1
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga
untuk kesehatan. Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti pada epidermis, rambut, kuku,
bibir dan organ genital bagian luar, atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik BPOM, 2003. Sediaan kosmetik yang stabil adalah suatu sediaan yang masih berada dalam
batas yang dapat diterima selama periode waktu penyimpanan dan penggunaan, yang sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat.
Perubahan yang terjadi pada produk kosmetik dapat berupa perubahan fisika, kimia dan kandungan mikroorganisme. Selain itu, dari penelitian yang pernah
dilakukan kontaminasi mikroorganisme dapat lewat udara, tangan yang sudah terkontaminasi, cara penggunaan yang kurang baik dan penggunaan bahan
kosmetik yang sudah terkontaminasi dalam jangka waktu yang lama Djajadisastra, 2004; Nasser, 2008.
Sejak tahun 1950, beberapa laporan sudah memuat ditemukannya berbagai jenis mikroorganisme dalam sediaan kosmetik. Sebagian besar sediaan kosmetik
merupakan tempat berkembang biak yang baik bagi bakteri dan jamur. Penggunaan kosmetik yang sudah terkontaminasi merupakan salah satu faktor
yang berperan dalam penyebaran penyakit infeksi. Namun demikian adalah hal yang sulit dalam membedakan insidensi penyakit akibat kontaminasi kosmetik
dengan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh FDA dengan menggunakan 3027 sampel dari 171 tempat didapatkan jamur
10,4, dan 3,9 merupakan jamur yang patogen FDA, 2007; Nasser, 2008.
2
2 Penelitian dengan sampel kosmetik yang telah dibuka dan digunakan dalam
jangka waktu yang berbeda-beda di Saudi Arabia didapatkan berbagai macam spesies jamur, salah satunya adalah Aspergillus sp. sebanyak 71,2. Manifestasi
akibat infeksi jamur ini disebut Aspergillosis, dan pernah dilaporkan terjadi pada individu tanpa faktor risiko, pria 40 tahun yang menghirup sejumlah besar spora
Aspergillus yang bermanifestasi klinis dalam beberapa hari, lalu meninggal Nasser, 2008.
Beragam bakteri dapat hidup dalam berbagai kondisi, termasuk dalam kosmetik. Beberapa diantaranya yang tersering adalah Bacillus subtilis,
Escherichia coli, Bacillus mycoides, Aerobacter aerogenes, Pseudomonas, Sarcina lutae, Proteus vulgaris, dan Staphylococcus Retno Tranggono, 2007.
Penelitian ini
dilakukan untuk
mengetahui apakah
kontaminasi mikroorganisme, berupa bakteri dan jamur, dapat terjadi pada bedak padat yang
sudah digunakan.
1.2 Identifikasi Masalah