Sistem Informasi Simpan Pinjam Uang Pada Koperasi Sinar Mutiara

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BOBY VICTOR HIA

10103184

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

KOPERASI SINAR MUTIARA

By

BOBY VICTOR HIA 10103184

Koperasi is one aspect of the economic support, especially people of low and middle economic community. These cooperatives should be developed so it can give good service to its members Koperasi Simpan Pinjam Sinar Mutiara is one of the koperasi that helps support the economies of local communities by

providing storage services and lending money with low interest.Services and data

processing are considered ineffective and inefficient due to the existing system is still stand alone.

Therefore, it need an information development based on client server. Data to be processed are master data which consists of data member and data employe and transaction data consists of saving, loan and loan payment data. The resul of this procedure is saving and loan money information system in koperasi sinar mutiara based client server where user consist of the leader of koperasi, administration and cashier.

Based on the test concluded that a system built to help process data effectively and efficiently include data member, saving and loan data, and loan payment data.

Keywords : Information system, Koperasi, Sinar Mutiara, saving and loan money, client server


(3)

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM UANG DI KOPERASI SINAR MUTIARA

Oleh

BOBY VICKTOR HIA 10103184

Koperasi merupakan salah satu aspek yang menunjang perekonomian masyarakat terutama masyarakat ekonomi rendah dan masyarakat ekonomi menengah. Koperasi yang ada ini perlu dikembangkan agar koperasi tersebut dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Koperasi Simpan Pinjam Sinar Mutiara adalah salah satu koperasi yang membantu menunjang perekonomian masyarakat dengan menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman uang dengan bunga yang rendah. Sistem informasi pengolahan data yang telah ada dirasakan masih belum efektif dan efisien disebabkan karena sistem yang ada masih bersifatstand alone.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengembangan Sistem Informasi Simpan Pinjam di Koperasi Sinar Mutiara yang berbasis client server dengan tujuan untuk mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data yang terjadi di Koperasi Sinar Mutiara. Dalam pengembangan sistem ini proses pengolahan data yang akan diolah adalah pengolahan data master yang terdiri dari data anggota dan data petugas serta data transaksi yang terdiri dari data penyimpanan simpanan, pengambilan simpanan, peminjaman dan data pembayaran pinjaman. Hasil dari prosedur ini adalah Sistem Inforamsi Simpan Pinjam di Koperasi Sinar Mutiara yang berbasisclient server dimanauser terdiri dari tiga bagian yaitu ketua koperasi, administrasi dan bagian kasir.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sistem yang dibangun dapat membantu proses pengolahan data secara efektif dan efisien baik pengolahan data anggota, data simpanan, pinjaman serta pembayaran pinjaman.

Kata kunci : Sistem Informasi, Koperasi, Sinar Mutiara, Simpan pinjam, client server


(4)

1 1.1. Latar belakang Masalah

Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat terutama masyarakat kecil dan menengah. Koperasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti harga bahan pokok yang tergolong murah dan juga ada koperasi yang menawarkan peminjaman dan penyimpanan uang untuk masyarakat. Koperasi yang menawarkan peminjaman dan penyimpanan uang ini disebut koperasi simpan pinjam. Tujuannya adalah agar supaya masyarakat dapat menabung pada koperasi tersebut sehingga masyarakat dapat merasa tenang dalam menyimpan uangnya selain itu dalam hal peminjaman, masyarakat dapat melakukan peminjaman kepada pihak koperasi dengan bunga yang sangat kecil untuk membangun usaha atau bisnis yang diinginkan. Inilah alasan mengapa koperasi sangat memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekomomi masyarakat Indonesia. Perbedaannya dengan Bank adalah bank menawarkan peminjaman uang yang bunganya relatif tinggi sehingga masyarakat yang melakukan peminjaman tidak sanggup untuk melunasinya.

Koperasi-koperasi yang ada ini perlu dikembangkan. Dalam mengembangkan koperasi tersebut, tentu diperlukan suatu sistem yang dapat membantu pengembangannya agar supaya koperasi tersebut memberikan pelayanan yang baik


(5)

dan bagus untuk melayani para nasabah atau masayarkat yang ingin menjadi anggota koperasi.

Salah satu koperasi yang ada di kota bandung ini adalah koperasi sinar mutiara yang bergerak di bidang simpan pinjam, dimana koperasi ini bekerjasama dengan bank daerah setempat misalnya bank Jabar. Sistem informasi pengolahan data yang telah ada dirasakan masih kurang efektif karena aplikasi yang telah ada masih bersifat under dos dan stand alone. Dengan kondisi sistem yang masih stand alone, menyebabkan setiap bagian tidak dapat membagikan atau memberikan data kepada bagian yang lain. Bagian-bagian tersebut harus menginput kembali data yang akan digunakan. Kondisi tersebut mempengaruhi proses pelayanan khususnya pengolahan data, sehingga hal tersebut mengakibatkan kurang lancarnya mutu dan pelayanan yang diberikan kepada anggota koperasi.

Oleh karena itu, penulis perlu mengembangkan satu sistem yang lebih terkomputerisasi dan terhubung dalam jaringan yang berfungsi untuk membantu kelancaran proses pengolahan data yang terjadi dan juga pelaporan hasil pengolahan data. Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengembangkan suatu Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam yang berbasis Client-Server di koperasi Sinar Mutiara.


(6)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka pada penelitian ini dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu :

Bagaimana membangun aplikasi sistem informasi simpan pinjam yang berbasisClient-Serverdi koperasi Sinar Mutiara.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1. Maksud

Berdasarkan masalah yang diteliti, maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi sistem informasi simpan pinjam yang berbasis Client-Server, sehingga dapat membantu kinerja koperasi tersebut terhadap pelayanan yang diberikan kepada anggotanya.

1.3.2. Tujuan

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

a. Membangun aplikasi yang berbasis client server untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data.

b. Mempercepat dan mempermudah proses perhitungan transaksi yang dilakukan, sehingga sistem yang berjalan dapat lebih efektif dan efisien.


(7)

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan dibahas didalamnya, antara lain:

1. Sumber data berasal dari koperasi Sinar Mutiara.

2. Data yang diolah pada aplikasi sistem informasi simpan pinjam pada koperasi ini meliputi data anggota, data simpanan, data pengambilan simpanan, data pinjaman dan data angsuran pinjaman.

3. Proses yang terjadi dalam aplikasi ini adalah pengolahan data anggota, pengolahan data simpanan, pengolahan data pemgambilan simpanan, pengolahan data pinjaman, pengolahan data angsuran pinjaman dan pencetakan struk dan laporan.

4. Output yang dihasilkan berupa struk tanda terima uang, struk tanda terima

angsuran, struk tanda terima jaminan pinjaman, surat perjanjian kredit, pencetakan transaksi simpanan pada kartu simpanan. Selain struk, output yang dihasilkan adalah laporan data anggota, simpanan, pengambilan simpanan, pinjaman,dan angsuran pinjaman.

5. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah berdasarkan aliran data tersrtuktur, dimana alat yang digunakan untuk menggambarkan model data yaitu Entity Relationship Diagram (ERD),


(8)

sedangkan untuk menggambarkan model fungsional yaitu Diagram Konteks,

danData Flow Diagram(DFD).

6. Aplikasi ini bersifat client server.

7. Useryang akan menggunakan aplikasi sistem ini adalah: petugas yang bekerja di koperasi tersebut.

8. Sistem Operasi yang mendukung sistem yang akan dibangun ini adalah Windows 2000/NT/XP.

9. Toolsyang digunakan adalahVisual Basic 6.0sebagai aplikasi pembangun sistem

danMySQLsebagaidatabase.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut :

1.5.1. Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak koperasi dalam mengumpulkan data dan informasi mengenai kebutuhan sistem, selain itu dengan orang yang akan bertindak sebagai user yang akan mempergunakan sistem tersebut.


(9)

b. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati kinerja para karyawan dalam mengolah data secara langsung untuk pengumpulan data yang lebih efektif.

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan memepelajari teori-teori yang mempunyai kaitan dengan masalah pembangunan sistem informasi simpan pinjam.

1.5.2. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap yang dilakukan untuk pengembangan sistem ini adalah menggunakan metodewaterfall, dimana tahap-tahapnya adalah sebagai berikut :

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem/informasi

Pada tahap ini, rekayasa informasi mencakup pengumpulan kebutuhan pada tingkat strategi dan areanya, pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain yaitu perangkat lunak, manusia, dan database.

2. Analisis

Pada tahap ini, proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa perangkat lunak (analis) harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan. \


(10)

3. Desain

Pada tahap ini, desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; stuktur data, arsitektur perangakat lunak, representasiinterface, dan detail (algoritma).

4. Generasi Kode

Pada tahap ini, setelah tahap desain maka program diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian

Pada tahap ini, sekali kode dibuat maka pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.

6. Pemeliharaan

Pada tahap ini, pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi. Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan. Perubahan akan terjadi dari kesalahan-kesalahan yang ditemukan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya.


(11)

Gambar 1.1 Metode Waterfall

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan skripsi, maka ditetapkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.


(12)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi dari pembangunan Sistem Informasi akuntansi pada koperasi sinar mutiara.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas sedikit mengenai profil perusahaan tempat aplikasi ini akan diimplementasikan, dan membahas mengenai analisis dari program yang sedang berjalan dengan metode yang telah ada dan perancangan dari aplikasi yang akan dibangun baik model proses dari aplikasinya ataupun interface dari sistem informasi simpan pinjam di Koperasi Sinar Mutiara.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menerapkan rencana implementasi; (2) Melakukan kegiatan implementasi; (3) Tindak lanjut implementasi. Selain itu juga berisi pengujian program yang dikerjakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang di dapat selama penulisan laporan tugas akhir dari pembahasan masalah, selain itu juga berisi saran untuk perbaikan dan menindaklanjuti hasil penelitian.


(13)

10

Dalam bab ini akan membahas tentang teori – teori yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibuat.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Agar lebih mudah memahami apa dan bagaimana sistem itu akan digunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pemahaman sistem dengan pendekatan komponen / elemen, yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Pengertian Sistem

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen – elemen atau

komponennya, mendefenisikan sistem sebagai sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian di dalam suatu sistem, komponen – komponen ini tidak dapat berdiri sendiri – sendiri,


(14)

tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai.

2.1.2 Karakter Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen – komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagia – bagian dari sistem.

2. Batasan sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan


(15)

merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintanance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. 7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(16)

8. Sasaran sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut : a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, dan lain sebagainya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang atau dibuat oleh manusia sendiri. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut denganhuman – machine


(17)

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu ( deterministic system ) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beropasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian – bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contohnya adalah sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, sistem demokrasi, dan lain sebagainya merupakan contoh dari sistem tak tentu.

d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.


(18)

2.2 Konsep Dasar Data dan Informasi 2.2.1 Pengertian data

Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi atau data juga dapat didefenisikan sebagai suatu kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadan.

2.2.2 Pengertian informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Sumber informasi adalah data. Informasi diperoleh setelah data – data mentah diproses atau diolah. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.2.3 Kualitas informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :


(19)

a. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

b. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh pesan telah benar atau sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap.

c. Tepat Waktu (timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan – laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis (economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

e. Efisien (efficiency)


(20)

f. Dapat dipercaya (reliability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.

2.2.4 Nilai informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.2.5 Siklus informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut :


(21)

Gambar 2.1 Siklus informasi

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data ( input ) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut

Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari sistem informasi adalah sekumpulan


(22)

prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan informasi.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok) yaitu :

a. Hardware yaitu suatu perangkat keras dalam komputer yang kita bisa sentuh

dan rasakan.

b. Software yaitu suatu perangkat lunak di dalam komputer yang berfungsi untuk

mengoperasikan suatu aplikasi di dalam sistem komputer.

c. Data yaitu sekumpulan karakter yang diterima sebagai masukan (input ) untuk sistem informasi dan disimpan serta diolah.

d. Prosedur yaitu suatu urutan pekerjaan tata usaha yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, dan disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

e. User yaitu orang yang terlibat dalam sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi, dan sebagainya.


(23)

2.3.2 Tujuan Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

2. Efisiensi pengelolaan

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi

c. Penggunaan dan pengambilan Informasi. 3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi

c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

2.3.3 Manfaat Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1. Menghemat tenaga kerja

2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi


(24)

5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan

2.4 Konsep Rekayasa Perangkat Lunak 2.4.1 Pengertian Rekayas Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah aplikasi dari sebuah pendekatan kuantifiabel, disiplin, dan sistematis kepada pengembangan, operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak. Usaha yang berhubungan dengan rekayasa perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam tiga fase umum dengan tanpa mempedulikan area aplikasi, ukuran proyek, atau kompleksitasnya, yaitu :

1. Fase Definisi (Definition Phase)

Fase ini berfokus pada “apa” (what); dimana, pada definisi ini pengembang perangkat lunak harus mengidentifikasi informasi apa yang akan diproses, fungsi dan unjuk kerja apa yang dibutuhkan, tingkah laku sistem seperti apa yang diharapkan, antarmuka apa yang akan dibangun, batasan perancangan serta kriteria validasi untuk mendefinisikan sistem yang sukses. Tugas teknis yang harus selalu ada dalam fase ini yaitu rekayasa sistem atau informasi, perencanaan proyek perangkat lunak, serta analisis kebutuhan.


(25)

2. Fase Pengembangan (Development Phase)

Fase ini berfokus pada “bagaimana” (how), yaitu dimana selama masa pengembangan perangkat lunak, teknisi harus mendefinisikan bagaimana data dikonstruksikan, bagaimana fungsi-fungsi diimplementasikan sebagai sebuah arsitektur perangkat lunak, bagaimana detail prosedur akan diimplementasikan, bagaimana antarmuka dikarakterisasi, bagaimana rancangan akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman serta bagaimana pengujian akan dilakukan. Tugas teknis yang harus selalu ada dalam fase ini yaitu rancangan perangkat lunak, pemunculan kode, dan pengujian perangkat lunak.

3. Fase Pemeliharaan (Maintenance Phase)

Fase ini berfokus pada “perubahan” (change), yang dihubungkan dengan koreksi kesalahan, penyesuaian yang dibutuhkan ketika lingkungan perangkat lunak berkembang, serta perubahan kebutuhan pelanggan. Fase ini mengaplikasikan kembali langkah-langkah pada fase definisi dan pengembangan namun semuanya tetap bergantung pada konteks perangkat lunak yang ada.

Untuk menyelesaikan masalah aktual di dalam sebuah setting industri, rekayasa perangkat lunak atau tim perekayasa harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu serta fase-fase generik. Strategi ini sering diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih


(26)

berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol penyampaian yang dibutuhkan.

Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dibagi menjadi empat model yaitu :

1. Model Sekuensial Linear 2. Model Prototipe

3. Model RAD

4. Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner

2.4.2 Model Sekuensial Linear (Waterfall)

Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.


(27)

Rekayasa dan pemodelan sistem Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Perancangan Perangkat Lunak Pengkodean Perangkat Lunak Pengujian Perangkat Lunak Pemeliharaan Perangkat Lunak

Gambar 2.2 DiagramWaterfall

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem

Merupakan langkah awal dari rekayasa perangkat lunak, yang dimulai dari membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa bagian dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Tahap ini digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang ada dan menganalisa proses-proses yang akan dilakukan dalam perangkat lunak yang akan dibuat. Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan perangkat lunak secara intensif.

3. Perancangan Perangkat Lunak

Merupakan proses penerjemahan kebutuhan sistem ke dalam representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dimulainya pemunculan


(28)

kode perangkat lunak (pengkodean). Proses ini berfokus perancangan pada struktur data, arsitektur program, representasiinterface dan detail (algoritma) prosedural.

4. Pengkodean Perangkat Lunak

Pengkodean merupakan suatu kegiatan mengolah hasil rancangan ke dalam bentuk bahasa pemrograman (kode-kode pemrograman) agar dapat dibaca mesin. Pengkodean dapat diselesaikan secara mekanis jika perancangan dilakukan dengan lengkap.

5. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak atau program merupakan proses pengujian suatu program yang dilakukan secara terintegrasi maupun secara per-unit, untuk mengetahui kesalahan yang terjadi pada program yang sedang berjalan, dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

6. Pemeliharaan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang telah diuji dan berhasil, maka akan digunakan dan dipelihara. Pemeliharaan terjadi jika terdapat perubahan kebutuhan perangkat lunak. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat aplikasi baru lagi.


(29)

2.4.3 Model Prototipe

Prototyping paradigmdimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang

dan pelanggan bertemu dan mendefenisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasikan segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana defenisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan Nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.

Secara ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contohnya report generator, window manager, dll) yang memungkinkan program yang bekerja untuk dimunculkan secara cepat.

Pada sebagian proyek, sistem pertama yang dibangun baru saja bisa dipergunakan. Sistem mungkin terlalu pelan, terlalu besar, janggal di dalam pemakaian. Tidak ada alternatif lain selain mulai lagi, tidak dengan halus tetapi dengan lebih halus lagi, dan membangun sebuah versi yang dirancang kembali di mana masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan. Ketika sebuah konsep sistem baru


(30)

atau teknologi baru dipergunakan, seseorang harus membangun sebuah sistem sebagai pembuangan, bahkan untuk perencanaan terbaik sekalipun, tidak akan mudah untuk membuatnya benar pada pertama kalinya. Dengan demikian, pertanyaan manajemen tidaklah untuk membangun sebuah sistem contoh dan untuk membuangnya.

2.4.4 Model RAD

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses

perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi kecepatan tinggi dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakanpendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase-fase sebagai berikut :

1. Bussiness modeling

Aliran informasi diantara fungsi-fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dimunculkan? Siapa yang memunculkannya? Kemana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?


(31)

2. Data modeling

Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinisikan.

3. Prosess modeling

Aliran inforamsi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran inforamsi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, momodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

4. Aplication generation

RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi keempat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyuak memproses kerja untuk memakai lagi komponen program yang ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Pada semua kasus, alat-alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.

5. Testing and turnover

Karena proses RASD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus dilatih secara penuh.


(32)

Secara jelas batasan waktu yang dibebankan pada sebuah proyek RAD memerlukan ruang lingkup yang bisa diskala. Jika sebuah aplikasi bisnis dapat dimodulkan dengan cara tertentu sehingga memungkinkan setiap fungsi mayor untuk dilengkapi dalam waktukurang dari 3 bulan, maka aplikasi itu merupakan kandidat bagi RAD. Masing-masing fungsi mayor bisa dibicarakan oleh suatu tim RAD yang terpisah, dan kemudian diintegrasikan untuk membentuk suatu kesatuan.

Seperti semua proses model yang lain, pendekatan RAD memiliki kekurangan yaitu :

1. Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik.

2. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari tiap konstituen, proyek RAD akan gagal.

Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila sistem tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat problematis. RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya tinggi. Hal ini terjadi bila sebuah aplikasi baru memforsir teknologi baru atau bila perangkat lunak baru membutuhkan tingkat interoperabilitas yang tinggi dengan program komputer yang ada. RAD menekankan perkembangan komponen program yang bisa dipakai kembali.


(33)

2.4.5 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner

Ada pengakuan yang tumbuh bahwa perangkat lunak, seperti semua sistem kompleks yang lain, mencukupi lebih dari satu periode waktu. Kebutuhan bisnis dan produk kadang-kadang berubah seiring dengan laju perkembangannya, membentuk sebuah jejak garis lurus menuju hasil akhir yang tidak realistis; batas waktu pasar yang ketat menyebabkan pelengkapan produk perangkat lunak yang komprehensif menjadi tidak mungkin, tetapi sebuah versi yang terbatas harus dikenalkan untuk memenuhi tekanan yang kompetitif; sejumlah produk inti atau ekstensi sistem harus dibatasi. Di dalam situasi ini maupun yang lainnya, perekayasa perangkat lunak membutuhkan sebuah model proses yang sudah dirancang secara eksplisit untuk mengakomodasi produk perkembangan sepanjang waktu.

Model sekuensial linier dirancang bagi perkembangan garis lurus. Pada dasarnya pendekatan air terjun ini mengandaikan bahwa sebuah sistem lengkap akan disampaikan setelah urutan linier tersebut dilengkapi. Model prototipe dirancang untuk mendorong konsumen agar memahami kebutuhan. Secara umum model itu tidak dirancang untuk menyampaikan sistem produksi. Sifat evolusioner perangkat lunak tidak dimasukkan di dalam salah satu dari paradigma rekayasa perangkat lunak klasik tersebut.Model evolusioner adalah model iteratif. Model itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinka perekayasa perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.


(34)

2.5 Konsep Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem Informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user

mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem.

Penggambaran dan rancangan model sistem Informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow

Diagram(DFD).

2.5.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.

2.5.2 Diagram Aliran Data

Diagram Alir Data atauData Flow Diagram(DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan


(35)

DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi.

DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data ataudata flow diagram

antara lain :

a. Entitas luar (external entity)

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.


(36)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atau arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses (procces)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebutbubble.

d. Simpanan data (data store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem.

Datastoredapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan

salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambli data dari atau memberikan data kedatabase.


(37)

2.6 Konsep Basis Data 2.6.1 Pengertian Basis Data

Basis data terdiri dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang dan data yang berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebaginya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data ( arsip ) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan ( redudansi ) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubunngan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.6.2 Konsep Dasar Basis Data

Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis data menunjukan suatu kumpulan data yang dipakai dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).


(38)

2.6.3 Database Relasional

Konsep sebuah database adalah terdiri atas tabel-tabel yang terorganisasi. Tabel-tabel tersebut dapat saling berelasi untuk menghasilkan suatu informasi, untuk mengakses data yang ada dalam tabel-tabel tersebut digunakan sebuah perintah SQL

(Structured Query Language).

2.6.4 SQL (Structured Query Language)

Structured Query Language atau SQL merupakan sebuah bahasa query

standar yang digunakan untuk mengakses database relasional yang meliputi perintah-perintah untuk menyimpan, menerima, memelihara dan mengatur akses-akses ke database serta digunakan untuk memanipulasi dan menampilkan data dari database

tersebut.

Dimana query itu sendiri adalah suatu proses melakukan pengambilan atau pencarian informasi yang ada dalamdatabaserelasional berdasarkan kriteria tertentu.

Berdasarkan fungsinya, deklarasi atau perintah SQL dibagi ke dalam dua kategori yaitu DDL dan DML.


(39)

2.6.4.1 DDL (Data Defenition Language)

Merupakan kelompok perintah yang digunakan untuk melakukan pendefinisian database dan pendefinisian tabel. Dengan kelompok perintah dalam DDL ini maka kita dapat membuat tabel, mengubah srukturnya, menghapus tabel, membuat indeks untuk tabel, dan lain-lain yang bermuara pada pembentukan struktur

database. DDL atau Data Definition Language adalah bagian dari SQL yang

digunakan untuk mendefinisikan data dan objekdatabase, dimana terdapat perintah-perintah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Perintah DDL

Perintah Keterangan

CREATE Untuk mendefinisikan database, maupun tabel sebagai data yang akan disimpan maupun diakses

ALTER Untuk memodifikasi tabel, baik itu menambah, menghapus, maupun mengganti kolom/field pada tabel


(40)

2.6.4.2 Data Manipulation Language

Perintah (statement) SQL digunakan untuk melakukan manipulasi data dalam

database, menambahkan (insert), Mengubah (update), menghapus (delete),

mengambil dan mencari data (query). DML atau Data Manipulation Language

adalah bagian dari SQL yang digunakan untuk memulihkan dan memanipulasi data. terdapat perintah-perintah yang digunakan dalam DML adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Perintah DML

Perintah Keterangan

SELECT Untuk mengambil atau menampilkan data dari tabel pada database

INSERT Untuk menyisipkan data pada tabel

UPDATE Untuk memperbaharui nilai suatu data dalam database

DELETE Untuk menghapus record pada tabel

2.6.5 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut :


(41)

2.6.5.1 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R secara

grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.

Elemen-elemenEntity Relationship Diagramadalah sebagai berikut:

1. Entity(Entitas)

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.

Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak

dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship(Relasi)

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Realationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnyarelationshipdiberi nama dengan kata kerja dasar, sehinga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.

3. Atribut

Seacara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap


(42)

dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas danrelationship.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas yang lainnya. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan yang terjadi dari entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lainnya dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu:

a. One to one Relationship

Tingkat hubungann satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Gambar 2.3One to One Relationship

b. One to many Relationship

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.


(43)

Gambar 2.4One to Many Relationship

c. Many To One Relationship

Untuk banyak kejadian pada entitas yang pertama hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.

Gambar 2.5Many to One Relationship

d. Many to many Relationship

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.


(44)

5. Key(Kunci)

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam suatu entitas.Keymemiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing, yaituprimary key(kunci utama),foreign key(kunci tamu).

2.6.5.2 Kamus Data

Kamus data merupakan kumpulan data-data. Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan tempat penyimpanan definisi dari aliran-aliran data, file-file dan proses-proses dalam sebuah sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat memberikan informasi mengenai definisi struktur pemakaian masing-masing elemen, dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap, dapat menghindari duplikasi elemen dan menghindari konflik antara elemen-elemen. Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengartikan alokasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.


(45)

2.7 Database Management System( DBMS )

Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang

disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua Informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem.

Proses dasar yang dimiliki olehdatabaseada 4, yaitu :

1. Pembuatan data-data baru (create database) 2. Penambahan data (insert)

3. Mengubah data (edit) 4. Menghapus data (delete)

Sistem manajemen database (Database Management System) merupakan sistem pengoperasian dan sejumlah data pada komputer. Dengan sistem ini dapat merubah data, memperbaiki data yang salah dan menghapus data yang tidak dapat dipakai. Sistem manajemen database merupakan suatu perluasan software

sebelumnya mengenaisoftwarepada generasi komputer yang pertama.

Salah satu tujuan DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas atau antarmuka

(interface) dalam melihat atau menikmati data kepada pemakai. Untuk itu, sistem

tersebut seringkali akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan, dipakai atau dipelihara. Karena itu, seringkali data yang dilihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.


(46)

Naive User Database administrator Sophisticated users Aplication Programmers Database Scheme Query Application programs Application Interface Users Query Evaluation engine DDL Interpreter DML precompiler Embeded DML precompiler Application Programs Object code Transaction manager File manager Buffer manager Statiscal data Data dictionary Data files Indices Query processor Storage manager Database Management system Disk storage


(47)

2.8 Jaringan ( Network) 2.8.1 Pengertian Jaringan

Pengertian jaringan dapat didefinisikan sebagai berikut [8]:

“ komunikasi data yang dapat diartikan sebagai perpindahan data dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui media tertentu, sedangkan jaringan akan muncul ketika dua atau lebih peralatan komunikasi data digunakan untuk menghubungkan data. Peralatan komunikasi ini dapat berupa apapun yang bersifat maya (virtual) yang dapat mengkomunikasikan data”.

2.8.2 Jenis - jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya ada 4 kategori utama dalam jaringan komputer [9], yaitu

a. LAN

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara komputer yang dihubungkannya bisa mncapai 5 sampai 10 Km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatumainframe, file server,printer dan sebagainya.


(48)

b. MAN

MAN merupakan suatu jaringan yang cangkupannya meliputi suatu kota. MAN menhubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 Km sampai beberapa ratus Km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

c. WAN

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 Km sampai 1.000 Km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps samapai 2,4 Gbps. Biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

d. GAN

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps samapai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalahinternet.

2.8.3 Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak


(49)

digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

2.8.3.1 Topologi Linear Bus

Topologi linear bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file

server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama

(backbone),jaringan-jaringanethernet dan local talkmengunakan topologi liner bus

ini

Gambar 2.8 Topologi BUS

Keuntungan

a. Hemat kabel


(50)

c. Mudah dikembangkan Kerugian

a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil b. Kepadatan lalu lintas

c. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. d. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

2.8.3.2 Topologi Ring

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan


(51)

Keuntungan

a. Hemat Kabel Kerugian

a. Peka kesalahan

b. Pengembangan jaringan lebih kaku

2.8.3.3 Topologi Star

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.


(52)

Keuntungan :

a. Paling fleksibel

b. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

c. Kontrol terpusat

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan Kerugian :

a. Boros kabel

b. Perlu penanganan khusus

c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

2.8.4 Client – Server

Konsep dariclient serveradalah sebagai Sebuah aplikasi yang dapat dianggap sebagairequestor(client) atau dapat juga dianggap sebagaiprovider(server).

Biasanya jumlahclient jauh lebih banyak daripada jumlahserverdan mampu memberikan layanan kepada banyak client dengan kemampuan yang sama sebagaimana ketika hanya melayani sebuah client dari sisi suatu arsitektur client

server, bahwa clientadalah sebuah aplikasi yang berjalan pada komputer pribadi dan


(53)

yang memungkinkan node lain pada LAN untuk mengakses sumbernya. Server ini bersifat terdedikasi yang artinya node tersebut dapat dipakai dengan cara lain.

2.8.5 Media Transmisi

Kabel adalah penghubung untuk mengirim informasi dari satu komputer ke komputer yang lain. Ada beberapa macam tipe kabel yang umumnya digunakan pada LAN. Dalam beberapa kasus, sebuah jaringan hanya menggunakan satu macam tipe kabel, sedangkan di jaringan yang lain menggunakan kabel yang berbeda. Kabel yang dipilih adalah berdasarkan dengan topologi jaringan, protocol jaringan , dan ukurannya. Hal ini sangat penting untuk diketahui karena kesuksesan jaringan bergantung dari semua perihal tersebut.

Pada bagian ini dibahas mengenai tipe-tipe dan penggunaan kabel yang digunakan di dalam jaringan local diantaranya:

2.8.5.1 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel Twisted Pair terdiri dari dua tipe yaitu sheilded and unshielded. Unsheilded

twisted pair (UTP) adalah yang paling populer dan umumnya merupakan pilihan


(54)

Gambar 2.11 KabelUnshielded Twisted Pair

Jenis konektor untuk kabel jenis ini adalah RJ-45.

Gambar 2.12Konektor RJ-45

2.8.5.2 Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

Kekurangan kabel jenis ini adalah, sangat sensitif terhadap signal radio dan listrik. Kabel seperti ini sangat baik digunakan dimana lingkungan pengaruh listrik kurang, serta biasanya digunakan pada jaringan yang menggunakan topologi token ring.

2.8.5.3 Kabel Coaxisal

Coaxial Cabel merupakan kabel yang dibungkus dengan metal yang lembek. Coaxial Cabel mempunyai tingkat transmisi data yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal.


(55)

2.8.5.4 Kabel Fiber Optik

Fiber Optik cable dibuat dari serabut-serabut kaca (Optikal Fibers) yang tipis dengan diameter sebesar diameter rambut manusia. Fiber Optik cable mempunyai kecepatan pengiriman data sampai sepuluh kali lebih besar dari coaxial kabel.

Gambar 2.13 KabelFiber Optik

2.9 Manfaat Jaringan Komputer a. Resource Sharing

Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.

b. Reliabilitas tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi


(56)

kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

c. Menghemat uang.

Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

2.10 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu sistem. Kebutuhan ini diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.

2.10.1 MySQL

MySQL adalah suatu sistem manajemen database. Suatu database adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur. Untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada suatu database komputer anda memerlukan sistem manajemendatabase seperti MySQL. Karena komputer sangat unggul dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database memainkan suatu


(57)

peranan yang penting dalam komputasi, baik sebagai utility stand-alone maupun bagian dari aplikasi lainnya.

Suatudatabaserelasional menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel yang dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu permintaan. Bagian SQL dari kata MYSQL berasal dari “Structured Query Language” bahasa paling umum yang dipergunakan untuk mengakses database.

Beberapa perintah dasar SQL yang sering dipergunakan pada MySQL adalah sebagai berikut :

a. Create Database

Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat database baru. Sintaks : Create database database_nama database

b. Drop Database

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus database. Sintaks : Drop Tabel Tabel_name

c. Create Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat tabel baru. Sintaks Create Tabel tabel_name (create_definition) d. Describe

Yaitu perintah yang digunakan untuk mendeskripsikan tabel atau logam Sintaks Describe (Desc) tabel [colum]


(58)

e. Alter Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk memodifikasi tabel Sintaks Alter [Ignor] Tabel table_name

f. Drop Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus tabel Sintaks Drop Tabel tabel_name [tabel_name..]

g. Delete

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus record dri tabel Sintaks Delete From tabel_name Where Where_definiition h. Select

Yaitu perintah yang digunakan untuk query ke database Sintaks select*from tabel_name

Select Field from tabel_name

2.10.2 Visual Basic

Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated

Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis

sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke


(59)

basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.

Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan.

Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java.

Visual Basic merupakan bahasa yang mendukung OOP, namun tidak sepenuhnya. Beberapa karakteristik obyek tidak dapat dilakukan pada Visual Basic, seperti Inheritance tidak dapat dilakukan pada class module. Polymorphism secara terbatas bisa dilakukan dengan mendeklarasikan class module yang memiliki


(60)

2.11 Pengertian Koperasi

Menurut Sagimun [6] dalam kongres ICA (International Coorperative Alliance) ke 100 tahun 1995 di Manchester, United Kingdom. Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan mereka kendalikan secara demokratis.

2.11.1 Simpan Pinjam

Koperasi memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga yang rendah. Akan tetapi untuk mendapatkan pinjaman atau kredit koperasi memerlukan modal-modal koperasi yang paling utama adalah dari simpanan anggota itu sendiri, dari uang yang dikumpulkan bersama dan usaha pinjaman diberikan kepada anggota yang memerlukan.

Adapun sumber-sumber dana kredit koperasi tersebut yaitu : 1. Simpanan sukarela anggota

Yaitu simpanan yang menjadi keharusan, tetapi diterima oleh pihak koperasi dari anggota atas dasar kehendak anggota itu sendiri dengan waktu pembayaran simpanan tidak ditentukan oleh pihak koperasi.


(61)

Yaitu Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya.

2.11.2 Nilai – nilai Koperasi

Koperasi berlandaskan nilai-nilai menolong diri sendiri, tanggung jawab pribadi, demokratis, persamaan, keadilan dan tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap orang lain.

2.11.3 Prisip – prinsip Koperasi

Menurut Sinarhadi prinsip-prinsip koperasi adalah garis-garis penentu yang digunakan oleh koperasi untuk memasukan nilai-nilai tersebut dalam melaksanakan kegiatan koperasi. Prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut :

a. Keanggotaan Sukarela Dan Terbuka

Perkumpulan secara sukarela, terbuka bagi semua orang yang memerlukan jasa-jasa perkumpulan dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa diskriminasi, sosial, rasio, politik dan agama.

b. Pengendalian Oleh Anggota Secara Demokratis

Perkumpulan-perkumpulan secara demokratis yang dikendalikan oleh para anggota yang secara aktif berpartisipasi dalam menetapkan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan.


(62)

c. Partisipasi Ekonomi Anggota

Para anggota secara adil memberikan andilnya ke dalam koperasi, secara demokratis mengawasi modal serta setidak-tidaknya sebagai dari modal adalah milik bersama.

d. Otonomi Dan Kebebasan

Otonomi merupakan perkumpulan yang menolong diri sendiri dan dikendalikan oleh anggota-anggotanya. Koperasi mengadakan kesepakatan dengan perkumpulan-perkumpulan lain termasuk pemerintah untuk memperoleh modal dari sumber-sumber lain.

e. Pendidikan, Pelatihan Dan Informasi

Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggotanya, para wakil yang dipilih, karyawan dan sebagainya. Sehingga dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi, memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai sifat dan manfaat kerja sama.

f. Kerjasama Diantara Koperasi

Koperasi akan dapat memberikan pelayanan paling efektif kepada para anggota dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara kerja sama melalui struktur-struktur lokal, nasional, regional dan internasional.


(63)

60 3.1 Sejarah Instansi

Koperasi Sinar Mutiara dibentuk pada tahun 2006 dengan persetujuan para masyarakat terutama para pedangan dan karyawan swasta yang berjumlah 40 orang, dan sekarang sudah mempunyai anggota sebanyak 2000 orang. Koperasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun produksi serta kesejahteraan anggotanya dan membantu para pedagang untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya dan memperdulikan lingkungan masyarakat sekitar dalam rangka mencapai masyarakat adil dan makmur.

Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan koperasi baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai Badan Usaha, berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasilaa dan UUD 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai Badan Usaha bersama atas azas kekeluargaan dan demokratis ekonomi.

Koperasi Sinar Mutiara diakui secara syah sebagai koperasi dengan badan hukum oleh departemen koperasi propinsi Jawa Barat dengan No.518 / BH. 23-DISKOP / 2006 Tgl. 19 Juni 2006.


(64)

3.1.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat dianggap sebagai pola hubungan antar komponen atau bagian yang mempunyai kemampuan untuk suatu organisasi, sedangkan kerjasama dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian merupakan proses penentu dan pengaturan bermacam-macam aktivitas sesuai kemampuan. Pengorganisasian mengakibatkan timbulnya struktur organisasi. Dengan struktur organisasi dapat diketahui antara wewenang, tugas dan tanggung jawab setiap individu secara jelas dan memungkinkan manajemen mengetahui posisinya secara jelas.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Ketua

Sekretaris

Bagian Administrasi Bagian Operasional/ Pemasaran

Kasir / USIPA Bendahara


(65)

3.1.2 Kenggotaan / Nasabah Koperasi

Anggota koperasi Sinar Mutiara tidak terikat dengan satu perusahaan saja karena koperasi ini bersifat independen, yang artinya bahwa koperasi ini dibangun dengan modal sendiri bukan dengan hasil kesepakatan dengan pihak lain. Adapun syarat untuk menjadi anggota / nasabah dari koperasi Sinar Mutiara adalah sebagai berikut :

a. Sudah memiliki KTP ( Kartu Tanda Penduduk ) kota Bandung, yang nantinya fotokopi KTP tersebut diserahkan kepada koperasi.

b. Memiliki pas foto untuk diserahkan kepada koperasi yang akan digunakan sebagai arsip dalam data nasabah / anggota koperasi.

Pada koperasi sinar mutiara, seorang anggota berstatus tidak aktif ketika yang bersangkutan mengajukan diri untuk tidak aktif ( mengajukan untuk tutup buku ) di koperasi dan telah melunasi pinjamannya.

3.1.3 Pemberian Pinjaman

Usaha pemberian pinjaman pada koperasi ini didasari atas keinginanan anggota untuk meminjam sejumlah uang dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun produksi anggota tersebut. Adapun ketentuan dan syarat-syarat untuk melaukan pinjaman adalah :

a. Yang melakukan pinjaman adalah mereka yang mempunyai penghasilan dan mempunyai jaminan untuk membayar pinjaman.

b. Anggota / nasabah yang melakukan pinjaman, harus mengisi data anggota/nasabah terlebih dahulu, dimana data anggota tersebut akan


(66)

diperiksa pihak koperasi apakah anggota yang bersangkutan layak untuk terdaftar jadi anggota atau tidak. Layak atau tidaknya seseorang menjadi anggota dilihat dari persyaratan yang dia miliki dan serahkan kepada koperasi.

c. Jika ingin melakukan peminjaman, anggota / nasabah harus mengisi FPP (formulir permohonan pinjaman).

d. Besar bunga pinjaman adalah 3 % dengan sistem bunga flat ( tetap ). e. Pemberian besar pinjaman disesuiakan dengan besar pengahasilan atau

gaji dari nasabah/anggota yang bersangkutan.

f. Jangka waktu peminjaman disesuaikan dengan besar pinjaman.

g. Pengajuan pinjaman akan disurvey oleh bagian operasional apakah layak atau tidak. Layak atau tidaknya pinjaman, dinilai berdasarkan penghasilan dari anggota/nasabah yang bersangkutan serta jaminan pinjaman dari anggota tersebut.

h. Nasabah/anggota yang melukakan pinjaman, wajib menabung pada koperasi tersebut. Tabungan tersebut dipotong langsung pada saat peminjaman dengan besar 3 % dari besar pinjaman yang diajukan.

i. Biaya asuransi juga harus dibayar oleh nasabah. Biaya asuransi pada koperasi Sinar Mutiara ini adalah biaya sebagai pengganti pinjaman ketika peminjam meninggal dunia. Biaya asuransi ini didapat dari :


(67)

j. Biaya lain-lain yang harus dibayar oleh peminjam adalah biaya provisi/administrasi sebesar 3 % dari pinjaman, dan biaya materai disesuaikan dengan kebutuhan.

k. Perhitungan total pinjaman yang diterima oleh anggota yang melakukan pinjaman adalah :

l. Pembulatan nilai nominal uang akan dibulatkan ke atas dengan besar pembulatan 1000.

m. Lama angsuran maksimal 24 bulan.

Syarat – syarat lain selain syarat dan ketentuan di atas yaitu:

a. Fotokopi KTP ( Kartu Tanda Penduduk ) dan KK ( Kartu keluarga ) b. Pasfoto terbaru suami dan istri

c. Buku nikah asli d. Kartu jamsostek

e. Print Out Saldo jamsostek f. Slip gaji 3 bulan terakhir g. Rekening listrik & PBB

Anggota yang melakukan pinjaman, harus memilliki jaminan pinjaman sebagai pegangan buat koperasi jika anggota yang bersangkutan tidak dapat melunasi pinjaman sesuai dengan batas pelunasan pinjaman. Jaminan pinjaman dapat berupa


(68)

2. BPKB ; kondisi kendaraan akan disurvey langsung oleh bagian operasional

3. Sertifikat tanah ; keberadaan Tanah akan disurvey langsung oleh bagian operasional.

Anggota yang masih mempunyai hutang (pinjaman) tidak dapat mengajukan pinjaman kembali sampai melunasi hutangnnya .

3.1.4 Angsuran Pinjaman

Setiap anggota yang melakukan pinjaman, melakukan pembayaran angsuran pinjaman.

1. Perhitungan angsuran pinjaman adalah sebagai berikut :

2. Anggota yang melakukan pembayaran angsuran pinjaman, wajib membayar tabungan sebesar minimal Rp.10.000 yang digunakan sebagai tabungan anggota.

3. Anggota yang melakukan pembayaran angsuran pinjaman boleh membayar lebih dari jumlah angsuran pinjaman yang ada dengan tujuan untuk mempercepat proses pelunasan pinjaman.

4. Anggota yang terlambat dalam membayar angsuran pinjaman, akan dikenakan denda sebesar Rp.1000 per hari.

5. Anggota yang telah melakukan angsuran pinjaman akan dibuatkan struk sebagai tanda bukti kepada anggota yang bersangkutan.


(69)

3.1.5 Simpanan

3.1.5.1 Simpanan atau tabungan wajib

Koperasi Sinar Mutiara mempunyai simpanan atau tabungan yang wajib dibayar oleh anggota. Tabungan wajib tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tabungan/simpanan yang dipotong langsung ketika melakukan pinjaman. Besar tabungan tersebut adalah 3 % dari besarnya pinjaman. Tabungan ini akan dicetak pada kartu simpanan sebagai tanda bukti kepada anggota/nasabah. Tabungan ini tidak dapat diambil oleh nasabah selama nasabah yang bersangkutan masih memiliki angsuran pinjaman.

2. Tabungan yang disetor ketika membayar angsuran pinjaman. Besar Tabungan tersebut adalah Rp.10.000. Tabungan ini akan dicetak di kartu simpanan sebagai tanda bukti kepada nasabah.

3. Tabungan yang dibayar ketika anggota pertama sekali melakukan penyimpanan tanpa melakukan pinjaman.

3.1.5.2 Simpanan atau tabungan sukarela

Selain simpanan / tabungan wajib diatas, terdapat juga simpanan sukarela, dimana simpanan ini merupakan simpanan yang yang dilakukan secara sukarela oleh nasabah / anggota baik yang melakukan pinjaman maupun yang tidak melakukan pinjaman.

Besar simpanan minimal Rp.10.000. Simpanan sukarela ini dapat diambil kapan saja oleh anggota koperasi, dengan minimal jumlah pengambilan yaitu


(70)

Rp.10.000. Simpanan ini akan dicetak dalam buku simpanan anggota, baik ketika anggota menyimpan maupun ketika anggota melakukan pengambilan.

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata. Kegiatan bagian-bagian atau komponen-komponen komputer yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga mengarah terhadap suatu solusi untuk pengembangan ke arah yang lebih dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan teknologi. Sistem yang akan dianalisis adalah sistem yang sedang berjalan (dalam hal ini sistem yang sudah ada) dan sistem yang akan dibangun. Analisis sistem dilakukan dengan cara memecah bagian-bagian yang ada pada sistem kemudian diamati dan ditelusuri, baru kemudian memperbaiki kinerja bagian-bagian tersebut.

Dari hasil analisis yang dilakukan di Koperasi Sinar Mutiara terhadap sistem koperasi maka diambil beberapa hasil, yaitu:

1. Analisis masalah 2. Analisis fungsional 3. Analisis non fungsional 4. Kebutuhan fungsional 5. Kebutuhan non fungsional.


(71)

3.2.1 Analisis Masalah

Koperasi Sinar Mutiara memberikan suatu pelayanan jasa kepada para anggotanya yang membutuhkan. Untuk itu dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap anggotanya diperlukan suatu sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Koperasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi Sinar Mutiara adalah sebagai berikut :

1. Adanya berkas-berkas atau dokumen yang hilang karena banyaknya penumpukan berkas.

2. Sering terjadinya keterlambatan dalam pembuatan laporan koperasi yang disebabkan oleh lambatnya dalam pengolahan data koperasi karena aplikasi yang digunakan masih bersifat under dos.

3. Banyak memakan waktu dalam pembuatan laporan karena komputer yang digunakan masih stand alone atau jaringan belum terpasang

3.2.2 Analisis Fungsional

Sistem koperasi yang sedang berjalan memiliki beberapa batasan prosedur yang merupakan standar dari koperasi. Sistem tersebut juga terbagi-bagi menjadi beberapa prosedur yang masing-masing mempunyai entitas dan langkah-langkah tersendiri.

Berdasarkan hasil analisis, prosedur yang berjalan di koperasi ini adalah sebagai berikut:


(72)

2. Prosedur simpanan anggota 3. Prosedur pinjaman anggota

Penjelasan tentang prosedur-prosedur yang berjalan, entitas-entitas yang bersangkutan, dan dokumen yang mengalir di setiap prosedur adalah sebagai berikut:

1. Prosedur pendaftaran anggota

a. Calon anggota mengambil formulir pendaftaran dari bagian administrasi dan mengisinya

b. Calon anggota menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi dengan menyertakan foto copy KTP dan pas foto ukuran 3X4 5 lembar. Selanjutnya bagian administrasi akan memeriksa kelengkapan persyaratan, apakah lengkap atau tidak.

c. Apabila persyaratan lengkap, maka formuliar yang sudah diisi beserta fotokopi KTP akan dicatat oleh bagian administrasi dalam buku besar data anggota dan menyimpan persyaratan pendaftaran sebagai arsip.

d. Apabila persyaratan tidak lengkap pihak administrasi akan mengembalikan persyaratan kepada calon anggota untuk dilengkapi terlebih dahulu.

e. Setelah proses pencatatan data anggota baru dalam buku besar, bagian administrasi akan menginput data anggota tersebut ke dalam komputer dan buku besar disimpan sebagai arsip.

f. Data anggota yang telah disimpan di komputer, bagian administrasi akan membuat laporan data anggota tersebut dan menyerahkannya kepada ketua koperasi.


(73)

g. Setelah bagian administrasi akan membuat kartu simpanan anggota dan diserahkan kepada anggota baru.


(74)

Keterangan

Arsip A : Formulir anggota dan foto copy KTP Arsip B : Buku Besar data anggota

2. Prosedur Simpanan

a. Anggota koperasi membawa kartu simpanan dan jumlah setoran menuju bagian USIPA (Unit Simpan Pinjam) atau Kasir

b. Selanjutnya bagian USIPA / kasir akan memeriksa kartu simpanan anggota tersebut dengan menvalidasikan dari data anggota yang telah disimpan dalam komputer. Jika kartu simpanan anggota tidak cocok dengan data nomor rekening yang ada di komputer, maka kartu simpanan tersebut akan dikembalikan kepada anggota yang bersangkutan.

c. Jika kartu simpanan sama dengan data milik anggota yang terdapat dalam komputer, maka bagian USIPA / kasir akan mencatat simpanan anggota ke dalam buku besar dan kemudian menginput data simpanan tersebut ke dalam komputer . Setelah itu bagian administrasi akan membuatkan laporan dan mencetak simpanan anggota tersebut ke kartu simpanan. d. Kartu simpanan anggota diserahkan kembali kepada anggota koperasi

tersebut.

e. Selanjutnya tiap bulan, data simpanan yang dicatat dalam komputer akan dibuat laporan. Satu laporan disimpan sebagai arsip koperasi dan satu laporan diserahkan kepada ketua koperasi sebagai laporan koperasi tiap bulannya.


(75)

(76)

Keterangan :

Arsip C : Buku besar simpanan Arsip D : Laporan Simpanan 3. Prosedur pengambilan uang

a. Anggota membawa kartu simpanan ke bagian kasir

b. Kasir memeriksa kartu simpanan anggota apakah kartu simpanan tersebut adalah benar milik anggota tersebut atau tidak. Jika salah,maka kartu simpanan tersebut dikembalikan kepada anggota / nasabah yang bersangkutan. Jika benar, maka bagian kasir akan mencatat sejumlah uang yang diambil oleh nasabah ke dalam buku besar.

c. Setelah itu kasir akan menginput data pengambilan simpanan / tabungan ke komputer. Kemudian membuat laporan dan mencetak data pengambilan simpanan ke kartu simpanan

d. Bagian kasir akan menyerahkan kartu simpanan yang sudah dicetak kepada nasabah / anggota beserta sejumlah uang.


(77)

(78)

Keterangan :

Arsip K : Buku Besar

Arsip L : Laporan Pengambilan Simpanan

4. Prosedur pinjaman anggota

a. Anggota mengambil dan mengisi formulir data anggota dan formulir permohonan pinjaman dari bagian administrasi.

b. Anggota menyerahkan formulir yang sudah diisi beserta persyaratan pinjaman.

c. Bagian administrasi akan memeriksa apakah si nasabah mempunyai angsuran pinjaman sebelumnya.

d. Apabila tidak mempunyai angsuran pinjaman sebelumnya , maka bagian administrasi akan menyerahkan formulir pinjaman ke ketua koperasi. Dan apabila si nasabah masih mempunyai angsuran sebelumnya, maka bagian administrasi akan mengembalikan formulir data nasabah kepada nasabah tersebut.

e. Ketua koperasi akan memerikasa formulir dan persyaratan tersebut dan kemudian akan menyerahkannya kepada bagian operasional untuk di

surveysecara langsung.

f. Kurang lebih seminggu kemudian setelah mengadakan survey, maka bagian operasional akan memutuskan apakah anggota atau nasabah tersebut layak untuk diberikan pinjaman atau tidak. Jika tidak layak,maka


(79)

formulir dan persyaratan akan dikembalikan kepada anggota / nasabah yang bersangkutan.

g. Jika layak untuk mendapatkan pinjaman, maka formulir dan dokumen persyaratan tersebut akan diserahkan kepada ketua koperasi untuk diperikasa kembali oleh ketua koperasi.

h. Setelah formulir dan dokumen persyaratan tersebut diperiksa dan disetujui oleh ketua koperasi, formulir dan dokumen tersebut diserahkan kepada bagian administrasi.

i. Selanjutnya bagian administrasi akan melakukan pencatatan pinjaman ke dalam buku besar yang kemudian akan menginput data pinjaman tersebut dalam komputer dan membuat surat perjanjian pinjaman,struk tanda terima jaminan, dan struk tanda terima uang dari koperasi yang menerangkan bahwa nasabah / anggota telah menerima uang dari koperasi sinar mutiara. j. Selanjutnya bagian administrasi memberikan kartu simpanan kepada

bagian kasir dan kemudian bagian kasir akan mencatat ke dalam buku besar simpanan dan menginput simpanan anggota / nasabah yang besarnya 3 % dari besar pinjaman ke dalam komputer, setelah itu mencetaknya ke kartu simpanan.

k. Kartu simpanan yang sudah dicetak tersebut akan diberikan kepada bagian administrasi

l. Surat perjanjian, struk dan kartu simpanan ditandatangani oleh anggota / nasabah yang bersangkutan dan ketua koperasi. Surat pinjaman dan struk yang dibuat dalam rangkap dua dimana Rangkap satu akan diserahkan


(80)

kepada ketua koperasi dan rangkap dua akan diserahkan kepada nasabah beserta sejumlah uang yang dipinjam dan kartu simpanan yang sudah dicetak.

m.Selanjutnya tiap bulan, data pinjaman yang dicatat akan dibuat laporan yang dibuat dalam dua rangkap. Satu laporan disimpan sebagai arsip koperasi dan satu laporan diserahkan kepada ketua koperasi sebagai laporan koperasi tiap bulannya.


(81)

(82)

Keterangan:

Arsip F : Laporan pinjaman

Arsip G : Surat Perjanjian Pinjaman

4. Prosedur Pembayaran Angsuran Pinjaman

a. Nasabah / anggota membawa struk Pinjaman dan jumlah angsuran pinjaman menuju bagian USIPA (Unit Simpan Pinjam) atau Kasir

b. Bagian USIPA / kasir memeriksa struk pinjaman tersebut. Jika struk pinjaman tersebut salah, maka struk pinjaman tersebut akan dikembalikan kepada nasabah / anggota yang bersangkutan.

c. Jika struk pinjaman tersebut benar, maka kasir / USIPA akan mencatat data angsuran ke dalam buku besar dan menginput data tersebut ke dalam komputer yang kemudian bagian kasir / USIPA akan membuat laporan serta membuat struk angsuran pinjaman. Struk angsuran dalam rangkap tiga, dimana satu diberikan kepada anggota,satu diserahkan kepada bagian administrasi dan satu lagi disimpan oleh USIPA / kasir sebagai arsip. d. Struk pinjaman beserta struk pembayaran angsuran pinjaman anggota

diserahkan kembali kepada anggota / nasabah koperasi tersebut.

e. Selanjutnya tiap bulan, data angsuran pinjaman yang dicatat dalam komputer akan dibuat laporan yang dibuat dalam dua rangkap. Satu laporan disimpan sebagai arsip koperasi dan satu laporan diserahkan kepada ketua koperasi sebagai laporan koperasi tiap bulannya.


(83)

Gambar 3.6Diagram alir dokumen prosedur pembayaran angsuran anggota Keterangan:


(84)

Arsip J : Struk angsuran

3.2.3 Analisis Non Fungsional Dan Kebutuhan Non Fungsional

Setelah melakukan analisis fungsional untuk mengetahui prosedur-prosedur yang berjalan di Koperasi Sinar Mutiara, maka langkah selanjutnya yaitu analisis non fungsional. Analisis non fungsional adalah sebuah langkah dimana seorang pembangun perangkat lunak menganalisis sumber daya yang akan menggunakan perangkat lunak yang dibangun berserta perangkat keras dan perangkat lunak yang dimiliki oleh pihak pemesan.

Setelah melakukan analisis non fungsional, maka dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu menentukan kebutuhan non fungsional sistem yang akan dibangun untuk disesuaikan dengan fakta yang ada.

Apabila terjadi ketidakcocokan antara fakta dan kebutuhan maka perlu adanya penyesuaian fakta terhadap kebutuhan yang ada. Apabila kebutuhan tidak dipenuhi maka sistem yang dibangun tidak akan berjalan baik sesuai yang diharapkan.

Analisis non fungsional yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis perangkat keras

2. Analisis perangkat lunak 3. Analisis pemakai


(85)

3.2.3.1 Analisis Perangkat Keras

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Koperasi Sinar Mutiara menggunakan perangkat keras. Adapun perangkat keras yang digunakan saat ini di koperasi ini yaitu :

1. Processorpentium IV 2,4 GHZ

2. Hard Diskberkapasitas 80 GB

3. Memori berkapasitas 256 MB 4. CD – RW berkecepatan 52-32-52

5. KeyboarddanMouse

6. Monitor ukuran 15” dengan resolusi maksimal 1024 x 768

Untuk mendukung sistem yang akan dibuat yaitu sistem yang berbasis

client-server, maka dibutuhkan beberapa perangkat keras yaitu sebagai berikut :

1. ProcessorPentium IV 2,4 GHZ

2. Hard Diskberkapasitas 80 GB

3. Memori berkapasitas 256 MB 4. CD-RW berkecepatan 52-32-52

5. KeyboarddanMouse

6. Monitor ukuran 15” dengan resolusi maksimal 1024 x 768

7. LANcard onboard

8. Hubdanswitch(kabel dan tanpa kabel)

9. Repeater


(1)

173 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah perangkat Lunak Sistem Informasi Simpan Pinjam di Koperasi Sinar Mutiara selesai dibuat, maka dapat disimpulkan :

1. Aplikasi sistem informasi yang dibangun di Koperasi Simpan Pinjam Sinar Mutiara dengan berbasisclient servermemberikan kemudahan dalam pengelolaan data.

2. Sistem Informasi Simpan Pinjam di Koperasi Sinar Mutiara ini mempercepat dan mempermudah proses perhitungan transaksi yang dilakukan .

3. Dari kuisioner kualitas perangkat lunak yang disebarkan pada lingkungan koperasi petugas Koperasi Simpan Pinjam Sinar Mutiara, perangkat lunak ini cukup mudah digunakan dan dipelajari, sehingga membantu dalam mempercepat proses pengolahan data dan pencarian informasi.


(2)

174

5.2 Saran

Saran yang dapat dikemukakan berdasarkan beberapa hasil kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Antarmuka dapat dibuat lebih menarik untuk kedepannya sehingga dapat membuat sistem ini menjadiuser friendly.

2. Sistem informasi yang dibangun ini agar dijadikan bahan untuk pengembangan lebih lanjut.


(3)

(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP

NIM : 10103184

Kelas : IF-9K

Nama Lengkap : Boby Victor Hia

Tempat / Tanggal Lahir : T.Idanogawo,Nias / 01 November 1984

Agama : Kristen Protestan

Jenis Kelamin : Pria

Alamat : Jl. Batik Rengganis No 9 Bandung. No. Telp./HP : 081220952032

Email :[email protected]

PENDIDIKAN

1991 – 1997 : SDN Sifaoroasi Gomo,Nias,Sumatera Utara 1997 - 2000 : SMP Bunga Mawar, Nias, Sumatera Utara 2000 – 2003 : SMUK St. Hendrikus, Surabaya

2003 – 2010 : Universitas Komputer Indonesia Bandung

Bandung, Agustus 2010

Boby Victor hia NIM : 10103184


(6)

175

DAFTAR PUSTAKA

Buchori, Nur S, 2009, Koperasi Syariah. Sidoarjo: Kelompok Masmedia Buana Pustaka.

Firdaus, 2007,64 Trik Tersembunyi Visual Basic. Palembang: Penerbit Maxikom.

Kadir, Abdul, 2008, Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Kadir, Abdul, 2008, Mudah Menjadi Programmer Visual Basic. Yogyakarta: Yescom.

Kadir, Abdul, 2009, Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Kusrini dan Andri Koniyo, 2007, Visual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Penerbit And Offset.

Rakyat, Dian, 2008, VB & MySQL,Proyek Membuat program General Ledger Seri 1. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.

Sadeli, Muhamma, 2009, Aplikasi Mini Market dengan Visual Basic 6.0. Palembang: Penerbit Maxikom.

Referensi Online :

[Online1] http://www.scribd.com/doc/17026940/Sistem-Informasi-Koperasi-Simpan-Pinjam (20maret 2010)

[Online2] http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi (20 maret 2010)

[Online3] http://kur2003.if.itb.ac.id/file/SE6162%20ERD.pdf (11 april 2010) [Online4] http://ilmukomputer.org/2008/11/25/cepat-mahir-visual-basic-6 (11

april 2010)

[Online5] http://www.programmingtutorials.com/vb6.aspx (11april 2010)

[Online6] http://www.sejutablog.com/pengantar-jaringan-komputer-lan (5 maret 2010)

[Online7] http://id.88db.com/Komputer-Internet/Sistem-Jaringan/ad-89796 (5 maret 2010)