, and Listen.” Operasionalisasi trianggulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui penerapan strategi trianggulasi sumber dan metode Yin, 2011: 81; Mills, Eurepos dan Wiebe, [Ed.], 2010: 945-7. Dalam penelitian ini, trianggulasi dilakukan untuk menemukan makna kearifan lokal masyarakat Gayo berdasarkan penjelasan partisipan, membandingkan penjelasan tersebut dengan penjelasan partisipan lainnya, membandingkan penjelasan partisipan dengan dokumen yang terkait, serta 71 Al Musanna, 2014 MODEL KURIKULUM KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN GURU Studi Desain dan Implementasi Kurikulum Budaya dan Literatur Gayo Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menerapkan ketekunan observasi dan memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam mengumpulkan data. 2. Pelibatan Partisipan Untuk meningkatkan keabsahan penelitian, peneliti melibatkan partisipan dalam pemeriksaan data penelitian. Kegiatan ini dilakukan agar data dan hasil penelitian tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan terhadap partisipan. Prosesnya dilakukan dengan melakukan transkripsi hasil wawancara dan catatan observasi untuk kemudian dikonfirmasikan kepada partisipan. Peneliti menunjukkan data yang telah dikumpulkan sehingga partisipan dapat menyampaikan masukan, koreksi dan tambahan data yang dipandangnya masih kurang merepresentasikan hal-hal yang dipandangnya penting. 3. Penyusunan protokol penelitian Protokol penelitian berfungsi sebagai ancang-ancang mental agar peneliti terfokus. Penyusunan protokol penelitian yang berisi kisi-kisi wawancara yang digunakan peneliti sejalan dengan anjuran Yin dalam Mills, Eurepos dan Wiebe, Ed., 2010: 84-6 yang mengungkapkan bahwa protokol penelitian studi kasus berisi agenda mental mental agenda yang berisi teknik pengumpulan data, rencana interaksi dengan partisipan, langkah-langkah untuk menjaga agar etika penelitian dapat diterapkan dengan baik. Protokol penelitian berisi kisi-kisi wawancara sehingga peneliti tidak keluar dari topik pembahasan Terlampir. Dalam hal ini, Peneliti mempersiapkan langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian sehingga aktivitas penelitian tidak kehilangan fokus. 4. Diskusi sejawat peer-briefing Peneliti melakukan diskusi dan pembahasan data dengan kolega dalam hal ini rekan peneliti di program studi Pengembangan Kurikulum SPs Universitas 72 Al Musanna, 2014 MODEL KURIKULUM KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN GURU Studi Desain dan Implementasi Kurikulum Budaya dan Literatur Gayo Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pendidikan Indonesia; dan dua orang dosen yang tidak mengampu perkuliahan Budaya dan Literatur Gayo di Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon yang mempunyai minat terhadap kurikulum dan kearifan lokal. Melalui upaya ini, Peneliti memperoleh perspektif pembanding terhadap data yang dikumpulkan, analisis dan simpulan-simpulan tentatif yang diajukan. Perspektif alternatif tersebut berguna untuk memperkaya pemahaman peneliti terhadap hasil dan pembahasan penelitian. Al Musanna, 2014 MODEL KURIKULUM KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN GURU Studi Desain dan Implementasi Kurikulum Budaya dan Literatur Gayo Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI