Variabel Penelitian Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

Sri Mulyati, 2014 Penggunaan Media Puzzle Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Tunagrahita Ringan Kelas Iii Di Slbn Trituna Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Pembuatan RPP perbaikan - Penyusunan instrument penelitian √ √ √ 2. Pelaksanaan Tindakan - Siklus I - Siklus II - Siklus III - Observasi √ √ √ √ 3. Analisis dan interpretasi Refleksi √ √ 4. Penyusunan Laporan √ Table 3.2 Jadwal penelitian

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas X media puzzle kata. Media puzzle kata merupakan media yang digunakan dalam pembelajaran membaca permulaan .Media ini terbuat dari papan kayu sebagai papan puzzle dan potongan keping kayu kecil yang ditempel gambar dan suku kata-yang nanti akan dipasangkan pada papan Puzzle kata. Ukuran dari media puzzle kata ini berukuran 55x70 cm yang di desain sebagai papan puzzle yang terdiri dari 5 lubang kolom gambar dan 10 lubang kolom suku kata yang nanti akan diisi oleh potongan keping kayu kecil yang ditempel gambar dan suku kata.Variabel terikatY ini adalah kemampuan membaca permulaan berupa kata benda sederhana.

F. Instrumen

Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen dibagi menjadi dua macam, yakni tes dan non-tes. Instrumen kelompok tes, misalnya tes prestasi belajar, tes inteligensi, tes bakat, tes keterampilan; sedangkan non-tes Sri Mulyati, 2014 Penggunaan Media Puzzle Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Tunagrahita Ringan Kelas Iii Di Slbn Trituna Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu misalnya pedoman wawancara, angket atau kuesioner, pedoman observasi, daftar cocok checklist, dan skala penilaian. Keterampilan membaca siswa diukur dengan menggunakan tes. Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah serangkaian latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau motorik. Terdapat empat konsep mendasar dalam menyusun tes yaitu validitas, reliabilitas, objektifitas dan norma. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa saja yang seharusnya diukur, reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pada pengukuran keterampilan membaca siswa maka menggunakan validitas konstruk construct validity dan validitas isi content validity. Adapun untuk menguji validitas konstruk menggunakan pendapat ahli expert judgement. Reliabilitas instrumen keterampilan membaca permulaaan siswa diestimasi dengan cara melakukan uji coba instrumen beberapa kali kepada responden, apabila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen dinyatakan reliabel. Metode pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, tes, dan observasi. 1. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan, yaitu untuk memperoleh keterangan-keterangan ilmiah dari buku-buku sumber yang ditulis para ahli, karangan ilmiah, dan internet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Tes Tes dilakukan setelah pelaksanaan tindakan berakhir, sementara observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Tes adalah kegiatan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh satu siswa, sehingga menghasilkan datainformasi mengenai perilaku atau prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan siswa lainnya untuk memperoleh standar yang telah ditetapkan. Adapun jenis tes pada penelitian tindakan kelas ini berbentuk tes formatif yang berfungsi Sri Mulyati, 2014 Penggunaan Media Puzzle Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Tunagrahita Ringan Kelas Iii Di Slbn Trituna Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebagai umpan balik feed back dalam penyempurnaan pelaksanaan tindakan berikutnya. Sehubungan dengan fungsi tes formatif tersebut maka ada juga yang memberikan istilah tes diagnosis. Dalam artian, tes formatif diarahkan untuk mendiagnosa dan memperbaiki kesulitan belajar siswa baik secara kelompok atau pun individu. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Belajar Membaca Permulaan Haritanggal : Nama murid : Kelas : Umur : No Aspek yang dianalisa Skor maks Kemampuan Mampu Mampu dengan bantuan Tidak mampu 3 3 2 1 Mengenal bentuk huruf Dapat mengucapkan huruf Dapat membedakan huruf Dapat mengucapkan suku kata Dapat mengucapkan kata Kejelian pengamatan suku kata Kejelian pengamatan kata Dapat mengucapkan kata Memahami arti kata Gaya membaca sesuai tanda Sri Mulyati, 2014 Penggunaan Media Puzzle Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Tunagrahita Ringan Kelas Iii Di Slbn Trituna Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu baca Jumlah skor maksimum dan perolehan

3. Observasi

Observasi dimaksudkan guna mengumpulkan datainformasi mengenai berbagai aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan tindakan. Dalam observasi ini, beberapa kajian dari obyek penelitian dapat diteliti langsung secara konkrit. Adapun yang ditelitinya adalah segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan, baik yang terjadi pada guru maupun siswa sebagai dampak dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan gurupeneliti.

G. Teknik Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENGGUNAAN METODE VAKT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN BENTUK HURUF PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C DI SLB NEGERI TRITUNA SUBANG.

0 2 42

PENGGUNAAN PENDEKATAN LEARNING BY DOING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

3 7 37

PENERAPAN METODE SUKU KATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

0 1 31

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB B-C FADHILAH.

2 7 24

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGRADASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB “SABILULUNGAN”.

0 1 51

METODE MULTISENSORI MELALUI MEDIA PASIR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

4 6 51

Penggunaan Media Kartu Kata Timbul untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan dengan Metode Abjad pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas Dasar III SLB Negeri Pemalang.

0 0 3

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE HURUF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI SLBN TRITUNA SUBANG - repository UPI S PLB 1106685 Title

0 0 3