Penida merupakan pantai landai sehingga pantai tersebut cocok digunakan untuk budidaya rumput laut. Secara geografis, Kecamatan Nusa Penida memiliki
keunggulan komparatif, dengan luas lokasi penanaman rumput laut sebesar 290 hektar dan jumlah petani rumput laut sebesar 1.782. Dari luas area tersebut,
pengembangan budidaya rumput laut mencapai 45 dari luas areal pantai. Produksi rumput laut perbulan adalah 130 sampai 225 per ton Badan Pusat
Statistik Kabupaten Klungkung, 2012.
2.3 Carrageenan 2.3.1 Definisi Carrageenan
Carrageenan merupakan senyawa hidrokoloid tersusun atas polisakarida rantai panjang. Polisakarida tersebut tersusun dari sejumlah unit galaktosa dengan
ikatan α-1,3-D-galaktosa dan β-1,4-3,6-anhidrogalaktosa secara bergantian pada polimer heksosanya Glicksman, 1983.
Carrageenan terdapat dalam dinding sel rumput laut atau matriks intraseluler dan merupakan bagian penyusun terbesar dari berat kering rumput laut
Hellebust dan Cragie, 1978. Carrageenan berupa serbuk kasar berserat hingga halus, berwarna kuning coklat hingga putih, tidak berasa dan tidak berbau. Berat
molekul carrageenan adalah 400-600 kDa Velde dan Ruiter, 2005.
2.3.2 Jenis Carrageenan
Doty 1987 membedakan carrageenan berdasarkan kadar sulfatnya menjadi dua fraksi, yaitu kappa carrageenan yang mengandung sulfat kurang dari
28 dan iota carrageenan jika lebih dari 30. Winarno dkk. 1996 selanjutnya
membagi carrageenan menjadi 3 fraksi berdasarkan unit penyusunnya yaitu kappa, iota dan lambda carrageenan.
Tabel 2.2 Perbedaan Kappa, Iota dan Lambda Carrageenan.
Tipe Carrageenan
Struktur Kandungan
Kappa carrageenan
Gail Fisher, 2009 Mengandung 25-30
ester sulfat dan 28-35 3,6-anhidrogalaktosa
Barbeyron et al., 2000.
Iota carrageenan
Gail Fisher, 2009 Mengandung 28-38
ester sulfat dan 25-30 3,6-anhidrogalaktosa
Barbeyron et al., 2000.
Lambda carrageenan
Gail Fisher, 2009 Mengandung 32-39
ester sulfat dan tidak mengandung 3,6-
anhidrogalaktosa Barbeyron et al., 2000.
a. Kappa Carrageenan Kappa carrageenan merupakan jenis yang paling banyak terdapat di alam,
membentuk gel yang kuat dan rigid, thermoreversible, meskipun sangat rentan mengalami sineresis. Kappa carrageenan terdapat pada Kappaphycus
alvarezii Doty., dan Eucheuma striatum Aslan, 1998; Setiawati, 2007. Kappa carrageenan terdiri dari unit D-galaktosa-4-sulfat dan 3,6-anhidro-
D-galaktosa. Carrageenan juga sering mengandung D-galaktosa-6-sulfat ester dan 3,6-anhidro-D-galaktosa-2-sulfat ester. Adanya gugusan 6-sulfat
dapat menurunkan daya gelasi dari carrageenan, tetapi dengan pemberian
alkali mampu menyebabkan transeliminasi gugus 6-sulfat, sehingga menghasilkan bentuk 3,6-anhidro-D-galaktosa. Dengan demikian derajat
keseragaman molekul meningkat dan daya gelasinya juga bertambah Winarno, 1996.
b. Iota Carrageenan Iota carrageenan merupakan jenis yang paling sedikit jumlahnya di alam,
membentuk gel lembut, fleksibel, lunak, dengan sineresis yang terbatas. Iota carrageenan terdapat pada Eucheuma spinosum, Eucheuma isiforme, dan
Eucheuma uncinatum Aslan, 1998; Setiawati, 2007. c. Lambda Carrageenan
Lambda carrageenan merupakan jenis carrageenan kedua terbanyak di alam, tidak dapat mebentuk gel, namun berbentuk cairan kental. Lambda
carrageenan terdapat pada Chondrus crispus Setiawati, 2007; Winarno dkk., 1996.
2.3.3 Sifat Carrageenan