3
komunikasi antarpribadi yang terjalin antara fisioterapis dan pasien stroke di Rumah Sakit Ortopedi Surakarta.
2. TINJAUAN PUSTAKA
a Komunikasi Antarpribadi
Effendy mengemukakan komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Jenis komunikasi ini dianggap efektif untuk mengubah sikap atau perilaku manusia
karena prosesnya yang dialogis.Liliweri, 1997:12. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi ini
berfungsi ganda, masing masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian. Sifat dialogis itu ditunjukkan melalui komunikasi lisan dan dalam percakapan yang menampilkan arus
balik langsung. Jadi, komunikator mengetahui dengan pasti apakah pesan-pesan yang dia kirimkan diterima atau ditolak oleh komunikan, berdampak positif atau negatif. Ketika proses
mendengar terjadi, komunikator akan mulai menggali informasi dan menemukan solusi dari masalahnya. Selain fokus pada isi pembicaraan dia juga harus peka terhadap bahasa non verbal
yang disampaikan oleh komunikan. Tujuannya adalah memahami perasaan, pikiran dan kebutuhan lawan bicaranya. Wood, 2010:165-166. Komunikasi antarpribadi dibandingkan
dengan komunikasi lainnya dinilai efektif untuk mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Alasannya karena komunikasi ini berlangsung secara tatap muka. Karena
dengan komunikasi ini terjadi kontak pribadi
personal contact
yaitu pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik
feedback
berlangsung saat itu juga, tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan dapat dilihat pada ekspresi wajah dan gaya bicaranya. Apabila feedback positif, artinya tanggapan itu
menyenangkan dan komunikator akan mempertahankan gaya komunikasinya, namun jika tanggapan komunikasi negatif maka komunikator akan mengubah gaya komunikasinya sampai
komunikasi berhasil. Biasanya tanggapan komunikasi yang negatif disebabkan karena gangguan
noise
, baik eksternal maupun internal. Menurut Rakhmat 1996 terdapat 5 tanda-tanda komunikasi yang efektif, yaitu Saling pengertian, Memberikan kesenangan, Mempengaruhi
sikap, Hubungan sosial yang semakin baik dan Adanya tindakan. Rakhmat juga 1998 mengatakan untuk menghasilkan komunikasi antarpribadi yang efektif dapat melalui tiga tahap,
yaitu
a. Pembentukan hubungan antarpribadi Tahap ini disebut tahap perkenalan. Perkenalan adalah proses komunikasi dimana individu
mengirimkan informasi mengenai dirinya terhadap orang lain.
b. Peneguhan hubungan antarpribadi. Hubungan antarpribadi adalah hubungan yang selalu berubah. Hubungan antarpribadi akan terjalin apabila komunikator dan komunikan sepakat
tentang tingkat keakraban yang diperlukan.
4
b Motivasi
Motivasi adalah tenaga atau faktor yang ada dalam diri manusia yang mengarahkan tingkah lakunya. Sedangkan kata motif adalah alasan atau dorongan yang menyebabkan individu
melakukan tindakan. Handoko, 1992: 9. Ada tidaknya motivasi dalam diri individu dapat dilihat dari tingkah lakunya, misalnya usaha yang dilakukannya, kecepatan reaksinya, tema
pembicaraannya, dan impian-impiannya. Handoko, 1992: 61-62. Adapun cara memunculkan motivasi yang paling efektif adalah dengan cara: 1. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
dengan sejelas-jelasnya. semakin jelas tujuan yang akan dicapai, tentu semakin kuat usaha untuk mencapainya. Sebaliknya, semakin tidak jelas tujuan yang akan dicapai, maka semakin lemah
juga usaha untuk mencapainya. 2. Menjelaskan pentingnya mencapai tujuan. Di sini perlu ditunjukkan alasan-alasan, mengapa tujuan itu perlu untuk dicapai. Bila tujuan yang akan dicapai
tersebut benar-benar dirasa penting, maka akan menjadi lebih besar dorongan untuk mencapainya. 3. Menjelaskan insentif-insentifyang akan diperoleh individu akibat dari tindakan
tersebut. Insentif tidak harus berupa materi, tetapi dapat berupa kepuasan batin, nilai hidup, tanda penghargaan, dan lain-lain.
3. METODE PENELITIAN