98.23 BLatarBBBelakangB Efek Kuratif Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Berat Limpa dan Gambaran Histopatologis Limpa Pada Mencit Model Kolitis Ulserativa.

55 LAMPIRA LAMPIRA 1 Data BeratLimpapadaSetiapKelompokPerlakuan BeratLimpaBuahMerah mg o Mencit Kontrol egatif Kontrol DSS BuahMerah Dosis 1 BuahMerah Dosis 2 Buahmerah Dosis 3 average 200 352 246 212 230 1 260 230 270 150 160 2 260 330 360 310 250 3 170 530 170 170 330 4 150 260 250 250 100 5 160 410 180 180 300 sd 55.23 121.3 77

66.48 98.23

LAMPIRA 2 Data LuasZonaMarginalispadaSetiapKelompokPerlakuan Luas Zona MarginalisBuahMerah mm 2 o Mencit Kontrol egatif Kontrol DSS BuahMerah Dosis 1 BuahMerah Dosis 2 Buahmerah Dosis 3 average 0.30

0.85 0.32

0.21 0.35

1 0.30 0.82 0.32 0.22 0.36 2 0.31 0.84 0.33 0.22 0.38 3 0.31 0.90 0.30

0.21 0.35

4 0.30 0.80 0.31 0.20 0.35 5 0.30 0.88 0.35 0.22 0.34 sd 0.01

0.04 0.02

0.01 0.01 LAMPIRA 3 PengujianStatistikEfekKuratif Sari BuahMerahTerhadapBeratLimpa + , - . 1 2 2 Post Hoc 3 4 5.6 7 3 586 7 3 - 5.986 + , - . 1 2 2 9 5 : 6 9 9 9 9 9 9 9 9 2 2 5 : 6 5 : 6 5 : 6 5 : 6 2 9 2 9 5 : 6 9 9 9 9 2 9 2 9 5 : 6 9 9 9 9 9 9 2 9 2 9 5 : 6 9 9 9 9 9 : - - Homogenus Subsets 3 4 7 3 ; 2 2 ; 4 1 - = LAMPIRA 4 PengujianStatistikEfekKuratif Sari BuahMerahterhadapGambaranHistopatologisLimpa Oneway + , - . 1 2 2 Post Hoc 3 4 5.6 7 3 586 7 3 - 5.986 + , - . 1 2 2 9 5 : 6 9 9 9 9 5 : 6 9 5 : 6 9 9 2 2 5 : 6 5 : 6 5 : 6 5 : 6 2 9 2 9 5 : 6 9 9 5 : 6 9 9 2 9 5 : 6 9 9 2 9 5 : 6 9 9 9 5 : 6 9 9 9 5 : 6 9 9 2 5 : 6 2 9 5 : 6 9 9 9 5 : 6 : - - Homogenous Subsets 3 4 7 3 ; 2 2 ; 4 1 - = LAMPIRA 5 PerhitunganDosis DosisBuahMerah Dosismanusia 70 kg = 30 cc Dosisuntukmencit 20 g = 30 cc x 0,0026 Faktorkonversimenurut Lauren4 Bacharach=0,078cc Dosisuntukmencit 25 g = 2520 x 0,078cc = 0,0975 ≈0,1 cc DSS Serbuk DSS yang digunakanadalah 2,5 g dilarutkandengan 100 mL sehinggadidapatkanlarutan DSS 2,5. Larutaninidiberikanpadamencitmelalui air minum LAMPIRA 6 GambarAlatdanBahan NeracaAnalitis Aquabideststeril MinyakBuahMerah Dextran Sufate Sodium Penyondean Pembedahan LAMPIRA 7 GambaranPreparatHistologis KontrolNegatif Kontrol DSS BuahMerahDosis 1 BuahMerahDosis 2 BuahMerahDosis 3 LAMPIRA 8 KomisiEtik RIWAYAT HIDUP Nama : Yuliana Devona Girsang NRP : 0810175 TempatdanTanggallahir : Medan, 6 Juli 1991 Alamat : Jl. Sumbawa no. 109, Pontianak – Kalimantan Barat RiwayatPendidikan : TK Methodist, PematangSiantar, 199441996 SD Sultan Agung, PematangSiantar, 199642002 SMP Katolik Santo Petrus, Pontianak 200242005 SMA Katolik Santo Petrus, Pontianak 200542008 MahasiswaFakultasKedokteranUniversitas Kristen Maranatha, Bandung 2008 – sekarang 1 BABBIB PE DAHULUA B

1.1 BLatarBBBelakangB

Limpa adalah organ limfoid dalam tubuh yang memiliki fungsi filtrasi darah dan koordinasi respon imun. Limpa terdiri dari 2 bagian. Bagian yang putih pulpa alba merupakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan bagian yang merah pulpa rubra bertugas membuang bahan bahan yang tidak diperlukan dari dalam darah seperti sel darah merah yang rusak Guyton Hall, 200. Zona marginalis adalah area yang terletak di antara pulpa alba, PALS dan folikel folikel. Zona marginalis berfungsi sebagai penyaring antigen dan patogen dalam sirkulasi sistemik dan memainkan peran penting dalam melawan antigen Kuper et al., 2002; Mebius and Kraal, 2005. Limpa dapat membesar pada keadaan tertentu dengan tujuan untuk melakukan fungsi pembersihan secara adekuat Guyton Hall, 2000. Inflammatory Bowel Disease IBD terdiri dari Crohn’s disease CD dan Kolitis Ulserativa KU merupakan penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi saluran pencernaan Podolsky, 2002. Penyebab KU belum diketahui secara pasti, diduga faktor yang berperan yaitu disfungsi imun, kerentanan genetik dan flora bakteri dalam lingkungan usus Bouma Strober, 2003. Lesi yang ditimbulkan KU umumnya dimulai dari rektum atau kolon sigmoid, dapat menyebar ke bagian atau seluruh kolon dan tidak pernah mengenai usus halus Bouma Strober, 2003. Gejala klinik KU berupa suatu reaksi berulang yang ditandai dengan adanya nyeri abdominal, diare disertai lendir dan darah yang bisa bertahan selama beberapa bulan sampai beberapa tahun. KU juga dapat mengakibatkan kerusakan DNA pada sel mukosa, yang jika terjadi secara berulang dapat menyebabkan displasia epitel dan dapat berkembang menjadi suatu keganasan Popivanova et al., 2008. KU dapat terjadi pada semua usia tetapi umumnya dimulai pada usia 15 30 tahun, dan frekuensinya lebih jarang pada usia 50 70 tahun. 20 dari orang yang menderita Kolitis memiliki anggota keluarga atau kerabat yang juga menderita Kolitis Ulserativa atau Penyakit Crohn Bouma Strober, 2003. Angka kejadian KU dengan prevalensi tertinggi adalah Amerika Utara, Eropa Utara, dan Amerika Serikat, yaitu 100 200 kasus per 100.000 penduduk. Sedangkan Asia dan Afrika memiliki prevalensi KU terendah Cho, 2008. Dari data di unit endoskopi pada beberapa Rumah Sakit di Jakarta RS Cipto Mangunkusumo, RS Tebet, RS Siloam didapatkan kasus IBD dengan diare kronik 12,2, kasus IBD dengan diare kronik, berdarah, dan nyeri abdominal 25,9 Dharmika Djojoningrat, 2006. Kolitis dapat diinduksi dengan salah satu bahan kimia yaitu Dextran yulphate yodium DSS. DSS merupakan suatu derivat polianion dari dekstran, hasil dari reaksi esterifikasi senyawa dekstran dengan asam klorosulfat. DSS yang diberikan secara oral melalui air minum selama beberapa hari menyebabkan lesi pada epitel kolon dan inflamasi akut seperti penyakit KU pada manusia Stevceva et al., 2006. Dalam penelitian ini digunakan DSS sebagai induktor terjadinya kolitis pada mencit. DSS menyebabkan terjadinya disrupsi barier intestinal, sehingga makrofag di lamina propria dapat berinteraksi dengan bakteri intestinal. Aktivasi makrofag oleh flora intestinal menyebabkan aktivasi sel sel imun yang kemudian dibawa oleh APC Antigen Presenting Cell dalam sirkulasi darah dan masuk ke dalam limpa. Limpa yang terus menerus dirangsang untuk menghasilkan sel sel mediator inflamasi akan mengakibatkan pembesaran dari organ ini dan terjadi perubahan histopatologis Okayasu et al., 2004 Reactive oxygen species ROy, misalnya peroxide anion, hydrogen peroxide, dan hypochlorous acid, kemungkinan terlibat dalam patogenesis IBD. Jika jumlah antioksidan endogen kurang dapat terjadi keadaan stres oksidatif Roessner, 2008, maka dibutuhkan senyawa antioksidan eksogen Rani, 2006. Salah satu sumber senyawa antioksidan eksogen adalah buah merah. Buah Merah secara empiris digunakan oleh masyarakat Papua untuk mengobati berbagai macam penyakit dengan cara dikukus dan diambil minyaknya. Komposisi buah merah mengandung energi, protein, lemak, kalsium, serat, fosfor dan zat besi. Sementara itu, kandungan senyawa aktif yaitu antioksidan berupa karotenoid, tokoferol, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam linoleat dan dekanoat I Made Budi, 2005. Penelitian lain juga menemukan bahwa buah merah mengandung β crypthoxantine, yaitu suatu antioksidan kuat yang memiliki struktur kimia dan fungsi mirip β karoten dan dipercaya dapat menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel dan DNA dan dapat digunakan untuk terapi kanker kolorektal dan kanker paru paru Surono et al., 2008. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek kuratif minyak buah merah terhadap berat dan gambaran histopatologis limpa. 1

1.2 BIdentifikasiBMasalahB