1
Safitri Kurniasari, 2013 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
Media Gambar Tunggal Pada Siswa Kelas III SDN Buah Batu Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh
terhadap sikap siswa yang kurang aktif dan tidak termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini berakibat pada rendahnya prestasi hasil belajar
yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran ini Karwapi, 2012
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena mata pelajaran ini di samping menjadi salah satu mata
pelajaran yang diujiannasionalkan juga mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra dengan aspek mendengar, berbicara,
menulis, dan berbicara. Pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan peserta didik. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan peserta didik dapat mencapai perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari mata pelajaran yang lainnya. Di samping itu, melalui pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan dan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran
bahasa Indonesia
diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Mulyasa dalam Karwapi 2012 menyatakan bahwa guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum sehingga perlu untuk
meningkatkan aktivitas, kreativitas, kualitas, dan profesionalisme. Karena itu maka masalah rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia siswa harus disikapi
dengan melakukan berbagai modifikasi penggunaan strategi pembelajaran melalui keterlibatan penuh siswa, kerja sama murni, variasi dan keragaman
Safitri Kurniasari, 2013 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
Media Gambar Tunggal Pada Siswa Kelas III SDN Buah Batu Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
dalam metode belajar, motivasi internal, adanya kegembiraan dan kesenangan dalam belajar, dan integrasi belajar yang lebih menyeluruh ke dalam segenap
pengorganisasian pembelajaran.
Di dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara
tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan menyimak, merupakan komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih, sedangkan kegiatan
menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai
peranan yang penting didalam kehidupan manusia. Karena tanpa memahami bahasa sangat susah untuk bergaul dalam kehidupan yang dijalani. Oleh sebab itu
manusia dituntut untuk mencari ilmu agar mudah dalam bergaul dan mengerti bahasa terutama dalam menulis. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan
pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Seperti yang dikatakan oleh Suriamiharja dkk dalam Tarigan, 2009 bahwa menulis ialah:
menurunkan atau melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang
– lambang grafik tersebut. Dalam lingkungan sekolah pada dasarnya mengarang
merupakan salah satu faktor yang paling penting guna untuk bisa menguraikan ide kedalam sebuah tulisan.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang masih banyak terdapat kendala dalam pengaplikasiannya. Buktinya siswa kurang mampu
menulis karangan serta rendahnya penguasaan bahasa tulis secara sempurna. Meraka tidak mampu menggunakan kata-kata yang sesuai dengan ketentuan
dalam ejaan bahasa Indonesia dengan benar. Mereka belum mampu mengarang dengan benar tanpa ada hambatan. Metode yang digunakan dalam belajar
mengarang sangat tidak menarik sehingga banyak siswa yang tak memahami tentang mengarang bahkan siswa merasa bosan ketika proses belajar mengajar
berlangsung. Dalam lingkungan bermasyarakat banyak siswa yang pandai berbicara atau berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan
gagasanya kedalam bentuk bahasa tulisan yang benar dan mudah dimengerti oleh pembaca. Maka untuk bisa mengarang dengan baik, seseorang harus mempunyai
Safitri Kurniasari, 2013 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
Media Gambar Tunggal Pada Siswa Kelas III SDN Buah Batu Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
kemampuan untuk menulis. Kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih.
Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan
–angan, penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Setiap manusia semuanya diciptakan sebagai pengarang agar mudah untuk
mengaplikasikan kehidupan ini dengan benar. Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Narasi merupakan bentuk
percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari
waktu ke waktu Semi, 2003:29.
Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur
berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah
cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Permasalahan pun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika
melakukan observasi di kelas III SDN Buahbatu Kabupaten Bandung Barat. Dari hasil observasi itu penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang belum
mencapai nilai KKM, yakni 85,71 dari 28 siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan. Siswa masih mengalami kesulitan dalam
menuangkan gagasan dan imajinasinya kedalam bentuk bahasa tulisan. Rendahnya kemampuan menulis pada siswa disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya: guru masih menggunakan metode ceramah, guru masih belum menggunakan media pada proses pembelajaran menulis karangan narasi, dominasi
guru dalam proses pembelajaran sehingga menyebabkan proses pembelajaran menjadi pasif dan membosankan. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan menulis karangan yaitu dengan menggunakan media
Safitri Kurniasari, 2013 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
Media Gambar Tunggal Pada Siswa Kelas III SDN Buah Batu Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
gambar tunggal. Mengingat pentingnya kemampuan mengarang bagi siswa, maka penulis berusaha mengungkap seberapa peningkatan kemampuan mengarang
melalui penggunaan media gambar tunggal. Untuk memperoleh informasi faktual, penulis akan mengadakan suatu penelitian di SDN Buahbatu dengan judul,
“Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Gambar Tunggal pada Siswa Kelas III SDN Buahbatu
Kabupaten Bandung Barat”.
1.2 Rumusan Masalah