4
b Motivasi
Motivasi adalah tenaga atau faktor yang ada dalam diri manusia yang mengarahkan tingkah lakunya. Sedangkan kata motif adalah alasan atau dorongan yang menyebabkan individu
melakukan tindakan. Handoko, 1992: 9. Ada tidaknya motivasi dalam diri individu dapat dilihat dari tingkah lakunya, misalnya usaha yang dilakukannya, kecepatan reaksinya, tema
pembicaraannya, dan impian-impiannya. Handoko, 1992: 61-62. Adapun cara memunculkan motivasi yang paling efektif adalah dengan cara: 1. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
dengan sejelas-jelasnya. semakin jelas tujuan yang akan dicapai, tentu semakin kuat usaha untuk mencapainya. Sebaliknya, semakin tidak jelas tujuan yang akan dicapai, maka semakin lemah
juga usaha untuk mencapainya. 2. Menjelaskan pentingnya mencapai tujuan. Di sini perlu ditunjukkan alasan-alasan, mengapa tujuan itu perlu untuk dicapai. Bila tujuan yang akan dicapai
tersebut benar-benar dirasa penting, maka akan menjadi lebih besar dorongan untuk mencapainya. 3. Menjelaskan insentif-insentifyang akan diperoleh individu akibat dari tindakan
tersebut. Insentif tidak harus berupa materi, tetapi dapat berupa kepuasan batin, nilai hidup, tanda penghargaan, dan lain-lain.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif artinya menjelaskan situasi atau peristiwa. Menggunakan metode ini, penulis berusaha untuk mendeskripsikan hal-hal apa
saja yang dilakukan oleh fisioterapis untuk memotivasi pasien stroke. Bagaimana pasien stroke bisa termotivasi untuk sembuh dan dapat hidup mandiri kembali. Subjek dalam penelitian ini
adalah fisioterapis dan pasien penyakit stroke, baik rawat jalan maupun rawat inap. Sedangkan pengambilan subjek menggunakan
purposive sampling
. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan beberapa cara, yaitu: a. Observasi Pengamatan. Observasi
atau pengamatan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal yang dilihat selama penelitian. Narbuko Achmadi, 1991: 70. Dalam penelitian ini
jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan
participant observation
. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Sugiyono, 2007: 64. Observasi dilakukan ketika fisioterapis melakukan interaksi dengan pasien, sehingga dapat melihat dengan jelasapa saja
yang dilakukan oleh fisioterapis. b. Wawancara. Selain observasi, dalam peneltian ini juga menggunakan metode wawancara. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang akurat
dan gambaran mengenai komunikasi antarpribadi antara fisioterapis dan pasien stroke. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
semi terstruktur
atau wawancara
terfokus
. c. Catatan Lapangan. Penelitian ini juga menggunakan catatan lapangan. Catatan lapangan berisi tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan selama proses
pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada ada dua yaitu: a. Data primer 1 Wawancara dengan informan. Jenis data ini diambil dengan cara merekam semua pertanyaan
yang diajukan peneliti dan jawaban dari informan ketika melakukan wawancara. 2 Dokumentasi Selanjutnya yaitu dokumentasi yang berasal dari data atau arsip Rumah Sakit Ortopedi
5
Surakarta. b. Data sekunder 1 Observasi. Yaitu diperoleh dengan cara melihat langsung atau mengamati proses komunikasi antarpribadi antara fisioterapis dan pasien stroke. 2 Kepustakaan.
Bisa diperoleh dari buku, jurnal dan artikel-artikel dari internet. Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan pada saat aktivitas di lapangan, yaitu bersamaan dengan
tahap pengumpulan data. Pada penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman dalam Ardianto, 2011:223. Ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data yaitu
sebagai berikut: a. Mereduksi data. Reduksi merupakan bagian dari analisis. Reduksi data adalah bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang dan menyusun data
dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan. b. Model data data
display
. Model adalah kumpulan informasi yang tersusun dan membolehkan pendeskripsian kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif adalah
teks naratif
. c. Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan ketika semua data yang dikumpulkan telah dianalisis dan menemukan sebuah hasil. Validitas Data dalam penelitian
komunikasi kualitatif menunjuk pada sampai mana data yang diperoleh, apakah sudah akurat dan mewakili realitas yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas data digunakan
triangulasi sumber atau data. Menurut Dwidjowinoto dalam Kriyantono, 2010:72
triangulasi
sumber adalah membandingkan keakuratan informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN