antropometri diperlukan untuk merancang alat bantu kerja yang lebih baik.
b. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan yang ada hubungannya
dengan obyek penelitian yang dilakukan. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari:
1. Studi pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan cara merekam postur - postur
kerja pekerja pada saat melakukan aktivitas kerja. 2. Studi pustaka
Sumber data yang berasal dari buku-buku referensi yang relevan dan mendukung dengan obyek penelitian.
3. Media internet Sumber data yang berasal dari media internet yang berupa jurnal
maupun artikel yang mendukung dengan obyek penelitian.
3.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
A. Pengolahan data dengan metode OWAS. 1. Proses Coding Postures
Proses Coding Postures adalah proses menterjemahkan postur kerja dari hasil perekaman sesuai dengan postur kerja menurut
kode empat digit. Kode tersebut meliputi postur tubuh bagian punggung, lengan, kaki dan berat beban. Berikut kode postur
kerja menurut metode OWAS
Tabel 3.1. Kode Postur Kerja Menurut Metode OWAS Punggung
Kode Postur Punggung 1
Lurus 2
Bungkuk kedepan atau kebelakang 3
Memutar atau miring ke samping 4
Bungkuk dan memutar atau bungkuk kedepan dan menyamping
Lengan
Kode Postur Tangan 1
Kedua lengan berada di bawah bahu 2
Satu lengan berada pada atau di atas bahu 3
Kedua lengan berada pada atau di atas bahu
Kaki
Kode Postur Kaki 1
Duduk 2
Berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus 3
Berdiri bertumpu pada satu kaki lurus 4
Berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan posisi kedua lutut ditekuk 5
Berdiri bertumpu pada satu kaki dengan lutut ditekuk 6
Berlutut pada satu atau kedua lutut 7
Berjalan
Beban Kerja
Kode Berat Beban 1
W
≤
10 Kg 2
10 Kg W
≤
20 Kg 3
W 20 Kg
Gambar 3.1 Postur Sikap Kerja
Seorang pekerja memiliki postur kerja dengan kode OWAS 2151 seperti gambar diatas memiliki penjelasan sebagai berikut:
Postur punggung : Kode OWAS 2; Bungkuk ke depan atau ke
belakang. Postur lengan
: Kode OWAS 1; Kedua lengan berada dibawah bahu.
Postur kaki : Kode OWAS 5; Berdiri bertumpu pada
satu kaki dengan posisi lutut ditekuk. Beban kerja
: Kode OWAS 1; W 10 Kg 2. Pengolahan Data
Proses selanjutnya setelah dilakukan pengkodean yaitu proses pengolahan data. Hasil dari tahap pengkodean postur kerja yang
berupa kode postur kerja dimasukkan kedalam tabel OWAS
Tabel 3.2 Kategori Tindakan Kerja OWAS
Tabel diatas menjelaskan mengenai klasifikasi postur-postur kerja ke dalam kategori tindakan. Sebagai contoh postur kerja dengan
kode 2352, maka postur kerja ini merupakan postur kerja dengan kategori tindakan dengan derajat perbaikan level 4, yaitu pada
sikap ini berbahaya bagi sistem musculoskeletal sikap kerja ini mengakibatkan resiko yang jelas. Perlu perbaikan secara
langsung atau saat ini. B. Pengukuran data antropometri
Antropometri adalah suatu komponen data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk
dan kekuatan serta penerapan dari suatu data tersebut untuk penanganan masalah desain Nurmanto, 1996.
Dengan demikian terdapat dua cara pengukuran, yaitu : Sutalaksana, 1979
c. Antropometri Statis Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linier
atau lurus dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan
dengan metoda tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi dimensi tubuh manusia, yaitu : Wignjosoebroto, 1995
Umur Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan
bertambah besar sejak awal kelahirannya sampai dengan umur 20 tahun mengalami penyusutan sekitar umur 40 tahun.
Jenis Kelamin Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar
dibandingkan dengan wanita, kecuali bagian tubuh tertentu seperti pinggul.
Suku Bangsa dan Etnis Setiap suku, bangsa atau kelompok etnik akan memiliki
karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Posisi Tubuh atau Postur Posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh standar
yang diterapkan untuk survei. d. Antropometri Dinamis
Pengukuran antropometri dinamis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan
bergerak atau dalam keadaan yang mungkin terjadi bila seseorang bekerja melakukan kegiatan-kegiatan. Salah satu usaha untuk
mendapatkan informasi banyak dilakukan melalui penyelidikan dan pembahasan, dalam penyelidikan itu terdapat empat kelompok
besar sebagai berikut Sutalaksana, 1979. Penyelidikan tentang tampilan display
Display merupakan suatu perangkat antara interface yang mampu menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan
mengkonsumsikan pada manusia dalam bentuk tanda, angka dan lambang.
Penyelidikan mengenai hasil kerja manusia dan proses pengendalian. Dalam hal ini diselidiki tentang aktifitas manusia
ketika bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur dari setiap aktifitas tersebut.
Penyelidikan mengenai tempat kerja Agar diperoleh tempat kerja yang baik, dalam arti kata sesuai
dengan kemampuan dan kerterbatasan manusia, maka ukuran tersebut harus sesuai dengan tubuh manusia.
Penyelidikan mengenai lingkungan kerja Yang dimaksud lingkungan fisik disini meliputi ruangan dan
fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia, serta kondisi lingkungan kerja, yang kedua-duanya banyak mempengaruhi
tingkah laku manusia. C. Perancangan alat bantu menggunakan Software CATIA
Software CATIA Computer Aided Three Dimensional Interactive Application
adalah alat bantu yang mempunyai banyak fungsi pada CAD,CAM,dan CAE dipadu dengan model analisa rancang bangun
yang handal “Integrated Design And Analysis”. CATIA memiliki keistimewaan sebagai salah satu sistem gambar 2 dimensi dan 3
dimensi.yang konsisten mulai dari user interface, data management, data base, model
yang sangat komplit dan program aplikasi interface. CATIA mempunyai aplikasi yang digunakan pada area industri antara
lain mechanical design, analysis, robotic, dan perancangan. CATIA sebagai analysis tool yang berfungsi untuk analisa produk yang ada
ataupun dalam proses perancangan , mempunyai beberapa bagian antara lain CATIA kinematic, CATIA image design, dan CATIA
FEM Finite element modeler. Secara khusus pada CATIA Finite
Modeler mempunyai kemampuan dan kegunaan dalam pre processor
3D finite element serta membangun suatu model lengkap dengan
mendiskripsikan fisik dan sifat material, kondisi batas, dan beban. Finite Element Modeler
dapat secara cepat dan tepat dalam mendefinisikan dan merubah mesh.
D. Analisa Pada tahap ini dilakukan dengan menganalisis semua hasil yang
diperoleh pada tahap pengolahan data. Data yang dianalisis berasal dari output sofware WinOWAS. Analisa dilakukan terhadap setiap
pekerja yang salah dan rawan cidera musculoskeletal. Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data, telah didapat adanya perbaikan
perubahan cara kerja metode awal dengan metode perbaikan. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai efisiensi waktu penyelesaian kerja dan
kenyamanan dalam bekerja.
3.5 Kerangka pemecahan masalah